Anda di halaman 1dari 13

SISTEM PENGHARGAAN

DAN REFELEKTIF PRAKTIK

Di susun oleh:
Sulastri ( 21030510 )
Aisyah Aprilia ( 21030504 )
Elsi Atika ( 21030508 )
•Sistem Penghargaan Bagi Bidan
Penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak
hanya dalam bentuk imbalan jasa, tetapi juga dalam
bentuk pengakuan profesi dan pemberian
kewenangan / hak untuk menjalankan praktik sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki.
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memegang
peranan penting dalam pelayanan maternal dan perinatal.
•REWARD
Penghargaan yang di berikan kepada bidan
tidak hanya dalam bentuk imbalan jasa, tetapi juga
dalam bentuk pengakuan profesi dan pemberian
kewenangan atau hak untuk menjalankan praktik
sesuai dengan kompetensi yang di miliki.
•Penghargaan Dan Reflektif Practice
Tujuan Menjelaskan sistem penghargaan dan
reflektif practice Diskripsi singkat Mata kuliah ini
memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk
memahami konsep kebidanan dengan pokok bahasan
khususnya sistem penghargaan dan reflektif practice
yang didalamnya membahas jelas tentang sistem
pengharaan bagi bidan yaitu reward dan punishmen dan
penjelasan tentang reflektif practice dalam pelayanan
kebidanan.
Praktek reflektif adalah kemampuan untuk mencerminkan pada tindakan
sehingga untuk terlibat dalam proses pembelajaran yang berkelanjutan, yang
menurut pencetus istilah, adalah salah satu karakteristik mendefinisikan
praktek profesional.
Refleksi juga dapat diartikan sebagai suatu tindakan atau kegiatan untuk
mengetahui serta memahami apa yang terjadi sebelumnya, belum terjadi,
dihasilkan apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari suatu
upaya atau tindakan yang telah dilakukan. (Tahir, 2011: 93). Istilah refleksi
di sini dipahami dalam pengertian khas, yaitu suatu upaya menyimak dengan
penuh perhatian terhadap bahan studi tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-
usul, atau reaksi spontan untuk mengerti pentingnya pemahaman mendalam
sampai pada makna dan konsekuensinya.
Refleksi praktik dalam pelayanan kebidanan dimaksudkan
sebagai bentuk pedoman/acuan yang merupakan kerangka
kerja seorang bidan dalam memberikan asuhan kebidanan,
dipengaruhi oleh filosofi yang dianut bidan (filosofi asuhan
kebidanan) meliputi unsur-unsur yang terdapat dalam
paradigma kesehatan (manusia-perilaku, lingkungan &
pelayanan kesehatan).
Dalam praktek kebidanan, pemberian asuhan kebidanan yang berkualitas
sangat dibutuhkan. Kualitas kebidanan ditentukan dengan cara bidan
membina hubungan, baik sesama rekan sejawat ataupun dengan orang yang
diberi asuhan. Upaya meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan juga
ditentukan oleh ketrampilan bidan untuk berkomunikasi secara efektif dan
melakukan konseling yang baik kepada klien.
Bidan merupakan ujung tombak memberikan pelayanan yang berkuliatas dan
sebagai tenaga kesehatan yang professional, bekerja sebagai mitra
masyarakat, khususnya keluarga sebagai unit terkecilnya, yang berarti bidan
memiliki posisi strategis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
bersifat holistik komprehensif (berkesinambungan, terpadu, dan paripurna),
yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam upaya
mencapai terwujudnya paradigma sehat.
Reward berarti ganjaran, upah, hadiah, jadi reward dapat
diartikan sebagai penghargaan yang diberikan kepada bidan tidak
hanya dalam bentuk imbalan jasa tetapi juga dalam bentuk
pengakuan profesi dan pemberian kewenangan atau hak untuk
melakukan praktik seusai dengan kompetensi yang dimiliki. Sesuai
dengan ciri-ciri dari profesi bidan sebagai berikut:
•Mengembangkan pelayanan yang unik kepada masyarakat
Anggota-anggotanya dipersiapkan melalui suatu program
pendidikan yang ditujukan untuk maksud profesi yang bersangkutan
•Memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah
Anggota-anggotanya menjalankan tugas profesinya sesuai dengan
kode etik yang berlaku
•Anggota-anggotanya bebas mengambil keputusan dalam menjalankan
profesinya.
•Anggota-anggotanya menerima imbalan jasa atas pelayanan yang
diberikan
•Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan kualitas
dan kuantitas pelayanan yang diberikan kepada
Semisal bidan yang menjadi kepala ruangan di ruang bersalin sebuah
Rumah sakit akan mempunyai dua tunjangan. Selain tunjangan structural dari
jabatan yang dipegangnya, juga tunjangan fungsional dari profesinya sebagai
bidan yang melayani masyarakat. Jenis-jenis Reward yang selama ini telah
diberikan kepada bidan antara lain:
•Ikatan Bidan Indonesia (IBI)
•Bidan Teladan
Diberikan kepada bidan yang berprestasi dan mampu memberikan pelayanan
kesehatan prima
•Bidan Delima
Diberikan kepada bidan praktek swasta yang mempunyai standar kualitas,
unggul, khusus, bernilai tambah, lengkap dan memiliki hak paten. Rekrutmen
Bidan Delima ditetapkan dengan kriteria, sistem dan proses baku yang harus
dilaksanakan secara konsisten dan berkesinambungan Pemerintah
•Bidan Teladan
Diberikan kepada tenaga kesehatan (bidan) yang berhasil melakukan upaya
sebagai Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan melalui penggerakan
lintas sector, pemantauan dan pelaporan. Penghargaan bagi para tenaga kesehatan
berupa undangan ke Jakarta mengikuti acara kenegaraan seperti menghadiri
Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan DPR- RI, Pidato Kenegaraaan
Presiden di Gedung DPR RI, Renungan Suci di Taman Makam Pahlawan
Kalibata, Peringantan Detik-Detik Proklamasi dan ramah tamah dengan Presiden
bersama para teladan di bidang lain
•Bintang Jasa Nararya
Diberikan oleh Presiden RI kepada bidan yang telah berjasa terhadap Negara dan
bangsa Indonesia. Tokoh bidan yang pernah dianugerahkan Bintang Jasa Nararya
adalah Ibu Rabimar Juzar Bur ( Ketua IBI periode 1974-1978,1978-1982,1988-
1993) yang berjasa mengupayakan lahirnya UU No. 23 tahun 1992 )
•Swasta Mandiri Award diberikan untuk kategori Bidan terbaik.
Diberikan kepada Bidan yang telah berpraktik secara mandiri dan
memiliki pengabdian yang tinggi kepada masyarakat yang
diwujudkan dalam menyukseskan program keluarga berencana.
Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang berpengaruh terhadap
kinerja, yaitu faktor individu, psikologis dan organisasi. Faktor
individu yaitu kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga,
pengalaman kerja, tingkat social dan demografi seseorang. Faktor
psikologi yaitu persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan
kepuasan kerja. Sedangkan faktor organisasi yaitu struktur organisasi,
desain pekerjaan, kepemimpinan dan sistem penghargaan (reward).
TERIMA KASIH
SEMOGA
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai