Anda di halaman 1dari 45

GIZI MASYARAKAT

Oleh :
DIAH KRISNANSARI
Program Gizi

• 1. Tujuan Umum
a. Mendukung visi Indonesia sehat 2020 dalam meningkatkan
intelektualitas dan produktivitas SDM
• 2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam upaya
peningkatan status gizi terutama ibu hamil, bayi, balita dan
usia produktifdan pelembagaan kadarsi
• b. Meningkatakan keadaan masyarakat mencapai
gizi seimbang dan menurunkan penduduk gizi
kurang dan gizi lebih.

• c. Meningkatkan penganekaragaman pangan untuk


memantapkan swasembada pangan.
Masalah Gizi Utama

Kekurangan Gizi
• Kurang Energi Protein (KEP)
• Anemia Gizi
• Kurang Vitamin A
• Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
MASALAH GIZI DI MASYARAKAT
PENYEBAB MASALAH GIZI
STATUS GIZI

ASUPAN INFEKSI Penyebab


GIZI PENYAKIT LANGSUNG

Ketersediaan Perilaku/asuhan Pelayanan


Penyebab
Pangan tingkat Ibu dan Anak kesehatan TAK
Rumah Tangga LANGSUNG

KEMISKINAN, PENDIDIKAN RENDAH, Masalah


KETERSEDIANAN PANGAN, KESEMPATAN KERJA UTAMA

Masalah
KRISIS POLITIK DAN EKONOMI DASAR
Faktor yg Mempengaruhi Timbulnya
Zat Gizi dlm Mkn
Masalah Gizi

Mkn dr luar kel. Baik Sehat


Konsumsi
Makanan

Daya beli kel.


Status Gizi

Kebiasaan Makan

Kesehatan
Pemeliharaan Buruk Sakit
Kesehatan

Lingkungan
Faktor yang berpengaruh terhadap status gizi

PENDAPATAN

KETERSEDIAAN PENGGUNAAN
STATUS GIZI
PANGAN PANGAN

• cara bertani
•Pola makan
•Jenis tanaman •Cara pemasakan
•Distribusi mkn
•Faktor lingkungan
•Jml anggota kel.
•Luas lahan PENDIDIKAN •Keadaan kesehatan
•Budaya dan agama
•Pola tanam
•Status sosial
•Rangsangan berproduksi
•Peranan sosial
Pengaruh Kebiasaan Makan thd Status Gizi

Baik Status Gizi


Kebiasaan Makan Sehat
Baik
1. KKP
Jelek 2. Anemi zat besi
Gizi Kurang 3. Kurang Vit.A
Status Gizi 4. GAKY
5. dll
Jelek

Gizi Lebih 1. Jantung Koroner


2. Hipertensi
3. Diabetes Melitus
4. Obesitas
5. Kanker
6. dll
Pengaruh Gizi thd Kualitas SDM dan Penduduk

Masukan

- Gizi
- Pendidikan Kualitas Kualitas
- Lingkungan SDM Penduduk

- Mortalitas
Fisik : Non Fisik : - Morbiditas
 Status Gizi - Kecerdasan (IQ) - Angka Harapan
- BB/TB - Emosional (ESQ) Hidup
- Tenaga - Budi dan Iman
- Daya Tahan
• Perubahan Masalah Gizi dan Faktor Penyebab

Tk. Sosial Tk. Kematian dan


Tk. Kemajuan
ekonomi Kelahiran
IPTEK

Perubahan Perubahan Piramida


Industri
Gaya Hidup Penduduk
Globalisasi

Proporsi usia sekolah


Perubahan
Pola Makan dan angkatan kerja
Urbanisasi Pencemaran
Lingkungan

Gizi Gizi
Lebih Kurang Kantong Kesehatan
Kemiskinan Lingkungan
Penyakit
Degeneratif Kualitas
SDM Penyakit
Infeksi
Status gizi Abnornal
1. Malnutrisi :
a. Starvation Kekurangan intake yg banyak
b. Undernutrition : Intake yg tdk adekuat
c. Specific deficiency
d. Imbalance : Ketdk cocokan dari zat gizi
e. Overnutrition

2. Toxicity Konsekuensi patologis dari kelebihan


intake
PATOGENESIS
Primary Inadequancy

Biochemical
Nutritional Inadequacy Tissue depletion
Lession

Perubahan
fungsi
Secondary Inadequacy

Manifestasi Anatomic
Lession
TAHAP GANGGUAN NUTRISI
 Intake waktu tertentu
 Output X intake

1. Cadangan zat gizi dlm tubuh menurun


2. Defisiensi pada jaringan & serum pem. Biokimia
3. Timbul gejala klinis tdk khas / daya tahan tubuh
4. Kel. Biologis & fisiologis gejala klinis khas pem. Fisik
5. Perubahan anatomis pem. Antropometri
6. Gejala defisiensi nyata & khas
Kecepatan perubahan tergantung

1. Tingkat kekurangan intake


2. Tingkat kebutuhan
3. Cadangan yg tersedia
PENYEBAB
A. Primer
- Pola konsumsi
- Distribusi makanan ditingkat family
( RT )
- Pola makan
- Ketersediaan pangan di RT & pasar
B. Sekunder
- Digestion
- Absorpsion
- Transportation
- Utilization
- Storage excretion
- Peningkatan kebutuhan
1. Kurang Energi Protein

• Kurang Kalori Protein


• Gizi Kurang/Gizi Buruk
• Malnutrisi :
Marasmus – Kwashiorkor
Besar dan Luas Masalah

Dampak:
• fisik
• Intelektual
• Kekebalan tubuh

• Kesakitan
• Kematian
Penyebab:
Tingkat Makro:
• KEP erat hub. dengan keadaan status ekonomi
• Penurunan KEP = penurunan kelompok dibawah garis
kemiskinan
• Ketersediaan pangan
Tingkat Mikro:
• Tingkat kesehatan (infeksi)
• Sanitasi lingkungan
Program intervensi
Program UPGK:
• penimbangan balita
• KIE/promkes
• pemanfaatan pekarangan
• PMT
• oralit
• kapsul vit A
 Posyandu
2. Anemia Gizi
• Terbanyak: defisiensi zat besi
• Akibat:
• Kemampuan intelektual
• Produktifitas kerja
• Morbiditas anak
• Mortality ibu
• BBLR dan keguguran
Penyebab Anemia Gizi

• Jumlah Fe tidak cukup dalam makanan


• Absorbsi Fe rendah
• Kebutuhan naik
• Kehilangan darah
Prevalensi Anemia Gizi

• Wanita dewasa: 30 – 40%


• Wanita hamil: 50 – 70%
• Anak balita: 30 – 40%
• Anak sekolah: 25 – 35%
• Pria dewasa: 20 – 30%
Program intervensi

• Pemberian tablet besi pada ibu hamil


(Posyandu dan Puskesmas)
• KIE (penyuluhan gizi)
• Fortifikasi makanan: dalam taraf penelitian
• Garam dan mie diproduksi dibanyak
produsen
3. Kekurangan Vit. A

Prevalensi : 0.7%
Akibat KVA :
• Tingkat mortalitas tinggi
• Anak rentan infeksi
• Biaya kesehatan tinggi
• Perkembangan mental terganggu
• Penyakit degeneratif menyerang usia dini
Kekurangan Vitamin A

• Klinis: xerophthalmia
• KVA: gangguan epitelisasi
 gampang infeksi ( diare dan ISPA )
Apa bahaya Xeroftalmia?

Bila tidak segera diobati


dapat menyebabkan
kebutaan
Epidemiologi
• 250 juta anak pra sekolah menderita kekurangan
vit A subklinik
• 3 juta menunjukkan gejala klinik kekurangan vit A
• 300.000 anak buta karena kekurangan vit A (10%
dari seluruh kebutaan pada anak)
Indonesia:
• ~ 50% anak pra sekolah kekurangan vit A
subklinik
• ~ 34% wanita hamil kekurangan vit A subklinik
Kekurangan Vitamin A

Sebab:
• Keadaan sosial ekonomi
• Ketidaktahuan
• Akibat infeksi
• Kekurangan ASI
Program intervensi

• Distribusi kapsul vitamin A pada anak-anak


 kematian berkurang
• Fortifikasi makanan: dalam taraf penelitian
4. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium

Akibat GAKI:
• Pembesaran kelenjar gondok
• Gangguan pertumbuhan (cebol, bisu, tuli)
• Gangguan mental
• Gangguan neuro motor
Besarnya masalah

• Didaerah endemik: pegunungan di beberapa


propinsi di Indonesia
• Didaerah pesisir
Program intervensi

• Program iodisasi garam


• Program penyuntikan preparat beriodium
• Penyuluhan
Program lain (taraf penelitian)
• Iodisasi air
• Tetes iodium
Masalah Gizi lain
• Transisi epidemiologis
• Masalah gizi ganda
• Defisiensi masih tetap ada
• Penyakit Kronik Non Infeksi telah muncul
Masalah gizi ganda

Gizi lebih

Gizi kurang
Masalah Gizi lain

• Muncul Obesitas
• Prevalensi:
wanita diatas usia 40 tahun  mencapai
30% overweight dan obese
Akibat obesitas:
• PJK
• Kanker
• diabetes melitus
• hipertensi
• Angkanya meningkat tajam setelah tahun 1992

Anda mungkin juga menyukai