Anda di halaman 1dari 28

KEWENANGAN DESA DALAM

TATAKELOLA JARINGAN
SUMBER PENGHIDUPAN
Oleh : EMI HIDAYATI
LPPM IAI Ibrahimy
Tentang Kewenangan Desa
Pasal 109 UU desa menyerahkan mandat kepada desa
untuk mengatur dan mengelola asset / sumberdaya
serta kekayaan desa tersebut, bagi peningkatan
kesejahteraan dan taraf penghidupan masyarakat.
Kewenangan desa adalah hak desa untuk mengatur,
mengurus, dan bertanggung jawab atas urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
(Eko dkk, 2014: 91).
Pasal 123 PP No. 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan UU No. 6 Tahun 2014
Pembangunan pedesaan terdiri dari:
a. Penyusunan rencana tata ruang kawasan pedesaan
secara partisipatif
b. Pengembangan pusat pertumbuhan antar desa secara
terpadu
c. Penguatan kapasitas masyarakat
d. Kelembagaan dan kemitraan ekonomi
e. Pembangunan infrastruktur antar pedesaan
Kolaborasi/Konflik
Akses SDA & TTG

 Sejak berabad silam SDA (hutan, tambang, air, tanah, pesisir


& laut) serta lingkungan hidup menjadi arena pertarungan
akses para pihak (negara, korporasi, warga masyarakat)
 Dari perspektif ekonomi politik, penguasaan akses dan
teknologi sering menjadi titik masuk penguasaan sumber-
sumber kehidupan ekonomi suatu masyarakat/komunitas di
wilayah tertentu.
 Dari perspektif sosiologis, akses SDA dan teknologi dapat
menjadi titik masuk melebarnya disparitas antar lapisan
dan golongan masyarakat; yang kemudian dapat bermuara
pd konflik.
Sumber penghidupan berkelanjutan adalah
paduan antara kapasitas, sumberdaya dan
aktifitas yang dibutuhkan sebagai sarana
berkehidupan ( means of living ) yang mampu
mengatasi dan memulihkan dari tekanan
( stresses ) dan guncangan ( shock ) , serta tidak
merusak kelangsungan sumber daya alam.
(Chambers and Conway 1992 Scoones .
1998, Carney 1998, 2002, Ashley dan Carney 1999),
Asset desa adalah sarana hidup desa, Sumber Ide dan gagasan
dalam merumuskan sumber penghidupan berkelanjutan.
((Chambers and Conway 1992 dan kemudian Scoones
1998, Carney 1998, 2002, Ashley dan Carney 1999. ellis 1998),
Assets are those things people are able to use, singly or in combination, in their
livelihoods
the asset pentagon comprises five forms of asset:
human capital, natural capital, financial capital,
physical capital, and social capital
Peta Asset
Manusia. aset manusia (human asset) seperti pengetahuan,
ketrampilan, sumber penghidupan, pola nafkah, etos kerja, daya
beradaptasi, ketokohan/representasi, dan lainnya.
Alam: sawah, kebun, air, hutan, lingkungan hidup, keanekaragaman
sumberdaya alam, dan lainnya
Sosial: kerukunan, kepedulian, berorganisasi, emansipasi, nilai,
budaya, potensi berjejaring , dan sebagainya
Finansial: tabungan, iuran warga, PADesa (Pendapatan Asli Desa), DD
dan ADD, upah, dan lainnya.
Fisik: tempat tinggal, transportasi, komunikasi, pasar, sanitasi, alat
produksi, karya seni, situs bersejarah, dan lainnya.
Strategi Keberlanjutan Sumber Penghidupan
Melalui Tatakelola jaringan
Jones dkk. (1997) menjelaskan bahwa tata kelola
jaringan meliputi kumpulan kegiatan
pengorganisasian hubungan kerja sama antar pihak
 saling terkait dalam suatu kolaborasi
saling membutuhkan,
saling menerima akibat dan manfaat,
serta memperhatikan potensi dari masing-masing
pihak.
tata kelola jaringan dimaksudkan agar
jaringan tersebut berinteraksi dalam aturan
main yang jelas: bagaimana sumber daya
dialokasikan, bagaimana koordinasi
dilakukan, dan bagaimana aksi bersama
dalam jaringan secara keseluruhan dapat
dikontrol (Provan dan Kenis, 2008 )
DFID approach for SL (from: Farrington et
al., 1999)
IFAD approach on SL (modified from: IFAD, 2007)
Action model for CARE regarding sustainable
livelihoods (from: Krantz, 2001)
NAWA KERJA NAWA MENU
Peningkatan produktivitas
Gerakan Desa masyarakat berbasis potensi lokal
desa
Mandiri DESA MANDIRI Intervensi TTG
Pendampingan dan LESTARI Pengembangan energi ramah
lingkungan dalam kegiatan
penguatan kapasitas masyarakat desa
kelembagaan dan Pengembangan infrastruktur
1. KENYANG dasar
aparatur di 3500 Peningkatan kapasitas
2. DAGANG kelembagaan
desa Pengembangan BUMDES dan
Pembentukan dan 3. TERANG akses modal

pengembangan 4. RINDANG Pengembangan budaya dan


kearifan lokal
(revitalisasi 5000 Pendayagunaan SD Alam dan
pelestarian LH
Bumdes) Pelayanan sosial dasar
EMPAT PILAR SEBAGAI PENDEKATAN

1.KENYAN 3.DAGAN
G G

DESA
MANDIRI
LESTARI

4.RINDAN
2.TERANG
G
TAHAPAN & PERENCANAAN MODEL DESA
KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK MANDIRI LESTARI
SDM
SDM

•• Struktur
Struktur TK
TK Identifikasi
•• Kualitas
Kualitas TK
TK Informasi melalui: DESA MANDIRI LESTARI
•• Pergerakan
Pergerakan TK
TK PRA
&
KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK RRA
SDA
SDA Gap
Gap
PEMETAAN Analyisis KRITERIA
Analyisis
•• Rejim & ANALISIS DESA
Rejim Properti
Properti &
& Need
Need
•• Tenurial KONDISI Asses MANDIRI
Tenurial Asses
•• Degradasi DESA LESTARI
Degradasi SDA
SDA ment
ment
•• Vulnerability
Vulnerability
PROGRAM & PROGRAM &
PEMETAAN PROYEK
PROYEK
KARAKTERISTIK
KARAKTERISTIK PEMBANGUNA SINERGI & PEMBANGUNA
SOSEKPOL
SOSEKPOL
N PUSAT PRIORITAS N DAERAH
•• Lapisan
Lapisan && Golongn
Golongn
•• Network
Network of power
of power
•• Kelembgn Lokal
Kelembgn Lokal
•• Leadership
Leadership
•• Konflik/kolaborasi
Konflik/kolaborasi
INTERVENSI Berupa Penyusunan & Pelaksanaan
•• Akses
Akses informasi
informasi KEBIJAKAN (Program Kegiatan dan Sub
•• Akses
Akses kapital
kapital
•• Infrastruktur
Kegiatan); Peningkatan Daya Beli
Infrastruktur
A.1. kriteria dan indikator
DESA MANDIRI LESTARI
KRITERIA DESA
MANDIRI LESTARI INDIKATOR

Kemandirian 3 = Berbasis kemampuan modal dari masyarakat dan desa sendiri sebesar lebih dari 70%;
Masyarakat dan 2 = Masih memerlukan dukungan permodalan dari luar antara 30-70%;
Desa (E1) 1 = Lebih dari 70% permodalannya berasal dari luar.

Pertambahan nilai 3 = Terjadi pertambahan nilai komoditas unggulan lebih dari 50%;
Komoditas 2 = Terjadi pertambahan nilai komoditas unggulan antara 15-50%;
Unggulan (E2) 1 = Terjadi pertambahan nilai komoditas unggulan kurang dari 15%

Peningkatan 3 = Terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat sebesar lebih dari 50%;


2 = Terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat sebesar antara 25-50%;
Pendapatan (E3) 1 = Terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat sebesar kurang 25%

Sampah terkelola 3 = Sampah dikelola dengan baik dan menghasilkan nilai manfaat bagi kesejahteraan
dengan baik dan masyarakat;
2 = Sampah belum dikelola baik dan hanya dilakukan pemisahan dan pengolahan dengan
menghasilkan nilai komposting saja;
manfaat (L1) 1 = Sampah tidak dikelola sama sekali

3 = Pengelolaan sumberdaya dilakukan dengan menjaga dan merehabilitasi ekosistem yang


Ekosistem terkelola rusak;
dengan baik (L2) 2 = Pengelolaan sumberdaya dilakukan dengan menjaga ekosistem yang saat ini ada;
1 = Tidak ada upaya pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem sumberdaya desa 26
A.3. kategori
DESA MANDIRI LESTARI
NIDM = IE * IL * IS
NIDM = nilai indeks desa mandiri lestari
IE = indeks ekonomi
IL = indeks sumberdaya alam dan lingkungan
IS = indeks sosial

Nilai Indeks
KATEGORI
Desa Mandiri Lestari
DESA MANDIRI LESTARI
(NIDBL)
15.626 – 27 Swa Sembada / Desa Mandiri Lestari
Swa Karya / Mandiri
3.376 – 15.625
(bebas inflasi 9 bahan pokok???)
1 – 3.375 Swadaya
model hasil analisis kebutuhan
DESA mandiri LESTARI

 Model Pemberdayaan Masyarakat Menuju


EKONOMI HIJAU
 Model Kelembagaan Menuju
EKONOMI HIJAU
 Model Pemasaran Menuju
EKONOMI HIJAU

28

Anda mungkin juga menyukai