Ada 3 teori yang membicarakan sehingga orang bisa memiliki kemampuan berbahasa.
1. Teori Operant Conditioning oleh B. F. Skinner (1957). Menekankan unsur rangsangan
(stimulus) dan tanggapan (response) atau lebih dikenal dengan istilah S-R. Jika satu
organisme dirangsang oleh stimuli dari luar, orang cenderung akan memberikan reaksi.
Anak-anak mengetahui bahasa karena ia diajar oleh orang tuanya atau meniru apa yang >
diucapkan oleh orang lain.
<
2. Teori kognitif oleh Noam Chomsky. Menurutnya kemampuan berbahasa yang ada pada
manusia adalah pembawaan biologis yang dibawa dari lahir
3. Mediating theory (teori penengah) oleh Charles Osgood. Menekankan bahwa manusia
dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap
rangsangan (stimuli) yang diterima dari luar, tetapi juga dipengaruhi oleh proses internal
yang terjadi dalam dirinya.
B. KATA
2) Tanda (sign) Mengganti kata-kata, misalnya: bendera, rambu-rambu lalu lintas darat,
udara; aba-aba dalam olahraga.
laut,
A. Berdasarkan pemikiran Don Stacks dkk, tiga perbedaan utama di antara keduanya
yaitu :
1 Kesengajaan Perbedaan utama antara komunikasi verbal dan non verbal adalah persepsi
pesan (the mengenai niat (intent). Michael Burgoon dan Michael Ruffner menegaskan
>
intentionality of bahwa sebuah pesan verbal adalah suatu komunikasi jika pesan tersebut :
the message) • Dikirimkan oleh sumber dengan sengaja <
• Diterima oleh penerima secara sengaja pula
Komunikasi non verbal tidak banyak dibatasi oleh niat/intent tersebut.
Persepsi mengenai niat oleh seorang penerima sudah cukup dipertimbangkan
menjadi komunikasi nonverbal. Sebab, komunikasi non verbal mengarah pada
norma-norma yang berlaku, sementara niat atau intent tidak terdefinisikan
dengan jelas. Persepsi receiver mengenai niat ini sudah cukup untuk
memenuhi persyaratan guna mendefinisikan komunikasi tersebut.
2
Tingkat Terkadang niat atau intent ini dapat dipahami karena beberapa dampak
simbolisme simbolik dari komunikasi kita. Misalnya, memakai pakaian dengan warna atau
dalam tindakan model tertentu, mungkin akan dipahami sebagai suatu ‘pesan’ oleh orang lain
atau pesan (misalnya berpakaian dengan warna hitam diberi makna sebagai ungkapan ikut
(the degree of berduka cita).
symbolism in
the act or • Perbedaan ketiga antara verbal dan nonverbal berkaitan dengan bagaimana >
message).
kita memproses informasi. Semua informasi termasuk komunikasi diproses
<
melalui otak, kemudian otak kita menafsirkan informasi ini lewat pikiran
yang berfungsi mengendalikan perilaku-perilaku fisiologis (refleks)
3
dan
sosiologis (perilaku yang dipelajari dan perilaku sosial).
Pemrosesan
mekanisme • Satu perbedaan utama, dalam pemrosesan adalah dalam tipe
(processing informasi pada setiap belahan otak. Secara tipikal, belahan otak sebelah kiri
mechanism). adalah
tipe informasi yang lebih tidak berkesinambungan dan berubah-ubah,
sementara belahan otak sebelah kanan, tipe informasinya lebih
berkesinambungan dan alami.
B. Perbedaan menurut Malandro dan Barker berdasarkan dimensi yang
dimiliki keduanya :
Ibu Reni umur 28 tahun, mendatangi dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit X, dengan
keluhan sakit perut dan nyeri ketika sedang buang air kecil yangdisertai dengan demam. Kondisi ini
dirasakan bu Reni seminggu terakhir.
Dokter mengdiagnosa bu Reni dengan Infeksi Saluran Kemih, kemudian dokter meresepkan obat
Ciproflo!acin 250 mg dan ibu profen 200 mg. Setelah dokter memberikan resep kepada ibu Reni.
Bu Reni menuju ke Apotek untuk menebus obat yang telah diresepkan.
Asisten Apoteker : “Selamat siang, ada yang bisa saya bantu bu?” (sambil tersenyum)
Pasien : “Saya ingin menebus obat diresep ini (sambil memberikan resep kepada Non
apoteker)”. Verba
Asisten Apoteker : “Iya bu, silahkan tunggu sebentar (sambil menunjuk ruang tunggu apotek) sayal
Verba berikan dulu resepnya ke Apoteker”.
l
Asisten Apoteker menuju ke ruangan konseling Apoteker, dan memberikan resep kepada Apoteker.
Asisten Apoteker : “Bu, ini ada resep dari dokter”.
Apoteke : “(mengambil resep dan membacanya). Tolong ambilkan Ciprofloxacin 250 mg
r dan ibu profen 200 mg sebanyak 1 strip ya”.
Asisten Apoteker : “Iya bu”