ANALISIS RISIKO
RISIKO DAN KETIDAKPASTIAN
Risiko adalah Situasi dimana terdapat lebih dari satu
kemungkinan hasil dari suatu keputusan dan probabilitas
dari setiap hasil diketahui atau bisa diestimasikan.
Ketidakpastian adalah Situasi dimana hanya ada lebih
dari satu hasil yang mungkin untuk keputusan dan
probabilitas dari setiap hasil tidak diketahui. Contoh:
berinvestasi saham, dimana investor hanya mendaatkan
laba jika harga saham itu naik dan tingakt risikonya lebih
besar.
MENGUKUR RISIKO DENGAN
DISTRIBUSI PROBABILITAS
Probabilitas adalah suatu peluang atau kemungkinan suatu kejadian akan muncul.
Distribusi Probabilitas adalah: semua hasil atas suatu kejadian dan masing – masing probabilitasnya.
Rumus laba yang diperkirakan:
n
E ( ) i Pi
Dimana: i 1
Jadi laba yang diperkirakan (expected profit) dari suatu investasi adalah: rata – rata tertimabng dari semua tingkat
laba yang mungkin dalam berbagai kondisi perekonomian .
CONTOH:
LANJUTAN
Distribusi probabilitas (discrete probability):
a. Daftar kejadian individual dan probabilitasnya
Dalam gambar grafik batang itu menunjukkan proyek A dan B dimana E()
adalah $500. tetapi laba dari kedua proyek tersebut sangat berbeda dimana
proyek A mendapatkan laba $400 sampai $ 600. sedangkan proyek B
mendapatkan laba $200 sampai $800
Contoh Distribusi probabilitas kontinu (continue probability
distribution):
UKURAN RISIKO ABSOLUT: DEVIASI
STANDAR
Deviasi Standar (): untuk tingkat penyebaran berbagai kemungkinan hasil dari
nilai yang diperkirakan. semakin kecil nilai maka semakin rapat distribusi dan
semakin kecil risiko yang terajdi
n
i
( X
i 1
X ) 2
Pi
CONTOH
MENGUKUR PROBABILITAS DENGAN
DISTRIBUSI NORMAL
i
Z
CONTOH
Untuk proyek A:
Z = = 1,42
Untuk proyek B
Z=
UKURAN RISIKO RELATIF: KOEFISIEN
VARIASI
Koefisen variasi (coefficient of variation): adalah suatu
distribusi yang dibagi nilai yang diperkirakan atau rata –
ratanya.
Rumus:
v
CONTOH
Proyek A
70.71
vA 0.14
500
Proyek B
212.13
vB 0.42
500
TEORI KEPUASAN DAN
PENGHINDARAN RISIKO
Penghindaran risiko didasarkan pada prisip kepuasan
marginal yang semakin menurun atas uang, yang
dicerminkan oleh kurva kepuasan total dari uang yang
berbentuk cekung atau melengkung.
Dalam keputusan – keputusan manajerial yang
mengandung risiko maka seorang manager penghindar
risiko berupaya memaksimumkan kepuasan yang
diperkirakan dan bukan pengembalian moneter.
Kepuasan yang diperkirakan dari suatu strategi atau
keputusan adalah jumlah hasil yang mungkin dengan
probabilitas kemunculan masing – masing hasil tersebut
dan diukur dalam satuan util
KURVA 1. Penghasilan atau kekayaan uang sebesar
$10.000 memberikan 2 util kepuasan kepada
seorang individu tetentu (titik A) (bersifat tidak
mengalami risiko)
2. Penghasilan atau kekayaan uang sebesar
$20.000 memberikan 3 util kepuasan kepada
seorang individu tertentu (titik B). Jika kurva
kepuasan total dari uang berbentuk cekung atau
melengkung kebawah, sehingga kepuasan
marginal dari uang menurun. (bersifat
penghindar risiko)
3. Penghasilan atau kekayaan uang sebesar
$20.000 memberikan 4 util kepuasan kepada
seorang individu tertentu (titik C). Jika kurva
kepuasan total dari uang berbentuk garis lurus ,
sehingga kepuasan marginal dari uang konstan.
(bersifat netral risiko)
4. Penghasilan atau kekayaan uang sebesar
$20.000 memberikan 6 util kepuasan kepada
seorang individu tertentu (titik D). Jika kurva
kepuasan total dari uang berbentuk cembung
atau melengkung keatas, sehingga kepuasan
marginal dari uang meningkat. (bersifat
pencari risiko)
TEORI KEPUASAN DAN
PENGHINDARAN RISIKO
Contoh:
n
t
dimana: NPV
t 1 (1 r )
t
dalam masing – masing tahun
n = tahun yang dipertimbangkan
r = tingkat diskon untuk menghitung nilai sekarang dari laba masa depan
Σ = jumlah nilai sekarang (hasil diskonto) dari laba masa depan
Tingkat diskon yang telah disesuaikan terhadap risiko =
Dimana:
n
Rt
NPV
t 1 (1 r )t
1. Kita rugi di obligasi (posisi spot obligasi) karena nilainya turun sebesar Rp. 300 Juta
(Rp. 900 Juta – Rp. 1,2 Milyar)
2. Tetapi kita untuk di forward obligasi karena kita bisa menjual dengan harga Rp. 1,2
Milyar, sementara harga pasar obligasi sebesar Rp. 900 Juta. Sehingga kita mendapatkan
untung sebesar 300 Juta
3. Total keuntungan = keuntungan di posisi spot + keuntungan di posisi forward.
= -Rp. 300 Juta + Rp. 300 Juta = 0
4. Jadi jika kita tidak melakukan hedging dengan forward maka kita akan rugi sebesar
Rp. 300 Juta. Jika kita melakukan kontrak hedging dengan forward maka kerugian
investasi obligasi bisa mendapatkan keuntungan dengan nilai yang sama sebesar Rp. 300
Juta, sehingga total keuntungan menjadi 0. Dengan kata lain perubahan tingkat bunga
tidak akan mempengaruhi nilai obligasi kita dan nilai obligasi kita untuk sesuai jatuh
tempo tetap pada nilai Rp. 1,2 Milyar.