Anda di halaman 1dari 16

Pola Pelaksanaan

Penelitian Tindakan
Kelas (PTK)
Nama Kelompok
7:
1. Azriel Eridho
2. Fadilah
3. Helga Sianturi
4. Rianti Sitepu
Dosen Pengampu : Drs. Arifin Siregar, M.Pd
Mata Kuliah : Penelitian Tindakan Kelas
Topik yang akan dibahas:

Pola Macam,
pelaksanaan Tujuan dan
01 PTK
02 Manfaat Pola
Pelaksanaan
Kelebihan dan PTK
Kekurangan
03 setiap Pola
Pelaksanaan
PTK
Pola
01 Pelaksanaan
dalam PTK
Pola adalah cara atau teknik pelaksanaan PTK yang dapat
dijadikan rujukan dalam penyelenggaraan PTK sesuai dengan
model PTK yang dipilih dengan mempertimbangkan kondisi
peneliti dan sumber daya yang tersedia. Terdapat berbagai pola
pelaksana PTK, yakni PTK guru peneliti, PTK kolaboratif, dan
PTK simultan terintegrasi. Penelitian tindakan kelas dapat
dilaksanakan melalui cara atau teknik pelaksanaan PTK berikut
dengan mempertimbangkan kondisi peneliti dan sumber daya
tersedia.
02
Macam, Tujuan dan
Manfaat Pola Pelaksanaan
PTK
1. Pola Guru Peneliti
Pada pola ini guru memiliki peran utama dalam perencanaan maupun dalam
pelaksanaan PTK. Kalaupun guru melibatkan orang lain seperti dosen peneliti dari
LPTK, sifatnya hanya konsultatif untuk menjamin validitas tindakan yang
dilakukannya. Tujuan yang ingin dicapai oleh pola guru peneliti adalah untuk
memecahkan masalah praktis yang dihadapi oleh guru itu sendiri dalam proses
pembelajaran. Untuk mempertajam masalah dan merancang tindakan-tindakan
yang perlu dilakukan, guru mengadakan studi pendahuluan dengan mengkaji
berbagai literatur dan mengadakan konsultasi dengan orang yang dianggap
memiliki keahlian dalam bidang pembelajaran. Sedangkan untuk memperkaya
bahan refleksi, guru meminta teman sejawat untuk ambil bagian sebagai observer.
Yakni mengobservasi tindakan yang dilakukannya serta mencari pengaruh yang
ditimbulkan dari tindakan yang dilakukannya sebagai bahan masukkan dalam
kegiatan refleksi. Oleh karena yang merancang program penelitian termasuk
menyusun tindakan untuk memecahkan masalah adalah guru, maka tanggung
jawab keberhasilan penelitian adalah guru itu sendiri..
a) Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh pola guru peneliti adalah untuk
memecahkan masalah praktis yang dihadapi oleh guru itu sendiri dalam
proses pembelajaran,selain itu pola penelitian ini juga bertujuan untuk
meningkatkan kepekaan guru tentang masalah-masalah yang sering
terjadi pada seluruh peserta didik.
b) Manfaat
Dalam hal ini guru sebagai peneliti juga selalu berupaya mengadakan
refleksi paradigmatik yang dapat bermanfaat bagi guru untuk dapat
mengacu pada suatu pola kerja rutin,melaksanakan tugas,memperbaiki
kinerja dan mengevaluasi diri secaraberkelanjutan.
2. Pola Kolaboratif
Pada pola ini biasanya inisiatif untuk melaksanakan PTK tidak dari
guru, akan tetapi dari pihak luar yang berkeinginan untuk memecahkan
masalah-masalah pembelajaran. Walaupun gagasan dan masalah
penelitian muncul bukan dari guru, akan tetapi dengan menggunakan
pola kolaborasi  sangat bermanfaat bagi guru. Guru akan memiliki
pengalaman dalam melakukan tindakan sesuai dengan masalah yang
diteliti. Di samping itu, penelitian yang bersifat kolaboratif akan lebih
memberikan jaminan hasil dan simpulan yang bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
a. Tujuan
1) Untuk meningkatkan praktik pembelajaran
2) Untuk memberikan sumbangsih pada perkembangan teori,
3) Untuk meningkatkan karier guru.

b. Manfaat
Melalui pola ini guru dapat saling mengenal, saling belajar, dan saling
mengisi proses peningkatan profesionalisme masing-masing.Serta dapat
membangun hubungan kemitraan kerja antar anggota tim dengan baik.
3. Pola Penelitian Terintegrasi
Dalam hal ini, persoalan-persoalan pembelajaran yang diteliti muncul dan
diidentifikasi oleh peneliti dari luar bukan guru. Jadi, dalam bentuk ini,
guru bukan pencetus gagasan terhadap permasalahan apa yang harus
diteliti dalam kelasnya sendiri. Dengan demikian, guru bukan innovator
dalam penelitian ini dan sebaliknya yang mengambil posisi innovator
adalah peneliti lain di luar guru.Pada pola ini guru sama sekali tidak
terlibat dalam rancangan penelitian. Inisiatif dan masalah yang akan diteliti
sepenuhnya berasal dari peneliti luar, tidak dari guru. Peranan dan tindakan
guru sebatas melaksanakan tindakan. Penelitian dengan pola ini, sama
sekali tidak berkaitan dengan masalah praktis yang dihadapi oleh guru.
Dengan demikian, hasil yang diperoleh adalah pengetahuan yang ilmiah
dalam pembelajaran. Pola terintegrasi dapat digolongkan pada Penelitian
Tindakan Kelas, sebab masih ada perlakuan atau tindakan yang
dilaksanakan guru dalam kelasnya, walaupun inisiatif tindakan datang
a. Tujuan
Adapun tujuan dalam pola penelitian tindakan terintegrasi ditujukan
untuk dua hal sekaligus, yaitu untuk memecahkan persoalan praktis dalam
pembelajaran dan menghasilkan pengetahuan yang ilmiah dalam bidang
pembelajaran di kelas. Dalam pelaksanaan tindakan kelas yang demikian,
guru dilibatkan dalam proses penelitian kelasnya, terutama pada aspek aksi
dan refleksi terhadap praktik-praktik pembelajaran di kelas.

b. Manfaat
Disisi lain ada manfaat yang diberikan oleh pola penelitian ini yaitu
guru mendapat pengetahuan yang ilmiah dan baru dalam melakukan
terobosan dalam suatu pembelajaran.Guru dapat menilai dan melihat serta
mengimplementasikan hasil penelitian pihak luar sebagai aksi dan
refleksinya di kemudian hari.
03
Kelebihan dan
Kekurangan
setiap Pola
Pelaksanaan
PTK
1. Pola guru peneliti
Kelebihan
1) Untuk guru yang memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup khususnya dalam bidang
pembelajaran, pola ini merupakan pola ideal untuk meningkatkan kinerja. Guru bukan saja
akan lebih menghayati masalah yang dihadapinya, akan tetapi lebih memahami apa yang
harus dilakukan untuk memecahkan masalah.
2) Pola ini ideal untuk meningkatkan kinerja dan cenderung dilakukan oleh guru yang
memiliki pengetahuan dan wawasan yang cukup khususnya dalam bidang pembelajaran,
tingkat kreativitas dan tingkat inovatif yang tinggi.
3) Guru lebih peka terhadap situasi dan kondisi ataupun masalah-masalah yang mungkin
terjadi di dalam kelasnya.
4) Guru mampu memperbaiki secara langsung sebuah proses pembelajaran melaui suatu
kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya.Tindakan ini biasanya didasarkan
pada masalah yang aktual dan faktual.
Kekurangan
1) Bagi guru yang kurang menguasai masalah
pembelajaran, bisa terjadinya kesalahan dalam
menentukan dan mengimplementasikan tindakan.
Oleh karena itu, pola ini cenderung dilakukan oleh
guru yang memiliki pengetahuan, tingkat
kreativitas dan tingkat inovatif yang tinggi.
2) Bagi guru yang bersifat konservatif akan sulit
melakukan berbagai inovasi, dan biasanya jarang
melakukan pola ini.
2. Pola Kolaboratif
Kelebihan
1) Pola kolaborasi  sangat bermanfaat bagi guru karena melalui ini guru akan
memiliki pengalaman dalam melakukan tindakan sesuai dengan masalah
yang diteliti.
2) Penelitian yang bersifat kolaboratif akan lebih memberikan jaminan hasil
dan simpulan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Kekurangan
3) Dalam pola ini guru tidak memiliki kesempatan yang luas untuk melakukan
tindakan, sebab baik perencanaan maupun bagaimana
mengimplementasikan tindakan tidak ditentukan oleh guru sendiri,
melainkan team peneliti.
4) Masalah yang diteliti biasanya bukan masalah langsung yang dihadapi oleh
guru
3. Pola penelitian Terintegrasi
Kelebihan
1) Guru mendapatkan pengetahuan ilmiah yang baru dalam sebuah
pembelajaran melalui proses penelitian yang dilakukan oleh pihak luar.
2) Guru dapat tetap dapat melaksanakan tindakan pada kelas sesuai rancangan
pihak luar
3) Peneliti berhak menjadi inovator pembelajaran dalam sebuah kelas atas
masalah-masalah yang telah dianalisisnya.

Kekurangan
4) Guru sama sekali tidak terlibat dalam rancangan penelitian. Inisiatif dan
masalah yang akan diteliti sepenuhnya berasal dari peneliti luar, tidak dari
guru. Peranan dan tindakan guru sebatas melaksanakan tindakan.
5) Penelitian dengan pola ini, sama sekali tidak berkaitan dengan masalah
praktis yang dihadapi oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai