Anda di halaman 1dari 20

KEPRIBADIAN

DAN
PENGUKURANNYA
KEPRIBADIAN
• Dipandang sebagai bidang studi empiris
yang terus berkembang
• Bukan sebagai dasar penilaian baik atau
buruk terhadap seseorang
• Untuk mengetahui seorang berbeda dari
yang lain
• Setiap manusia adalah unik
• Berusaha mempelajari perbedaan individu
Kesulitan yang timbul
• Sulit menentukan hubungan sebab akibat
antara pola perilaku dan penyebabnya
• Perilaku tidak selalu mencerminkan
keadaan dalam diri individu
• Perilaku tidak selalu disadari oleh yang
bersangkutan dan penyebabnya tidak
selalu dapat dikendalikan
Beberapa Definisi Kepribadian
• Kumpulan pembawaan biologis berupa dorongan,
kecenderungan, selera dan instink yang dicampuri
dengan sifat yang diperoleh melalui pengalaman (Morton
Prince, 1942)
• Keseluruhan organisasi yang terdapat pada diri manusia
pada setiap tingkat perkembangannya (Warren dan
Carmichael, 1930)
• Tingkatan sifat-sifat dimana biasanya sifat yang tinggi
tingkatnya mempunyai pengaruh yang menentukan
(McDougall dkk, 1930)
• Integrasi sistem kebiasaan-kebiasaan yang menunjukkan
cara khas pada individu untuk menyesuaikan dirinya
dengan lingkungannya (E.Y.Kempt, 1921)
• Organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri dari
sistem-sistem psiko-fisik yang menentukan cara
penyesuaian diri yang unik dari individu tersebut
terhadap lingungannya (Gordon W Allport, 1961)
Faktor Pembentuk Kepribadian
• Bawaan sejak lahir, baik ciri-ciri fisik maupun
ciri-ciri faali
• Faktor lingkungan: hasil hubungan individu
dengan lingkungan (pengalaman):
 Pengalaman umum (common experience):
pengalaman yang dihayati hampir oleh semua
manusia
 Pengalaman unik (unique experience):
pengalaman yang hanya dialami oleh seseorang
yang menentukan bagian dirinya yang unik dan
tidak ada duanya
Ekspresi Kepribadian
• Penampilan fisik: bentuk tubuh, pakaian, ekspresi wajah
• Temperamen: suasana hati yang menetap dan khas
(pemurung, pemarah, periang)
• Kecerdasan dan kemampuan
• Arah minat dan pandangan mengenai nilai-nilai
• Sikap sosial
• Kecenderungan-kecenderungan dalam motivasi
• Cara-cara pembawaan diri (santun, kritis, mudah
bergaul)
• Kecenderungan patologis: tanda adanya kelainan
kepribadian
Teori Kepribadian
• Pendekatan Tipologis dan Trait
• Teori Psikodinamika
• Teori Social Learning
• Pendekatan Fenomenologis
Pendekatan Tipologis dan Trait
• Penggolongan Kretchmer: berdasarkan
ciri fisik dan penyakit kejiwaan
• Penggolongan Yunani Kuno: berdasarkan
proses faali dalam tubuh
• Penggolongan Carl G Jung: berdasarkan
tingkah laku atau karakteristik psikologis
Penggolongan Kretschmer
• Jenis Asthenis: kurus, jangkung,
mempunyai temperamen mirip penyakit
skizofrenia
• Jenis Atletis: tegap, olahragawan,
temperamen seperti penderita epilepsi
• Jenis Piknis: gemuk, pendek, temperamen
mirip penderita manik-depresif
• Jenis Displastis: tidak termasuk dalam
ketiga jenis di atas
Penggolongan Yunani Kuno
• Jenis Sanguinis: sangat periang dan
optimis, dipengaruhi oleh darah
• Jenis Flegmatik: lamban, tenang, tak
mudah dirangsang, dipengaruhi kelenjar
ludah/lendir
• Jenis Melankolik: sedih, murung, banyak
dipengaruhi empedu hitam
• Jenis Kholerik: pemarah, cepat bereaksi,
dipengaruhi empedu kuning
Penggolongan Carl G Jung
• Jenis Introvert: pemalu, cenderung menarik diri
dan menyendiri terutama dalam keadaan konflik
atau emosional. Lebih suka bekerja di
laboratorium
• Jenis Ekstrovert: senang bergabung dengan
orang lain, mudah bergaul dan lebih memilih
pekerjaan yang melibatkan orang banyak
• Jenis Ambiver: campuran dari kedua jenis di
atas
Teori Psikodinamika
• Dikembangkan oleh Sigmund Freud
• Terdapat energi spikis dalam diri manusia
yang bersifat kekal, tidak bisa dihilangkan,
bila dihambat akan mencari saluran lain
• Energi psikis ini yang mendorong individu
bertingkah laku
• Terdiri dari ID, EGO, dan SUPEREGO
ID
• Bagian paling primitif dalam kepribadian
• Merupakan sumber energi utama yang
memungkinkan manusia hidup
• Dua jenis energi yang bertentangan yaitu
instink kematian dan instink kehidupan
• Ingin dipuaskan segera dan berdasarkan
prinsip kesenangan (pleasure principle)
EGO
• Bagian eksekutif dari kepribadian
• Berfungsi secara logis dan rasional
berdasarkan prinsip kenyataan (reality
principle)
• Berfungsi menyaring dorongan-dorongan
yang ingin dipuaskan oleh ID berdasarkan
kenyataan
SUPEREGO
• Berisi nilai-nilai moral yang memberi
batasan baik dan buruk
• Mewakili nilai-nilai ideal
• Merupakan hasil pendidikan orang tua dan
masyarakat
• Merasa bersalah jika melanggar nilai
• Bersama EGO mengatur dan mengarah-
kan perilaku manusia berdasarkan
dorongan ID
Tingkat Kesadaran
• Tingkat Sadar (conscious level): individu
sadar akan semua aktivitas mentalnya
• Tingkat prasadar (preconscious level):
individu meyadari gejala psikis yang timbul
bila individu memperhatikannya
• Tingkat tak sadar (unconscious level):
individu tidak menyadari timbulnya gejala
psikis
Teori “Social Learning”
• Menekankan pengaruh lingkungan atau
situasi terhadap perilaku
• Lingkungan membentuk pola perilaku
melalui proses belajar
• Perilaku terbentuk dari pengalaman
langsung atau melalui pengalaman
terhadap perilaku orang lain (modeling)
• Dikritik karena memberi kesan bahwa
kepribadian dapat mudah berubah-ubah
Pendekatan Fenomenologis
• Dasar pendekatan adalah pengalaman subyektif
(pandangan individu terhadap dunianya)
• Disebut juga beraliran humanistik (freedom of
choice dan self direction)
• Disebut juga self theories karena membahas
pengalaman batin, pribadi yang berpengaruh
pada proses pendewasaan diri seseorang
• Kecenderungan individu untuk mengevaluasi
konsep dirinya (siapa aku), memiliki citra diri
ideal (ideal self) dan berusaha menemukan diri
sendiri (real self)
Pengukuran Kepribadian
• Metode Observasi: pengamatan terhadap
perilaku yang terjadi dalam keadaan normal,
situasi eksperimen atau interview
• Metode Inventori: berdasarkan hasil observasi
individu terhadap dirinya sendiri. Individu
mengisi sejumlah pernyataan yang dianggap
sesuai dengan dirinya
• Teknik Proyektif: berbentuk rangsangan gambar
yang sifatnya ambigu dan tidak jelas
Kritik terhadap Penggolongan
Kepribadian
• Setiap penggolongan sangat kurang
memperhatikan faktor-faktor khusus yang
sifatnya individual
• Penggolongan kepribadian kurang
mempertimbangkan pengaruh
kebudayaan terhadap kepribadian

Anda mungkin juga menyukai