LACK OF ATTENTION
Selective Attention
Tes Stroop
Patologi Atensi
FAKTOR PENYEBAB CIRI-CIRI
• Faktor Genetik • Tidak fokus
• Faktor Psikososial • Sulit untuk dikendalikan
• Cedera Otak • Impulsif
• Menentang
• Faktor Neurologis
• Destruktif
• Tidak kenal lelah
• Tidak sabar
• Intelektualitas rendah
ADHD
GANGGUAN
KONSENTRASI
Andi berusia 5 tahun dan ia sedang duduk di bangku TK. Guru
pengajarnya memberikan laporan kepada orang tuanya bahwa Andi
seringkali tidak fokus ketika ia sedang berada di kelas. Ketika seluruh
murid diharuskan untuk menggambar, ia melakukannya hanya beberapa
menit saja, lalu ia berkeliling kelas melihat gambar milik temannya
yang lain. Tidak lama kemudian, ia berlari ke lemari di dalam kelas
yang berisi alat bermain, lalu ia mencoba untuk membukanya. Gurunya
memberi teguran agar ia segera duduk dan menyelesaikan tugas
menggambarnya, ia melawan gurunya meskipun ia tetap kembali
ketempat duduknya. Namun, tidak lama kemudian ia sudah melakukan
aktifitas-aktifitas baru lainnya.
Apa yang terjadi pada diri Andi?
Ciri-ciri anak dengan ADHD diantaranya adalah:
• Tidak dapat menyelesaikan tugas
• Seolah—olah tidak mendengarkan.
• Perhatian mudah beralih.
• Kesulitan konsentrasi pada tugas.
• Lupa tugas sehari-hari.
Dari contoh kasus, Andi bisa saja mengidap gangguan ADHD
(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) yaitu suatu gangguan yang
mengganggu fokus individu. Gangguan ini berlangsung dimana saja dan
kapan saja dan sudah berlangsung 6 bulan atau lebih. Gejala ADHD
dapat terdeteksi pada usia 2/3 tahun, namun kadang-kadang baru
terdeteksi pada usia 7 tahun. Sering tangan/kaki tidak dapat diam,
berputar-putar di tempat duduk. Meninggalkan tempat duduk, berlari-
lari, atau memanjata berlebihan “Always on the go”. Sering berbicara
berlebihan (hiperverbal).
Andi memenuhi ciri-ciri yang disebutkan. Ia seringkali hilang
fokus/atensi sehingga tugas utama yang diberikan gurunya seringkali
tidak terselesaikan karena sibuk dengan aktifitas lainnya. Atensinya
mudah sekali berpindah dari aktifitas satu ke aktifitas lainnya.
Penanganan Gangguan Atensi
• Terapi perilaku dan komunikasi.
Ini dilakukan agar penyandang autisme
lebih mudah beradaptasi. Contoh terapinya
adalah terapi perilaku kognitif atau
Cognitive Behavioural Therapy (CBT).
•Terapi keluarga
Agar orang tua atau saudara bisa belajar
cara berinteraksi dengan penyandang
autisme.
•Pemberian obat-obatan
Walau tidak bisa menyembuhkan autisme, obat-
obatan mungkin diberikan guna mengendalikan
gejala-gejala tertentu. Contohnya, antidepresan
untuk mengendalikan gangguan kecemasan,
penghambat pelepasan selektif serotonin (SSRI)
untuk menangani depresi, melatonin untuk
mengatasi gangguan tidur, atau obat anti-psikotik
untuk menangani perilaku yang agresif dan
membahayakan.
•Terapi psikologi
Penanganan ini dianjurkan apabila penyandang
autisme juga mengidap masalah kejiwaan lain,
seperti gangguan kecemasan
Pengajaran dan Pelatihan untuk Orang Tua
•Menggunakan kata-kata yang sederhana.
•Selalu menyebut nama anak saat mengajaknya
bicara.
•Manfaatkan bahasa tubuh untuk memperjelas
maksud Anda.
•Berbicara dengan pelan dan jelas.
•Beri waktu pada anak Anda untuk memroses
kata-kata Anda.
•Jangan berbicara saat di sekeliling Anda
berisik.
TERIMA KASIH
By:
Rahmi Husnu Aziza
Qathrunnada Minzain Salsabila
Alvian Natyo Gewys
Andi Ika Patriasih
Rizka Widianti
Salsabila Ayufida Pusparini