Anda di halaman 1dari 38

PENGELUARAN PEMERINTAH

PENAWARAN AGREGAT
• Pengeluaran pemerintah merupakan salah
satu unsur permintaan agregat. Konsep
perhitungan pendapatan nasional dengan
pendekatan pengeluaran menyatakan bahwa
Y=C+I+G+X-M.
TEORI PENGELUARAN PEMERINTAH
• MAKRO
➢Pengeluaran pemerintah untuk pembelian
barang dan jasa.

➢Pengeluaran pemerintah untuk gaji pegawai.

➢Pengeluaran pemerintah untuk transfer


payment.
Teori Adolf Wagner
PPkP < PkPPn < .. < PkPPn

PPK1 PPK2 PPKn

PPkP : Pengeluaran pemerintah per kapita


: Pendapatan per kapita, yaitu
PPK GDP/jumlah penduduk
1, 2, ...
n : jangka waktu (tahun)
Teori Peacock dan Wiseman
Teori batas kritis Colin Clark

• Inflasi terjadi karena adanya keseimbangan


baru yang timbul sebagai akibat adanya
kesenjangan antara permintaan agregate dan
penawaran agregate. Apabila batas 25 persen
terlampaui maka akan timbul inflasi yang akan
mempengaruhi sosial ekonomi masyarakat
1. Pemerintah Pusat

2. Pemerintah Propinsi

3. Pemerintah Kabupaten/Kota

Menurut Organisasi
Menurut Sifat MACAM-MACAM
PENGELUARAN NEGARA

1. Pengeluaran Investasi

2. Pengeluaran Penciptaan Lapangan Kerja

3. Pengeluaran Kesejahteraan Rakyat

4. Pengeluaran Penghematan Masa Depat

5. Pengeluaran Yang Tidak Produktif


PENGELUARAN PEMERINTAH
PUSAT
Dalam APBN, pengeluaran Pemerintah Pusat
dibedakan menjadi :

•Pengeluaran untuk Belanja


•Belanja Pemerintah Pusat
•Belanja Pegawai
•Belanja Barang
•Belanja Modal
•Pembayaran Bunga Utang
•Subsidi
•Belanja Hibah
•Bantuan Sosial
•Belanja Lain-lain
•Dana yang dialokasikan ke Daerah
•Dana Perimbangan
•Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian
PENGELUARAN PEMERINTAH
PUSAT

Dalam APBN, pengeluaran Pemerintah Pusat


dibedakan menjadi :

1. Pengeluaran untuk Pembiayaan


2. Pengeluaran untuk Obligasi Pemerintah
3. Pembayaran Pokok Pinjaman Luar Negeri
4. Pembiayaan lain-lain
PENGELUARAN PEMERINTAH
PROPINSI
Dalam APBD Propinsi, pengeluaran negara dibedakan
Menjadi :

• Pengeluaran untuk Belanja


• Belanja Operasi, yang terdiri dari
• Belanja Pegawai
• Belanja Barang dan jasa
• Belanja Pemeliharaan
• Belanja perjalanan Dinas
• Belanja Pinjaman
• Belanja Subsidi
• Belanja Hibah
• Belanja Bantuan Sosial
• Belanja Operasi Lainnya
• Belanja Modal, terdiri dari
• Belanja Aset Tetap
• Belanja aset lain-lain
• Belanja tak tersangka
PENGELUARAN PEMERINTAH
PROPINSI
Dalam APBD Propinsi, pengeluaran negara dibedakan
Menjadi :

1. Bagi hasil pendapatan ke kabupaten/kota/desa, terdiri dari :


• Bagi hasil pajak ke Kabupaten/Kota
• Bagi hasil retribusi ke Kabupaten/Kota
• Bagi hasil pendapatan lainnya ke Kabupaten/Kota

2. Pengeluaran untuk Pembiayaan, terdiri dari :


•Pembayaran Pokok Pinjaman
•Penyertaan modal pemerintah
•Belanja investasi Permanen
•Pemberian pinjaman jangka panjang
PENGELUARAN PEMERINTAH
KABUPATEN/KOTA
Dalam APBD Kabupaten/Kota, pengeluaran negara
dibedakan menjadi :

1. Pengeluaran untuk Belanja


•Belanja Operasi, yang terdiri dari :
•Belanja Pegawai
•Belanja Barang dan jasa
•Belanja Pemeliharaan
•Belanja perjalanan Dinas
•Belanja Pinjaman
•Belanja Subsidi
•Belanja Hibah
•Belanja Bantuan Sosial
•Belanja Operasi Lainnya

2. Belanja Modal, terdiri dari :


•Belanja Aset Tetap
•Belanja aset lain-lain
•Belanja tak tersangka
PENGELUARAN PEMERINTAH
KABUPATEN/KOTA
Dalam APBD Kabupaten/Kota, pengeluaran negara
dibedakan menjadi :

1. Bagi hasil pendapatan ke desa/kelurahan, terdiri dari :


•Bagi hasil pajak ke Desa/Kelurahan
•Bagi hasil retribusi ke Desa/Kelurahan
•Bagi hasil pendapatan lainnya ke Desa/Kelurahan

2. Pengeluaran untuk Pembiayaan, terdiri dari :


•Pembayaran Pokok Pinjaman
•Penyertaan modal pemerintah
•Pemberian pinjaman kepada BUMD/BUMN/Pemerintah
•Pusat/Kepala Daerah otonom Lainnya
JENIS-JENIS PENGELUARAN NEGARA
MENURUT SIFATNYA

PENGELUARAN INVESTASI
Pengeluaran yang ditujukan untuk menambah kekuatan dan ketahanan ekonomi di masa
datang Misalnya, pengeluaran untuk pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, satelit,
peningkatan kapasitas SDM, dll

PENGELUARAN PENCIPTAAN LAPANGAN KERJA


Pengeluaran untuk menciptakan lapangan kerja, serta memicu peningkatan kegiatan
perekonomian masyarakat

PENGELUARAN KESEJAHTERAAN RAKYAT


Pengeluaran yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kesejahteraan masyarakat,
atau pengeluaran yang dan membuat masyarakat menjadi bergembira. Misalnya,
pengeluaran untuk pembangunan tempat rekreasi, subsidi, bantuan langsung tunai,
bantuan korban bencana, dll
JENIS-JENIS PENGELUARAN NEGARA
MENURUT SIFATNYA

PENGELUARAN PENGHEMATAN MASA DEPAN


Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat langsung bagi negara, namun bila
dikeluarkan saat ini akan mengurangi pengeluaran pemerintah yang lebih besar di masa
yang akan datang Pengeluaran untuk kesehatan dan pendidikan masyarakat, pengeluaran
untuk anak-anak yatim, dll

PENGELUARAN YANG TIDAK PRODUKTIF


Pengeluaran yang tidak memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat,
namun diperlukan oleh pemerintah Misalnya pengeluaran untuk biaya perang
PENGELUARAN NEGARA DAN
PENGARUHNYA TERHADAP
PEREKONOMIAN
Ada beberapa sektor perekonomian yang umumnya terpengaruh oleh besar atau kecilnya
pengeluaran negara, antara lain :

•Sektor produksi
•Sektor distribusi
•Sektor konsumsi masyarakat
•Sektor keseimbangan perekonomian
PENGARUH PENGELUARAN NEGARA
TERHADAP SEKTOR PRODUKSI

• Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor
produksi barang dan jasa
• Dilihat secara agregat pengeluaran negara merupakan faktor produksi (money),
melengkapi faktor-faktor produksi yang lain (man, machine, material, method,
management)
• Pengeluaran pemerintah untuk pengadaan barang dan jasa akan berpengaruh secara
langsung terhadap produksi barang dan jasa yang dibutuhkan pemerintah.
• Pengeluaran pemerintah untuk sektor pendidikan akan berpengaruh secara tidak
langsung terhadap perekonomian, karena pendidikan akan menghasilkan SDM yang
lebih berkualitas. Dengan SDM yang berkualitas produksi akan meningkat.
PENGARUH PENGELUARAN NEGARA
TERHADAP SEKTOR DISTRIBUSI

• Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor
distribusi barang dan jasa
• Misalnya, subsidi yang diberikan oleh masyarakat menyebabkan masyarakat yang
kurang mampu dapat menikmati barang/jasa yang dibutuhkan, misalnya subsidi listrik,
pupuk, BBM, dll
• Pengeluaran pemerintah untuk biaya pendidikan SD-SLTA membuat masyarakat
kurang mampu dapat menikmati pendidikan yang lebih baik (paling tidak sampai tingkat
SLTA). Dengan pendidikan yang lebih baik, diharapkan masyarakat tersebut dapat
meningkatkan taraf hidupnya di masa yang akan datang Apabila pemerintah tidak
mengeluarkan dana untuk keperluan tersebut, maka distribusi pendapatan, barang, dan
jasa akan berbeda.
• Hanya masyarakat mampu saja yang akan menikmati tingkat kehidupan yang lebih
baik, sementara masyarakat kurang mampu tidak memperoleh kesempatan untuk
meningkatkan tara hidupnya.
PENGARUH PENGELUARAN NEGARA
TERHADAP SEKTOR KONSUMSI
MASYARAKAT
• Pengeluaran negara secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap sektor
konsumsi masyarakat atas barang dan jasa
• Dengan adanya pengeluaran pemerintah untuk subsidi, tidak hanya menyebabkan
masyarakat yang kurang mampu dapat menikmati suatu barang/jasa, namun juga
menyebabkan masyarakat yang sudah mampu akan mengkonsumsi produk/jasa lebih
banyak lagi
• Kebijakan pengurangan subsidi, misalnya BBM, akan menyebabkan harga BBM naik,
dan kenaikan harga BBM akan menyebabkan konsumsi masyarakat terhadap BBM
turun
PENGARUH PENGELUARAN NEGARA
TERHADAP SEKTOR KESEIMBANGAN
PEREKONOMIAN
• Untuk mencapai target-target peningkatan PDB, pemerintah dapat mengatur alokasi
dan tingkat pengeluaran negara.
• Misalnya dengan mengatur tingkat pengeluaran negara yang tinggi (untuk sektor-sektor
tertentu), pemerintah dapat mengatur tingkat employment (menuju full employment)
• Apabila target penerimaan tidak memadai untuk membiayai pengeluaran tersebut,
pemerintah dapat membiayainya dengan pola defisit anggaran
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA

• Analisis kebijakan program pengeluaran negara diperlukan untuk mengetahui tingkat


efisiensi dan equity dari suatu kebijakan pengeluaran negara.
• Analisis kebijakan pengeluaran negara dapat dilakukan melalui 10 tahap kegiatan,
mencakup :

1. perlunya program pengeluaran negara


2. kegagalan pasar yang terjadi pada program pengeluaran negara
3. alternatif-alternatif intervensi pemerintah melalui program pengeluaran negara
4. rancangan feature khusus dari program pengeluaran negara
5. respon sektor swasta
6. konsekuensi efisiensi
7. trade-off efisiensi-ekuiti
8. sasaran kebijakan publik
9. proses politik
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA PERLUNYA PROGRAM
PENGELUARAN NEGARA
Analisis kebijakan program pengeluaran negara dapat diawali dengan melakukan
investigasi terhadap :

• riwayat dari program tersebut, apa yang melatarbelakangi program tersebut


• lingkungan sekitar atau kondisi yang membentuk dan mempengaruhi program tersebut
• Siapa yang menjadi target dari program tersebut
• Kebutuhan apa yang ingin dicapai dari program tersebut
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA PERLUNYA PROGRAM
• Sebagai
PENGELUARAN NEGARA
contoh, program pengeluaran pemerintah dalam bentuk bantuan langsung
tunai (BLT) pada tahun 2005
• Program tersebut dipicu kenaikan harga BBM di pasar internasional yang jauh
melampaui prakiraan harga BBM yang ditetapkan pemerintah dalam APBN 2005
• Kenaikan harga BBM akan mengakibatkan subsidi BBM yang dikeluarkan pemerintah
menjadi membengkak, sementara pengguna BBM, terutama premium ke atas, adalah
masyarakat kelas menengah ke atas. Hanya sedikit masyarakat kelas bawah yang
menikmati subsidi BBM
• Untuk mengurangi biaya subsidi BBM, pada 1 Oktober 2005 pemerintah menaikkan
harga BBM. Kenaikan BBM telah diprediksi akan memicu kenaikan harga barang-
barang lain, termasuk barang kebutuhan pokok masyarakat.
• BLT dirancang untuk membantu masyarakat kelas bawah untuk memperkecil kesulitan
hidup, berkaitan dengan kenaikan harga-harga barang
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA ANALISIS KEGAGALAN PASAR

• Pada tahap ini perlu dicari jawaban atas pertanyaan apakah terjadi kegagalan pasar
sehingga pemerintah perlu turun tangan dengan program pengeluaran tersebut?
• Dalam contoh kasus program BLT, telah terjadi kegagalan pasar di mana pasar tidak
dapat mengendalikan harga BBM di pasar internasional.
• Kenaikan harga BBM di pasar internasional mengakibatkan perbedaan harga BBM
dalam negeri dengan harga BBM di pasar internasional semakin besar, yang
selanjutnya berdampak subsidi BBM yang harus dikeluarkan pemerintah semakin besar
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA ALTERNATIF INTERVENSI
PEMERINTAH
• Pemerintah perlu mencari alternatif-alternatif kebijakan untuk mengatasi kegagalan
pasar yang ada, dengan memperhatikan dampak dari masing-masing alternatif
• Alternatif intervensi pemerintah dapat berupa :
1. distribusi gratis
2. distribusi dengan harga di bawah harga produksi
3. distribusi dengan harga sama dengan harga
4. produksi
5. Apabila Produksi oleh swasta/private, alternatif
6. kebijakan antara lain
7. Subsidi pemerintah untuk produsen
8. Subsidi pemerintah untuk konsumen
9. Distribusi langsung dari pemerintah
10.Aturan pemerintah
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA ALTERNATIF INTERVENSI
PEMERINTAH
• Dalam kasus program BLT, beberapa alternatif dapat ditempuh pemerintah
• Pemerintah tidak melakukan kebijakan apa-apa, harga BBM dalam negeri tidak
dinaikkan
• kenaikan harga BBM di pasar internasional akan menyebabkan pengeluaran
pemerintah untuk subsidi BBM membengkak
• tidak ada kenaikan harga BBM, serta harga barang-barang lainnya
• Kenaikan subsidi dinikmati masyarakat kelas menengah ke atas, sementara hanya
sedikit dari masyarakat kelas bawah yang ikut menikmati subsidi BBM
• Pemerintah menaikkan harga BBM dalam negeri, tanpa memberikan BLT kepada
masyarakat miskin
• Pengeluaran pemerintah untuk subsidi BBM dapat ditekan
• Kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga barang-barang lain
• Daya beli masyarakat akan berkurang, terutama masyarakat kelas bawah paling
menderita dengan adanya kebijakan ini
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA ALTERNATIF INTERVENSI
PEMERINTAH
• Dalam kasus program BLT, beberapa alternatif yang dapat ditempuh pemerintah:
1. Pemerintah menaikkan harga BBM dalam negeri, tanpa memberikan BLT kepada
masyarakat miskin
2. Pengeluaran pemerintah untuk subsidi BBM dapat ditekan

• Kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga barang-barang lain


• Daya beli masyarakat akan berkurang, terutama masyarakat kelas bawah.
• Untuk mengurangi penderitaan masyarakat kelas bawah/miskin, pemerintah
memberikan bantuan langsung tunai (BLT)
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA ALTERNATIF INTERVENSI
PEMERINTAH
• Dalam kasus program BLT, beberapa alternatif yang dapat ditempuh pemerintah:
1. Pemerintah menaikkan harga BBM dalam negeri, tanpa memberikan BLT kepada
masyarakat miskin
2. Pengeluaran pemerintah untuk subsidi BBM dapat ditekan

• Kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga barang-barang lain


• Daya beli masyarakat akan berkurang, terutama masyarakat kelas bawah.
• Untuk mengurangi penderitaan masyarakat kelas bawah/miskin, pemerintah
memberikan bantuan langsung tunai (BLT)
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA RANCANGAN DENGAN FITURE
KHUSUS
• Setelah dipilih satu alternatif intervensi pemerintah melalu program pengeluaran
negara, perlu dilihat bagaimana rancangan rinci dari program yang dipilih
• Perlu ada keterbukaan dan efisiensi dalam
• rancangan program, tentang siapa yang menjadi target program? apa bentuk
programnya? bagaimana program tersebut akan dilaksanakan? siapa yang
bertanggungjawab melaksanakan program tersebut? dimana program tersebut akan
dilaksanakan? kapan program tersebut akan dilaksanakan?
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA RANCANGAN DENGAN FITURE
KHUSUS
• Dalam kasus program BLT, yang menjadi target program adalah masyarakat miskin. Di
sini perlu ada kejelasan kriteria-kriteria masyarakat miskin itu seperti apa
• bentuk programnya berupa pemberian uang tunai secara langsung
• program tersebut akan dilaksanakan dengan membuat kriteria tentang keluarga miskin,
mengidentifikasi keluarga miskin, menghitung kebutuhan pengeluaran program,
mendistribusikan uang tunai kepada keluarga miskin
• Yang bertanggungjawab melaksanakan program penentuan kriteria keluarga miskin
oleh Menko Ekuin, Bapenas, dan BPS
• identifikasi keluarga miskin oleh BPS pendistribusian keluarga miskin oleh kantor pos
pendistribusian bantuan langsung tunai oleh kantor pos program BLT dilaksanakan
segera setelah kenaikan BBM
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA RESPON SEKTOR SWASTA

• Menilai respon sektor swasta terhadap kebijakan program pemerintah merupakan


bagian yang sulit untuk dikerjakan
• Dalam sistem perekonomian campuran, pemerintah tidak dapat sepenuhnya mengatur
perilaku masyarakat atas suatu kebijakan pemerintah
• Pihak swasta dapat saja merespon negatif terhadap kebijakan pemerintah. Dalam
kasus BLT, banyak masyarakat yang berpendapat bahwa kebijakan pemerintah tidak
mendidik masyarakat. Banyak masyarakat yang mengaku miskin dengan memanipulasi
kondisi mereka sehingga sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sebagai keluarga
miskin
• Dalam menilai konsekuensi dari suatu program, perlu dilihat konsekuensi jangka
pendek dan jangka panjang. Seberapa jauh BLT dapat membantu masyarakat miskin?
Berapa lama BLT harus diberikan? Bagaimana dampak BLT terhadap kondisi keuangan
negara?
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA
KONSEKUENSI EFISIENSI
• Hal yang perlu dikaji dari suatu kebijakan pengeluaran pemerintah, apakah terjadi
peningkatan efisiensi atau inefisiensi setelah kebijakan tersebut diimplementasikan?
• Efisiensi bisa terjadi pada sektor produksi, bisa pula pada sektor konsumsi
• Kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM dibarengi dengan BLT diharapkan
penggunaan BBM akan menurun, yang berdampak pengeluaran pemerintah untuk
subsidi BBM juga akan turun penerimaan masyarakat miskin akan meningkat,
pengeluaran masyarakat akan meningkat
ANALISIS KEBIJAKAN PENGELUARAN
NEGARA TRADE-OFF EFISIENSI-EKUITI
• Adakalanya, suatu program pengeluaran pemerintah dapat membuat semua pihak
bahagia, dalam arti terjadi efisiensi dalam perekonomian, tidak ada pihak yang
dirugikan, Namun dalam banyak hal, kebijakan pengeluaran pemerintah harus
mengorbankan efisiensi untuk membuat semua pihak bahagia, atau mengorbankan
pihak-pihak tertentu agar terjadi efisiensi
• Sebagai contoh, pungutan atas pengguna jalan tol merupakan kebijakan yang
mengorbankan efisiensi, karena penggunanya tidak sebanyak kalau pungutan
ditiadakan. Namun pungutan tersebut dinilai adil, karena pengguna harus membayar
pungutan, yang tidak menggunakan tidak dikenai biaya. Contoh lain, kenaikan TDL
membuat pengguna listrik akan berhemat sehingga terjadi efisiensi penggunaan listrik,
namun kurang adil, karena ada sebagian masyarakat yang tidak dapat menikmati listrik
karena adanya kenaikan tersebut.
Perubahan pengeluaran pemerintah ini
akan mengubah ekuilibrium jangka
pendek perekonomian

Anda mungkin juga menyukai