THE BUDGETING PROCESS

DRA. UMI MURTINI, M.Si

 BUDGET

 RENCANA
 DISUSUN SISTEMATIS
 KEGIATAN PERUSAHAAN  FUNGSI
PERUSAHAAN
 UNIT SATUAN MONETER
 MASA YANG AKAN DATANG
 JANGKA WAKTU TERTENTU
 RENCANA

 PENENTUANTERLEBIH
DAHULU TENTANG KEGIATAN
YANG AKAN DILAKUKAN DI
MASA YANG AKAN DATANG
 PENTINGNYA RENCANA

MASA YANG AKAN DATANG:

 TIDAK PASTI
 BANYAK ALTERNATIF
 PEDOMAN KERJA
 KOORDINASI
 PENGAWASAN/EVALUASI
 KEGIATAN PERUSAHAAN

 PEMASARAN
 PRODUKSI
 PERSONALIA
 KEUANGAN
 ADMINISTRASI
 SATUAN MONETER

 MEMUDAHKAN DALAM
PENGHITUNGAN  BILA
SATUAN TIAP DEPARTEMEN
BERBEDA?
MASA YANG AKAN DATANG

BERISI TAKSIRAN/FORCAST
BERDASAR DATA MASA
LALU
JANGKA WAKTU TERTENTU

ADA KEPASTIAN WAKTU

BERLAKUNYA BUDGET
(WAKTU MULAI DAN
BERAKHIR PELAKSANAAN
BUDGET)
 MANFAAT BUDGED

1. PERENCANAAN
2. PEDOMAN KERJA
3. KOORDINASI KERJA
4. PENGAWASAN KERJA / EVALUASI
 BUDGET DAN MANAJEMEN

ALAT BAGI MANAJEMEN UNTUK

MENJALANKAN FUNGSINYA:
 PLANNING  PERENCANAAN KERJA
 ORGANIZING  PEMBAGIAN
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB
 DIRECTING
 COORDINATINGKOORDINASI KERJA
 CONTROLINGPENGAWASAN KERJA
 BUDGET DAN TUJUAN
PERUSAHAAN

TUJUAN PERUSAHAAN JANGKA

PANJANG DITERJEMAHKAN DALAM
BUDGET JANGKA PENDEK YANG TERUS
BERGULIR MAJU (CONTINOUS BUDGET)
UNTUK MEMPERCEPAT PENCAPAIAN
TUJUAN JANGKA PANJANG
PERUSAHAAN  MEMPERCEPAT
PENCAPAIAN TUJUAN PERUSAHAAN 
ARAH PENCAPAIANNYA JELAS DAN
TEPAT/TIDAK MENYIMPANG
 PERIODICAL BUDGET

1. BUDGET STRATEGIS JANGKA

PANJANG (LEBIH DARI 1 TH)

2. TACTICAL BUDGET :
PERIODICAL BUDGET  SATU TAHUN
CONTINOUS BUDGET KURANG
DARI SATU
TAHUN
PERTIMBANGAN PERIODE
 JANGKAPANJANG KETIDAK
SESUAIAN ASUMSI  PENYESUAIAN
 PERUBAHAN BUDGET  BIAYA

 JANGKAPENDEK  SEMAKIN
SERING MENYUSUN ANGGARAN 
BIAYA
 PROSEDUR PENYUSUNAN

1. PERUSAHAAN KECIL 
ADMINISTRASI

2. PERUSAHAAN BESAR  TIM

BUDGET  KEPALA BAGIAN
PERUSAHAAN KECIL
ADMINISTRASI

TENTATIF BUDGET

PIMPINAN/PEMILIK

BUDGET/DEFINITIF BUDGET

PELAKSANAAN
 PERUSAHAAN BESAR

AKUNTANSI TIM BUDGET

TENTATIF BUDGET

DEWAN DIREKSI

PELAKSANAAN DEFINITIF BUDGET

 FAKTOR BERPENGARUH
TERHADAP BUDGED

PERLU DIKENDALIKAN SUPAYA

PENYUSUNAN BUDGET
BERHASIL/ TEPAT 
PENAKSIRAN UNTUK FORCAST
LEBIH AKURAT  MENDEKATI
KENYATAAN
 FAKTOR INTERN

DATA, INFORMASI DAN PENGALAMAN:

1. PENJUALAN TAHUN LALU
2. KEBIJAKAN PERUSAHAAN:
HARGA JUAL, SYARAT PEMBAYARAN,
SALURAN DISTRIBUSI
3. KAPASITAS PRODUKSI
4. TENAGA KERJA  JUMLAH DAN
KEAHLIAN
Lanjutan faktor intern...............

4. MODAL KERJA
5. FASILITAS LAINNYA
6. KEBIJAKAN PERUSAHAAN
LAINNYA YANG BERKAITAN
DENGAN PELAKSANAAN
FUNGSI PERUSAHAAN
 FAKTOR EKSTERN
1. POSISI DALAM PERSAINGAN
2. PERTUMBUHAN PENDUDUK
3. PENGHASILAN MASYARAKAT
4. PENDIDIKAN MASYARAKAT
5. AGAMA, ADAT, KEBIASAAN
6. KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG
POLEKSOSBUDHANKAM
7. KEADAAN PEREKONOMIAN NASIONAL
KETEPATAN FORCAST

SEMAKIN BANYAK DATA

DAN SEMAKIN UP TO DATE
DATA YANG DIMILIKI MAKA
TINGKAT ANALISIS DAN
FORCAST AKAN MENJADI
SEMAKIN AKURAT
 KELEMAHAN BUDGET
1. BERDASAR TAKSIRAN  AKURASI? 
KEADAAN MASA LALU BELUM TENTU
SAMA DENGAN MASA DATANG
2. MENGGUNAKAN ASUMSI  ADA
PERUBAHAN ASUMSI AKAN MERUBAH
BUDGET, CONTOH RAPBN BERUBAH
KARENA ADA PERUBAHAN ASUMSI
HARGA MINYAK DUNIA
3.TERGANTUNG KETRAMPILAN
PELAKSANA BUDGET
 LAPORAN BUDGET

FOLLOW UP  KEBIJAKAN PERIODE AKAN

DATANG

SEMUA BUDGED

VS TIMBUDGED/ADM

CATATAN PELAKSANAAN
(AKUNTANSI DAN ADMINISTRASI)
 ANALISIS VARIAN

1. QUANTITY VARIANCE(URS – KB) X HB

2. EFFISIENCY VARIANCE(KR – URS) X HB
3. PRICE VARIANCE(HR – HB) X KR
KETERANGAN:
URS = UNIT REALISASI PRODUKSI, DENGAN STANDARD
(BUDGET) PEMAKAIAN BAHAN MENTAH
KB = KUANTITAS BUDGED
HB = HARGA BUDGET
KR = KUANTITAS REALISASI
HR = HARGA REALISASI
EVALUASI KEBERHASILAN

 KETEPATAN FORCAST
 KEJELASAN WEWENANG DAN
TANGGUNG JAWAB
 KEPATUHAN PADA BUDGET
 KAPABILITAS PELAKSANA
BUDGET
BUDGETING PRINCIPLES

Dra. Umi Murtini, M.Si

 URUTAN BUDGET

1. Penjualan
2. Produksi
3. Bahan Mentah / Material
(Kebutuhan,pembelian,beaya)
4. Upah Tenaga Kerja Langsung
5. Biaya Pabrik Tidak Langsung (BOP)
6. Beaya Administrasi
7. Beaya Penjualan
Lanjutan urutan...............

8. Variabel budget
9. Piutang
10. Persediaan
11. Perubahan Aktiva Tetap
12. Utang
13. Kas
14. Laporan Budget
 SALES BUDGET

Rencana penjualan yang berisi:

1. Jenis produk: kwalitas dan
kuantitas
2. Harga jual
3. Waktu penjualan
4. Tempat penjualan
5. Peroide budget
 YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Berdasar forcast  data masa lalu,

alat forcast (statistik), pendapat ahli
2. Jenis barang yang dijual  musiman
3. Harga  kebijakan harga: pesaing,
HPP dll
4. Kapasitas produksi
5. Kapasitas tenaga kerja
6. Modal kerja
 PERHITUNGAN

UNIT PENJUALAN X HARGA JUAL

=
PENDAPATAN PENJUALAN
 CONTOH DUDGET PENJUALAN

PT. KEKASIHKU
BUDGET PENJUALAN MEJA
(JAWA) 2008
KETE A B TOTAL
RANGAN UNIT HARGA JML

TW I 1000 200 200.000 .... 500.000

TW II
Dst .... .... .... .... ........
TOTAL 10.000 1.000.00 .... 10.000.000
 BUDGET PRODUKSI

Rencana unit yang diproduksi pada

waktu tertentu, berisi:

1. Unit yang dijual

2. Waktu
3. Persediaan Awal
4. Persediaan Akhir
 PERTIMBANGAN

1. Kapasitas Produksi
2. Persediaan Besi
3. Kemungkinan outsorching
4. Biaya kehilangan pelanggan
5. Pola penjualan  musiman, stabil?
6. Pola Persediaan stabil, bergelombang
7. Biya persediaan  kehilangan, kerusakan,
penyusutan, keamanan dll
 PERHITUNGAN

Penjualan 10.000.000
Persediaan akhir 40.000

Jumlah Kebutuhan 10.040.000

Persediaan awal 100.000

Unit Produksi 9.940.000

Bila pola produksi stabil, maka produksi per
Triwulan: 9.940.000/4 = 2.970.000
 CONTOH BUDGET PRODUKSI

PT. KEKASIHKU
BUDGET PRODUKSI MEJA
2008
KETERANGAN TW I dst TOTAL
PENJUALAN 3.010.000 ...... 10.000.000
PERS AKHIR 60.000 ...... 40.000
JML.KEBUT 3.070.000 ..... 10.040.000
PERS.AWAL 100.000 ..... 100.000
JML. PROD 2.970.000 2.970.000 9.940.000
 BUDGET MATERIAL

Penggunaan material untuk proses produksi

selama periode yang akan datang.

Budget material terdiri dari:

1. Unit Kebutuhan Material  jumlah unit
material yang dibutuhkan untuk produksi di
masa yang akan datang

2. Pembelian Material  unit dan biaya

pembelian material  adanya persediaan
awal dan akhir material
Lanjutan budget material.....

3. Beaya material  metode persediaan

yang diterapkan perusahaan (FIFO,
LIFO, AVERAGE)

Bila ada perubahan harga beli akan

menyebabkan biaya penggunaan
material yang berbeda, hal ini
disebabkan oleh adanya persediaan
awal dan persediaan akhir material
 UNIT KEBUTUHAN MATERIAL

 Perlu diperhatikan:
1. Budget produksi
2. Standar prmakaian bahan  1 unit
produk jadi butuh bahan berapa 
historis, ahli, petunjuk pakai.
Kelemahan historis  bila masa lalu
terjadi pemborosan
CONTOH

Standar pemakaian kayu:

1. Meja 5 m
2. Kursi 2 m
Standar Pemakaian besi:
1. Meja 6 m
2. Kursi 4 m

1 keping kayu panjang 3m

Besi tiap 2 m bobotnya 1 kg
Lanjutan.....kebutuhan kayu

Kebutuhan kayu per meja 5 m = 5/3 keping

= 5/3 keping X 2.970.000 = 4.950.000
Kebutuhan kayu per kursi 2m = 5/2 keping
=5/2 keping X 3.000.000 = 4.500.000
Jumlah krbutuhan kayu = 4.950.000 +
4.500.000
= 9.450.000 keping
Lanjutan kebutuhan besi

Kebutuhan besi permeja 6m = 6/2 kg = 3 kg

Kebutuhan besi perkursi 4m = 4/2 kg = 2 kg
Total kebutuhan untuk meja tw 1=
3 X 2.970.000 = 8.910.000
Total kebutuhan untuk kursi tw 1=
2 X 3.000.000 = 6.000.000 kg
Total kebutuhan besi =
8.910.000 + 6.000.000 = 14.910.000 kg
CONTOH BUDGET KEBUTUHAN

PT KEKASIHKU
BUDGET KEBUTUHAN MATERIAL
2008

KETERANGAN JENIS MATERIAL

TW 1 KAYU (KEPING) BESI (KG)

MEJA 4.950.000 8.910.000
KURSI 4.500.000 6.000.000
JUMLAH 9.450.000 14.910.000
 BUDGET PEMBELIAN KAYU

 Kebutuhan Produksi 9.450.000

 Persediaan akhir 100.000

 Jumlah kebutuhan 9.550.000

 Persediaan awal 150.000

Pembelian kayu 9.400.000

 BUDGET PEMBELIAN MATERIAL

PT KEKASIHKU
BUDGET PEMBELIAN MATERIAL
2022
KETERANGAN JENIS MATERIAL
TW 1 KAYU BESI
BELI 9.400.000 14.000.000
HARGA 1000 2.000
JUMLAH 9.400.000.000 28.000.000.000
 BUDGET TENAGA KERJA

Rencana pembayaran tenaga kerja, berisi:

1. Standart waktu penyelesaian
2. Standart upah
3. Waktu
4. Departemen tempat bekerja

Tenaga kerja langsung  tenaga kerja yang

mengubah material menjadi barang jadi
CONTOH BUDGET TENAGA KERJA

Untuk menghasilkan meja diperlukan

waktu 1 jam di departemen 1
(perakitan) bila dikerjakan 2 orang.
Sedang di departemen 2 (finishing)
diperlukan waktu 2 jam dikerjakan 1
orang.
Upah perakitan per orang per jam
Rp5.000.- Upah finishing per jam per
orang Rp8.000,-
 CONTOH

PT KEKASIHKU
LABOUR BUDGET
2022
KET PROD DEPT 1 DEPT 1 TOTAL
MEJA TK UPAH JML TK UPAH JML

TW 1 2.970.000 2 5000 2.970 1 16.000 47.520 50.490

TW 2
.....
TOTAL
Upah = upah per jam X jml tk
 CASH BUDGETING

 Rencana jumlah cash serta

perubahannya pada jangka waktu
tertentu.
 Perubahan penerimaan maupun
pengeluaran kas
 PENERIMAAN KAS

Suber dari budget:

1. Penjualan
2. Penagihan Piutang
3. Penjualan Aktiva Tetap
4. Penerimaan lain-lain: penerimaan
bunga, sewa, penghasilan sewa,
deviden dsb
 PENGELUARAN CASH
Pengeluaran cash berasal dari anggaran:
1. Pembelian material
2. Pembayaran utang
3. Labour
4. BOP
5. Administrasi
6. Beaya Penjualan
7. Pembelian Aktiva Tetap
8. Lain-lain: bayar bunga, pajak, bayar sewa
 PERTIMBANGAN

1. Kas minimum
2. Hubungan dengan sumber dana
COST, PROFIT, VOLUME
ANALYSIS

DRA. UMI MURTINI, M.Si

 MANFAAT

Untuk menentukan:
1. Jumlah minimal penjualan supaya tidak rugi
2. Tambahan volume penjualan untuk
menutup tambahan biaya tetap karena
ekspansi
3. Penurunan laba bila harga penjualan
diturunkan
4. Penjualan untuk mencapai keuntungan
yang direncanakan
 BREAK EVEN POINT

Jumlah minimal penjualan dimana perusahaan

tidak memperoleh keuntungan dan kerugian
PENJUALAN = TOTAL BIAYA
Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap

Bila menginginkan laba maka:

Penjualan = Biaya Variabel + Biaya Tetap +
keuntungan yang diharapkan
 CONTOH

Harga jual sepatu 500.000, Biaya bahan baku

per pasang sepatu 200.000. Biaya sewa stand
per bulan 10.000.000. Upah membuat
sepasang sepatu 100.000. Gaji menunggu per
bulan 5.000.000
TOTAL VC = 200.000 +100.000
= 300.000
TOTAL FC = 10.000.000 + 5.000.000
= 15.000.000
 BEP SEPATU

PENJUALAN = FIXED + VARIABEL + LABA

500.000 X = 15.000.000 + 300.000 X + 0
X = unit penjualan pada BEP
500.000 X – 300.000 X = 15.000.000
200.000 X = 15.000.000
X = 15.000.000 /200.000
X = 75
 75 X 500.000 = 37.500.000
BEP PENDEKATAN PERSAMAAN

Penjualan: 75 X 500.000 = 37.500.000

Biaya Variabel: 75 X 300.000= 22.500.000

Kontribusi Margin 15.000.000

Biaya Tetap 15.000.000

LABA 0
 KONTRIBUSI MARGIN

Kelebihan pendapatan diatas biaya variabel 

digunakan untuk menutup biaya tetap dan
sisanya menjadi laba

BEP terjadi saat kontribusi margin= biaya tetap

Rasio Margin Kontribusi =

(Margin kontribusi/Penjualan) X 100%
 CARA MENCARI BEP

BEP unit =
TFC/ KONTRIBUSI MARGIN (dalam rupiah/ unit)

BEP dalam Rupiah =

TFC / Rasio Kontribusi Margin
= TFC / {(Margin kontribusi/Penjualan) X 100%}
 CONTOH

Kontribusi margin dalam rupiah:

Penjualan per unit Rp 500.000,-
Biaya Variabel per unit Rp 300.000,-

Kontribusi Margin Rp 200.000,-

Rasio kontribusi margin

= (200.000 / 500.000) X 100% = 40%
Lanjutan contoh

BEP unit = FC / Kontribusi Margin

= 15.000.000 / 200.000
= 75 unit

BEP rupiah= 15.000.000 / 40%

= Rp 37.500.000,-
 GRAFIK BEP

Biaya (Rp)
PENJUALAN

TC
BA
LA
VC
BEP
37.000

UGI
R FC

kuantitas
75
 LABA DIINGINKAN

Seandainya laba yang diinginkan 5.000.000

Pendekatan Persamaan
Penjualan = VC + FC + Laba
500.000 X = 300.000X+15.000.000+ 5.000.000
500.000X- 300.000X = 15.000.000 + 5.000.000
200.000 X = 20.000.000
X = 20.000.000 /200.000
= 100 unit
Lanjutan laba yang diinginkan.....

Pendekatan kontribusi margin:

(FC + Laba)/ Kontribusi Margin
1. Dalam Unit:
Penjualan = 15.000.000 + 5.000.000
500.000 – 300.000
= 100 unit
2. Dalam Rupiah = (15.000.000 + 5.000.000)/40%
= 50.000.000
Lanjutan....

 Bagaimana bila harga jual turun 20%, BEP

berubah menjadi berapa?
 Berapa keuntungan bila ditargetkan
penjualan 150 unit?
 Seandainya biaya bahan baku dapat
dilakukan efisiensi sehingga dapat ditekan
menjadi 150.000, maka BEP menjadi
berapa?
 PRODUKSI BEBERAPA PRODUK

Bila FC untuk seluruh produk 8.000.000. Biaya tiap produk:

PROD PEN TVC KONTRIMA RASIO RASIO
JUALAN RGIN VC K.MARGIN

A 6 JT 4,5 JT 1,5 JT 75% 25%

B 8 JT 4,8 JT 3,2 JT 60% 40%

C 7 JT 3,5 JT 3,5 JT 50% 50%

D 4 JT 1,8 JT 1,8 JT 55% 45%

TOTAL 25 JT 15 JT 10 JT 60% 40%

 BEP PENDEKATAN TOTAL

1. TOTAL dalam rupiah: 8 jt / 0,4 = Rp20 jt

2. Laba tertinggi tercapai :

penjualan – TVC – TFC
= 25.000.000 – 15.000.000 – 8.000.000
= 2.000.000
 BEP PENDEKATAN INDIVIDU

1. Saat C terjual, biaya tetap terserap sebesar

kontribusi margin C 3,5 jt, sehingga sisa FC = 7 jt –
3,5 jt = 3,5 jt
2. Bila D terjual biaya tetap terserap 5,3 jt : FC = 3,5jt
+ 1,8 jt = 5,3 jt
3. Bila B terjual 6,750 jt maka FC sedah dapat teserap
seluruhnya
4. B,C,D terjual laba yang dihasilkan
= 19 jt – 10,5 jt – 8 jt = 500 rb
Kelemahan pendekatan individu: BEP berubah bila
produk penutup FC dimulai dri jenis yang berbeda
 PERUBAHAN BEP

Terjadi bila:
1. Perubahan komposisi penjualan produk
2. Perubahan harga jual
3. Perubahan biaya tetap
 MANFAAT ANALISIS CPV

1. Kebijakan penjualan dan harga jual:

a. Penentuan laba dari berbagai tingkat
volume
b. Pengaruh perubahan harga jual
c. Pengaruh perubahan komposisi penjualan
d. Harga terendah yang dapat ditolerir untuk
menutup kapasitas yang menganggur
e. Penjualan yang mendatangkan laba
tertinggi
Lanjutan manfaat

2. Masalah produksi dan keuangan:

a. Penentuan biaya per unit pada berbagai
tingkat produksi
b. Penentuan pengaruh investasi pada
ekuipmen baru
c. Penggunaan bahan baku seefisien mungkin
 PERLUASAN USAHA

Informasi yang diperlukan:

1. BEP sebelum perluasan
2. Penjualan untuk mempertahankan laba
sebelum perluasan
3. Penjualan untuk memperoleh pengembalian
investasi
4. Laba maksimal yang bisa dicapai
 CONTOH

Laporan R/L PT YOGYA:

Penjualan 10.000.000
VC 60% X10.000.000 = 6.000.000
FIxed Cost = 2.000.000
Total Biaya 8.000.000
Laba sebelum pajak 2.000.000
Konsekuensi perluasan pabrik

1. Biaya tetap naik 1.000.000

2. Laba tambahan yang diinginkan sebagai
pengembalian modal 6.000.000
3. Produksi maksimum atas ekuipmen
tambahan (baru) 6.000.000
MAKA: BEP = TFC/RKM
BEP sebelum perluasan = 2.000.000/0,4 = 5 jt
BEP setelah Perluasan = 3.000.000/0,4 = 7,5jt
RKM = (penj – vc)/penj
Penjualan Harus Dicapai

(FC + Kenaikan FC + Laba sebelum perluasan)

Rasio Kontribusi Margin
= (2.000.000 +1.000.000 + 2.000.000)/0,4
= 12.500.000
Penjualan untuk dapat laba
pengembalian investasi

(FC + Kenaikan FC + Laba + pengembalian

investasi yang diinginkan) / RKM
= (2jt +1 jt + 2jt + 1 jt ) / 0,4
= 12.750.000
 LABA MAKSIMAL (BARU)

Penjualan 10.000.000 + 6.000.000 = 16.000.000

VC 60% X 16.000.000 9.600.000
FC 2.000.000 + 1.000.000 3.000.000
Total Biaya 12.600.000
Laba sebelum pajak 3.400.000
PERBANDINGAN SEBELUM DAN
SETELAH PERLUASAN

SEBELUM SETELAH KENAIKAN

BEP 5.000.000 7.500.000 2.500.000
Penjualan 10.000.000 12.500.000 2.500.000
pertahankan
laba 2jt
Laba Maks 2.000.000 3.400.000 1.400.000

Penj peroleh 10.000.000 16.000.000 6.000.000

laba maks
 SHUT DOWN POINT

TC lebih besar dari hasil penjualan 

dihentikan sementara atau seterusnya
SDP = Biaya tetap kas/RKM
Contoh:
TC 3.500.000 terdiri dari 1.400.000 sunk cost,
2.100.000 out of packet cost (kas), RKM 0,7
Maka SDP = 2.100.000 / 0,7 = 3.000.000
lanjutan

Penjualan 3.000.000
VC 0,3 X 3.000.000 900.000

Kontribusi margin 2.100.000

Biaya tetap kas 2.100.000

Laba kas (tunai) 0

COST BEHAVIOR
ANALYSIS

DRA. UMI MURTINI, M.Si

 TUJUAN

1. Perencanaan
2. Pengendalian
3. Pengambilan Keputusan
 TIME CLASSIFYING

 SORT RUN  KURANG DARI SATU

TAHUN  fixed cost, variabel cost,
semi variabel  Dipengaruhi oleh volume
kegiatan dan kapasitas produksi 
Relevance Range  bila melebihi kapasitas
range yang ada maka biaya akan berubah

LONG RUN  SATU TAHUN ATAU

LEBIH
 FIXED COST

 BIAYA YANG TIDAK BERUBAH MESKI

UNIT PRODUKSI / KEGIATAN BERUBAH,
SAMPAI KAPASITAS ATAU WAKTU
TERTENTU  berdasar pengalaman masa
lalu
 SECARA TOTAL TETAP,
SECARA PER UNIT VARIABEL

 CONTOH: BIAYA DEPRESIASI, TENAGA

KERJA
DISCRETIONARY FIXED COST

Biaya yang jumlahnya dipengaruhi oleh

manajemen  manage fixed cost
Dapat berubah sesuai keinginan manajemen
 sifatnya jangka pendek
Pada kondisi tertentu biaya ini dapat
dinaikkan atau diturunkan di tengah
periode bila dipandang perlu oleh
manajemen
Contoh: biaya advertensi, R&D
 COMMITTED FIXED COST

Jumlahnya dipengaruhi oleh pihak ke-tiga 

unmanage fixed cost
Berhubungan dengan periode jangka
panjang
Tidak dapat diturunkan ditengah periode
tanpa menderita kerugian besar
Contoh: Gaji manajer, biaya asuransi, kontrak
jangka panjang, mesin, gedung
 VARIABEL COST

 BIAYA YANG BERUBAH SEBANDING

DENGAN PERUBAHAN UNIT KEGIATAN
ATAU OUTPUTNYA
 BIAYA PER UNIT TETAP (FIXED COST)
TETAPI BIAYA TOTALNYA BERUBAH-
UBAH (VARIABEL COST)
 CONTOH: BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA
TENAGA KERJA LANGSUNG, BIAYA
TRANSPORTASI DLL
 JENIS BIAYA VARIABEL

1. Biaya Variabel Murni  proporsional,

Contoh biaya bahan baku  tidak
dipengaruhi kapasitas dan volume kegiatan
2. Biaya Variabel Progresif
3. Biaya Variabel Degresif
BIAYA VARIABEL PROGRESIF

 BIAYA VARIBEL DIMANA PERUBAHAN

BIAYANYA LEBIH BESAR DIBANDING
PERUBAHAN KEGIATAN / OUTPUT
PERUSAHAAN
 KEGIATAN BERUBAH 10%  BIAYA
BERUBAH LEBIH DARI 10%
 Contoh: Bahan baku tertentu dimana pada
tahap tertentu pasar akan mengalami
kelangkaan
 BIAYA VARIABEL DEGRESIF

PERUBAHAN BIAYA LEBIH KECIL

DIBANDING PERUBAHAN KEGIATANNYA

Contoh biaya bahan baku bila dibeli dalam

jumlah semakin banyak mendapatkan
potongan semakin besar, dan pasar tidak
akan mengalami kelangkaan
 BIAYA SEMI VARIABEL

 BIAYA YANG BERUBAH SECARA TIDAK

PROPORSIONAL DIBANDING
PERUBAHAN KEGIATAN / OUTPUT
 MENGANDUNG UNSUR BIAYA TETAP
DAN BIAYA VARIABEL

 CONTOH: BIAYA OVER HEAD PABRIK,

BIAYA LISTRIK, TELPUN
Lanjutan biaya semi variabel

Jenis biaya semivariabel:

1. Proporsional
2. Degresif
3. Progresif
 PEMISAHAN
BIAYA SEMI VARIABEL

1. MENGGUNAKAN STAND BY COST

METHOD:
APABILA PERUSAHAAN TIDAK
MELAKUKAN PRODUKSI/KEGIATAN,
MAKA BIAYA YANG DITANGGUNG
MERUPAKAN BIAYA TETAP, KELEBIHAN
BIAYA YANG DITANGGUNG BILA
PERUSAHAAN MELAKUKAN KEGIATAN
MENJADI BIAYA VARIABEL
Lanjutan pemisahan biaya.....

2. HIGHT AND LOW POINT:

MEMBANDINGKAN BESARNYA BIAYA
SEMI FARIABEL SAAT AKTIVITAS
MAKSIMUM DENGAN AKTIVITAS
MINIMUM
 CONTOH HIGHT-LOW POINT

BIAYA TK.KEGIATAN
TERTINGGI 600.000 20.000
TERENDAH 550.000 10.000

SELISIH 50.000 10.000

BIAYA VARIABEL: 50.000/10.000 = 5/UNIT
FIXED COST: 600.000 – (5 X 20.000) =500.000
550.000 – (5X10.000) = 500.000
Biaya = 500.000 + 5X
CONTOH BIAYA PRODUKSI

BULAN PRODUKSI BIAYA

Januari 550 149
Februari 700 170
Maret 500 140
April 800 200
Mei 750 192
Juni 650 164
JUMLAH 3.950 1.015
 CONTOH SCATTER PLOT

PRODUKSI SEPATU

250
200
B IA Y A

150 Series 1
100 Series 2

50

0
0 500 1000
UNIT PRODUKSI
 CONTOH LEAST SQUARE

Persamaan menjadi: Y = 38,24 + 198,88 X

Saat Berproduksi 100 unit maka biaya menjadi :
38,241 + 198,88 (100) = 21996,241

Coefficie Standard
  nts Error t Stat P-value
Intercept 38,2360 13,0898 2,92105 0,04319
X Variable 0,19888 0,01963 10,1306 0,00053
 LONG RUN
DALAM JANGKA PANJANG SEMUA BIAYA
ADALAH BIAYA VARIABEL

BIAYA TETAP HANYA DIBATASI OLEH

JANGKA WAKTU TERTENTU, SETELAH
MELEWATI JANGKA WAKTU TERSEBUT
MAKA SEMUA BIAYA MENJADI VARIABEL
 PENYEBAB PERUBAHAN COST

1. INFLASI  HARGA INPUT:

A. BIAYA BAHAN BAKU
B. BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
C. BOP
2. PERUBAHAN VOLUME PRODUKSI
3. PERUBAHAN EFISIENSI MESIN 
MEMBUTUHKAN INPUT LEBIH BANYAK
4. PERUBAHAN BBM & LISTRIK, TELKOM
 BIAYA TENAGA KERJA
TIDAK LANGSUNG

DIPENGARUHI OLEH:
1. UPAH MENURUT WAKTU  FIXED COST
2. UPAH MENURUT UNIT  VARIABEL 
DIPENGARUHI UNIT PRODUKSI
3. UPAH INSENTIF  SEMI VARIABEL 
DIPENGARUHI UNIT PRODUKSI SAMPAI
BATAS TERTENTU, CONTOH UPAH
LINTING 1000 ROKOK Rp100.000,-
4. SELEBIHNYA PER 10 ROKOK DAPAT 125
BIAYA BAHAN PEMBANTU

1. TEKNOLOGI PRODUKSI 
TEKNOLOGI LEBIH BARU LEBIH
MENGHEMAT BIAYA

2. KONDISI MESIN  SEMAKIN BARU

 MENGHEMAT BIAYA
 BEAYA AKTIVA TETAP

1. KONDISI AKTIVA DITINJAU DARI SUDUT

TEKNOLOGI
2. KONDISI AKTIVA DITINJAU DARI SUDUT
WAKTU
3. BIAYA DEPRESIASI :
a. harga perolehan
b umur ekonomis
c. Salvage value
Activity Cost
Behavior
 Objectives
Objectives
1. Define costAfter
behavior for fixed,
studying this variable, and
After studying this
mixed costs. chapter, you
chapter, you
2. Explain the should
role of the
be resource
able
should be able to:to: usage model
in understanding cost behavior.
3. Separate mixed costs into their fixed and
variable components using the high-low
method, the scatterplot method, and the
method of least squares.
continued
continued
 Objectives
Objectives
4. Evaluate the reliability of a cost equation.
5. Discuss the role of multiple regression in
assessing cost behavior.
6. Describe the use of managerial judgment in
determining cost behavior.
 Fixed
Fixed Costs
Costs
AA cost
cost that
that stays
stays the
the
same
same asas output
output
changes
changes is is aa fixed
fixed cost.
cost.
 Fixed
Fixed Costs
Costs
Cutting machines are
leased for $60,000 per
year and have the
capacity to produce
up to 240,000 units a
year.
 Total Fixed Cost Graph
$120,000
Total Costs

$100,000
$80,000
F=
Fixed
Fixed Costs
Costs
$60,000
$60,000
$40,000
$20,000
0 60 120 180 240
Units Produced (000)

Lease of Number Units

Machine of Units Cost
s
$60,000 0 N/A
60,000 60,000 $1.00
60,000 120,000 0.50
60,000 180,000 0.33
60,000 240,000 0.25
 Unit Fixed Cost Graph
$1.00
Cost per Unit

$0.50 Fixed
Fixed Costs
Costs
$0.33

$0.25

0 60 120 180 240

Units Produced (000)

Lease of Number Units

Machine of Units Cost
s
$60,000 0 N/A
60,000 60,000 $1.00
60,000 120,000 0.50
60,000 180,000 0.33
60,000 240,000 0.25
AA variable
variable cost
cost isis aa cost
cost
that,
that, in
in total,
total, varies
varies in in
direct
direct proportion
proportion to to
changes
changes in in output.
output.

Variable
Variable
Cost
Cost
 Variable
Variable Cost
Cost
As the cutting machines cut each
unit, they use 0.1 kilowatt-hour at
$2.00 per kilowatt hour. Thus, the
cost of each unit is $0.20 ($2 x 0.1).
Total Variable Cost Graph

Total Costs $48,000

Yv = .20x
$36,000
$24,000 Variable
Variable Cost
Cost
$12,000
0 60 120 180 240
Units Produced (000)

Cost of Number Units

Power of Units Cost
$ 0 0 $ 0
12,000 60,000 0.20
24,000 120,000 0.20
36,000 180,000 0.20
48,000 240,000 0.20
Unit Variable Cost Graph

Cost per Unit $0.40

$0.30
$0.20 Variable
Variable Cost
Cost
$0.10
0
60 120 180 240
Units Produced (000)

Cost of Number Units

Power of Units Cost
$ 0 0 $ 0
12,000 60,000 0.20
24,000 120,000 0.20
36,000 180,000 0.20
48,000 240,000 0.20
AA mixed
mixed cost
cost is
is aa cost
cost
that
that has
has both
both aa fixed
fixed
and
and aa variable
variable
component.
component.
 Sales
representatives
often are paid a
salary plus a
commission on
sales.
 Mixed Cost Behavior
$130,000
$110,000
Total Costs

$90,000
$70,000
$50,000
$30,000

0 40 80 120 160 180 200

Units Sold (000)

Variabl Fixed Total Selling

Inserts e Cost Cost of Selling Cost per
Sold of Selling Cost Unit
40,000 $Selling
20,000 $30,000 $ 50,000 $1.25
80,000 40,000 30,000 70,000 0.86
120,000 60,000 30,000 90,000 0.75
160,000 80,000 30,000 110,000 0.69
200,000 100,000 30,000 130,000 0.65
 Activity Cost Behavior Model

Input:
Materials
Energy Activity
Activities
Output
Labor
Capital

Changes
in Input Change
Cost s in
Cost Behavior Output
Flexible
Flexibleresources
resourcesare
areresources
resourcesacquired
acquired
as
asused
usedand
andneeded.
needed. Materials
Materialsand
and
energy
energyare
areexamples.
examples.
Committed
Committedresources
resourcesare
aresupplied
suppliedininadvance
advanceofofusage.
usage.
Buying
Buyingor
orleasing
leasingaabuilding
buildingisisan
anexample
exampleof ofthis
thisform
form
ofofadvance
advanceresource
resourceacquisition.
acquisition.
 AA step
step cost
cost displays
displays aa constant
constant
level
level of
of cost
cost for
for aa range
range of
of output
output
and
and then
then jumps
jumps to
to aa higher
higher level
level of
of
cost
cost at
at some
some point.
point.

Step-Cost Behavior
 Step-Cost Behavior
Cost
$500

400

300

200

100

10 20 30 40 50
Activity Output (units)
 Step-Fixed Costs
Cost

$150,00
0
Normal
Operating
100,000 Range
(Relevant
50,000 Range)

2,500 5,000 7,500

Activity Usage
 Step-Cost
Step-Cost Behavior
Behavior
 Three engineers hired at $50,000 each

 Each engineer is capable of processing 2,500 change orders

 $90,000 was spent on supplies for the engineering activity

 There were 6,000 orders processed

 The company could process as many as 7,500 orders

 Step-Cost
Step-Cost Behavior
Behavior
Available orders = Orders used + Orders unused
7,500 orders = 6,000 orders + 1,500 orders
Fixed engineering rate = $150,000/7,500
= $20 per change order
Variable engineering rate = $90,000/6,000
= $15 per change order
 Step-Cost
Step-Cost Behavior
Behavior

The relationship between resources supplied and

resources used is expressed by the following
equation:
Resources available = Resources used + Unused
capacity
 Step-Cost
Step-Cost Behavior
Behavior
Cost of orders supplied = Cost of orders used +
Cost of unused orders
= [($20 + $15) x 6,000] + ($20
x 1,500)
= $240,000
The $30,000 of excess engineering capacity
means that a new product could be
Equal to the $150,000 spent on engineers
introducedandwithout increasing
the $90,000 current
spent on supplies.
spending on engineering.
Methods
Methods for
for Separating
Separating Mixed
Mixed
Costs
Costs
The High-Low Method
The Scatterplot Method
The Method of Least Squares

Variable
Componen
t
Fixed
Componen
t
 The linearity assumption
assumes that variable costs
increase in direct proportion to
the number of units produced
(or activity units used).
Methods
Methods for
for Separating
Separating Mixed
Mixed
Costs
Costs
Y = a + bx

Total Cost
Total Fixed
Variable
Cost
NumberCost
ofper
Units
Unit
 The
The High-Low
High-Low Method
Method

Month Setup Costs Setup Hours

January $1,000 100
February 1,250 200
March 2,250 300
April 2,500 400
May 3,750 500

Step
Step1:1: Solve
Solvefor
forvariable
variablecost
cost(b)
(b)
 The
The High-Low
High-Low Method
Method

Month Setup Costs Setup Hours

January $1,000 100
February 1,250 200
March 2,250 300
April 2,500 400
May 3,750 500

High Cost – Low Cost

b= High Units – Low Units
 The
The High-Low
High-Low Method
Method

Month Setup Costs Setup Hours

January $1,000 100
February 1,250 200
March 2,250 300
April 2,500 400
May 3,750 500

High
$3,750
Cost – Low Cost
b= High 500
Units –– Low
Low Units
Units
 The
The High-Low
High-Low Method
Method

Month Setup Costs Setup Hours

January $1,000 100
February 1,250 200
March 2,250 300
April 2,500 400
May 3,750 500

$3,750 – Low
$1,000
Cost
b= 500 – Low100
Units
 The
The High-Low
High-Low Method
Method
$3,750 – $1,000
b= 500 – 100

bb== $6.875
$6.875

Step
Step 2:
2: Using
Using either
either the
the high
high cost
cost or
or low
low cost,
cost,
solve
solve for
for the
the total
total fixed
fixed cost
cost (a).
(a).
 The
The High-Low
High-Low Method
Method

Y = a + b (x) High
$3,750 = a + $6.875(500) End

$312.50 = a
Y = a + b (x) Low
$1,000 = a + $6.875(100) End

$312.50 = a
The cost formula using the high-low method is:
Total cost = $312.50 + ($6.875 x Setup hours)
The
The Scatterplot
Scatterplot Method
Method
 The
The Scatterplot
Scatterplot Method
Method
Nonlinear Relationship

Activity
Cost

* *
*

*
*

0 Activity Output
 The
The Scatterplot
Scatterplot Method
Method
Upward Shift in Cost Relationship

Activity
Cost

* *
*

*
*
*

0 Activity Output
 The
The Scatterplot
Scatterplot Method
Method
Presence of Outliers

Activity
Cost
*
*
*
Estimated
regression line

*
*
*
Estimated
fixed cost
0 Activity Output
 The
The Method
Method of
of Least
Least Squares
Squares
Month Setup Costs Setup Hours
Jan 1,000 100
Feb 1,250 200
Mar 2,250 300
Apr 2,500 400
May 3,750 500

Spreadsheet Data for Larson

Company
The
The Method
Method of
of Least
Least Squares
Squares
Regression Output:
Constant 125
Std. Err of Y Est 299.304749934466
R Squared 0.944300518134715
No. of Observation 5
Degrees of Freedom 3
X Coefficient(s) 6.75
Std. Err of Coef. 0.9464847243

Regression Output for Larson

Company
 The
The Method
Method of
of Least
Least Squares
Squares

The results give rise to the following equation:

Setup costs = $125 + ($6.75 x Setup hours)
R2 = .944, or 94.4 percent of the variation in
setup costs is explained by the number of setup
hours variable.
 Coefficient
Coefficient of
of
Positive Correlation
Correlation
Correlation

r approaches +1

Machine Utilities Machine Utilities

Hours Costs Hours Costs
 Coefficient
Coefficient of
of
Negative Correlation
Correlation
Correlation

r approaches -1

Hours of Industrial Hours of Industrial

Safety Accidents Safety Accidents
Training Training
 Coefficient
Coefficient of
of
No Correlation
Correlation
Correlation

r~0

Hair Length Accounting Hair Length Accounting

Grade Grade
 Multiple
Multiple Regression
Regression

TC = b0 + ( b1X1) + (b2X2) + . . .
b0 = the fixed cost or intercept

b1 = the variable rate for the first independent variable

X1 = the first independent variable

b2 = the variable rate for the second independent variable

X2 = the second independent variable

 Multiple
Multiple Regression
Regression
Month Mhrs Summer Utilities Cost
Jan 1,340 0 $1,688
Feb 1,298 0 1,636
Mar 1,376 0 1,734
April 1,405 0 1,770
May 1,500 1 2,390
June 1,432 1 2,304
July 1,322 1 2,166
August 1,416 1 2,284
Sept 1,370 1 1,730
Oct 1,580 0 1,991
Nov 1,460 0 1,840
Dec 1,455 0 1,833

Data for Phoenix Factory Utilities Cost

Regression
 Multiple
Multiple Regression
Regression
Constant 243.1114997159
Std Err of Y Est 55.5082829356447
R Squared 0.96717927255452
No. of Observation 12
Degrees of Freedom 9

X Coefficient(s) 1.0971575051946 510.49073361447

Std Err of Coef. 0.210226332115593 32.5489464532519

Multiple Regression for Phoenix Factory

Utilities Cost
 Multiple
Multiple Regression
Regression

The results gives rise to the following equation:

Utilities cost = $243.11 + $1.097(Machine hours)
+ ($510.49 x Summer)
R2 = .967, or 96.7 percent of the variation in
utilities cost is explained by the machine hours and
summer variables.
Managerial
Managerial Judgment
Judgment

Managerial
Managerialjudgment
judgmentisiscritically
criticallyimportant
importantinin
determining
determiningcost
costbehavior,
behavior,and
andititisisby
byfar
farthe
themost
most
widely used method in practice.
widely used method in practice.
The
The End
End
BUDGETING TERMS AND
CONCEPT

DRA. UMI MURTINI, M.Si

 TIME CLASSIFYING

 SORT RUN  KURANG DARI 1

TAHUN

 LONG RUN  SATU TAHUN ATAU

LEBIH
 SHORT RUN
 FIXED COST  BIAYA YANG TIDAK
BERUBAH, WALAUPUN UNIT
PRODUKSI/KEGIATAN BERUBAH, SAMPAI
KAPASITAS ATAU WAKTU TERTENTU.
 SECARA TOTAL TETAP, SECARA PER
UNIT VARIABEL

 CONTOH: BIAYA DEPRESIASI, TENAGA

KERJA
Lanjutan short run

 VARIABEL COST  BIAYA YANG

BERUBAH SEBANDING DENGAN
PERUBAHAN UNIT KEGIATAN ATAU
OUTPUTNYA
 BIAYA PER UNIT TETAP TETAPI BIAYA
TOTALNYA BERUBAH-UBAH
 CONTOH: BIAYA BAHAN BAKU, BIAYA
TENAGA KERJA LANGSUNG, BIAYA
TRANSPORTASI DLL
 JENIS BIAYA VARIABEL

 BIAYA VARIABEL PROGRESIF: BIAYA

VARIBEL BERUBAH LEBIH DARI
SEBANDING
 KEGIATAN BERUBAH 10%  BIAYA
BERUBAH LEBIH DARI 10%
BIAYA VARIABEL DEGRESIF

PERUBAHAN BIAYA LEBIH

KECIL DIBANDING
PERUBAHAN KEGIATANNYA
Lanjutan sort run.........

 SEMI VARIABEL COT  BIAYA YANG

BERUBAH SECARA TIDAK
PROPORSIONAL BILA UNIT
KEGIATAN/OUTPUT BERUBAH
 MENGANDUNG UNSUR BIAYA TETAP
DAN BIAYA VARIABEL
 CONTOH: BIAYA OVER HEAD PABRIK
Lanjutan biaya semi variabel

Jenis biaya semivariabel:

1. Proporsional
2. Degresif
3. Progresif
 LONG RUN
DALAM JANGKA PANJANG SEMUA BIAYA
ADALAH BIAYA VARIABEL

BIAYA TETAP HANYA DIBATASI OLEH

JANGKA WAKTU TERTENTU, SETELAH
MELEWATI JANGKA WAKTU TERSEBUT
MAKA SEMUA BIAYA MENJADI VARIABEL
MANFAAT KLASIFIKASI BIAYA

MENYUSUN VARIABLE BUDGET 

BUDGET YANG MERENCANAKAN LEBIH
RINCI TINGKAT VARIABILITAS BIAYA
TERUTAMA OVERHEAD COST
SEHUBUNGAN DENGAN PERUBAHAN
TINGKAT AKTIVITAS PERUSAHAAN DARI
WAKTU KE WAKTU PADA PERIODE YANG
AKAN DATANG
MANFAAT VARIABEL BUDGET

MERENCANAKAN BEAYA TIDAK

LANGSUNG  TIDAK BERHUBUNGAN
DENGAN AKTIVITAS PERUSAHAAN,
SEHINGGA BILA AKTIVITAS
PERUSAHAAN BERUBAH SULIT
DIKETAHUI ATAU DIPREDIKSI BEAYA
TIDAK LANGSUNG PERIODE YANG AKAN
DATANG
 PEMISAHAN BIAYA PADA
BIAYA SEMI VARIABEL

1. MENGGUNAKAN STAND BY COST

METHOD:
APABILA PERUSAHAAN TIDAK
MELAKUKAN PRODUKSI/KEGIATAN,
MAKA BIAYA YANG DITANGGUNG
MERUPAKAN BIAYA TETAP, KELEBIHAN
BIAYA YANG DITANGGUNG BILA
PERUSAHAAN MELAKUKAN KEGIATAN
MENJADI BIAYA VARIABEL
Lanjutan pemisahan biaya.....

2. HIGHT AND LOW POINT:

MEMBANDINGKAN BESARNYA BIAYA
SEMI FARIABEL SAAT AKTIVITAS
MAKSIMUM DENGAN AKTIVITAS
MINIMUM
 CONTOH HIGHT-LOW POINT

BIAYA TK.KEGIATAN
TERTINGGI 600.000 20.000
TERENDAH 550.000 10.000

SELISIH 50.000 10.000

BIAYA VARIABEL: 50.000/10.000 = 5/UNIT
FIXED COST: 600.000 – (5 X 20.000) =500.000
550.000 – (5X10.000) = 500.000
 PENYEBAB PERUBAHAN COST

1. INFLASI  HARGA INPUT:

A. BIAYA BAHAN BAKU
B. BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
C. BOP
2. PERUBAHAN VOLUME PRODUKSI
3. PERUBAHAN EFISIENSI MESIN 
MEMBUTUHKAN INPUT LEBIH BANYAK
4. PERUBAHAN BBM & LISTRIK, TELKOM
 BIAYA TENAGA KERJA
TIDAK LANGSUNG

DIPENGARUHI OLEH:
1. UPAH MENURUT WAKTU  FIXED COST
2. UPAH MENURUT UNIT  VARIABEL 
DIPENGARUHI UNIT PRODUKSI
3. UPAH INSENTIF  SEMI VARIABEL 
DIPENGARUHI UNIT PRODUKSI SAMPAI
BATAS TERTENTU, CONTOH UPAH
LINTING 1000 ROKOK Rp100.000,-
4. SELEBIHNYA PER 10 ROKOK DAPAT 125
BIAYA BAHAN PEMBANTU

1. TEKNOLOGI PRODUKSI 
TEKNOLOGI LEBIH BARU LEBIH
MENGHEMAT BIAYA

2. KONDISI MESIN  SEMAKIN BARU

 MENGHEMAT BIAYA
 BEAYA AKTIVA TETAP

1. KONDISI AKTIVA DITINJAU DARI SUDUT

TEKNOLOGI
2. KONDISI AKTIVA DITINJAU DARI SUDUT
WAKTU
3. BIAYA DEPRESIASI :
a. harga perolehan
b umur ekonomis
c. Salvage value
 BIAYA PROMOSI

1. JENIS PRODUK  BARANG KONSUMSI

 LEBIH GENCAR BIAYA LEBIH
BESAR
2. PERSAINGAN  SEMAKIN KETAT
SEMAKIN BESAR
3. PENGUASAAN PASAR  PASAR BARU
BIAYA LEBIH BESAR
4. KETERSEDIAAN MODAL KERJA