Anda di halaman 1dari 53

Sensasi & Persepsi

Sensasi = Penginderaan; Persepsi = Pengamatan


Unsur-unsur* :
a. Objek/stimulus (sesuatu yang mengenai reseptor)  proses
fisik.
b. Reseptor dan syaraf sensoris  proses fisiologik.
c. Perhatian/kesadaran  proses psikologik

L–S–O–R–L
(L= Lingkungan; S= Stimulus; O= Organisme; R= Respons)

* a dan b dibahas lebih mendalam di Psikologi Faal


Stimulus
• Ambang Stimulus
– Ambang Stimulus (Lower Threshold) : batas mi-
nimum suatu stimulus sehingga dapat dirasakan
– Ambang Terminal (Upper Threshold) : batas
maksimum suatu stimulus sehingga bila ditam-
bah tidak dapat dirasakan lagi pertambahannya.

Kepekaan merasakan stimulus (di antara AS dan AT)


berbeda antar individu  Ambang Perbedaan / Dif-
ference Threshold.
Stimulus
Hukum Weber - Fechner
• Hukum Weber
Perbedaan stimulus dapat diamati bila besarnya
telah mencapai perbandingan tertentu terhadap
standarnya.

 disebut juga “JND” = Just Noticeable Difference.


Contoh : untuk berat : 1/40;
untuk cahaya (brightness) : 1/60
Stimulus
• Hukum Fechner
Bila stimulus bertambah dengan perbanding-
an yang tetap maka pengamatan akan men-
dapat tambahan yang sama pula.

Pertambahan stimulus : deret ukur;


Penambahan pengamatan : deret hitung
Organisme
• Daya Tarik Stimulus :
– Intensitas atau kekuatan
– Ukuran
– Perubahan
– Pengulangan
– Kontras
• Organisme bersikap selektif thd stimulus, tergantung :
– Sifat struktural individu  permanen (minat, kepribadian,
dsb)
– Sifat temporer individu  tidak permanen (kondisi
fisik/psikologis)
– Aktivitas yang sedang berjalan pada individu.
Organisme - Perhatian
• Dari timbulnya : • Dari konsentrasi/keterpusatan:
– Perhatian spontan – Perhatian terpusat
– Perhatian tidak spontan – Perhatian terbagi-bagi

• Dari banyaknya objek : • Dari Fluktuasi :


– Perhatian sempit – Perhatian statik
– Perhatian luas
– Perhatian dinamik
Alat ukur perhatian : Tes Bourdon dan Tes Kraepplin
Organisme – Alat Indera
• Indera penglihatan
– Warna pokok :
• Hering : merah, kuning, hijau, biru; Putih-hitam
• Young & Helmholtz : merah, hijau, biru
– Buta warna : Merupakan kelainan, bukan
penyakit
• Buta warna total (semua terlihat kelabu)
• Buta warna sebagian (merah-hijau; atau biru kuning)
– Alat tes buta warna : Holmgren’s Wool Test,
Jensen Test, Spectral Analysis, Ishihara Test
Organisme – Alat Indera

• Indera pendengaran
• Indera penciuman
• Indera pengecap
• Indera kulit
PERSEPSI
o PERSEPSI adalah proses menyeleksi, mengorganisasi-
kan & menginterpretasikan input (info) dari receptor-
receptor sensoris
o INFORMASI yg diberikan indra konstant, tetapi interpreta-
si dari input sensoris berubah-ubah proses aktif & kom
pleks
o Skema Proses Persepsi :

OBYEK INPUT  PROSES  PERSEPSI


Sensoris di Otak (Pengalaman)
ILUSI
Contoh Proses kerja persepsi adalah ilusi.ILUSI
adalah :
 Bukan tipuan /trick
 Bukan kesalahan persepsi/misperception
 Ilusi terjadi karena data/info/input sensoris tidak
diterjemahkan sebagaimana adanya, tetapi ditam-
bahkan hasil pengolahan otak atas dasar penga-
laman masa lalu (Kesalahan dalam mengartikan
stimulus).
 Contoh : (lihat di buku Morgan)

Faktor Penyebab Ilusi :


a. Faktor alam/fisik (mis. kaca, gema, dsb.)
Lanjutan…..
b. Faktor stimulus :
• Ambiguous
- Contoh : Pot bunga
Rubin
• Tidak dianalisis lebih
lanjut (menipu)
- Contoh : Ilusi
Zoellner, etc.
c. Faktor individu
• Kebiasaan
• Mental set
PERHATIAN (ATENSI)
 PERHATIAN
o Adalah proses menyeleksi input2 ttt untuk dimasukkan ke
dalam “fokus” pengalaman
o Perhatian merupakan proses persepsi yang menyeleksi
input2 ttt menjadi pengalaman yg disadari/ dikenal
“kehadirannya” pada saat ttt
o Setiap alat sensoris yg “diserang” oleh sejumlah stimu-
lus,hanya beberapa diantaranya yg dipersepsi dengan
jelas.
o Proses kerja perhatian adalah membagi ke dalam 2 (dua)
bagian yaitu Fokus & Margin.
o Peristiwa yg dipersepsi scr jelas Fokus pengalaman
o Peristiwa yg mungkin saja kita sadari kehadirannya tapi
dipersepsi scr samar-samar Margin pengalaman
o Pengalaman senantiasa berubah shg yg semula menjadi
fokus, pada saat lain dapat mjd Margin atau sebaliknya
Lanjutan….
 CARA PERHATIAN MENGOLAH INFO
• Fungsi perhatian adalah “filtering” yaitu menyaring info yg
tdk terpilih utk memberi kesempatan pd input yg diingin-
kan utk diolah lbh lanjut.

• Perhatian tdk dpt ditujukan pada banyak hal sekaligus,


tetapi input2 sensoris diproses scr serial processing atau
paralel processing

• Ciri-ciri obyek yg dapat mengubah margin menjadi fokus


adalah yg memiliki “attention getting features” (ciri-ciri yg
menarik perhatian) misal : dalam hal ukuran, intensitas,
keunikannya.
PERBEDAAN INDIVIDUAL PADA PROSES
PERSEPSI

 Perbedaan individual dalam proses belajar persepsi terjadi karena


adanya 1.Set, 2.Motives/Need, serta 3.Perceptual Cognitive Style yg
berakibat pada perbedaan dalam cara memproses input sensoris.

1.SET
 Adalah kesiapan mental sehingga individu menjadi lebih peka atau
lebih siap menangkap input sensoris.
 Misal : suami lbh peka pada dering telpon di malam hari daripada
suara tangis bayi (karena suami sedang menunggu telp dari
seseorang).
 Set sangat penting dlm penyeleksian input sensoris ke dalam fokus
perhatian
2.MOTIVE & NEED
 Motive & need mempengaruhi persepsi dan
fokus perhatian serta organisasi info akan
disesuaikan dengan need individu.
 Misal : Saat lapar, maka perhatian lebih pada
hal-hal yg dapat memenuhi kebutuhan lapar tsb

3.PERCEPTUAL COGNITIVE STYLE


 Adalah strategi memproses info yang biasa
digunakan oleh seseorang.
 Cara memproses info berbeda antara satu orang
dg orang lain (khas/unik) tergantung pada ‘style’
masing – masing orang
PERCEPTUAL LEARNING
 PERCEPTUAL LEARNING adalah
“Meningkatnya kemampuan untuk mengekstrasikan
informasi dari lingkungan sebagai hasil pengalaman/
latihan dengan rangsangan yg datang dari lingkungan”

 Jadi Persepsi dapat dibentuk melalui BELAJAR atau


LATIHAN
 Pengalaman masa lalu + latihan khusus  BELAJAR
untuk menekankan pada info2 sensoris ttt dan menga-
baikan yg lainnya.
 Mis :Orang Buta belajar mengekstrasikan info lingkungan
yg tidak digunakan oleh orang yg tdk buta JADI bukan
karena lebih sensitive terhadap stimulus “non visual” atau
karena “sense” lain
HAL-HAL YG DIPERSEPSI DALAM
PENGALAMAN

I. PERSEPSI BENTUK

II. PERSEPSI GERAK

III.PERSEPSI KEDALAMAN
I.PERSEPSI BENTUK
• Dunia disekitar kita
dipersepsi dalam bentuk dan
arti tertentu.Misal : pohon,
meja, kursi, bunyi klakson,
bunyi
• Proses utama dalam persepsi
bentuk adalah mengenal
FIGURE & GROUND.
• FIGUR  obyek yg
menonjol didalam
pengalaman, GROUND 
obyek lain yg menjadi latar
belakang
Lanjutan…..

 KAMUFLASE adalah usaha merusak contours agar


obyek yg sebenarnya tidak dikenali.
Contoh : tentara baju loreng2 diatas rerumputan & daun
hijau

 ORGANISASI DALAM PERSEPSI BENTUK


 Kita cenderung mempersepsi obyek disekeliling kita
secara terorganisasi dalam pola/kelompok
 Pengorganisasian dalam lapangan pengalaman persepsi
= penjumlahan unsur-unsurnya.
 PSI GESTALT = Keseluruhan adalah lebih dari sekedar
penjumlahan bagian
II.PERSEPSI GERAK
Ada 2 jenis Gerakan yg dapat dipersepsi :
 I.REAL MOTION
Pengamatan gerakan obyek yg disebabkan oleh obyek
tsb memang pada kenyataanya bergerak.
 II.APPARENT MOTION
Pengamatan gerakan tanpa adanya gerakan nyata dari
obyek yg diamati maupun gerakan fisik tubuh si
pengamat
Macamnya :
a.Stroboscopic motion
Adanya beberapa stimulus/gambar yg terpisah, bila
disajukan secara berurutan dalam suatu kecepatan
tertentu akan dipersepsi sebagai suatu gerakan.
Contoh :FILM, TV, dll
LANJUTAN…....

b.Autokinetic Effect
Pengamatan 1 titik cahaya di R.Gelap, cahaya yg diam/
tidak bergerak tsb dapat dipersepsi bergerak (maju
mundur).Bisa dipengaruhi oleh sugesti
Contoh : Bintang di langit

c.Induced Movement
Pengamatan gerakan obyek karena latar belakangnya
bergerak.
Contoh : Bulan melintasi awan
III.PERSEPSI KEDALAMAN
 Persepsi mengenai jarak suatu obyek dari pengamat atau
jarak depan belakang suatu benda padat (Hilgard)
 Pengolahan informasi 2 demensi menjadi 3 demensi
 Kesan tentang kedalaman diperoleh melalui pengamatan
1 mata : monocular cues
2 mata : binocular cues

Keuntungan BINOCULAR :
o Lingkup pandang lebih luas lebih banyak yg dapat
dilihat pd suatu waktu yg bersamaan sekaligus
o Stereoscopic Vision
Kerjasama antara kedua mata sehingga kita bisa
mendapatkan pengalaman ttg kedalam & jarak secara
tepat
LANJUTAN…..
 BINOCULAR CUES
Perbedaan bayangan obyek di kedua retina (retina
disparity) terjadi karena posisi mata yg berbeda 
perbedaan sudut pandang (apa yg diterima mata kanan
tidak sama persis dengan bayangan yg diterima mata
kiri).Dari perbedaan yang ada dikombinasikan sehingga
diperoleh efek stereoscopic

 MONOCULAR
Pengamatan 1 mata
Kesan kedalaman dapat diperoleh melalui cues :
1.SUPERPOSITION /INTERPOSITION
Suatu obyek terlihat terpotong oleh obyek lain, maka
obyek tsb akan diamati lebih jauh.
LANJUTAN…….
2.RELATIVE SIZE :
Benda yg paralel, semakin jauh jaraknya, tampak seperti
akan bertemu di satu titik. Contoh : Rel Kereta Api

Benda yg lebih tinggi posisinya akan diamati lebih jauh.


Contoh : Height in place

Height in Place
3.CLEARNESS
Semakin jelas suatu obyek, maka terlihat semakin dekat detail
dari karakteristik obyek, semakin tampak jelas & tajam.
Semakin jauh  semakin kabur & suram
4.SHADOWS
Arsiran pada obyek yg menunjukan bayangan,memberi kesan
kuat tentang kedalaman. Gelap  jarak jauh /dalam, terang 
jarak dekat
5.GRADIENTS OF TEXTURE
Derajat perubahan tekstur/susunan obyek semakin jauh, tekstur
semakin luas
6.MOVEMENT
Kepala bergerak, obyek yg berada dekat kita bergerak
berlawanan arah dng gerakan kepala sedangkan obyek yg
berada lbh jauh bergerak searah
TERBENTUKNYA PERSEPSI

 PLASTICITY (Nature ><Nurture)


 NATURE = Innate = inborn = bawaan lahir  NATIVIS
Terdapat ‘genetic codes’ yg membentuk organisasi persepsi di
otak. Misal :persepsi gerak, kedalaman dll
Kemampuan tsb dapat hilang/ mundur bila koneksi-konek si dlm
otak yg telah ada sejak lahir hilang /tdk digunakan terutama
pada ‘sensitive periode’

 NURTURE = learning =dipelajari = berdasar pengalaman


EMPIRIS
Memang ada ‘genetic codes’ yg membentuk kemampuan
persepsi , tetapi selama ‘sensitive period’ genetic codes tsb
harus berinteraksi dng proses belajar shg membentuk koneksi-
koneksi penting di otak
PERSEPSI EKSTRA SENSORIK

 E.S.P (Extra Sensory Perception)


Adalah kemampuan mempersepsi sesuatu tanpa
menerima/kehadiran stimulus sensoris.
 Gejala Parapsikologi
 Macam-macam E.S.P
 TELEPATI
Kemampuan membaca/memindahkan pikiran ke pikiran orang
lain
 PRECOGNITION
Kemampuan meramalkan kejadian di masa yang akan datang.
 PSYCHOKINESIS
Kemampuan untuk memanipulasi obyek tanpa menyen-tuhnya
Bayangan
Membayangkan : mengamati sesuatu yang tidak kelihatan.

Pengamatan vs Bayangan :
1. Pengamatan memerlukan objek, bayangan tidak
2. Pengamatan terikat tempat & waktu, bayangan tidak
3. Pengamatan terjadi hanya selama stimulus dan perhatian
bekerja, bayangan selama proses membayangkan

Bayangan yang sejelas pengamatan : Bayangan Eidetik

Bayangan vs Halusinasi : Bayangan  individu sadar objek


sesungguhnya tidak ada.
Halusinasi sebaliknya (tidak ada obyek/stimulus eksternal)
Asosiasi dan Reproduksi
Hukum Kontiguitas (Contiguity) :
Bayangan yang telah bersentuhan/berhubungan
akan terjadi asosiasi

Asosiasi : kemampuan menghubungkan suatu


bayangan dengan bayangan lain

Reproduksi : kemampuan membangkitkan suatu


bayangan
Fantasi
Fantasi : Kemampuan membentuk bayangan baru
Proses : - Disadari Jenisnya : - F. yg menciptakan
- Tidak disadari - F. yg dituntun

Dari cara berfantasi : - Fantasi yg mengabstraksi


- Fantasi yg mendeterminasi
- Fantasi yg mengkombinasi

Tes Fantasi :
•Thematic Apperception Test (TAT); Rorschach; Wartegg
Kurt Lewin (1980 – 1947)

• Teori Lapangan/teori medan/field theory


• Minatnya ke arah  kepribadian manusia dan
sosial, psikologi sosial
• Semula penganut Gestalt, tapi kurang puas thd
Gestalt yg terlalu berfokus pada persepsi &
penginderaan
• Kemudian ia memperluas pandangan Gestalt shg
mencakup juga needs, kepribadian, pengaruh sosial
dan motivasi.
1. Lapangan Kehidupan/Life Space

LS

LIFE SPHERE
LS
LS
LS

* Notasi LS → Life sphere = region = wilayah


• Life Space (lapangan kehidupan) terbagi atas
wilayah-wilayah (region) atau lingkungan
kehidupan (life sphere)
• Apa yang ada bagi sso / klp secara obyektif,
belum tentu ada scr subyektif; Tapi apa yang
ada secara subyektif, juga belum tentu ada scr
objektf.
• Ada-tidaknya sesuatu bagi sso harus dibukti-
kan berdasarkan ada tidaknya pengaruhnya
terhadap orang itu.
DEFINISI INGATAN/MEMORY

MEMORY adalah:
Proses encoding (pengkodean), storage
(penyim- panan) & retrieval (pemunculan
kembali) dari hal-hal yang telah dipelajari
sebelumnya.
• 1.ENCODING
• 2.STORAGE
• 3.RETRIEVAL
FUNGSI-FUNGSI INGATAN
Teori dari fungsi-fungsi ingatan pada umumnya ada 3
proses ingatan :
PROSES ENCODING
Yaitu proses menerima input sensoris &
mengubahnya ke dalam suatu bentuk atau kode yg
dapat disimpan.
PROSES STORAGE
Yaitu proses memasukkan informasi yang telah di
kode dalam dalam ingatan.
PROSES RETRIEVAL
Yaitu proses memunculkan/mendapatkan kembali
informasi yg telah dikode yang disimpan pada saat
dibutuhkan.
TEORI INGATAN
Menurut Atkinson-Shiffrin, ada 2 teori memory :
I.INFORMATION PROCESSING THEORY OF
MEMORY (Stage theory of memory)

Input Sensori Attention Retrieval

S.T.M L.T.M
SENSORY REGISTER

• Sensory Register (sensory memory, iconic memory, echoic


memory) beberapa detik
• Short Term Memory (STM) (Working Memory)  20-30 detik
• Long Term Memory (LTM)  harian, bulanan, tahunan, atau
seumur hidup.
Sensory Register
Sebagian besar informasi yang tersimpan di sini akan
hilang kecuali jika diberi perhatian khusus (attended to
and recognize)
 Visual Sensory Register (iconic memory)
- Dapat menyimpan selama 1 detik
- Dapat menyimpan 11-16 hal selama 1 dtk tersebut
- Merupakan “salinan” dari input visual sebenarnya

 Auditory Sensory Register (echoic memory)


- Dapat menyimpan selama 4-5 detik
Short Term Memory
• Berisi informasi yang melalui sensory register dan
diperhatikan
• Primacy and Recency Effects : dalam satu rangkaian
informasi, yang lebih diingat adalah yang terletak di
bagian awal dan akhir
• Kapasitas STM : 7 plus atau minus 2
- Teori Miller, “The Magical of Number 7”
- Dapat ditingkatkan dengan cara “chunking”
• Informasi dalam STM ;
- Hilang (misalnya karena “tertendang” oleh info baru)
- Retrieved (dalam retrieval semua isi STM akan di-scan)
- Pindah ke LTM (melalui rehearsal) ---> Proses
“consolidation”
REHEARSAL
• Rehearsal
Maintenance Rehearsal : Mengulang-ulang hal
yang diingat
 Pasif, sering tidak berhasil masuk ke LTM

Elaborative Rehearsal : Mengorganisir dan


memberi arti pada informasi, menghubungkan
dengan informasi yang telah ada dalam ingatan
 Aktif, lebih efektif masuk dalam LTM
II.LEVEL OF PROCESSING THEORY
Baik tidaknya ingatan sangat tergantung pada:
1.Dalamnya processing
2.Banyaknya elaborasi terhadap input
Informasi yg masuk

Kedalaman Level 1.Persepsi


Processing Level 2.Analisa stuktural

Level 3.Semantic/
Meaning analysis

Banyaknya Elaborasi
Level Processing Theory (Teori Tingkat
Pemrosesan Ingatan)
Informasi yang masuk dapat diolah dengan LEVEL OF
ANALYSIS yang berbeda.Semakin mendalam analisa
 semakin baik ingatan :
Tingkat Persepsi
- memberi kesadaran atas apa yang terjadi/ada di
lingkungan
Tingkat Struktural
- melakukan analisis atas input tersebut
Tingkat Arti
- melakukan analisis atas arti input tersebut
- paling kuat tersimpan dalam ingatan
- dalam keseharian banyak yang tidak perlu sampai
ke tahap ini
Long Term Memory
• Kapasitas tidak terbatas
• Sekali informasi masuk ke LTM, tidak akan pernah
hilang
• Pada LTM tidak ada “true forgetting”, jd hampir tdk
mungkin lupa.yang terjadi adalah tdk ditemukan
karena tdk disimpan scr terorganisir, mencari di
tempat yg salah,ada interferensi.
• Terorganisir seperti perpustakaan dengan sistem
penyimpanan tertentu
- contoh : Fenomena “Tip-of-The-Tongue” (TOT)
Pola Organisasi di LTM
I. Semantic Memory : arti, konsep dan aturan
penggunaan kata-kata.
- Sangat stabil/tidak mudah hilang
- Pola penyimpanannya :
• secara logis, dari umum ke khusus
• pengelompokkan kata yang memiliki arti
yang berhubungan (contoh pada TOT)
Pola Organisasi di LTM

II. Episodic Memory : Hal-hal yang terjadi


selama hidup seseorang.
- Pola penyimpanannya :
• berdasarkan waktu kejadian, tidak
berdasarkan logika tertentu.
• Kurang stabil, mudah terlupakan
Pengkodean dan Penyimpanan
Penyimpanan pada LTM dipengaruhi oleh :
1.Organisasi
– Disesuaikan dengan isi LTM sebelumnya
– Disusun berdasarkan logika ttt
– Disusun dengan cara ttt sehingga bermakna
2. Membuat “bayangan” (imagery)
– Mengorganisasikan informasi dlm bentuk images
– Merupakan representasi informasi di memory yg hanya
sebagian (tdk lengkap)
3. Proses Konstruktif :
– Memodifikasi informasi dengan penekanan, penghilangan,
atau perubahan bagian ttt menjadi hal yg sederhana & mdh
diingat
Pemunculan Kembali LTM
Retrieval dari LTM dapat dibantu dengan :
Isyarat pemanggilan (retrieval cues)
• Mengarahkan pada informasi yang tersimpan
dalam LTM
• State-dependent memory/state-dependent
learning : pengaruh situasi dalam proses retrieval
Proses Rekonstruktif
• Modifikasi atas informasi yang telah tersimpan
• Seringkali sulit dibedakan dengan proses
konstruksi karena tidak jelas apakah modifikasi
terjadi sewaktu encoding atau penyimpanan
Lupa
• Hilangnya informasi yang telah dikodekan
dan disimpan di dalam LTM.
• Lupa paling banyak terjadi sesaat setelah
belajar (Percobaan Ebbinghaus).
• Penyebab lupa :
1.Gangguan/Interference :
• Retroactive Interference : Informasi baru
dipelajari menyebabkan ingatan thd informasi
sebelumnya menjadi berkurang
• Proactive Interference : Informasi lama
menghalangi/me- nyebabkan lebih sulit
mempelajari infromasi baru
Lupa
 2.Kesulitan dalalm retrieval (Retrieval problem):
• Tidak ada isyarat (cues) yang cukup untuk
dapat memunculkan kembali (retrieve).
• Proses Rekonstruktif (membuat kita lupa yang
terjadi, mengingat sst yang tdk terjadi)
• Faktor emosional, mis: State-dependent memory
yang berbeda antara waktu menyimpan
(encoding) dengan waktu memunculkan
kembali (retrieval)
 3.Lupa “disengaja” (motivated forgetting)
• Penyebab lupa yang terbesar
• Menghindari ketidaknyamanan (krn represi)
Amnesia
Gangguan ingatan karena hilangnya hal yang telah
disimpan (retrograde) atau kesulitan menyimpan
informasi baru (anterograde).
Jenis Amnesia berdasarkan penyebab :
1. Amnesia Biologis
Transient Global Amnesia
Tiba2 semua ingatan hilang (bbrp jam atau hari)
– Dapat beraktivitas normal ttp tidak dapat
menyimpan ingatan baru.
– Penyebab tidak jelas diduga perubahan pola
aliran darah ke otak.
Amnesia
 Marijuana dan alkohol
– Tidak dapat mengingat hal yang terjadi selama
“mabuk”. Pendapat tentang penyebabnya :
karena gangguan proses encoding dan
penyimpan
karena perbedaan “state”
 Penyakit Pada Otak
- Infeksi otak, stroke, tumor, dsb.
- Senile dementia :
Menyerang di usia tua
Biasanya hanya anterogade kecuali kerusakan
sudah meluas
Amnesia
– Primarily Degenerative Dementia
» Mirip Senile Dementia ttp di usia relatif
muda
» Contoh : Alzheimers
2. Amnesia Psikologis :
Amnesia masa kecil, beberapa pendapat :
– Karena represi
– Karena dikodekan secara non verbal
sedangkan setelah dewasa, verbal lebih
berperan
– Karena otak anak-anak belum mampu
menyimpan informasi
Amnesia
 Amnesia mimpi, beberapa pendapat :
– Karena menimbulkan perasaan bersalah, cemas, dsb
– Perbedaan sistem simbol antara mimpi dan waktu
sadar
– Perbedaan “state” antara mimpi dan waktu sadar
 Amnesia denfensif
– Lupa hal-hal mengenai dirinya
– Merupakan bentuk pertahanan dari rasa bersalah atau
kecemasan
– Bentuk ekstrim dari represi
– Ketika “sembuh” hal-hal yang dialami ketika
menderita amnesia justru lupa
Kemungkinan penyebabnya : represi atau
kurangnya retrieval cues
Meningkatkan Daya Ingat
• Mnemonics (metod of loci, jembatan keledai)
• Ditempelkan pada angka atau huruf
• Bercerita pada diri sendiri
• Mengingat nama dan wajah
• Chunking

Anda mungkin juga menyukai