Janatan Kartika - 21110120120011 - Tugas 6 Fisika 3
Janatan Kartika - 21110120120011 - Tugas 6 Fisika 3
●
Sistem yang digunakan dalam penanggalan hijriyah yaitu didasarkan pada periode revolusi bulan
mengelilingi bumi. Jarak rata-rata bulan - bumi adalah 384.404 km dengan massa bumi sebesar
dan massa bulan sebesar . Oleh karena itu, dapat kita ketahui periode bulan sekali mengelilingi
bumi. Gaya tarik bumi pada bulan adalah
Dengan memasukkan nilai yang ada maka kita dapatkan T
= 2,375 x 106 s. Karena 1 hari = 24 jam x 3.600 s/jam =
86.400 s maka periode bulan mengelilingi bumi dalam
satuan hari adalah T = 27,488 hari dan sering dubulatkan
menjadi 27,5 hari.
(8.17.1)
(8.17.2)
Karena saat bulan baru vektor posisi bulan dan bumi sejajar maka terpenuhi
(8.17.3)
atau
Periode revolusi bumi = 365,25 hari dan peroide revolusi bulan = 27,488 hari sehingga satu
bulan pada kalender hijriyah adalah
Tahun Masehi didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi matahari. Secara eksak periode orbit tropikal (tropical
orbit period) bumi mengelilingi matahari adalah 365,2425 hari. Oleh karena itu lama satu tahun ditetapkan 365 hari.
Namun kelebihan sebesar 0,2425 hari akan terakumulasi menjadi 4 x 0,2425 hari = 0,968 hari setelah 4 tahun.
Dengan demikian, setiap tahun keempat maka panjang satu tahun diperpanjang menjadi 366 hari. Tahun ini
dinamakan tahun kabisat yang ditandai dengan munculnya tanggal 29 Februari. Tiga tahun sebelumnya hanya
memiliki bulan Februari selama 28 hari.
Meskipun kelebihan satu hari telah diambil sebagai tahun kabisat, namun ada kekurangan sebesar 1-0,968 = 0,032
hari setiap empat tahun. Kekurangan ini akan terakumulasi kembali menjadi satu hari setelah 1/0,032 = 31,25 siklus
empat tahun. Atau, setelah memperhitungan tahun kabisat maka terdapat kelebihan perhitungan sebesar 1 hari setelah
4 x 31,24 tahun = 125 tahun. Atau dibulatkan menjadi 100 tahun.
Dengan demikian, setelah 100 tahun maka jumlah hari harus dikurangi 1 hari. Oleh karena itu ditetapkanlah tahun
kabisat sebagai tahun yang habis dibagi 4 tetapi tidak habis dibagi 100.
Untuk kemudahan maka ditetapkan bahwa:
a) Tahun yang tidak habis dibagi 4 merupakan tahun biasa.
b) Tahun yang habis dibagi 4 merupakan tahun kabisat kecuali yang habis dibagi 100. Tahun
yang habis dibagi 4 dan habis dibagi 100 bukan tahun kabisat. Contoh 1700, 1800, 1900, dan
2100 bukan tahun kabisat.
c) Tahun yang habis dibagi 400 merupakan tahun kabisat. Contoh tahun 1200, 1600, 2000, 2400
merupakan tahun kabisat.
Berbeda dengan kalender Masehi yang hanya didasarkan pada peredaran bumi mengelilingi
matahari (didasarkan pada dua benda langit), kalender hijriyah didasarkan pada tiga benda langit
(bumi, bulan, dan matahari).
Pergantian hari dalam kalender Masehi terjadi jam 24.00 sedangkan pergantian hari dalam
kalender hijriyah terjadi saat matahari terbenam. Panjang satu bulan dalam kalender masehi
mengalir begitu saja.
8.19 Hisab dan Rukyat
Untuk mengetahui pergantian bulan pada kalender hijriyah, diperlukan pengamatan adanya
bulan baru (hilal). Terdapat dua metode pengamatan yaitu hisab dan rukyat.
Pengamatan langsung dapat dilakukan dengan mata telanjang, teropong atau alat bantu
lainnya. Pengamatan semacam ini dikenal dengan rukyat. Peristiwa konjungsi sendiri
dinamakan ijtimak. Cara lain untuk menentukan ijtimak atau konjugsi adalah dengan
perhitungan. Perhitungan dapat dilakukan sengan mudah dan diperoleh hasil yang sangat
akurat. Metode perhitungan dinamakan hisab.
Oleh karena itu terkadang terjadi perbedaan awal Ramadhan, pelaksanaan idul fitri dan idul
adha di kalangan umat islam semata-mata karena perbedaan metode yang diyakini untuk
menentukan pergantian bulan.
Terima Kasih