1
Pengeluaran Publik
• Pengeluaran publik adalah :
• Uang atau dana yang keluar dari kas pemerintah atau kas negara
untuk membiayai aktivitas pemerintah atau tujuan lain yang
menjadi kewenangan pemerintah
Prinsip-prinsip Pengeluaran
Publik
• Pengeluaran publik didasarkan pada strategic management
dan stratetgic planning
• Didasarkan pada analisis cost dan benefit
• Mempertimbangkan sektor2 penting dalam pembangunan
• Didasarkan pada good governance yaitu akuntabel,
transparan, partisipatif, dan mempunyai kepastian hukum
Prinsip Penganggaran
• Comprehensiveness, mencakup penerimaan dan
pengeluaran.
• Accuracy, mencerminkan transaksi dan aliran kas
aktual.
• Authoritativness, dana publik yg dibelanjakan
harus dibawah hukum.
• Transparancy, pemerintah harus
memperlihatkan informasi anggaran baik berupa
estimasi maupun pengeluaran yang sebenarnya
secara berkala
Public Expenditures
Management (PEM)
• Suatu pendekatan baru dalam
permasalahanpengalokasian uang negara melalui
pilihan2 kolektiv.
• PEM melengkapi aturan2 prosedural yg
konvensional dengan norma2 kebijakan yg
substantif, hasil dari PEM berhubungan dengan total
penerimaan dan pengeluaran, alokasi sumberdaya
antara beberapa sektor dan program, efisiensi
terhadap pekerjaan institusi pemerintah.
• Mencakup pengaturan institusional dan manajemen
yg luas.
Unsur Utama Manajemen
Pengeluaran Publik
• Agregat Financial dicipline, jumlah total
anggaran harus merupakan hasil yang eksplisit
• Allocative Efficience, pengeluaran harus
didasarkan pada prioritas pemerintah dan
keefektivan dari program publik yang dijalankan.
• Operational Efficiency, agen-agen harus
menghasilkan barang dan jasa pada tingkat cost
untuk mencapai tujan yg efisien dan pada tingkat
biaya yg kompetitif dengan pasar.
Agregat Financial Dicipline
(AFD)
• Pengaturan kelembagaan yg diperlukan agar tercipta AFD:
• Rules –aturan, pengaturan jumlah pengeluaran Medium term
Expenditures Framework, 3-5 tahun
• Roles-Peran, peran kementerian keuangan harus kuat dalam
penetapan anggaran
• Information, MTEF memberikan garis batas untuk mengukur
dampak anggaran dan dalam tahap implementasi, pengeluaran
perlu diawasi
Allocative Efficience (AE)
• Pengaturan kelembagaan yg diperlukan agar tercipta AE:
• Rules, penetapan batas pengeluaran bagi
sektor/kementerian dan menteri didorong untuk
merelokasi dananya pada batas yg telah ditetapkan
• Roles, pemeirntah pusat harus memiliki kapasitas untuk
mendefinisikan tujuan dan prioritas nasional dan
melakukan alokasi antar sektor secara konsisten dengan
MTEF
• Information, Para menteri dan manajer menyiapkan
informasi atau menerima infromasi mengenai
keberhasilan program yang direncanakan dan yang
sesungguhnya dapat dicapai.
Operational Efficiency (OE)
• Pengaturan kelembagaan agar tercipta OE:
• Rules, Biaya operasional sangat terbatas karena itu
para manajer diberikan diksresi dalam menggunakan
sumberdaya
• Roles, Manajer tingkat menagah berperan
menetapkan bagaimana berbagai sumberdaya yg
terbatas digunakan
• Information, output anggaran dispesifisikasikan dan
output actual diperbadningkan degan target yg telah
ditetapkan. Infromasi keuangan dan organsiasi
dipubikasikan dalam laporan berkala.
Teori Makro Pengeluaran Publik
10
Teori Makro Pengeluaran Publik
• Wagner
• Berdasarkan pengamatan dari negara-negara maju, disimpulkan bahwa
dalam perekonomian suatu negara, pengeluaran pemerintah akan
meningkat sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita negara
tersebut.
• Di negara-negara maju, kegagalan pasar bisa saja terjadi, menimpa
industri-industri tertentu dari negara tersebut. Kegagalan dari suatu
industri dapat saja merembet ke industri lain yang saling terkait. Di sini
diperlukan peran pemerintah untuk mengatur hubungan antara
masyarakat, industri, hukum, pendidikan, dll
11
Teori Makro Pengeluaran Publik
12
Teori Makro Pengeluaran Publik
• Peacock dan Wiseman
• Dalam kondisi tidak normal, misalnya dalam keadaan perang, pemerintah
memerlukan pengeluaran negara yang lebih besar. Keadaan ini membuat
pemerintah cenderung meningkatkan pungutan pajak kepada masyarakat.
Peningkatan pungutan pajak dapat mengakibatkan investasi swasta
berkurang, dan perkembangan perekonomian menjadi terkendala.
• Perang tidak bisa dibiayai dari pajak saja. Pemerintah terpaksa cari
pinjaman untuk biaya perang. Setelah perang selesai pemerintah harus
membayar angsuran pinjaman dan bunga. Oleh karenanya pajak tidak akan
turun ke tingkat semula walaupun perang sudah selesai.
• Setelah perang selesai, pengeluaran negara akan turun dari tingkat
pengeluaran negara saat perang, namun masih lebih tinggi dari tingkat
pengeluaran negara sebelum perang. Sementara itu pengeluaran swasta
akan meningkat, namun masih masih dibawah tingkat pengeluaran swasta
sebelum perang
13
Teori Mikro Pengeluaran
Publik
• Mangkoesoebroto (1993)
• Membahas perkembangan pengeluaran
pemerintah dengan cara menganalisis faktor2
demand and supply barang publik yakni faktor2 yg
menimbulkan permintaan terhadap barang2
publik.
• Tingkat produksi atau jumlah barnag2 publik yg
harus disediakan oleh pemerintah melalui
anggaran belanja diasumsikan merupakan hasil
dari interkasi antara permintaan barang publik
dan penawaran barang publik.
Jenis-jenis pengeluaran
Publik
• Pengeluran yg bersifat self liquidating (pengeluaran yg
kelak akan aakan dapat ditutupi kembali, mis:
pembangunan toko)
• Pengeluaran yang bersifat reproduktif (pengeluaran yang
dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi
masyarakat)
• Pengeluaran untuk menambah kegembiraan dan
kesejahteraan masyarakat, non ekonomis, mis:
monumen, tugu dsb
• Pengeluaran yang bersifat pemborosan dan secara
lngsung tidak produktif
• Pengeluaran yg merupakan penhematan untuk masa yg
akan datang, Mis: dana cadangan
KEWAJIBAN NEGARA DAN KAITANNYA
DENGAN PENGELUARAN NEGARA
• Kewajiban negara dalam rangka menjaga kelangsungan kedaulatan negara
(pemerintah) dan meningkatkan kemakmuran masyarakat, mencakup:
• mempersiapkan, memelihara, dan melaksanakan keamanan negara
• menyediakan dan memelihara fasilitas untuk kesejahteraan sosial dan
perlindungan sosial, termasuk
• fakir miskin
• jompo
• yatim piatu
• masyarakat miskin
• pengangguran
• menyediakan dan memelihara fasilitas kesehatan
• menyediakan dan memelihara fasilitas pendidikan
• Sebagai konsekuensi pelaksanaan kewajibannya, pemerintah perlu dana yang
memadai, dianggarkan melalui APBN/APBD, dan pada saatnya harus
dikeluarkan melalui Kas Negara/Kas Daerah
16
MACAM-MACAM PENGELUARAN NEGARA
• Menurut Organisasi
– Pemerintah Pusat
– Pemerintah Propinsi
– Pemerintah Kabupaten/Kota
• Menurut Sifat
– Pengeluaran Investasi
– Pengeluaran Penciptaan Lapangan Kerja
– Pengeluaran Kesejahteraan Rakyat
– Pengeluaran Penghematan Masa Depan
– Pengeluaran Yang Tidak Produktif 17
PENGELUARAN PEMERINTAH PUSAT
19
PENGELUARAN PEMERINTAH PROPINSI
21
PENGELUARAN PEMERINTAH
KABUPATEN/KOTA
26
PENGARUH PENGELUARAN NEGARA TERHADAP
SEKTOR PRODUKSI
29
PENGARUH PENGELUARAN NEGARA TERHADAP
SEKTOR KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN
32
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN NEGARA:
PERLUNYA PROGRAM PENGELUARAN NEGARA
• Pada tahap ini perlu dicari jawaban atas pertanyaan: apakah terjadi
kegagalan pasar sehingga pemerintah perlu turun tangan dengan
program pengeluaran tersebut?
• Dalam contoh kasus program BLT, telah terjadi kegagalan pasar di mana
pasar tidak dapat mengendalikan harga BBM di pasar internasional.
• Kenaikan harga BBM di pasar internasional mengakibatkan perbedaan
harga BBM dalam negeri dengan harga BBM di pasar internasional
semakin besar, yang selanjutnya berdampak subsidi BBM yang harus
dikeluarkan pemerintah semakin besar
34
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN NEGARA:
ALTERNATIF INTERVENSI PEMERINTAH
37
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN NEGARA:
RANCANGAN DENGAN FITURE KHUSUS
38
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN NEGARA:
RANCANGAN DENGAN FITURE KHUSUS
41
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN NEGARA: TRADE-
OFF EFISIENSI-EKUITI
43
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN NEGARA: PROSES
POLITIK
44