0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan15 halaman
Teks tersebut membahas tiga landasan ilmu yaitu ontologi, epistemologi, dan axiologi. Ontologi membahas objek yang ditelaah ilmu dan hubungannya dengan pengetahuan manusia. Epistemologi membahas proses memperoleh pengetahuan melalui berbagai aliran seperti positivisme, rasionalisme kritis, dan empirisme induktif. Axiologi membahas nilai-nilai dalam ilmu.
Teks tersebut membahas tiga landasan ilmu yaitu ontologi, epistemologi, dan axiologi. Ontologi membahas objek yang ditelaah ilmu dan hubungannya dengan pengetahuan manusia. Epistemologi membahas proses memperoleh pengetahuan melalui berbagai aliran seperti positivisme, rasionalisme kritis, dan empirisme induktif. Axiologi membahas nilai-nilai dalam ilmu.
Teks tersebut membahas tiga landasan ilmu yaitu ontologi, epistemologi, dan axiologi. Ontologi membahas objek yang ditelaah ilmu dan hubungannya dengan pengetahuan manusia. Epistemologi membahas proses memperoleh pengetahuan melalui berbagai aliran seperti positivisme, rasionalisme kritis, dan empirisme induktif. Axiologi membahas nilai-nilai dalam ilmu.
memperoleh pengetahuan, yaitu ontologi, epistemologi dan axilogi (Brameld: 1955). 1. ONTOLOGY /OBJEK ILMU Pada ontologi, di dalamnya akan membicarakan tentang: (1) Obyek apa yang akan ditelaah oleh ilmu; dan (2) Bagaimanakah hubungan obyek yang ditelaah dengan daya tangkap manusia yang memungkinkan timbulnya pengetahuan. Landasan ontologis mencakup: a) Fakta: Realitas fisis; b) Fenomena: Realitas pengalaman; dan c) Nilai: Realitas simbol. ALIRAN ONTOLOGI Aliran dalam ontologi: (1) Realisme, bahwa dunia yang nyata adalah dunia yang tampak sehari-hari/pandangan bahwa yang digambarkan oleh ilmu adalah dunia nyata; (2) Nominalisme, hanya eksisten partikular yang ada; (3) Naturalisme, gejala alam tidak tercampur, bekerja sendiri, tidak tergantung pada entitas adikodrati apapun; (4) Empirisme, pengalaman indrawi merupakan satu-satunya pengetahuan; (5) Idealisme, yang sungguh-sungguh nyata adalah yang ada dalam pikiran; (6) Rasionalisme , yang ada adalah yang dapat dipikirkan; dan (7) Simbolisme, selalu ada makna dibalik yang tampak. 2. EPISTEMOLOGI/PROSES PENCARIAN/PROSES MEMPEROLEH PENGETAHUAN Cara /teknik/sarana yang dapat membantu untuk mendapatkan pengetahuan berupa ilmu: (1) Positivisme comte, ia mengesampingkan pikiran dan mengutamakan kenyatan (yang dapat diindra). Menurut comte, yang layak dijadikan obyek ilmu adalah apayang secara empiris-tertangkap oleh indra. (2) Logico Positivisme Wiener Kreis, pengetahuan tentang dunia,hanya mungkin lewat pengalaman dan inderawi. Ilmu harus berangkat dari observasi, bukan dari pengandaian apriori. (3)Rasionalisme Kritis dan Karl Kopper, pengetahuan ilmiah harus obyektif dan teroeritikal dan pada analisis terakhir merupakan penggambaran dunia yang dapat diobservasi. (4) Empirico-Induktif, model yang diperkenalka oleh Francis Bacon, aliran ini memfokuskan bahwa dari segi dunia nyata, berpihak pada empirik dari segi pikiran berpihak pada logika induksi). Urutanya adalah pengamatan, generalisasi induksi, hipotesis, verifikasi/validasi, terbukti/tidak/kalau ia, pengetahuan baru yang obyektif. (4) Hermeneutika, aliran ini tetap bertolak pada realitas,tetapi tidak berhenti pada realitas yang teramati, tetapi melangkah pada fakta dibalik itu. Beberapa ahli mengidentikan hermeneutika sebagai tafsir. (5) Logico Empirisme, aliran ini mengutamakan yang sensual, tetapi menerima juga yang logis,tetapi harus diukur secara ketat. (6) Operasionalisme, segala sesuatu hal harus diukur secara pasti, sebab apabila tidak maka dianggap belum tahu apa-apa; dan (7) Pragmatisme, nilai pengetahuan ditentukan oleh kegunaan praktisnye.Pengetahuan harus digunakan untuk memecahkan masaah yang ada. RAGAM ANALISIS TERHADAP HUKUM
Secara umum, analisis terhadap hukum
mencakup: (1) Analisis Normatif; (2) Analisis Sociological Jurisprudence; (3) Analisis Sosiologi Hukum; (4) Analisis Hukum dan Masyarakat; (5) Analisis Filsafat Hukum; (6) Analisis Politik Hukum; (7) Analisis Ekonomi; (8) Analisis Managemen; (9) Analisis Linguistik; (9) Dan sebagainya. 1. ANALISIS NORMATIF.
Dalam analisis normatif, unsur yang dianalisis
mencakup: 1.Tujuan yang terumuskan, biasanya tercantum dalam diktum menimbang; 2. Kaidah Primer dan sekunder. Kaidah primer meliputi: perintah dan larangan serta pengecualianya, kepentingan hukum yang dilindungi, pengaturan hak dan kewajiban dan sanksi. Kaidah sekunder meliputi norma hukum sebagai hukum dan norma pengenalan perubahan hukum. 3. Asas. FOKUS ANALISIS NORMATIF
Fokus analisis normatif: (1) Koherensi,
melihat konsistensi antara tujuan dengan kaidah dan asas. Apakah saling mendukung atau bertentangan; (2) Kesejajaran dengan peraturan yang sederajat; (3) Kesesuaian dengan peraturan yang lebih lebih tinggi; (4) Penjabaranya pada peratyran yang lebih rendah. 2. ANALSIS SOCIOLOCAL JURISPRUDENCE
Pada analisis Sociological Jurisprudence: (1)
Bagaimana hukum menata kepentingan, apakah kepentingan umum, sosial, atau pribadi); (2) Apakah hukum mendukung masyarakat yang minim konflik dan sebagainya; (3) Bagaimana penekanan keadilan dalam hukum, apakah prosedural atau substansial; (4) Bagaimanakah ruang bagi diskresi. Tujuan akhir pada analisis ini adalah menerancang bangun yang tepat guna. 3. ANALISIS SOSIOLOGI HUKUM
Fokus analsis ini adalah mencari
faktor/kondisi sosial yang berpengaruh terhadap hukum. Cakupan dalam analisis ini adalah (1) Soiologi perundang-undangan; (2) Sosiologi aparat; dan (3) Sosiologi lembaga Undang-Undang. 4. ANALISIS HUKUM DAN MASYARAKAT
Fakus pada analisis ini adalah pengaruh
timbal balik antara hukum dan masyarakat. Cakupanya meliputi: (1) Dampak sistem hukum terhadap struktur masyarakat; (2) Pengaruh struktur masyarakat terhadap keberlakuan hukum. Struktur masyarakat yang dimaksud mencakup budaya, kehidupan sosial, politik dan ekonomi. 5. ANALISIS FILSAFAT HUKUM
Fokus dalam analisis ini adalah refleksi
kritis/penilaian terhadap tatanan hukum dari aspek nilai dan keadilan. Cakupan analisis ini : (1) Keutamaan yang terdapat dalam tatanan hukum; (2) Nilai-nilai moral/etis; (3) Orientasi aliran hukum (Baca aliran mazhab hukum pada saat matrikulasi). 6. ANALISIS POLITIK HUKUM
Fokus pada analisis ini: (1) Tujuan-
tujuan/tugas-tugas konstitusional apa yang diemban oleh tatanan hukum; (2) cara-cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan yang dimaksud; dan (3) Model hukum yang bagaimana yang dipakai untuk mengemban tujuan-tujuan tersebut. 7. ANALISIS EKONOMI, 8. MANAGEMEN DAN 9. ANALISIS LINGUISTIK (1) Fokus analisis ekonomi adalah mengukur efisiensi dan inefesiensi /nilai ekonomi suatu tatanan hukum; (2) Fokus analisis managemen adalah menilai pengorganisasaian dan pemgelolaan lembaga hukum dari aspek menegemen; dan (3) Analisis linguistik adalah menilai kelayakan suatu tatatan hukum dari aspek sematik dan semiotika bahasa suatu masyarakat.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita