Anda di halaman 1dari 21

Parenting dalam Keluarga


Dr. Anayanti Rahmawati, S.Psi, Psi, M.A.
Vera Sholeha, S.Pd., M.Pd.
Parenting dalam Keluarga

Kekurangan
dalam
Pengasuhan pengasuhan
yang merupakan
Setiap diterapkan kondisi yang
keluarga melalui pola harus dapat
memiliki ciri asuh dapat dipahami
pengasuhan bervariasi dari karena adanya
yang khas. waktu ke keterbatasan
waktu. orangtua.
Pengasuhan yang ‘Khas’

Hubungan
orangtua-anak

Pola komunikasi
& interaksi
orangtua-anak

Kontak fisik
Variasi dalam Pengasuhan

Jenis pola asuh
Penerapan pola asuh
Jenis pola asuh
yang diterapkan Tujuan variasi
Penerapan pola
dapat berupa asuh dapat
kombinasi Untuk
berbeda-beda kesejahteraan
(well-being) anak
Kebaikan anak
Anggota Keluarga

Anak
Sibling

Ayah/ibu

Keluarga
Sibling

Saudara laki-laki
atau perempuan Dapat menerima
Dapat berupa
yang tinggal atau menolak nilai-
saudara kandung,
bersama dalam nilai yang sama
saudara tiri atau
satu pengasuhan dari orangtua yang
saudara adopsi
orangtua yang sama
sama
Kondisi Sibling

HUBUNGAN • Saudara kandung, saudara tiri, saudara adopsi

• Cenderung memilki tingkat perkembangan


yang hampir sama
SIBLING KEMBAR • Keinginan untuk mendapatkan perhatian
yang sama dari orangtua
• Perlakuan “adil” sangat diharapkan anak

• Cenderung ada perlakuan khusus orangtua


SIBLING untuk anak ABK
BERKEBUTUHAN KUSUS • Dapat memicu rasa ‘iri hati’ saudara yang lain
Sibling Rivalry

Sibling Rivalry

Hak kepemilikan mendasar pada anak:
setiap anak merasa memiliki orangtuanya
Hadirnya adik
dianggap merebut
Segala hal yang
Kehadiran saudara orangtua dari anak
berhubungan
(adik) merebut  muncul keinginan
dengan orangtua
kepemilikan mempertahankan
adalah milik anak
orangtua dari anak orangtua  muncul
secara pribadi
“persaingan” 
sibling rivalry
Apa itu sibling rivalry?

Sibling rivalry adalah perasaan permusuhan, kecemburuan, dan kemarahan antar
saudara kandung, kakak atau adik bukan sebagai teman berbagi tetapi sebagai
saingan (Cholid, 2004).

Sibling rivalry adalah suatu kompetisi antara saudara kandung adik dan kakak
laki-laki, adik dan kakak perempuan dengan kakak laki-laki atau sebaliknya
(Chaplin, 2001).

Sibling rivalry biasa terjadi pada anak-anak usia antara 5-11 tahun hingga usia
remaja, bahkan sebelum 5 tahun.

Istilah ahli psikologi hubungan antar anak-anak seusia seperti itu bersifat
ambivalent dengan love hate relationship (bahiyaton, 2010).
Faktor yang Mempengaruhi Adanya
Sibling Rivalry

Adanya konflik dan
Favoritisme orang tua
ketidak setujuan hidup
terhadap salah seorang
bersama dengan orang
anak dapat memicu
lain dalam jangka waktu
dendam anak yang lain.
yang cukup lama.

Karakter individu/
saudara yang berbeda-
beda.

Millman & Schaefer (1981)


Lanjutan faktor yang mempengaruhi…

• Orang tua yang bersikap berbeda kepada anak pertama, tangah


Sikap orang tua ataupun terakhir dapat menyebabkan rasa benci dan iri antara
mereka.

• Dalam sebuah keluarga yang memiliki lebih dari satu anak maka
pada setiap anak akan memiliki beban dan tugasnya masing-
Urutan posisi masing. Jika ada anak yg tidak dapat menyelesaikan tugasnya,
maka dapat menjadi munculnya permasalahan.

• Anak laki-laki dan perempuan bereaksi yang berbeda terhadap


Jenis kelamin saudara saudara kandung yang sama jenis kelaminnya atau berbeda jenis
kandung. kelaminnya.

• Perbedaan usia antara saudara kandung mempengaruhi cara


Perbedaan usia. mereka dalam bereaksi satu terhadap lain dan cara orang tua
memperlakukan mereka.

• Ketika jumlah saudara dalam sebuah keluarga kecil maka akan


Jumlah saudara. meminimalisir pertengkaran antara saudara kandung.

Jenis pola asuh orang • Permisif, autoritatif, atau authoritarian.


tua.

• Orang yang berada pada luar rumah juga dapat mempengaruhi


Pengaruh orang luar. hubungan antara saudara kandung.

Hurlock (1989)
Menghindari Sibling Rivalry

• Mengembangkan hubungan positif orangtua-anak
1

• Menghindari membandingkan anak


2

• Memberikan penghargaan terhadap capaian anak, sekecil apa pun


3 capaian yang dapat diraihnya

• Sibling model  menjadikan kakak/saudara sebagai model/contoh


4
Inner Child

Inner child

INNER CHILD merupakan sosok anak kecil yang berada di
dalam diri kita.

Merupakan hal-hal yang dipelajari & pengalaman masa


kecil sebelum pubertas.

Inner child ada yang baik & negatif /trauma.

Inner child bisa bertumbuh dewasa sesuai usia dan


pengalaman yang kita hadapi.

Namun ketika inner child negatif yang muncul 


timbul trauma  butuh kesadaran penuh untuk
mengenali & berdamai.
Inner Child & Parenting

Pengalaman/trauma di masa kecil memberikan pengaruh
dalam menerapkan pola asuh anaknya.

Inner child orang tua yang belum selesai  cenderung menerapkan


pola asuh yang sama dengan orang tuanya dulu, padahal sudah
tidak cocok lagi untuk zaman sekarang.

Ada juga yang meski secara sadar membenci pola asuh orang tuanya,
tetapi secara tidak sadar malah mengikuti jejak tersebut.
Karakteristik Inner Child

1 2 3

• Menyadari • Ada • Cenderung


bahwa yang penyesalan diulangi
dilakukanny setelah untuk kasus
a salah melakukan yang sama
sesuatu • Ada pola
yang
berulang
Memutus Rantai Inner Child

1
• Menerima & memahami kenyataan

2
• Memaafkan

3
• Kerjasama dengan pasangan

4
• Doa
Memahami Kekurangan Pengasuhan
yang dilakukan Orangtua

Kurangnya
ilmu FAKTOR PENDIDIKAN
parenting

Kesibukan
FAKTOR EKONOMI mencari
nafkah

Kesibukan
mengurus FAKTOR PEKERJAAN
rumah
Memaafkan Kekurangan Orangtua

MEMAAFKAN

• Hati menjadi • Memahami ketika


• Jasa orangtua
tenang, dapat ada kesalahan sangat besar
membina orang tua kita dalam merawat &
hubungan lebih dulu dalam mendidik kita
baik mendidik. hingga saat ini
• Lelah orangtua
MEMAAFKAN dalam mencari MEMAAFKAN
nafkah, mengurus
rumah
Terima kasih.

Apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai