Dibubarkannya konstituante
Pembentukan MPRS dan DPAS
CIRI-CIRI DEMOKRASI TERPIMPIN
Kekuasaan Presiden
Pada masa berlakunya sistem demokrasi terpimpin, peran partai politik menjadi
sangat terbatas. Keberadaan partai politik seolah-olah hanya untuk menjadi pendukung
berbagai kebijakan presiden Soekarno.
Peran Militer Semakin Besar
Pada masa demokrasi terpimpin, peran militer di Indonesia sangat kuat. Masa itu
militer memiliki dua fungsi (dwifungsi), yaitu sebagai garda pertahanan negara dan juga
berperan pada pemerintahan. Kuatnya peran militer pada pemerintahan ternyata
mengakibatkan kekacauan politik di Indonesia.
Paham Komunisme Berkembang
Dampak Negatif
Presiden, MPR, dan lembaga tinggi negara lainnya memiliki kekuasaan yang
besar sehingga timbul potensi penyalahgunaan.
Memberlakukan Dwifungsi Militer sehingga Militer dapat ikut berpolitik.
P E R I S T I WA PA D A M A S A
DEMOKRASI TERPIMPIN
Pembentukan MPRS
Pidato presiden yang berjudul Berdiiri di atas Kaki Sendiri sebagai pedoman revolusi dan
politik luar negeri.
Pembentukan Dewan Pertimbangan Agung
Pada tanggal 9 Juli 1959, presiden membentuk kabinet kerja. Karena tidak ada wakil
presiden, maka presiden mengadakan jabatan menteri pertama. Ir. Juanda ditunjuk untuk
memegang jabatan itu. Program kabinet kerja disebut dengan Tri Program meliputi:
mencukupi kebutuhan sandang pangan,
menciptakan keamanan Negara,
mengembalikan Irian Barat.
Pembentukan Front Nasional
Pada masa Demokrasi Terpimpin, politik luar negeri Indonesia lebih condong ke
blok Timur hal ini dikarenakan kekecewaan Indonesia terhadap negara-negara Barat
yang dianggap kurang mendukung perjuangan Indonesia dalam upaya pembebasan
Irian Barat.
Beberapa kebijakan luar negeri yang ditempuh oleh presiden Seokarno antara lain:
Bersama dengan Yugoslavia, India, Ghana, dan Mesir, Indonesia memprakarsai
berdirinya Gerakan Non Blok (1961)
Pada saat pelaksanaan ASIAN Games ke-4 yang dilakukan di Jakarta, Indonesia
tidak mengundang Israel dan Taiwan.
Presiden Soekarno membagi kekuatan dunia menjadi dua yaitu Oldefo dan Nefo