0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan11 halaman
Tiga penelitian menganalisis implementasi konsep perbaikan berkelanjutan (CQI) dan siklus PDCA/PPEPP sebagai alat CQI di organisasi pendidikan. Hasilnya menunjukkan program peningkatan mutu guru di sekolah dasar terlaksana dengan baik, model PDCA berkontribusi pada keterampilan calon guru, dan kemampuan mahasiswa dalam mendesain RPP dan mengajar dengan PPEPP cukup baik meskipun perlu ditingkatkan.
Tiga penelitian menganalisis implementasi konsep perbaikan berkelanjutan (CQI) dan siklus PDCA/PPEPP sebagai alat CQI di organisasi pendidikan. Hasilnya menunjukkan program peningkatan mutu guru di sekolah dasar terlaksana dengan baik, model PDCA berkontribusi pada keterampilan calon guru, dan kemampuan mahasiswa dalam mendesain RPP dan mengajar dengan PPEPP cukup baik meskipun perlu ditingkatkan.
Tiga penelitian menganalisis implementasi konsep perbaikan berkelanjutan (CQI) dan siklus PDCA/PPEPP sebagai alat CQI di organisasi pendidikan. Hasilnya menunjukkan program peningkatan mutu guru di sekolah dasar terlaksana dengan baik, model PDCA berkontribusi pada keterampilan calon guru, dan kemampuan mahasiswa dalam mendesain RPP dan mengajar dengan PPEPP cukup baik meskipun perlu ditingkatkan.
• Dalam terminologi Indonesia, Continous Quality Improvement (CQI) sering
diartikan sebagai perbaikan berkesinambungan atau perbaikan terus- menerus. • Di Jepang dikenal dengan istilah ‘kaizen’. Kaizen sendiri berasal dari kata ‘kai’ yang berarti perubahan dan ‘zen’ yang artinya baik. • Sebagai salah satu prinsip TQM, CQI merupakan sebuah pendekatan pada manajemen mutu yang merevolusi usaha penjaminan mutu secara tradisional, dengan menekankan pada organisasi dan sistem (Saifulloh, 2012). • Siswanto (2018) mengatakan bahwa Continuous Quality Improvement (CQI) adalah Perbaikan mutu berkesinambungan atas kinerja organisasi secara menyeluruh hendaknya di jadikan sebagai patokan tetap dari organisasi. ⦿Aktivitas dalam Perbaikan Mutu Berkesinambungan 1. Komunikasi 2. Memperbaiki masalah yang jelas dan nyata 3. Memandang ke hulu 4. Mendokumentasi perkembangan dan masalah 5. Memantau perubahan PDCA (Plan, Do, Check and Act) • Siklus PDCA diakui lebih awal muncul dari disiplin manufaktur yang diprakarsai oleh Shewhart dan kemudian dikembangkan oleh Deming pada tahun 1950 sebagai metode perbaikan kualitas berkelanjutan . • Menurut Hardjosoedharmo (dalam Prihantoro, 2012), siklus PDCA merupakan cara yang sistematis untuk menambah pengetahuan mengenai proses dalam organisasi atau lembaga dan menambah pengetahuan untuk mengimplementasikan perubahan mutu serta bagaimana mengukurnya. • Prihantoro (2012) menyatakan bahwa “Hakikatnya, siklus PDCA adalah suatu metode untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan’. • Berdasarkan prinsipnya, siklus PDCA menurut Masaaki dalam (Sallis, 2005), merupakan proses pencapaian standar yang ditentukan, merevisi standar, kemudian mengganti spesifikasi dengan standar kualitas baru yang lebih baik. PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) • Di Indonesia sistem penjaminan mutu pada perguruan tinggi diatur oleh Permenristekdikti nomor 62 tahun 2016. • Pada peraturan tersebut tercantum siklus Sistem Penjaminan Mutu Internal di perguruan tinggi terdiri dari 5 tahapan, yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan atau yang disingkat menjadi PPEPP. • Salah satu model manajemen yang dapat digunakan adalah model Penetapan – Pelaksanaan – Evaluasi – Pengendalian – Peningkatan (PPEPP) yang akan menghasilkan pengembangan berkelanjutan (continuous improvement) atau kaizen mutu pendidikan tinggi di perguruan tinggi (Lubis dkk, 2019). Implementasi Konsep Continous Quality Improvement (CQI) & PDCA Atau PPEPP Sebagai Alat CQI Di Organisasi Pendidikan
Program Peningkatan Mutu Pendidik Di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Fikri Islamic Green School Pekanbaru.
Hasil penelitian menujukkan:
Pelaksanaan program peningkatan mutu pendidik secara berkelanjutan (continuous improvement) di Sekolah Dasar Islam Terpadu Al-Fikri Islamic Green School Pekanbaru yang diaktualisasikan dalam beberapa program diantaranya pendidikan dan pelatihan, ta’lim rutin guru, KKG, rapat guru, supervisi, seminar, workshop, studi banding, serta program sekolah berkarakter dapat terlaksana dengan baik. 2. Rr. Sri Kartikowati. (2013). The Technique of “Plan Do Check and Act” to Improve Trainee Teachers’ Skills.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun penerapan
lingkaran PDCA dalam perkuliahan Micro Teaching memberikan kontribusi sekitar 2,54 pada skala 1 sampai 4; namun, kontribusi sistem PDCA untuk masing-masing kelompok menunjukkan pencapaian skor yang berbeda. Model pembelajaran kooperatif mampu memberikan kontribusi terhadap kekuatan dan keberhasilan guru peserta pelatihan selama pelaksanaan pembelajaran berbasis PDCA, 3. Herdi, M. Fadly & Destina. (2021). Analisis Kemampuan Mahasiswa dalam Sistem Pengelolaan Microteaching dengan Siklus Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan (PPEPP)
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa rata-rata
kemapuan mahasiswa semester 6 Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lancang Kuning T.A 2019/2020 dalam mendesain RPP dan pengelolaan microteaching dengan siklus PPEPP adalah 62,55 dalam kategori yang cukup. Namun, ada beberapa hal yang harus ditingkatkan lagi oleh mahasiswa seperti pengetahuan dalam mendesian RPP, kepercayaan diri, dan kemampuan mengajar. ANALISIS/KRITIK 1. Direkomendasikan peneliti agar juga dapat melakukan penelitian untuk melihat bagaimana a) Implementasi manajemen kelas di SDIT Al-Fikri Islamic Green School Pekanbaru 2) Program pembinaan Karakter Guru di SDIT Al-Fikri Islamic Green School Pekanbaru. 2. Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kelompok guru peserta pelatihan yang memiliki kemampuan belajar rendah. Hal ini disarankan agar dalam melakukan penilaian keterampilan mengajar calon guru tersebut, dapat mempertimbangkan berbagai faktor dari calon guru dalam melaksanakan instruksi berdasarkan PDCA. 3. Direkomendasikan peneliti agar melakukan penelitian dengan 2 kali siklus PPEPP. Selain itu, direkomendasikan juga agar peneliti mengkaji pada aspek media pembelajaran dalam pengelolaan microteaching dengan siklus Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan (PPEPP).
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional