Anda di halaman 1dari 17

SYOK ( SHOCK)

Shock merupakan suatu keadaan dimana tubuh tidak

mendapatkan cukup aliran darah disebabkan oleh kegagalan

dalam sistem sirkulasi sehingga jaringan tubuh tidak

mendapatkan suplai nutrisi dan oksigen yang cukup.


Secara normal tubuh melakukan kompensasi terhadap shock
dengan cara
(1) Konstriksi vena dan limpa sehingga menyebabkan
translokasi darah dari vena ke sirkulasi sentral,
(2) Konstriksi arteriol untuk menjaga tekanan darah diastol dan
tekanan perfusi jaringan,
(3) Peningkatan denyut jantung untuk peningkatan cardiak
output.
Evaluasi syok secara Klinis

•Perfusi jaringan perifer


•Dehydrasi
•Panas badan
•Pulsus
•Gejala umum
•Central venous pressure (cvp)
•Produksi urine
DIAGNOSIS SYOK

A. SYOK MEMBAKAT (IMPENDING SHOCK)


B. TINGKAT SYOK
C. ETIOLOGI SYOK
A. SYOK MEMBAKAT (IMPENDING
SHOCK)
1. Penurunan atau perubahan kesadaran
2. Hipotensi, pada orang dewasa tekanan darah
sistolik dibawah 90 mm Hg.
3. Tanda Vital Ortostatik sebesar 10 mm Hg
dan atau diatas 15 kali/menit. Fenomena ini
merupakan indikasi kuat kekurangan
volume cairan intravaskuler ringan sampai
sedang
4. Hipotensi perifer. Kulit teraba dingin,
lembab dan isi nadi lemah
B. Tingkat Syok
1. Syok ringan,kehilangan volume darah dibawah 20%
dari volume total. Hipoperfusi hanya terjadi pada
organ non vital seperti kulit, jaringan lemak, otot
rangka, dan tulang. Gambaran klinik perasaan
dingin, takikardia, pucat, kulit lembab, kolaps vena
vena leher dan urine yang pekat. Kesadaraan masih
normal, diuresis mungkin berkurang sedikit dan
belum terjadi asidosis metabolik.
2. Syok sedang, kehilangan 20% sampai 40% dari volume darah
total. Hipoperfusi merambat ke organ non vital seperti hati, usus,
dan ginjal, kecuali jantung dan otak. Gambaran klinik haus,
takikardia, anuria dan asidosis metabolik. Kesadaran relatif
normal.
3. Syok berat, kehilangan lebih dari 40% dari volume darah total.
Hipoperfusi terjadi juga pada jantung atau otak. Gambaran klinik
penurunan kesadaran (agitasi atau dilirium), hipotensi, takikardia,
nafas cepat dan dalam, oliguria, asidosis metabolik.
E. Etiologi Syok
1. Syok Hipovolemik
Klasifikasi :
Syok hipovolemik disebabkan oleh :
a. Perdarahan (syok hemoragik), misalnya
trauma.
b. Kehilangan plasma, misalnya luka bakar,
peritonitis.
c. Kehilangan air dan elekrolit, misalnya
muntah, diare.
2. Syok Kardiogenik
Penyebab :
a. Disfungsi miokardium (gagal pompa), terutama karena
komplikasi infark miokardium akut (IM).
Kekerapan syok kardiogenik karena IM diperkirakan 5%.
b. Pengisian diastolik ventrikel yang tidak adekuat, antara
lain takiaritmia, tamponade jantung, pneumothorak
tekanan (tension pneumothorak), embolus paru dan infark
ventrikel kanan.
c. Curah jantung yang tidak adekuat, antara lain
bradiaritmia, regurgitasi mitral atau ruptur septum
interventrikel.
3. Syok Septik
Diagnosis Syok Septik meliputi :
a. Tanda – tanda sistemik, febris dan kekakuan, hipotermia (5-
10 % kasus), ptekia, lekositosis dengan pergeseran ke kiri,
atau lekopenia.
b. Tanda – tanda lokal, kekakuan dinding abdomen, abses
perirektal dan sebagainya. Tanda dan gejala infeksi tidak
selalu ada terutama pada pasien tua, neonatus atau supresi
imunologik. Lokasi spesifik yang sering menjadi tempat
infeksi adalah saluran empedu, pelvis, peritoneum dan
perirektal.
c. Lain-lain, hiperventilasi dengan hipokapnia.
4. Syok Neurogenik
Merupakan kegagalan pusat vasomotor sehingga
terjadi hipotensi dan penimbunan darah pada pembuluh
tampung (capacitance vessels).
Penyebab utama adalah trauma medula spinalis dengan
quadriplegia atau paraplegia (syok spinal). Gambaran
klinik mirip pada analgesia spinal tinggi atau sindrom
Gullain-Baree berat.
TERAPI SYOK

A. Terapi cairan ( fluid therapy )


B. Corticosteroids
C. Catecholamines dan stimulantia
D. Sympathetic Blocking Agents
a. Terapi Cairan (fluid therapy)
b. Corticosteroids
Dexamethasone dosis 1-2 mg/lb BB atau
Hydrocortisone sodium succinate dosis 10-20
mg/lb BB diberikan intravenous dan jika
diperlukan dapat diulang setelah 6 jam
c. Catecholamines dan stimulantia
Alpha-simulating catecholamines
(epinephrine,norepinephrine) pada umumnya
dikontraindikasikan karena meskipun dapat
meningkatkan tekanan darah juga meningkatkan
tahanan perifer.
Beta-stimulating catecholamines (isoproterenol)
dapat dipakai karena dapat memperbaiki perfusi
jaringan dan out put jantung dengan dosis 1ug/lb
BB/menit.
d. Sympathetic Blocking Agents
Chlorpromazine telah dipakai pada syok untuk
merelaksasikan spasmus pembuluh darah sehingga
dapat memperbaiki perfusi jaringan. Obat ini harus
diberikan setelah sebagian cairan infus diberikan
dengan cukup sebab obat ini dapat menyebabkan
hipotensi. Dosis yang dipakai 0,25 mg/lb BB

Anda mungkin juga menyukai