Anda di halaman 1dari 10

8.

17 Panjang Bulan Kalender Hijriyah


8.18 Tahun Hijriyah dan Tahun Masehi
8.19 Tahun Hijriyah dan Tahun Masehi
8.17 Panjang Bulan Kalender Hijriyah

●  
Sistem yang digunakan dalam penanggalan hijriyah yaitu didasarkan pada periode revolusi bulan
mengelilingi bumi. Jarak rata-rata bulan - bumi adalah 384.404 km dengan massa bumi sebesar
dan massa bulan sebesar . Oleh karena itu, dapat kita ketahui periode bulan sekali mengelilingi
bumi. Gaya tarik bumi pada bulan adalah
Dengan memasukkan nilai yang ada maka kita dapatkan T
= 2,375 x 106 s. Karena 1 hari = 24 jam x 3.600 s/jam =
86.400 s maka periode bulan mengelilingi bumi dalam
satuan hari adalah T = 27,488 hari dan sering dubulatkan
menjadi 27,5 hari.

Awal bulah hijriyah ditetapkan saat terjadi bulan baru. Dan


bulan purnama terjadi pada pertengahan bulan kalender
hijriyah (Gambar 8.18). Pergantian bulan dalam kalender
hijriyah terjadi saat bulan dan matahari berada pada
koordinat bujur bumi yang sama. Dengan demikian, bumi,
bulan, dan matahari berada pada sebuah bidang yang
berinpit dengan salah satu bujur bumi (Gambar 8.19).
Posisi ini disebut konjungsi.
Posisi A adalah saat terjadi bulan baru. Lihat posisi
bulan sedikit membelok ke kanan terhadap posisi bumi.
Posisi bulan terhadap bumi persis sama dengan posisi A.
Saat ini bulan tepat satu kali mengelilingi bumi. Waktu
yang diperlukan adalah 27,5 hari. Tetapi pada posisi B
belum terjadi bulan baru karena bulan dan matahari
tidak berada pada bidang bujur bumi. Bulan baru terjadi
di posisi C. Jadi agar muncul bulan baru berikutnya
maka tidak cukup bagi bulan untuk melakukan satu orbit
penuh. Perlu tambahan waktu lagi sehingga bulan dan
matahari kembali berada di bidang bujur bumi.
 Anggap matahari sebagai pusat koordinat. Kita misalkan juga bahwa saat t = 0 bumi dan bulan berada
pada sumbu x. Dengan demikian koordinat posisi bumi dan bulan adalah

(8.17.1)
(8.17.2)

Karena saat bulan baru vektor posisi bulan dan bumi sejajar maka terpenuhi
(8.17.3)

Dengan memasukkan persamaan (8.17.7) maka kita dapatkan


atau (8.17.4)
  Dari persamaan ini kita dapatkan
(8.17.5)

Solusi untuk pada persamaan (8.17.5) adalah


atau (8.17.6)

atau

Periode revolusi bumi = 365,25 hari dan peroide revolusi bulan = 27,488 hari sehingga satu
bulan pada kalender hijriyah adalah

dibulatan jadi selang-seling antara 29 hari dan 30 hari


8.18 Tahun Hijriyah dan Tahun Masehi

Tahun Masehi didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari. Secara eksak periode orbit tropikal (tropical
orbit period) bumi mengelilingi matahari adalah 365,2425 hari. Oleh karena itu lama satu tahun ditetapkan 365 hari.
Namun kelebihan sebesar 0,2425 hari akan terakumulasi menjadi 4 x 0,2425 hari = 0,968 hari setelah 4 tahun.

Dengan demikian, setiap tahun keempat maka panjang satu tahun diperpanjang menjadi 366 hari. Tahun ini
dinamakan tahun kabisat yang ditandai dengan munculnya tanggal 29 Februari. Tiga tahun sebelumnya hanya
memiliki bulan Februari selama 28 hari.

Meskipun kelebihan satu hari telah diambil sebagai tahun kabisat, namun ada kekurangan sebesar 1-0,968 = 0,032
hari setiap empat tahun. Kekurangan ini akan terakumulasi kembali menjadi satu hari setelah 1/0,032 = 31,25 siklus
empat tahun. Atau, setelah memperhitungan tahun kabisat maka terdapat kelebihan perhitungan sebesar 1 hari setelah
4 x 31,24 tahun = 125 tahun. Atau dibulatkan menjadi 100 tahun.

Dengan demikian, setelah 100 tahun maka jumlah hari harus dikurangi 1 hari. Oleh karena itu ditetapkanlah tahun
kabisat sebagai tahun yang habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi 100.
Untuk kemudahan maka ditetapkan bahwa:
a) Tahun yang tidak habis dibagi 4 merupakan tahun biasa.
b) Tahun yang habis dibagi 4 merupakan tahun kabisat kecuali yang habis dibagi 100. Tahun
yang habis dibagi 4 dan habis dibagi 100 bukan tahun kabisat. Contoh 1700, 1800, 1900, dan
2100 bukan tahun kabisat.
c) Tahun yang habis dibagi 400 merupakan tahun kabisat. Contoh tahun 1200, 1600, 2000, 2400
merupakan tahun kabisat.

Berbeda dengan kalender Masehi yang hanya didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi
matahari (didasarkan pada dua benda langit), kalender hijriyah didasarkan pada tiga benda langit
(bumi, bulan, dan matahari).

Pergantian hari dalam kalender Masehi terjadi jam 24.00 sedangkan pergantian hari dalam
kalender hijriyah terjadi saat matahari terbenam. Panjang satu bulan dalam kalender masehi
mengalir begitu saja.
8.19 Hisab dan Rukyat
Untuk mengetahui pergantian bulan pada kalender hijriyah, diperlukan pengamatan adanya
bulan baru (hilal). Terdapat dua metode pengamatan yaitu hisab dan rukyat.

Pengamatan langsung dapat dilakukan dengan mata telanjang, teropong atau alat bantu
lainnya. Pengamatan semacam ini dikenal dengan rukyat. Peristiwa konjungsi sendiri
dinamakan ijtimak. Cara lain untuk menentukan ijtimak atau konjugsi adalah dengan
perhitungan. Perhitungan dapat dilakukan sengan mudah dan diperoleh hasil yang sangat
akurat. Metode perhitungan dinamakan hisab.

Oleh karena itu terkadang terjadi perbedaan awal Ramadhan, pelaksanaan idul fitri dan idul
adha di kalangan umat islam semata-mata karena perbedaan metode yang diyakini untuk
menentukan pergantian bulan.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai