Anda di halaman 1dari 18

Komunikasi Verbal &

Komunikasi N on Verbal Etika Profesi


dalam Melakukan Pelayanan Farmasi
di Rumah Sakit
1 Komunikasi
Verbal
 Komunikasi verbal adalah komunikasi
menggunakan kata-kata, entah Ada beberapa unsur penting
yang
maupun tulisan. Komunikasi ini paling
lisan dalam komunikasi verbal,
banyak dipakai dalam hubungan yaitu :
manusia.
antar 1) Bahasa
 Melalui kata-kata, mereka mengungkapkan 2) Kata
perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau
maksud mereka, menyampaikan fakta,
data, dan informasi serta menjelaskannya,
saling bertukar perasaan dan pemikiran,
saling berdebat, dan bertengkar. Dalam
komunikasi verbal itu bahasa memegang
peranan penting.
A. BAHASA

 Pada dasarnya bahasa adalah suatu sistem lambang yang


memungkinkan
dipergunakan
orang berbagi adalah
makna.bahasa
Dalam verbal entahverbal,
komunikasi lisan, tertulis
lambang pada
bahasa yang >
ataupun
kertas, elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari
dan hubungan antara warganya satu sama
interaksi <
 Ada
lain. 3 fungsi bahasa yang erat hubungannya dalam
menciptakan komunikasi yang efektif yaitu :
1. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita
2. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama
manusia
3. Untuk menciptaakan ikatan-ikatan dalam kehidupan
manusia.
Bagaimana cara mempelajari bahasa?

Ada 3 teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa.
1. Teori Operant Conditioning oleh B. F. Skinner (1957). Menekankan unsur rangsangan
(stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. Jika satu
organisme dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan memberikan reaksi.
Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang >
diucapkan oleh orang lain.
<
2. Teori kognitif oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada
manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir
3. Mediating theory (teori penengah) oleh Charles Osgood. Menekankan bahwa manusia
dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap
rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal
yang terjadi dalam dirinya.
B. KATA

• Kata merupakan inti lambang terkecil dalam


bahasa.
sesuatu
Kata hal, yang
adalah entahmelambangkan
orang, barang, atau
kejadian,
mewakili >
keadaan.
atau
• Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, <
keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran
atau
orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata
dan hal. Yang berhubungan langsung hanyalah kata
dan pikiran orang.
2 Komunikasi Non
Verbal
Komunikasi non verbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk non verbal,
tanpa kata-kata. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis komunikasi non verbal ikut
terpakai. Komunikasi non verbal lebih jujur mengungkapkan hal yang ingin diungkapkan
karena spontan. Komunikasi non verbal dapat berupa :
Berupa raut wajah, gerak kepala, gerak tangan, gerak-gerik tubuh
1) Bahasa Tubuh mengungkapkan berbagai perasaan, isi hati, isi pikiran, kehendak dan
orang .
sikap

2) Tanda (sign) Mengganti kata-kata, misalnya: bendera, rambu-rambu lalu lintas darat,
udara; aba-aba dalam olahraga.
laut,

Menghantarkan makna tersendiri, misalnya: menggebrak meja


3) Tindakan pembicaraan, menutup pintu keras-keras pada waktu meninggalkan
dalam
menekan gas mobil kuat-kuat.
rumah,

4) Objek Menyampaikan arti tertentu. Misalnya, pakaian, aksesori dandan,


perabot rumah, harta benda, kendaraan,
rumah,
hadiah
Studi Albert Mahrabian (1971)
7%
Bahasa verbal
38% Vokal suara
55% Menurut Mark Knapp (1978) penggunaan
Ekspresi wajah kode non verbal dalam berkomunikasi
memiliki fungsi untuk:
a) Meyakinkan apa yang diucapkannya
(repetition)
Hal menarik dari komunikasi non verbal ialah b) Menunjukkan perasaan dan emosi yang
studi Albert Mahrabian (1971) yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata
menyimpulkan bahwa : (substitution)
c) Menunjukkan jati diri sehingga orang lain
“Tingkat kepercayaan dari pembicaraan bisa mengenalnya (identity)
orang hanya 7% berasal dari bahasa verbal, d) Menambah atau melengkapi ucapan-
38% dari vocal suara, 55% dari ekspresi ucapan yang dirasakan belum sempurna
muka“
Perbedaan Komunikasi Verbal dan Non Verbal

A. Berdasarkan pemikiran Don Stacks dkk, tiga perbedaan utama di antara keduanya
yaitu :

1 Kesengajaan  Perbedaan utama antara komunikasi verbal dan non verbal adalah persepsi
pesan (the mengenai niat (intent). Michael Burgoon dan Michael Ruffner menegaskan
>
intentionality of bahwa sebuah pesan verbal adalah suatu komunikasi jika pesan tersebut :
the message) • Dikirimkan oleh sumber dengan sengaja <
• Diterima oleh penerima secara sengaja pula
 Komunikasi non verbal tidak banyak dibatasi oleh niat/intent tersebut.
Persepsi mengenai niat oleh seorang penerima sudah cukup dipertimbangkan
menjadi komunikasi nonverbal. Sebab, komunikasi non verbal mengarah pada
norma-norma yang berlaku, sementara niat atau intent tidak terdefinisikan
dengan jelas. Persepsi receiver mengenai niat ini sudah cukup untuk
memenuhi persyaratan guna mendefinisikan komunikasi tersebut.
2
Tingkat Terkadang niat atau intent ini dapat dipahami karena beberapa dampak
simbolisme simbolik dari komunikasi kita. Misalnya, memakai pakaian dengan warna atau
dalam tindakan model tertentu, mungkin akan dipahami sebagai suatu ‘pesan’ oleh orang lain
atau pesan (misalnya berpakaian dengan warna hitam diberi makna sebagai ungkapan ikut
(the degree of berduka cita).
symbolism in
the act or • Perbedaan ketiga antara verbal dan nonverbal berkaitan dengan bagaimana >
message).
kita memproses informasi. Semua informasi termasuk komunikasi diproses
<
melalui otak, kemudian otak kita menafsirkan informasi ini lewat pikiran
yang berfungsi mengendalikan perilaku-perilaku fisiologis (refleks)
3
dan
sosiologis (perilaku yang dipelajari dan perilaku sosial).
Pemrosesan
mekanisme • Satu perbedaan utama, dalam pemrosesan adalah dalam tipe
(processing informasi pada setiap belahan otak. Secara tipikal, belahan otak sebelah kiri
mechanism). adalah
tipe informasi yang lebih tidak berkesinambungan dan berubah-ubah,
sementara belahan otak sebelah kanan, tipe informasinya lebih
berkesinambungan dan alami.
B. Perbedaan menurut Malandro dan Barker berdasarkan dimensi yang
dimiliki keduanya :

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL


• Terstruktur (ada tata bahasa) • Tidak adanya struktur khusus
>
• Linguistik • Non-linguistik
• Sinambung (continuous) • Tidak sinambung (uncontinuous) <
• Dipelajari • Didapat secara ilmiah
• Pemrosesan dalam bagian otak • Pemrosesan dalam bagian otak
sebelah kiri sebelah kanan
C. Perbedaan lainnya yaitu :

KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL


• Diatur oleh aturan/prinsip • Diatur oleh dorongan biologik
yang telah dibuat
manusia
>
• Bersifat spesifik bagi • Banyak yang bersifat
kebudayaan tertentu universal (seperti simbol dan <
lambang)
• Terikat pada urutan waktu • Dapat dilakukan sekaligus
dalam satu waktu
tertentu
• Membutuhkan sosialisasi • Dipelajari sejak usia dini
sampai tingkat tertentu
• Kurang memberi • Memberi dampak emosional
dampak emosional
Fungsi komunikasi Verbal dan Non
verbal
 Meskipun komunikasi verbal dan nonverbal memiliki
perbedaan-perbedaan, namun keduanya dibutuhkan
untuk berlangsungnya tindak komunikasi yang efektif.
Fungsi dari lambang-lambang verbal maupun non verbal
adalah untuk memproduksi makna yang komunikatif.

 Secara historis, kode non verbal sebagai suatu multi


saluran
akan mengubah pesan verbal melalui 6 fungsi:
1) Pengulangan (repetition),
2) Berlawanan (contradiction),
3) Pengganti (substitution),
4) Pengaturan (regulation),
5) Penekanan (accentuation),
6) Pelengkap (complementation).
 Dalam perkembangannya sekarang ini, fungsi komunikasi
nonverbal dipandang sebagai pesan-pesanyang holistik, lebih
dari pada sebagai sebuah fungsi pemrosesan informasi yang
sederhana.
 Karenanya, komunikasi nonverbal terutama berfungsi
mengendalikan (controlling), dalam arti kita berusaha
supaya orang lain dapat melakukan apa yang kita
perintahkan.

Hickson dan Stacks menegaskan bahwa fungsi-fungsi holistik


tersebut dapat diturunkandalam 8 fungsi, yaitu :

1) Pengendalian terhadap percakapan


2) Kontrol terhadap perilaku orang lain
3) Ketertarikan atau kesenangan
4) Penolakan atau ketidaksenangan
5) Peragaan informasi kognitif
6) Peragaan informasi afektif
7) Penipuan diri (self-deception)
8) Muslihat terhadap orang lain
3 Contoh komunikasi verbal dan non
verbal dalam pelayanan farmasi

Ibu Reni umur 28 tahun, mendatangi dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit X, dengan
keluhan sakit perut dan nyeri ketika sedang buang air kecil yangdisertai dengan demam. Kondisi ini
dirasakan bu Reni seminggu terakhir.
Dokter mengdiagnosa bu Reni dengan Infeksi Saluran Kemih, kemudian dokter meresepkan obat
Ciproflo!acin 250 mg dan ibu profen 200 mg. Setelah dokter memberikan resep kepada ibu Reni.
Bu Reni menuju ke Apotek untuk menebus obat yang telah diresepkan.

Asisten Apoteker : “Selamat siang, ada yang bisa saya bantu bu?” (sambil tersenyum)
Pasien : “Saya ingin menebus obat diresep ini (sambil memberikan resep kepada Non
apoteker)”. Verba
Asisten Apoteker : “Iya bu, silahkan tunggu sebentar (sambil menunjuk ruang tunggu apotek) sayal
Verba berikan dulu resepnya ke Apoteker”.
l
Asisten Apoteker menuju ke ruangan konseling Apoteker, dan memberikan resep kepada Apoteker.
Asisten Apoteker : “Bu, ini ada resep dari dokter”.
Apoteke : “(mengambil resep dan membacanya). Tolong ambilkan Ciprofloxacin 250 mg
r dan ibu profen 200 mg sebanyak 1 strip ya”.
Asisten Apoteker : “Iya bu”

Asisten Apoteker pergi mengambil obat, dan kembali ke ruangan konseling.


Asisten Apoteker : “Ini obatnya bu”.
Apoteker : “Tolong panggilkan pasien yang obatnya ini”.
Asisten Apoteker : “Iya bu”.

Asisten Apoteker keluar dari ruangan dan memanggil pasien


Asisten Apoteker : “Bu Reni!”. Non
Pasien : “(Datang menghampiri Asisten Verba
l
Asisten
Apoteker)”.
Apoteker : “Silahkan masuk, ke dalam ruangan bu, (sambil menunjukkan ruangan
Verba konseling Apoteker).”
l Apoteke : “Betul dengan ibu Reni? Tinggal di BTN Kendari Permai , umur 28 tahun?”.
r Pasien : “Iya benar”.
Apoteke : “Bu, sebelumnya perkenalkan saya Apoteker di Apotek ini, bu.. bisa minta
r sedikit waktunya?, saya akan sedikit menjelaskan mengenai obat yang
diresepkan kepada ibu”.
Pasien : “Iya, silahkan bu”.
Apoteke : “Bu, sebelumnya saya mau Tanya, apa keluhan ibu selama ini?”
r Pasien : “Begini Mba, saya selalu merasakn sakit saat buang air kecil, terus rasanya
nyeri
dan saya mengalami demam”.
Apoteke : “Sejak kapan ibu merasakan sakit?”
r Pasien : “Sekitar seminggu terakhir bu”.
Apoteke : “Oh..iya bu, ini obatnya (sambil memberikan obat), Ciprofloxacin diminum 2x
r sehari setiap 12 jam saat makan, maksudnya saat makan, saat ibu sudah selesai
makan dan kemudian minum, setelah itu langsung minum obat ini. Obat ini
Verbal merupakan obat yang dapat mengobati keluhan ibu yang ibu rasakan, diminum
sampai habis ya bu, walaupun ibu sudah tidak merasakan sakit saat buang air
kecil”.
Pasien : “Iya.. bu”.
Apoteke : “Ini obat ibu (sambil menunjukkan obat kedua) lagi ibu profen , diminum 2xsehari
r setiap 12 jam ya bu, diminum setelah makan, obat ini digunakan untuk mengobati
rasa nyeri dan demam yang ibu rasakan, jika ibu sudah tidak merasakan nyeri dan
demam, ibu bisa memberhentikan pemakaiannya (memberikan obat ke pasien)”.
Oh,,iya bu,, satu lagi saya menyarankan, selama mengonsumsi obat ini hindari
minuman atau makanan yang mengandung alkohol, perbanyak minum air dan
tidak menahan- nahan saat buang air kecil”.
Pasien : “Iya bu”.
Apoteke : “Obat ini, silahkan ibu bayar di kasir”.
r Pasien : “Terima kasih bu”. (keluar dari ruangan dan menuju ke kasir)
Kasir : “Harga obat ibu semuanya Rp.
Pasien 236.000,-
Kasir : “(memberikan uang ke kasir)”.
Pasien : “(memberikan uang kembalian).”
Kasir : “Terima kasih banyak Mba”.
Pasie : “Sama-sama bu, semoga cepat
n sembuh.”
~ SELESAI : “(Meninggalkan Apotek)”.
~

Anda mungkin juga menyukai