L–S–O–R–L
(L= Lingkungan; S= Stimulus; O= Organisme; R= Respons)
• Indera pendengaran
• Indera penciuman
• Indera pengecap
• Indera kulit
PERSEPSI
o PERSEPSI adalah proses menyeleksi, mengorganisasi-
kan & menginterpretasikan input (info) dari receptor-
receptor sensoris
o INFORMASI yg diberikan indra konstant, tetapi interpreta-
si dari input sensoris berubah-ubah proses aktif & kom
pleks
o Skema Proses Persepsi :
1.SET
Adalah kesiapan mental sehingga individu menjadi lebih peka atau
lebih siap menangkap input sensoris.
Misal : suami lbh peka pada dering telpon di malam hari daripada
suara tangis bayi (karena suami sedang menunggu telp dari
seseorang).
Set sangat penting dlm penyeleksian input sensoris ke dalam fokus
perhatian
2.MOTIVE & NEED
Motive & need mempengaruhi persepsi dan
fokus perhatian serta organisasi info akan
disesuaikan dengan need individu.
Misal : Saat lapar, maka perhatian lebih pada
hal-hal yg dapat memenuhi kebutuhan lapar tsb
I. PERSEPSI BENTUK
III.PERSEPSI KEDALAMAN
I.PERSEPSI BENTUK
• Dunia disekitar kita
dipersepsi dalam bentuk dan
arti tertentu.Misal : pohon,
meja, kursi, bunyi klakson,
bunyi
• Proses utama dalam persepsi
bentuk adalah mengenal
FIGURE & GROUND.
• FIGUR obyek yg
menonjol didalam
pengalaman, GROUND
obyek lain yg menjadi latar
belakang
Lanjutan…..
b.Autokinetic Effect
Pengamatan 1 titik cahaya di R.Gelap, cahaya yg diam/
tidak bergerak tsb dapat dipersepsi bergerak (maju
mundur).Bisa dipengaruhi oleh sugesti
Contoh : Bintang di langit
c.Induced Movement
Pengamatan gerakan obyek karena latar belakangnya
bergerak.
Contoh : Bulan melintasi awan
III.PERSEPSI KEDALAMAN
Persepsi mengenai jarak suatu obyek dari pengamat atau
jarak depan belakang suatu benda padat (Hilgard)
Pengolahan informasi 2 demensi menjadi 3 demensi
Kesan tentang kedalaman diperoleh melalui pengamatan
1 mata : monocular cues
2 mata : binocular cues
Keuntungan BINOCULAR :
o Lingkup pandang lebih luas lebih banyak yg dapat
dilihat pd suatu waktu yg bersamaan sekaligus
o Stereoscopic Vision
Kerjasama antara kedua mata sehingga kita bisa
mendapatkan pengalaman ttg kedalam & jarak secara
tepat
LANJUTAN…..
BINOCULAR CUES
Perbedaan bayangan obyek di kedua retina (retina
disparity) terjadi karena posisi mata yg berbeda
perbedaan sudut pandang (apa yg diterima mata kanan
tidak sama persis dengan bayangan yg diterima mata
kiri).Dari perbedaan yang ada dikombinasikan sehingga
diperoleh efek stereoscopic
MONOCULAR
Pengamatan 1 mata
Kesan kedalaman dapat diperoleh melalui cues :
1.SUPERPOSITION /INTERPOSITION
Suatu obyek terlihat terpotong oleh obyek lain, maka
obyek tsb akan diamati lebih jauh.
LANJUTAN…….
2.RELATIVE SIZE :
Benda yg paralel, semakin jauh jaraknya, tampak seperti
akan bertemu di satu titik. Contoh : Rel Kereta Api
Height in Place
3.CLEARNESS
Semakin jelas suatu obyek, maka terlihat semakin dekat detail
dari karakteristik obyek, semakin tampak jelas & tajam.
Semakin jauh semakin kabur & suram
4.SHADOWS
Arsiran pada obyek yg menunjukan bayangan,memberi kesan
kuat tentang kedalaman. Gelap jarak jauh /dalam, terang
jarak dekat
5.GRADIENTS OF TEXTURE
Derajat perubahan tekstur/susunan obyek semakin jauh, tekstur
semakin luas
6.MOVEMENT
Kepala bergerak, obyek yg berada dekat kita bergerak
berlawanan arah dng gerakan kepala sedangkan obyek yg
berada lbh jauh bergerak searah
TERBENTUKNYA PERSEPSI
Pengamatan vs Bayangan :
1. Pengamatan memerlukan objek, bayangan tidak
2. Pengamatan terikat tempat & waktu, bayangan tidak
3. Pengamatan terjadi hanya selama stimulus dan perhatian
bekerja, bayangan selama proses membayangkan
Tes Fantasi :
•Thematic Apperception Test (TAT); Rorschach; Wartegg
Kurt Lewin (1980 – 1947)
LS
LIFE SPHERE
LS
LS
LS
MEMORY adalah:
Proses encoding (pengkodean), storage
(penyim- panan) & retrieval (pemunculan
kembali) dari hal-hal yang telah dipelajari
sebelumnya.
• 1.ENCODING
• 2.STORAGE
• 3.RETRIEVAL
FUNGSI-FUNGSI INGATAN
Teori dari fungsi-fungsi ingatan pada umumnya ada 3
proses ingatan :
PROSES ENCODING
Yaitu proses menerima input sensoris &
mengubahnya ke dalam suatu bentuk atau kode yg
dapat disimpan.
PROSES STORAGE
Yaitu proses memasukkan informasi yang telah di
kode dalam dalam ingatan.
PROSES RETRIEVAL
Yaitu proses memunculkan/mendapatkan kembali
informasi yg telah dikode yang disimpan pada saat
dibutuhkan.
TEORI INGATAN
Menurut Atkinson-Shiffrin, ada 2 teori memory :
I.INFORMATION PROCESSING THEORY OF
MEMORY (Stage theory of memory)
S.T.M L.T.M
SENSORY REGISTER
Level 3.Semantic/
Meaning analysis
Banyaknya Elaborasi
Level Processing Theory (Teori Tingkat
Pemrosesan Ingatan)
Informasi yang masuk dapat diolah dengan LEVEL OF
ANALYSIS yang berbeda.Semakin mendalam analisa
semakin baik ingatan :
Tingkat Persepsi
- memberi kesadaran atas apa yang terjadi/ada di
lingkungan
Tingkat Struktural
- melakukan analisis atas input tersebut
Tingkat Arti
- melakukan analisis atas arti input tersebut
- paling kuat tersimpan dalam ingatan
- dalam keseharian banyak yang tidak perlu sampai
ke tahap ini
Long Term Memory
• Kapasitas tidak terbatas
• Sekali informasi masuk ke LTM, tidak akan pernah
hilang
• Pada LTM tidak ada “true forgetting”, jd hampir tdk
mungkin lupa.yang terjadi adalah tdk ditemukan
karena tdk disimpan scr terorganisir, mencari di
tempat yg salah,ada interferensi.
• Terorganisir seperti perpustakaan dengan sistem
penyimpanan tertentu
- contoh : Fenomena “Tip-of-The-Tongue” (TOT)
Pola Organisasi di LTM
I. Semantic Memory : arti, konsep dan aturan
penggunaan kata-kata.
- Sangat stabil/tidak mudah hilang
- Pola penyimpanannya :
• secara logis, dari umum ke khusus
• pengelompokkan kata yang memiliki arti
yang berhubungan (contoh pada TOT)
Pola Organisasi di LTM