Anda di halaman 1dari 18

UPAYA MENCEGAH

MALPRAKTIK BIDANG
KESEHATAN

Ahsan, S.Kp, M.Kes


Pendahuluan

 Berita tuntutan, malpraktik selalu


jadi topik utama
 Berita, opini tidak selalu benar,
berbentuk opini, pengobatan,
perawatan tidak memuaskan, cacat,
mati karena malpraktik
 Masyarakat belum faham hasil
pengobatan, resiko penyakit,
tindakan, perlu marketing, advokasi.
Analisa situasi
 Pemberitaan media, pengaruh opini
pihak dan bahaya timbulnya sikap
permusuhan (Advensary position)
masyarakat terhadap petugas kes
dan RS
 Pola alamiah penyakit DHF (tahap
awal, berikut, lanjut) ?
Pasien meninggal
a. Persepsi salah : Kematian karena
kesalahan petugas
b. Persepsi yg benar : Kematian karena
- Proses penyakit
- Resiko tindkan ( Syock anaphylactik)
- Kelalain petugas
Syarat malpraktik ( 4 D)
1. Duty ( Kelalaian thd kewajiban )
2. Devition fron duty ( standar
performance)
3. Dermage ( kerugian )
4. Direct caustion (hubungan sebab
akibat)
Akibat Tuntutan malparktik
1. Akibat negatif :
a. Asuransi menolak melindungi
petugas kes
b. Biaya asuransi naik : 300-750%
c. Defensiv medicine : pemeriksaan
tambahan yg tidak perlu
d. Akibat total biaya pengobatan
meningkat, meningkatnya
tuntutan ( lingkaran setan)
Akibat positif
 American medical asosiation
meneliti : Closed case study sebab –
akibat pencegahan
 RS Membuat QA, TQM, Risk
management
 Pemerintah : Pengedalian biaya
Sebab tuntutan di AS Meningkat
1. Biaya pengobatan tinggi
2. Mind set/budaya ligitativ (senang menuntut )
3. Posisi permusuhan antara masyarakak dg
petugas

Di Inggris, belanda “:
1. Tuntutan malpraktik rendah
2. Adanya pengendalian profesi ( Counsil)
3. Komunikasi masuk kurikulum pendidikan
Di Indonesia tuntutan malpraktik

1. Dari sudut pasien :


a. Krisis multi dimensi : masyarakat stress,
menjadi ligitatif (mudah menuntut)
b. Kesadaran HAM
c. Kesalahan persepsi : kematian karena
malpraktik, padahal proses penyakit, resiko
tindakan
d. Pemberitaan media cedrung negatif,
timbul sikap destruktif th nakes dan RS
Dari sudut petugas
1. Nila materialistik dan individual dg akibat
honor tinggi dan kurang empati
2. Penggunaan teknologi / obat canggih
menjadikan biaya mahal
3. Masyarakat makin maju & informasi
banyak. Kemampuan komunikasi petugas
kurang, tidak dibekalai dalam pendidikan
(empati, pelayanan prima, budaya mutu)
4. Perubahan sikap petugas
5. Belum mantapnya penerapan etika profesi
Tindakan pencegahan
1. Penerapan SOP Prinsip etika dan hukum
- tujuan etika : rasa aman, berinterkasi
harmonis : tanpa etika yg kuat memakan
yg lemah homo homini lupus
- dg Etika yg kuat mengendakikan diri
terjadi rasa aman ( homo homini socius,
manusia yg sejahtera dan toleram
berakhlakul karimah ( ikhsan kamil)
Lanjutan
2. Masalah resiko, prinsip dasar hak pasien,
etika profesi , kesadaran resiko selalu ada
(death, disibility, disease, disconfort,
disatisfaction)
3. Kesadaran bahwa pasien memiliki the
right for safety, respect, information,
harard, choise
4. Kesadaran mempunyai kewajiban etik : Do
good, do no harm, veracity, autonomy,
confidentiality, justice)
Cara pandang petugas pada klien

 Yg kurang benar  Yang benar


a. Posisi paternalistik a. Kesetaraan (egaliter,
b. Sikap pendekatan mitera, patner menuju
mahluk biologis sehat dan sejahtera
c. Fokus desease b. Manusua sebagai
d. Pendekatan mahluk bio, psiko,
reduksional sosio, spiritual, kultural
( Holistik)
c. Fkokus manusia
seutuhnya
d. Pendekatan holistik
Model pencegahan dan penaggulangan
menjamin resiko mutu

1. Primary prevention
2. Scundary prevention
3. Tertiary preb\vention

Back to basic, Back to ethic, public


relation, KIE internal dan
ekternal
Contoh model pendekatan terpadu

1. TQM : indikator SMART


2. Kode etik RS
- Mengutamakan pelayanan bermutu
Kwajiban melindungi px penyalahgunaan
teknologi
3. Kode etik profesi
- Menjujung tinggi, menghayati,
mengamalkan sumpah profesi
-Melaksanan profesi sesuai standar dan
kompetensi tinggi
4, hak pasien : Keselamatan, keadilan , tepat
waktu, bermutu
Operasional TQM
Sya senantiasa
Tingkat nilai mengutaman
Abstrak kesehatan pasien

Penjabaran program Program penggunaan


Askep/SOP keperawatan

Penjabaran
operasional Laksankan 4 tepat 1
waspada : Tepat indikasi,
cara,. Pasien,waktu,
Petunjuk operasional waspada effek samping

Pedoman Askep/
Penjabaran oudit SOP prosedur
Perilaku profesional

1. Altruisme : Mendahulukan kepentingan px


dari pada kepentingan sendiri
2. Accontability : Bertg. jawab &tg. gugat.
3. Excellen : Kewjiban meningkatkan
kemampuan sepanjang masa
4. Duty : Siap, res[onsif menjalni profesinya
5. Honor and integrity : Jujur, tulus, terus
terang, berinteraksi profesu dan pasien
6. Respec for other : Hormat pd Px, kluarga,
tim
Sekian wassalam
Sampai jumpa

Anda mungkin juga menyukai