• Abortus Iminens
• Abortus Insipiens
• Abortus Inkomplit
• Abortus Komplit
• Retensi Embrio (Missed
Abortion)
Indikasi Abortus Medisinalis
Gawatdarurat
25.0%
Alasan medis
12.0%
Atas permintaan
40.0% Aspek sosial
23.0%
Abortus Sedikit Tertutup Sesuai usia Pt positif
Abortus Sedang Terbuka Sesuai atau Kram sedang/kuat
Abortus Sedikit Terbuka usia •Kram kuat
inkomplit banyak Llunak kehamilan . Keluar jaringan
•Uterus lunak
Abortus Sedikit Tertutup usia Sedikit/tanpa kram
• Penilaian awal
• Stabilisasi, evaluasi medik dan determinasi jenis abortus
• Konseling pra-tindakan dan persetujuan tindakan medik
• Persiapan peralatan
pasien
penolong
• Pemeriksaan bimanual
• Tindakan AVM
• Evaluasi hasil tindakan
• Pemeriksaan jaringan
• Pemeriksaan bimanual pasca-tindakan
• Konseling pasca-tindakan
• Rekam medik dan (asuhan mandiri) instruksi tertulis
Konsep Kerja Peralatan AVM
Antefleksio
dan
anteversio
Tentukan arah dan besar uterus
Retrofleksio
dan
retroversio
Memasukkan kanula
Mengukur kedalaman dan besar kavum uteri
Menghubungkan kanula dengan tabung
AVM
Membuka katup tekanan negatif
Bersihkan darah
dari jaringan
Lakukan pada
alat penyaring
dan bila dengan
air
Perhatikan
adanya korionik
vili atau massa
konsepsi diatas
lampu periksa
Segera dekontaminasi dan proses peralatan
yang telah terpakai
Masalah teknis sebagai penyebab AVM tidak
bekerja efektif
• Kehamilan ektopik
• Sindroma pascaabortus
(hematometra akut)
• Syok neurogenik (reaksi vaso-vagal)
Komplikasi selama Prosedur
• Perforasi uterus
• Robekan serviks
• Syok, perdarahan lanjutan yang
hebat dan infeksi pascatindakan
• Emboli udara
Asuhan Pascatindakan
• Pastikan bahwa prosedur evakuasi telah
membersihkan seluruh sisa konsepsi
• Observasi keadaan umum dan tanda vital klien
minimal 2 jam pascatindakan
• Bacakan, jelaskan, dan berikan Asuhan Mandiri
atau Instruksi Tertulis untuk klien dan pastikan
klien/keluarganya mengerti isinya, kapan
melakukan kunjungan ulang atau mencari klinik
atau fasilitas kesehatan untuk pertolongan segera
KEHAMILAN EKTOPIK
Kehamilan Ektopik
• radang pelvik
• hamil ektopik sebelumnya
• operasi pelvik
• anomali tuba
• endometriosis
• perokok berat
Gejala klinik
trias klasik
• amenore
• nyeri perut bawah
• perdarahan
pervaginam
Pemeriksaan USG
Kehamilan Ektopik
• bila kondisi hemodinamik stabil, besar massa < 4 cm
dan tidak terdapat perdarahan intraabdomen 50 mg
Methotrexate (tingkat keberhasilan 80%)
• observasi penurunan kadar hCG pada hari ketiga
pasca-injeksi
• bila setelah 7 hari tak terlihat pengisutan kantong
gestasi dan terdeteksi pulsasi internal berikan dosis
kedua
• terapi dianggap gagal bila kantong gestasi membesar
atau -hCG meningkat > 2 kali dalam 3 hari.
• Bila KET dan pasien masuk dalam keadaan syok,
stabilisasi dengan restorasi cairan
• Lanjutkan dengan laparotomi (salfingotomi atau
eksisi parsial) segera setelah tekanan sistolik > 90
mmHg dan nadi < 120/mnt.
• Transfusi darah bila Hb < 8 g%.
• Bila ditemukan banyak darah intraabdomen,
pertimbangkan untuk autologus transfusi
Parsial salfingektomi
Eksisi Segmental Tuba