Anda di halaman 1dari 9

TEMBUNG

PANGGANDENG

1. Hetillia Anista Kata(2019015078)


2. Maria Amsilia Nogo (2018015190)
3. Doropril zita Longley(2018015194)
4. Beatrice Nany (2018015202)
Pengertian Tembung
Panggandeng

Tembung panggandheng adalah kata yang


menghubungkan kata dengan kata atau frasa dengan
frasa ,klausa dengan klausa dan kalimat dengan
kalimat; sedangkan tembung pangiket adalah kata
yang menghubungkan makna kalimat yang satu
dengan makna kalimat yang lain.
Macam-Macam Tembung Panggandeng

Kata sambung yang


Kata sambung yang Kata sambung yang menjelaskan bab,
menjabarkan makna menjabarkan lanjutan peristiwa, atau kondisi
sebaliknya (antonim) dari peristiwa atau kondisi selain kondisi yang
kalimat sebelumnya. yang ada di kalimat sudah disebutkan
sebelumnya. sebelumnya.
Contoh: sanajana
mangkono (meskipun contoh : sawise Contoh: lan maneh (dan
begitu);  kuwi (setelah itu);  lagi); 
Kata sambung yang
menjabarkan kondisi
sebaliknya dari kalimat
Kata sambung yang sebelumnya.
menjelaskan kondisi Kata sambung yang
sebenarnya dari Contoh: suwalike (sebal menjabarkan kondisi
kalimat sebelumnya, iknya);  yang sebaliknya dari
kalimat sebelumnya,
contoh: sejatine,
sabenere, lugune  contoh: nanging,
(sebenarnya, Kata sambung yang ananginging (tapi,
sesungguhnya);  mempunyai makna tetapi);
melebihi kalimat
sebelumnya.

Contoh: malah,
malah-malah,
malahan (bahkan); 
Jenis- jenis Tembung
Panggandeng

1. Kata sambung koodinatif

Kata sambung yang menghubungkan kata, frasa, dan


klausa yang posisinya setara/sederajat. Kata sambung
koordinatif banyak macamnya, di antaranya:

a. Kata sambung yang berfungsi menambahkan. Contoh: lan,


kalihan, karo, sarta, kawalan,lawan (dan,beserta,bersama,dengan).
b. Kata sambung yang memberi arti lawan maknanya.
Contoh: nanging (tapi).
c. Kata sambung yang menjelaskan makna pilihan. Contoh:
apa, menapa, utawa, utawi (atau).
2.Kata sambung subordinatif
Kata sambung yang menghubungkan dua klausa atau lebih, yang
memiliki status sintaksis tidak setara/sederajat.

a. Kata sambung yang menjabarkan waktu, seperti: sawise, sadurunge, wiwit, nalika,


duknalika, sauntara, sasuwene, nganti.
b. Kata sambung yang menjelaskan syarat, seperti: yen (jika), manawa (kalau).
c. Kata sambung yang menyatakan pengandaian, seperti: saupamane,
upama (seandainya,andaikan).
d. Kata sambung yang menyatakan tujuan, seperti: supaya, kareben (agar).
e. Kata sambung yang menyatakan makna berlawanan atau lawan kata/makna
(konsesif), seperti: sanajan, nadyan, arepa, sanajana (meskipun, walaupun).
f. Kata sambung yang menyatakan suasana, seperti:  kaya, kayata, kaya-
kaya (seperti).
g. Kata sambung yang menyatakan sebab, seperti: sebab, jalaran, amarga,
mergane (sebab, karena).
h. Kata sambung yang menyatakan akibat, seperti: nganti, mulane,
mula (maka, maka dari itu).
KESIMPULAN

Tembung panggandheng adalah kata yang menghubungkan kata dengan kata atau frasa
dengan frasa ,klausa dengan klausa dan kalimat dengan kalimat; sedangkan tembung
pangiket adalah kata yang menghubungkan makna kalimat yang satu dengan makna
kalimat yang lain.Tembung panggandheng ada beberapa macam yaitu kata sambung
koordinatif,kata sambung subordinative,kata sambung korelatif,kata sambung
koordinatif,dan kata sambung yang menghubungkan kata ,frasa dengan frasa klausa
dengan klausa.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai