Anda di halaman 1dari 16

STUD I KASUS

Coral Bleaching dan


Upaya Pemulihannya
Source:
Aulia Q. A. dan Ni W. P. S. 2020. Coral bleaching, karang
hidup atau mati. O seana . 45 (2): 13-22

Dipresentasikan oleh:
Nurul Istikomah 200210103008
Kharisma Berlianni 200210103053
JU RN A L RU JU K A N
LATAR BELAKANG

Terumbu karang adalah kumpulan hewan karang yang membentuk struktur terumbu di dasar laut. Struktur
terumbu karang berasal dari deposit kalsium karbonat (CaCO3) di laut yang dihasilkan oleh hewan
karang. Karang merupakan hewan yang tidak memiliki tulang belakang dan termasuk Filum Coelenterata
atau Cnidaria. Hewan karang berbentuk seperti tabung dan memiliki mulut yang dikelilingi tentakel.
Hewan karang mencakup Ordo Scleractinia, Sub kelas Octocorallia, Kelas Anthozoa maupun Kelas
Hydrozoa (Papu, 2011; Veron, 2000; Siringoringo, 2007 dalam Aulia 2020). Ekosistem terumbu karang
merupakan salah satu ekosistem pesisir laut di perairan tropis. Ekosistem terumbu karang rentan
terhadap kerusakan terutama karena faktor lingkungan. Kerusakan ekosistem terumbu karang dapat
dilihat dari kerusakan secara fisik dan fisiologisnya. Kerusakan fisik pada karang meliputi koloni karang
yang hancur, cabang yang patah, dan koloni yang terangkat dari substratnya. Sedangkan kerusakan
fisiologis pada karang meliputi perubahan karang yang memudar bahkan memutih
warna bleaching. Perubahan warna yang atau karang terjadi akibat berkurangnya
memudar zooxanthellae
pigmen fotosintesis pada pada polip karang.konsentrasi
Polip karang yang terlepas dari host membuat
karang akan kehilangan sebagian besar pigmen warna dan jaringan lunaknya. Hal ini karena
zooxanthellae sebagai penyumbang pigmen pada karang, ikut terlepas bersama polip karang tersebut.
L A T A R BEL A K A N G

Peristiwa kerusakan terumbu karang yang cukup populer adalah pemutihan karang. Pemutihan
karang massal umumnya disebabkan oleh perubahan Suhu Permukaan Laut (SPL). Kondisi karang
yang mengalami pemutihan berbeda dengan kondisi karang yang sudah mati. Proses pemulihan
dari fenomena pemutihan karang dapat dilakukan secara efektif jika lingkungan sekitar
mendukung dan suhu permukaan laut kembali stabil. Fenomena pemutihan karang merupakan
indikator nyata dari tekanan lingkungan yang terjadi pada terumbu karang.Kerusakan pada
terumbu karang menyebabkan kekhawatiran karna hal ini dapat menimbulkan kerusakan bagi
ekosistem laut. Untuk mengatasi hal tersebut terdapat beberapa cara yang dapat
dilakukan.
Umumnya cara dilakukan untuk mengatasi kerusakanterumbu karang yaitu
yang
membentuk dengan konservasi perairan dan teknologi rehabilitasi atau
kawasan
terumbu karang buatanpemulihan seperti
dan transplantasi karang. Tujuan utama transplantasi terumbu karang
yaitu untuk meningkatkan tutupan karang hidup, keanekaragaman hayati dan keunikan topografi
karang. Bberapa jenis transplantasi yang dapat dilakukan untuk memulihkan terumbu karang
yaitu mikrofargmentasi, metode tali, dan Artificial Patch Reefs (APR).
A P A P ER M A S A L A H A N Y A N G
T ER JA DI?
Peristiwa yang cukup popular dari kasus yang terjadi pada Phylum Coelenterata
adalah kerusakan terumbu karang yaitu pemutihan karang atau coral bleaching.
Pemutihan terumbu karang yaitu peristiwa terganggunya hubungan simbiosis
antara karang dan algae endosimbion karang. Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Fine et al. (2002), mengatakan bahwa pada tahun 2000 peristiw
pemutihan karang terjadi di seluruh dunia yang pada a
berdampak
karang dan kehancuran ekosistem terumbu karang yang belum pernah
kematia
terjadi sebelumnya. n
A P A ITU
C O RA L
BLEACHING?
Coral bleaching merupakan kerusakan fisologis pada terumbu karang yang
membuat terumbu karang memutih. Perubahan warna yang memudar pada
karang terjadi akibat berkurangnya konsentrasi pigmen fotosintesis
zooxanthellae pada polip karang. Polip karang yang terlepas dari host
membuat karang akan kehilangan sebagian besar pigmen warna dan
jaringan lunaknya. Hal ini karena zooxanthellae sebagai penyumbang pigmen
pada karang, ikut terlepas bersama polip karang tersebut.
Peristiwa pemutihan karang atau coral bleaching
merupakan dampak dari karang yang mengalami tekanan
atau stres lingkungan. Hal itu dapat berupa hilangnya
simbion intertentakular dinoflagellata (Symbiodinium) atau
pigmen fotosintesis. Coral bleaching terjadi ketika karang
mengalami tekanan dalam skala spasial yang luas.
Pemutihan karang juga terjadi akibat dari suhu hangat air
laut dalam waktu lebih lama. Peristiwa pemutihan
karang
menandakan bahwa kondisi lingkungan
terdapat tidak baikuntuk yang karang, sehingga
kehidupan
spesies banyak
karang yang mengalami stres. Kondisi lingkungan
tersebut meliputi perubahan suhu air laut,
matahari, sedimentasi, radiasi air tawar,
masukan
atau toksik dan kontaminasi
penyakit.
B A G A I M A N A CIRI- CIRI TER UMBU K A R A N G MATI?
Ciri-ciri terumbu karang yang mengalami kematian yaitu ketika mengalami bleaching
tidak ada zooxanthella yang menempel dalam kurun waktu tertentu, sehingga karang
dapat mengalami kematian. Zooxanthella adalah mikroalga yang hidup bersimbiosis
dengan terumbu karang. Mortalitas atau kematian koloni karang yang terjadi akibat
peristiwa coral bleaching umumnya menimbulkan bidang perlukaan pada permukaan
karang. Luka tersebut sebagian atau seluruhnya masih dikelilingi oleh jaringan hidup
yang tersisa. Luka yang dapat menjadi pemutihan pada karang tersebut dapat
menjadi permanen jika selama masa pemulihannya terus mengalami hambatan atau
bersaing dengan organisme lain. Luka yang permanen ini yang menyebabkan karang
mati.
PERISTIWA C O R A L
BLEA C H IN G Y A N G P ERN A H
TERJADI DI INDONESIA

Bal Natun Taman Wisata Perairan (TWP)


i a Gili Matra, Nusa Tenggara
Barat
M E N G A P A PERISTIWA C O R A L B L E A C H I N G D A P A T TERJADI?

Peristiwa pemutihan karang dalam skala besar atau coral bleaching massal umumnya
terjadi karena adanya perubahan Suhu Permukaan Laut (SPL). Adapun peristiwa
pemutihan karang dalam skala kecil umumnya terjadi karena tekanan langsung dari
manusia. Seperti pada awal tahun 2010 menjadi waktu yang cukup panas dan suhu
permukaan laut di beberapa tempat mengalami kenaikan. Naiknya suhu permukaan laut
tersebut membentuk sejumlah hot spots yang dapat menyebabkan pemutihan pada
karang (Rudi, 2012 dalam Aulia et.al., 2020).
APAKAH KARANG D A L A M KONDISI
C O R A L BL EA C H IN G TEL A H M EN G A L A M I
K EM A TIA N ?

Kondisi karang yang mengalami pemutihan atau bleaching berbeda dengan kondisi
karang yang sudah mati. Karang yang mengalami bleaching menandakan kondis
yang sekarat karena keluarnya alga zooxanthellae (symbiodinium) dari i
jaringa
karang. Namun, karang yang terkena bleaching masih dapat pulih atau recovery.
n
Karang dalam kondisi bleaching dapat menerima penempelan zooxanthella kembali
(Hughes et al., 2006; Douglas, 2003 dalam Setiawan et al., 2017). Namun, jika tidak
ada zooxanthella yang menempel dalam kurun waktu tertentu, karang dapat
mengalami kematian (Obura et.al., 2017 dalam Setiawan et al., 2017).
BA G A IM A N A S O L U S I DA R I
P ERM A S A L A H A N
TERSEBUT?
Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi coral bleaching yaitu dengan
membentuk kawasan konservasi perairan dan teknologi rehabilitasi atau pemulihan
seperti membuat terumbu karang buatan dan transplantasi karang. Beberapa jenis
transplantasi terumbu karang meliputi Mikrofragmentasi, Metode tali, dan Artificial
Patch Reef (APR). Mikrofragmentasi merupakan salah satu teknik dari proses
rehabilitasi terumbu karang dengan memotong karang menjadi bagian-bagian yang
kecil. Metode tali merupakan salah satu teknik dengan penanaman potongan karang
secara horizontal agar posisi karang menjadi optimal karena dengan metode ini
karang dapat tumbuh ke segala arah. Artificial Patch Reef (APR) merupakan upaya
rehabilitasi karang dengan menggunakan karang buatan. APR dapat dibuat dengan
bahan alami seperti bambu, kayu, batu ataupun bahan buatan seperti ban, beton
dan besi.
U P A Y A P EM U LIH A N TERU M BU K A RA N G

Teknik Metode
Mikrofragmentasi Tali

Artificial Patch Reefs (APR) berbentuk piramida


A PA K ES IM P U L A N Y A N G DA P A T K ITA A M BIL DA R I
P ER M A S A L A H A N TERSEBUT?

Peristiwa pemutihan karang atau coral bleaching merupakan dampak dari karang yang
mengalami tekanan atau stres lingkungan. Peristiwa pemutihan karang umumnya disebabkan
oleh adanya perubahan Suhu Permukaan Laut (SPL). Karang yang mengalami bleaching
menandakan kondisi yang sekarat karena keluarnya alga zooxanthellae (symbiodinium) dari
jaringan karang. Namun, karang yang mengalami bleaching masih dapat pulih atau recovery.
Karang dalam kondisi bleaching masih dapat menerima penempelan zooxanthellae kembali dan
dapat memperbaiki jaringan karang yang rusak akibat peristiwa tersebut. Rekrutmen atau
penerimaan karang muda memiliki peran penting dalam proses pemulihan karang setelah
bleaching. Proses pemulihan dari peristiwa pemutihan karang dapat efektif apabila lingkungan
di sekitarnya mendukung dan suhu permukaan laut kembali stabil.
REFERENS
I
Aulia, Q. A. dan N. W. P. Sari. 2020. Coral bleaching karang hidup
atau mati. Oseana . 45(2): 13-22.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai