Anda di halaman 1dari 17

KEMUNCULAN DAN KEPUNAHAN

Pert ke 3
Kapan kehidupan mulai ada????
KEMUNCULAN ORGANISME TERTENTU
• Data ahli palaenotologi: fosil tertua berumur 490 jtyl
• Kehidupan diperkirakan mulai akhir masa prekambrian:
700 jtyl
• Prokariot dan organisme bersel satu: ganggang biru-lumut
kerak-lumut, suhu masih panas (oksigen sekitar 10 %)
• Lapisanfosil tertua (stromatolites) berpa spora di pantai
arabia dan australia berumur 470 jty
• Ekosistem yang ada baru terdapat sekitar 480 jty
• Manusia muncul sekitar 500.000 tyl
• Protozoa dan prokariot ada sekitar 300 jtyl
TEORI TENTANG KEMUNCULAN DAN
KEPUNAHAN REPTIL BESAR
• Reptilia yang paling sukses dibumi, kemudian kelompok pisces
• Reptilia
– pernah menguasai daratan (kelompok Dinosaurus, tyranosaurus)
– Menguasai air (mesosaurus)
– Udara (pteranodon)
• Vetebrata pertama muncul di daratan adalah amphibia
• Sejarah munculnya reptilia
– Terbentuknya sel telur berdinding ganda (telur amniota)
– Kulit tubuh yang ditutupi perisai (ex kura-kura Dinosaurus) atau sisik guna melindungi
kekeringan
– Terbentuknya sistem eksresi yang terpisah kalau dibandingkan dengan vertebrata lainnya
yang telah ada sebelumnya (ikan, amphibia)
– Terbentuknya anggota gerak
– Terbentuknya alat indera penglihatan, pendengaran, penciuman dan pngecapan yang
lebih baik
TERBENTUKNYA SEL TELUR BERDINDING
GANDA (AMNIOTA)
• Fosil telur sangat kecil
• Beberapa tahapan kajian tentang keadaan telur ikan dan amfibi dan
dibandingkan dengan tipe telur reptilia:
– Konsekwensi dari sel telur berdinding ganda ( kapur dan slaput amnion)
mengharuskan fertilisasi internal. Sehingga alat kelamin sekunder jantan
merupakan struktur pertama yang muncul di kelompok vertebrata reptilia
(bentuk sepasang hemipenis)
– Terjadi perubahan karena kulit kapur tersebut harus dapat menghubungkan
embrio dengan dunia luar untuk pertukaran gas (oksigen-karbondioksida)
– Telur reptil ditunjang dengan terbentuknya membran amnion. Membran
amnion berguna untuk menangkap oksigen. Hal ini memberikan konsekuensi
bahwa telur pertama tidak mungkin terlalu besar agar pertukaran gas dapat
berlangsung dengan baik
– Konsekuensi lainnya adalah digantikannya insang dengan paru-paru (ampibia)
– Naiknya reptilia kedaratan memberikan konsekuensi pada
alat indera
– Mata yang dilindungi dengan membran nictitans digantikan
dengan mata yang berkelopak, untuk melindungi dari bahaya
kekeringan
– Alat pendengaran yang sebelumnya terdapat pada rahang
bawah (pisces) mulai berangsur digantikan dengan telinga
dalam (untuk mecari mangas dalam air) dan menghindar dari
predator. Di alam air ikan dan amfibi menggunakan linea
lateralis yang berlangsung berhubungan dengan air sebagai
media, namun struktur tersebut tidak berfungsi di daratan
KEPUNAHAN
(TERMASUK REPTILIA BESAR – DINOSAURUS)

• Dalam sejarah muka bumi terjadi 5 kali


peristiwa kepunahan besar pada masa
Kambrian, Ordovisian, Devonian, Permian, dan
Kretasea
• Permian (75%)
• Masa kretasea sebelum peristiwa kematian
masal, jumlah organisme hidup sudah melebihi
keadaan sebelum peristiwa kematian Premian
Teori kemungkinan terjadinya kepunahan

– Teori pergerakan benua dan terbentuknya


pangea:
• pergerakan bumi menyebabkan organisme laut di air
dangkal akan punah, perubahan cuaca yang drastis,
daratan luas (daerah gurun), daerah tengah tidak
mendapat cukup air hujan
• Timbulnya gurun yang besar, maka sebagian besar iklim
akan berubah, kering, organisme daratan dan air
sebagian punah
– Teori vulkanisme
• Letusan gunung berapi: banjir, timbul kegelapan, perubahan cuaca
yang drastis, punahnnya beberapa spesies, dampak biologis : hewan
berumur pendek tidak dapat kawin
– Teori meteorit atau supernova
• Menyebabkan : Perubahan iklim global, gempa bumi, perubahan
cuaca
• Ledakan supernova diluar angkasa akan mnyebarkan debu bintang
yang mungkin menimbulkan kegelapan
• Debu bintang mempengaruhi magnetik bumi, apabila kutub
magnetik berubah akan menimbulkan gempa bumi
• Supernova dapat membawa suatu unsur seperti logam berat
(iridium) yang beracun bagi kehidupan di muka bumi
– Teori glasiasi
• Adanya zaman es menyebabkan cuaca bumi menurun scara drastis
dan menimbulkan kematian masal bagi organisme yang tidak
teradaptasi
– Adanya air bah
• Air merupakan penyebab kepunahan paling umum: kematian
organisme, timbulnya penyakit mewabah
– Teori epidemi atau pandemi
• Setelah glasiasi dan air bah, akan menimbulkan penyakit lainnya.
• Ada pembusukan besar-bearan, penyakit berkembang dengan pesat
karena sanitasi yang buruk, jumlah mikroba pembusuk meningkat
dan menimbulkan infeksi pada organisme yang hidup disekitarnya
– Teori naiknya suhu muka bumi (greenhouse effect)
• Adanya jumlah CO2 yang besar akan menyebabkan temperatur bumi naik.
Disebabkan karena CO2 akan membentuk lapisan yang menghambat masuknya sinar
matahari, akibatnya setiap pemanasan pada siang hari akan tetap tertahan pada
malam hari.
– Teori radiasi ultra violet dan lubang ozon
• Lubang ozon menimbulkan mutasi pada organisme karena kemampuannya
menembus sel dan memotong-motong DNA.
• Rusaknya DNA menyebabkan organisme mengalami mutasi
• Adanya lubang ozon, suhu bumi akan naik
– Teori perkembangan mamalia kecil setelah perubahan temperatur global
• Mamalia kecil berkembang diperkirakan setelah reptil
• Sebelumnya mamalia tertekan perkembangannya karena besaing dengan Dinosaurus
• Pada waktu terjadi perubahan muka bumi, keberadaan mamalia tidak berpengaruh,
sebagian Dinsaurus punah
– Teori campur tangannya manusia
• Misalnya pada penyu, buya dan kura-kura besar,
penyebabnya adalah over harvesting dan over
exploiting untuk kesenangan atau ketamakan
sekelompok orang
Mengapa naik turunnya temperatur muka bumi
berpengaruh pada kepunahan reptilia, terutama
Dinosaurus?
Mengapa naik turunnya temperatur muka bumi
berpengaruh pada kepunahan reptilia, terutama
Dinosaurus?
• Kebanyakan reptil tidak mngerami telurnya,
tapi manguburnya didalam tanah
• Kebanyak reptilia mempunyai determinasi
seks yang bergantung pada temperatur. Hal
ini berarti bahwa suhu lingkungan akan
menentukan jenis kelamin organisme yang
akan menetas dari telur
Mengapa keberadaan mamalia
menjadi ancaman bagi reptilia?
Mengapa keberadaan mamalia menjadi
ancaman bagi reptilia?
• Kalau temperatur bumi turun, maka reptilia memerlukan
waktu yang lebih lama untuk aktif, sedangkan mamalia tidak
demikian
• Sifat homoiterm merupakan kunci keberhasilan mamalia.
Karena kemampuan termoregulasi, maka kenaikan suhu bumi
, keberadaan mamalia tidak terpengaruh sebesar pengaruh
yang terjadi pada organisme poikiloterm
• Kalau temperatur bumi naik maka reptilia harus bersembunyi,
karena reptilia tidak memiliki kemampuan termoregulasi yang
baik. Mamalia dapat mengatur suhu tubuhnya secara lebih
mudah sehigga tidak menjadi hiperaktif
• Pada masa kepunahan, maka sbagian besar organisme
punah, dan ini berarti punahnya sebagian besar mangsa.
Reptilia berukuran besar akan lebih sulit mencari mangsa,
tetapi tidak demikian bagi reptilia kecil dan mamalia
• Telur reptilia merupakan mangsa bagi reptilia lain dan
mamalia kecil, sedangkan mamalia tidak mempunyai telur
yang bebas dimangsa organisme lain
• Mamalia menjaga anaknya sedangkan reptilia tidak
• Konsekuensi dari determinasi seks yang bergantung
kepada temperatur

Anda mungkin juga menyukai