Anda di halaman 1dari 12

Urgensi Belajar Akuntansi

Syariah

Tjiptohadi Sawarjuwono, 19 Okt 2021


STIE SEBI, Bogor
Makna akuntansi
• Akuntansi syariah menjadi tren bagi laporan perusahaan Syariah (saat ini).
• Adanya konsep akuntansi syariah yang disebut sebagai suatu kebutuhan baru bagi
kalangan pengguna akuntansi yang jenuh dengan sistem kapitalis.
• Akuntansi syariah menghindari sifat kapitalis dari segi akad – akad dalam proses
transaksinya yang lebih mementingkan moral yang baik sehingga mengesampingkan
adanya maksud-maksud yang merugikan diantara pihak yang bertransaksi.
• Makna akuntansi harus diubah, buka saja seni mencatat… dst, tetapi dilihat di mana dia
diterapkan dan bagaimanak cara melihatnya.
• Bukan hanya debit kredit (hanya laporan keungan).
• Sejarahnya, permasalahan penilaian, prosedur2,
• Akuntansi keperilakuan, akuntansi CSR.
• Penggunaan IT dalam praktik.
• Akuntansi Manajemen, Perpajakan, dll.
• Bisnis syariah semakin banyak, baik industry pakaian/busana
muslim, jual makanan/kuliner/resep halal, took serba ada,
penitipan bayi, salon dan kosmetik muslimah, dll.
• Bukan hanya industri keuangan, fintech (lihat Sawarjuwono, 2021).
• Bila dilihat dari kebutuhan cara mencatat = akuntansi, tapi bila
dilihat dari akuntansi untuk supermarket itu akuntansi atau
teknologinya?
• Dunia pemeriksaan (audit) = bagian dari akuntansi.
• Apa dan bagaimana audit Syariah?

Bisnis Syariah makin diminati


Relevansinya dengan akuntansi syariah
• Silahkan dicari kaitannya, mulai dari debet-kredit sampai
pemahaman sekarang.
• Perkembangan dunia, dulu hanya akuntansi, lalu
pemahaman berkembang dikaitkan dengan keagamaan.
• Mengapa agama Islam masuk, karena bila melakukan
bisnis dengan cara Islam, tidak akan merugikan siapa saja,
baik penjual, pembeli, atau orang yang terlibat (lihat
Sawarjuwono, 2021).
• Akuntansi syariah dibutuhkan oleh para pelaku bisnis saat ini. Negara-negara
anggota Gulf Cooperation Council (GCC) membutuhkan akuntansi sesuai syariah
dalam perumusan standardnya (Hussain et. all, 2002).
• Penggunaan akuntansi syariah sebagai wujud keyakinan pada Al-qur’an sebagai
pengatur dasar kehidupan manusia sampai pada perumusan kemajuan sosial
ekonomi (Askari et all, 2014; Lewis, 2014).
• Akuntansi syariah dapat menjadi framing akuntansi dalam mengatasi
permasalahan yang mungkin terjadi dalam penerapan akuntansi konvensional
(Alani & Alani, 2012).
• Akuntansi syariah bermuara pada tujuan atau maqasid untuk melindungi agama,
jiwa dan akal, keturunan, serta harta (Alim, 2011).
• Syariat Islam yang melindungi dan tidak merugikan inilah yang sejatinya bersifat
sustainable dan berkembang.
Relevansinya dengan akuntansi
syariah
Akt Syariah dilihat dari
kurikulumnya
• Departemen/Jurusan akuntansi (syariah), masih mengajarkan ilmu kapitalis.
• Sebenarnya tidak salah dengan ilmu itu, tetapi pada kesempatan yang ada, harap dikritisi.
• Apa kekurangannya, dan hal itu di atasi bila kita menerapkan ilmu syariah.
• Contoh: kapitalisme mengajarkan kita mencarai keuntungan semata, sehingga dikenal
triple bottom line, yaitu people, profit, and planet. Diubah oleh Iwan Triyuwono, (2016),
menjadi pentuple bottom line: Allah, Rosul, dan triple tadi.
• Mengapa profit, bukankah al Quran mengajarkan kita untuk “membelanjakan di
jalanNya”, “bersedekahlah kalian pada waktu lapang dan sempit”.
• Mengapa hanya mencari profit, bukan aktivitas yang diajarkan Allah.
• Mari mencari pahala seperti yang diajarkan al Quran (QS. Al-Anfal: 67, dan Al-Qasas: 81-
82).
Apa yang harus kita lakukan
• Istilah Marks (1969) yaitu tetap diam (pasif) atau reaktif (termasuk penarikan
diri / vokalisasi = melakukan aksi).
• Pasif:
• “Jadi bunglon aja” Mahasiswa
• “Cari aman” Mahasiswa
• “Yang penting lulus” Mahasiswa
• “Tekanan batin” Mahasiswa
• “Bingung” Mahasiswa
• “Kita ini munafik” Mahasiswa
• “Bermuka dua” Mahasiswa
• “Pasrah”* Mahasiswa
Apa yang harus kita lakukan
• Reaktif:
• “Tidak berguna” Pendidik
• “Tidak perlu dipelajari” Pendidik
• “Tidak ilmiah” Pendidik
• “Sesat; tersesat” Pendidik
• “Kembalikan akuntansi ke khittahnya*” Pendidik
• “Ngawur” Pendidik
• “Subjektif, tidak netral” Pendidik
• “NAM (New Age Movement) itu!” Pendidik
• “Kehilangan arah”* Pendidik
• “Aneh-aneh aja”* Pendidik
• “Trus buat apa?”* Pendidik
Apa yang harus kita lakukan
Berpikir, bersikap, dan bertindak demi Islam.

Mari kita simak materi jurusan ekonomi/manajemen/akuntansi Islam.

Mari kita pikirkan mana yang pas dan mana yang kurang.

Lalu pikirkan bagaimana kita harus bersikap:


• Apa kita laporkan ke kajur,
• Apa kita ajak teman semua untuk berpikir menurut Islam,
• Atau kita biarkan, asal kita lulus.

Bagaimana kita harus bertindak:


• Apa hanya lapor ke kajur atau ada tindakan khusus,
• Apa kita memberi contoh aktivitas yang kongkrit agar diikuti
Jadi mengapa kita harus belajar Akt Syariah.

• Perhatikan makna akt syariah.


• Bisa untuk catatan, termasuk IT,
• Bisa dalam betuk pemikiran (aspek perilaku manusia dalam
dunia akt).
• Dukung semua upaya ke arah sana.
• Usahakan pemahaman etika Islami sebagai landasan pikirnya.
• Harus dilihat apakah usahanya sudah sesuai dengan aturan
syariah, maka lakukan audit syariah (bukan financial audit).
Makna akuntansi syariah.
• Bukan asal jurusan ekis.
• Bukan hanya mata kuliah, tetapi secara MK secara keseluruhan harus
mengacu pada pembentukan knowledge ini.
• Perlu landasan pemikiran yang terkait dengan aturan agama, mis:
• Fiqih nya,
• Sejarah nya,
• Keberadaan Lembaga-lembaga nya,
• Bukan hanya Lembaga keuangan, tetapi semua bisnis,
• Pikirkan nama yang sesuai,
• Akuntansi syariah bukan hanya cara mencatat, tetapi segala sesuatu yang
terkait dengan ajaran/aturan agama Islam.
Sementara itu
semua
Wassalamu’alaikum wr wb

Anda mungkin juga menyukai