meningkat
klasifikasi
DM tipe I (IDDM)
DM tipe II (NIDDM)
DM tipe lain: defek genetik fungsi sel beta,
defek genetik insulin, indokrinopati,
infeksi, zat kimia, sebab imunologis dll
DM gestasional
Patofisiologi
sel beta pankreas
--------------------Rusak(banyak sebab)
glukosa darah tinggi
Akut kronis
poliuria mikroangiopati
Polidipsia makroangiopati
polifagii
ketoasidosis DM
Hiperosmolar non ketotik
Pemeriksaan penyaring
Dilakukan pada orang dg satu/> faktor resiko
ini:
Umur>45 th
BB lebih, BBR>110% BB idaman atau IMT>23kg/M²
Hipertensi( ≥140/90 mmhg )
Riwayat DM keluarga
Riw. Abortus berulang, melahirkan cacat, BB
lahir>4000gr
HDL≤35mg/dL atau trigliserida≥250mg/dL
Alur screening
Langkah diagnostik DM
gejala klinis
khas(+) Khas(-)
ulang GD
34
Sulfonylureas (Oral Hypoglycemic drugs)
Glyburide
Tolbutamide Acetohexamide Chlorpropamide Glipizide
(Glibenclamide)
(Glibenclamide
Tolazamide Glimepiride
35
OAD selain sulfonilurea
Biguanid
Inhibitor alfa glukosidase
Meglitinid
Thiazolidinedinone
Tabel Golongan OAD dan Dosis Pemakaiannya
Gol. Gene rasi Nama Generik(mg) Nama Dagang Dosis (mg)
S Chlorpropamide (100/250) Diabenese 100-500
U Tolbutamine (500) Rastinon/Orinase 1500-3000
L Carbutamine (500) Nadisan 500-1500
F I Acetohexamide (250/500) Dymelor 150-1500
O Tolazamide (100/250)* Tolinase 100-750
N
Glycodiazine (500) Glymidine 500-1500
I
L Glibenclamide (2.5/5) * Euglucon/Daonil 2.5-15
U Gliclazide (80) * Diamicron 80-320
R Gliquidone (30) * Glurenorm 15-120
E II Glipizide (5) * Glibinase/Minidiab 2.5-40
Glibornuride (12.5) * Glutri 12.5-100
A Glisoxepide (4) Pro-Diaban 2-16
Ciglitazon ** -
B Phenformin (25) DBI/Dibotin 50 –150
I
G
U Merformin (500) Glucophage/ Diguanil 50 – 1500
N
I
D Buformin (50) Silubin 30 – 300
E
O
O
R1
R S N N
H H
O
O O
O H 3C O
CH3
Cl S N N S N N
H H O H H
O O
Glipizide - Glucotrol®
OMe
O
H O
N
Cl S N N
H H
O O
Glimepiride - Amaryl®
Serum half-life = 9 hours, active metabolites
FIRST GENERATION SULPHONYLUREA
42
SECOND GENERATION SULPHONYLUREA
44
Sulfonilurea
Farmakodinamik:merangsang pelepasan insulin
oleh sel beta, pengurangan kadar glukagon
dalam serum,meningkatkan kerja insulin dalam
jaringan
Efek samping:Gangg
GIT,lekopenia,agranulositopenia
Indikasi: DM tipe 2
R1 O SO2 – N – C – N – R2
o
FARMAKOKINETIK
Absorpsi diusus baik (dapat pemberian peroral)
kemudian menyebar ke seluruh cairan extrasel.
Dalam plasma terikat dengan protein plasma (terutama
Albumin 70-99%); sebagian dalam bentuk bebas.
Mula kerja dan lama kerja bervariasi untuk setiap sediaan;
t ½ plasma berkisar umumnya 4-5 jam untuk
Glibenklamid dan tolazamid 6-7 jam, klorpropamid lebih
dari 30 jam.
Dosis tinggi menghambat penghancuran insulin oleh
hati.
Klasifikasi Klinik OAD
Chlorpropamide (Diabenese)
100 atau 250 mg per tablet, dosis : 100 – 500
mg/hari.
Sifat khususnya :
(1) Dieksekusi seluruhnya melalui ginjal,
karena itu lebih baik jangan memberi
chlorpropamide bila ada gangguan faal
ginjal;
(2) Mempunyai sifat retensi natrium, karena
itu hati-hati pada DM dengan hipertensi
pada pemberian jangka panjang.
Tolazamide (Tolinase)
Sifat khususnya :
Meningkatkan sekresi insulin;
Menurunkan resistensi insulin di jaringan hati dan
diluar hati;
Pemberian jangka panjang dapat memperbaiki
resistensi insulin terutama melalui pascareseptor.
Glibenclamide (Euglucon / Daonil) @ 5
mg
Sifat khususnya :
(1) Mempunyai sifat hipoglikemik yang sedang,
kerjanya “landai” (smooth), sehingga jarang
menimbulkan hipoglikemia;
(2) Hampir seluruhnya dieksresi melalui empedu
kemudian dikeluarkan ke usus, sehingga
aman bila diberikan pada DM dengan
kelainan faal hati dan atau ginjal yang agak
berat.
Glipizide (Minidiab) @ 5 mg
Sifat khususnya :
(1) Menekan produksi glukosa oleh hati;
(2) Meningkatkan jumlah reseptor;
(3) Juga berpengaruh pada tingkat pascareseptor
Glibornuride (Glutril)
Sifat khususnya :
(1) Menekan sekresi glukosa dari hati,
sehingga lebih bermanfaat untuk
menekan peningkatan glukosa darah
puasa;
(2) Meningkatkan kerja insulin melalui
tingkat reseptor dan postreceptor.
Gliclazide (Diamicron) @ 80 mg
Sifat khususnya :
(1) Mempunyai efek hipoglikemik sedang, kerjanya “landai”
(smooth), sehingga jarang menimbulkan hipoglikemik;
(2) Mempunyai sifat antiagregasi trombosit yang nyata,
sehingga tepat bila digunakan pada DM tipe II yang
sudah mempunyai penyulit angiopati diabetik;
(3) Dalam batas tertentu, masih dapat digunakan pada
kasus-kasus dengan gangguan faal hati dan atau ginjal.
INDIKASI SULFONILUREA
Pemilihan preparat sulfonilurea yang tepat untuk pasien
tertentu penting untuk suksesnya terapi.
61
BIGUANIDE
STRUKTUR KIMIA DOSIS ORAL
R
6. Kehamilan
Dimana dikembalikan ke terapi standar Insulin.
INTOKSIKASI
MECHANISM OF ACTION
Acarbose
Acarbose
Acarbose
81
α-GLUCOSIDASE INHIBITORS (Contd.)
MECHANISM OF ACTION
82
EFEK SAMPING
Weight or
Triglycerides or
Insulin resistance
Hypertension
PAI-1
CRP
TZD=thiazolidinedione; SU=sulfonylurea; Meglit=meglitinides;-GI=alpha glucosidase inhibitors;
PAI-1=type 1 plasminogen activator inhibitor; CRP=C-reactive protein.
Resume Effects oThiazolidinediones pada
resiko Cardiovascular
Thiazolidinediones
PPAR
? Cardiovascular implications
Outcomes beberapa riset
Primary Secondary
Study Main Objective Treatments Endpoint Endpoint
To evaluate long-term Rosiglitazone (RSG) Time to -cell function, IS,
ADOPT outcomes of TZD monotherapy failure microalbuminuria, CV
Metformin
Diabetes Outcomes monotherapy surrogates, LT safety,
Progression Trial Glyburide QOL, PE