Anda di halaman 1dari 11

Continous Quality Improvement (CQI) & PDCA atau

PPEPP Sebagai Alat CQI di Organisasi Pendidikan

Disajikan pada Mata Kuliah:


Manajemen Mutu Pendidikan

Oleh:
Fitria Jayanti
Nim : 2010242057
DEFENISI

Continous Quality Improvement (CQI)

• Dalam terminologi Indonesia, Continous Quality Improvement (CQI) sering


diartikan sebagai perbaikan berkesinambungan atau perbaikan terus-
menerus.
• Di Jepang dikenal dengan istilah ‘kaizen’. Kaizen sendiri berasal dari kata
‘kai’ yang berarti perubahan dan ‘zen’ yang artinya baik.
• Sebagai salah satu prinsip TQM, CQI merupakan sebuah pendekatan pada
manajemen mutu yang merevolusi usaha penjaminan mutu secara
tradisional, dengan menekankan pada organisasi dan sistem (Saifulloh,
2012).
• Siswanto (2018) mengatakan bahwa Continuous Quality Improvement (CQI)
adalah Perbaikan mutu berkesinambungan atas kinerja organisasi secara
menyeluruh hendaknya di jadikan sebagai patokan tetap dari organisasi.
⦿Aktivitas dalam Perbaikan Mutu
Berkesinambungan
1. Komunikasi
2. Memperbaiki masalah yang jelas dan nyata
3. Memandang ke hulu
4. Mendokumentasi perkembangan dan masalah
5. Memantau perubahan
PDCA (Plan, Do, Check and Act)
• Siklus PDCA diakui lebih awal muncul dari disiplin manufaktur yang
diprakarsai oleh Shewhart dan kemudian dikembangkan oleh Deming pada
tahun 1950 sebagai metode perbaikan kualitas berkelanjutan .
• Menurut Hardjosoedharmo (dalam Prihantoro, 2012), siklus PDCA merupakan
cara yang sistematis untuk menambah pengetahuan mengenai proses dalam
organisasi atau lembaga dan menambah pengetahuan untuk
mengimplementasikan perubahan mutu serta bagaimana mengukurnya.
• Prihantoro (2012) menyatakan bahwa “Hakikatnya, siklus PDCA adalah suatu
metode untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan’.
• Berdasarkan prinsipnya, siklus PDCA menurut Masaaki dalam (Sallis, 2005),
merupakan proses pencapaian standar yang ditentukan, merevisi standar,
kemudian mengganti spesifikasi dengan standar kualitas baru yang lebih baik.
PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian,
dan Peningkatan)
• Di Indonesia sistem penjaminan mutu pada perguruan tinggi diatur oleh
Permenristekdikti nomor 62 tahun 2016.
• Pada peraturan tersebut tercantum siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal
di perguruan tinggi terdiri dari 5 tahapan, yaitu Penetapan, Pelaksanaan,
Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan atau yang disingkat menjadi
PPEPP.
• Salah satu model manajemen yang dapat digunakan adalah model
Penetapan – Pelaksanaan – Evaluasi – Pengendalian – Peningkatan
(PPEPP) yang akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan
(continuous improvement) atau kaizen mutu pendidikan tinggi di
perguruan tinggi (Lubis dkk, 2019).
Implementasi Konsep Continous Quality Improvement (CQI) &
PDCA Atau PPEPP Sebagai Alat CQI Di Organisasi Pendidikan

1. Rizal, S., Isjoni & Azhar. (2020). Analisis Pelaksanaan


Program Peningkatan Mutu Pendidik Di Sekolah Dasar Islam
Terpadu Al-Fikri Islamic Green School Pekanbaru.

Hasil penelitian menujukkan:


Pelaksanaan program peningkatan mutu pendidik secara
berkelanjutan (continuous improvement) di Sekolah Dasar Islam
Terpadu Al-Fikri Islamic Green School Pekanbaru yang
diaktualisasikan dalam beberapa program diantaranya pendidikan
dan pelatihan, ta’lim rutin guru, KKG, rapat guru, supervisi,
seminar, workshop, studi banding, serta program sekolah
berkarakter dapat terlaksana dengan baik.
2. Rr. Sri Kartikowati. (2013). The Technique of “Plan Do
Check and Act” to Improve Trainee Teachers’ Skills.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun penerapan


lingkaran PDCA dalam perkuliahan Micro Teaching
memberikan kontribusi sekitar 2,54 pada skala 1 sampai 4;
namun, kontribusi sistem PDCA untuk masing-masing
kelompok menunjukkan pencapaian skor yang berbeda. Model
pembelajaran kooperatif mampu memberikan kontribusi
terhadap kekuatan dan keberhasilan guru peserta pelatihan
selama pelaksanaan pembelajaran berbasis PDCA,
3. Herdi, M. Fadly & Destina. (2021). Analisis Kemampuan
Mahasiswa dalam Sistem Pengelolaan Microteaching dengan
Siklus Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian,
Peningkatan (PPEPP)

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata


kemapuan mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan
Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lancang Kuning T.A 2019/2020 dalam mendesain
RPP dan pengelolaan microteaching dengan siklus PPEPP
adalah 62,55 dalam kategori yang cukup. Namun, ada beberapa
hal yang harus ditingkatkan lagi oleh mahasiswa seperti
pengetahuan dalam mendesian RPP, kepercayaan diri, dan
kemampuan mengajar.
ANALISIS/KRITIK
1. Direkomendasikan peneliti agar juga dapat melakukan penelitian
untuk melihat bagaimana a) Implementasi manajemen kelas di SDIT
Al-Fikri Islamic Green School Pekanbaru 2) Program pembinaan
Karakter Guru di SDIT Al-Fikri Islamic Green School Pekanbaru.
2. Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kelompok
guru peserta pelatihan yang memiliki kemampuan belajar rendah. Hal
ini disarankan agar dalam melakukan penilaian keterampilan
mengajar calon guru tersebut, dapat mempertimbangkan berbagai
faktor dari calon guru dalam melaksanakan instruksi berdasarkan
PDCA.
3. Direkomendasikan peneliti agar melakukan penelitian dengan 2 kali
siklus PPEPP. Selain itu, direkomendasikan juga agar peneliti
mengkaji pada aspek media pembelajaran dalam pengelolaan
microteaching dengan siklus Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi,
Pengendalian, Peningkatan (PPEPP).

Anda mungkin juga menyukai