Anda di halaman 1dari 29

STUDY KASUS GIZI

M. Hasan Hapid
Case Overview
IDENTITAS :
Nama : Nn. FDK
Usia : 29 Tahun
JK : Perempuan
TTL : 21 Mei 1992
NO RM : 0001924024
Tgl mulai rawat : 19 Juli 2021
Tanggal pemeriksaan : 15 Agustus 2021
Anamnesis
RPS :
• Sakit dan Panas pada rongga mulut sejak 1 bulan yll
• Tidak pernah sikat gigi
• Sariawan disangkal
• Luka Bekas Operasi yang bernanah sejak 1,5 Bulan yll
RPD :
• Terdiagnosis Kista Endometriosis kiri 4 Bulan yang lalu kemudian
dilakukan operasi kistektomi kiri di rs santosa
• Terdiagnosis Ca Serviks 3 Bulan yang lalu dan sudah di lakukan radiasi
2 bulan yang lalu
• 2 hari SMRS (1 bulan yang lalu) Perdarahan dari jalan lahir  dirawat
dirshs
TimeLine
PREHOSPITAL HOSPITAL

4 Bulan yll 3 Bulan yll 2 Bulan yll 1,5 Bulan yll 1 Bulan yll Saat ini
(April 2021) (Mei 2021) (Juni 2021) (awal Juli (Juli 2021) (Agustus
2021) 2021)
Kista Terdiagnosis Radiasi Ca Perdarahan
Endometriosis Ca Servik Serviks Luka Bekas dari jalan Keluhan
kiri Operasi Op bernanah Lahir saat ini:
di RS Santosa Sakit dan
Panas pada
rongga mulut
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : Lemah, sakit sedang, Gizi Buruk
• Kesadaran : Compos mentis
• TTV : TD : 100/60 mmhg, N : 110x/mnt,
R : 22x/mnt, s: 36,6c
• BB : 38kg, TB: 171 cm, IMT 13  Status Gizi : Gizi Buruk
• Pemeriksaan Ekstra Oral :
Mata : konjungtiva anemis, sklera non ikterik
Bibir : kering (+), eksfoliatif (+)
• PEMERIKSAAN INTRA ORAL :
- Lidah bagian dorsum: terdapat plak kekuningan disertai depapilasi dan eritem seluruh dorsum
lidah.
- lateral lidah kanan dan kiri: terdapat plak putih dapat discrap dan meninggalkan daerah eritem
disertai perdarahan
- Mukosa bukal kanan dan kiri: terdapat plak putih dapat discrap dan meninggalkan daerah eritem
disertai perdarahan
- Mukosa labial atas dan bawah: terdapat plak putih dapat discrap dan meninggalkan daerah eritem
disertai perdarahan
- Palatum dan ventral lidah serta gigi geligi: tidak dapat dapat dievaluasi karena pasien kurang
kooperatif
- Plak dan kalkulus di seluruh regio
- Gigi geligi: terdapat bracket pada rahang atas dan rahang bawah
Pemeriksaan Penunjang
• HB : 6,9
• Hematokrit : 19,9
• Leukosit : 72.060
• Trombosit : 487.000
• Albumin : 2,12
• Ureum : 123
• Kreatinin : 6,6
• Na : 129
PA :
Adenosquamosa Carcinoma Cerviks
Kista Endometriosis Ovarium sinistra

Rontgen Thorax :
Kemungkinan minimal Pulmonary Nodul di Paracardiac Kanan
USG Whole abdomen :
Asites
Hydronefro-ureter Bilateral, Sugestif adanya indentasi ureter distal oleh
pembesaran uterus / massa

CT Scan Pelvis :
Massa solid dengan kalsifikasi (+), Berada di Postero Inferior Vesica
urinaria, yang tampaknya berasal dari uterus.
Pelvokaliektasis Ginjal bilateral disertai Pelebaran Ureter maksimal
Diagnosis
• Cheilitis eksfoliatif
• Akut pseudomembran Candidiasis
• Gingivitis Marginalis Kronis Generalisata
• Sepsis ec Wound Dehisence pada luka post op Kistektomi ec Kista endometriosis kiri
• Ca Servik St IIIB
• AKI superimposed CKD ec obstuksi uropati ec Penekanan Adenosquamous Carcinoma Cervix
Stadium IIIB
• Hipoalbumin
• Anemia
• Gangguan elektrolit
• Hidronefrosis Bilateral
• Gangguan Mobilisasi ec Imobilisasi lama
Diagnosis Gizi
Malnutrisi ec Gangguan Utilisasi Zat Gizi Berkaitan dengan
Fungsi Ginjal
Penatalaksanaan
Bagian Oral Medicine :
-OHI KIE (membersihkan gigi dan lidah dengan kasa yang dibasahi
chlorheksidine digluconate 0.12% minimal 3Xsehari setelah makan)
- Mengoleskan tipis tipis vaseline album pada bibir atas dan bawah 3 
kali sehari .
- Intruksi untuk kulum telan Nistatin oral suspension 4x2ml
- Intruksi untuk kumur buang chlorhexidine digluconate 0.12% minimal
3xsehari
• Resep:
R/ Nistatin oral suspension 100.000 IU
fl No VIS 4 dd 2 ml (kulum telan)

R/ Chlorhexidine digluconate 0.12%


fl No 1S 3 dd 10ml (kumur buang)

R/ Vaseline album pot No I


S 3 dd part doll (oles tipis pada bibir)
• Saran :
1) Konsul bagian periodonsia untuk tatalaksana gingivitis marginalis kronis generalisata
2) Konsul bagian orthodonti untuk tatalaksana orthodonti cekat

Perawatan oleh bagian Lain :


1. DPJP oleh Bagian Obgyn untuk tatalaksana Ca Serviks dan Wound Dehisence
2. Konsul IPD untuk perbaikan KU, Anemia, Elektrolit Imbalace dan AKI Superimpose CKD
3. Konsul IKFR untuk gangguan Mobilisasi ec Imobilisasi lama
4. Konsul Bagian Gizi untuk tataksana Malnutrisi
5. Konsul urologi untuk hidronefrosis bilateral
Tatalaksana Bagian Gizi
Tujuan : Meningkatkan asupan > 75% kebutuhan dalam 3x24 jam

Diet rendah protein


Makanan Utama 3x
Energi : 1885 kkal Snack 2x
Protein : 70 gr Nephrist 3x100 mg

Karbohidrat : 329 gr
Lemak : 62 gr
Bentuk makanan biasa lunak, Rute oral
Tatalaksana Obgyn
• Rawat luka 2x/hari
• Asam traneksamat 3x1 amp
• Omeprazole2x40 mg iv
• Kaltofen 2x100 mg supp
• Transfusi albumin hingga >2,5
Tatalaksana IPD
• Pasang Cateter urine
• 02 nasal 3lpm
• Ca glukonas 1 gr dlm D5 1:1 diulang 4x tiap 15 menit
• D40 50cc + Insulin 10 unit Bolus, Cek kalium 4 jam post koreksi
• Transfusi PRC 2 unit setelah kalium dikoreksi
• Parasetamol 3x500 mg
• Meropenem 2x1 gr
• Kultur pus
• Hemodialisa
Tatakasana IKFR
• Proper Bed Positioning, turning/2 jam, mobilisasi ke arah duduk tegak
bersandar sesuai toleransi
• TENS a/r Abdomen
• Streaching lower ectremity bilateral sesuai toleransi, Streching
isometric quadricep dan hamstring bilateral
• Latihan acep breathing
• Edukasi pada pasien dan keluarga mengenai oral hygiene dan efek
imobilisasi lama
Tatalaksana Urologi
• Rencana Nefrostomi setelah perbaikan keadaan umum
Tinjauan Pustaka
Malnutrisi
Malnutrisi
• Malnutrisi  kekurangan berat badan yang ekstrem Atau kelebihan berat badan
• Pasien rawat jalan dan rawat inap harus dianggap berisiko mengalami malnutrisi jika memenuhi
satu atau lebih kriteria berikut:
(1) penurunan berat badan yang tidak disengaja >10% dari berat badan biasanya dalam 3
bulan sebelumnya
(2) penurunan berat badan yang tidak disengaja. berat badan <90% ideal untuk tinggi badan,
atau
(3) indeks massa tubuh (BMI; berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter
persegi) <18.5

Harrison
• Body Mass Index (BMI) adalah berat badan seseorang dalam kilogram
dibagi dengan kuadrat tinggi badan dalam meter
• BMI menyaring kategori berat badan yang dapat menyebabkan
masalah kesehatan, tetapi tidak mendiagnosis kegemukan tubuh atau
kesehatan seseorang.

https://www.cdc.gov/healthyweight/assessing/bmi/index.html
Pada kasus IMT pasien hanya 13  Underweigt
Etiologi Malnutrisi
(1) Asupan atau asimilasi gastrointestinal kalori makanan tidak cukup untuk memenuhi pengeluaran
energi normal;
(2) Pengeluaran simpanan energi tubuh lebih besar dari energi yang biasanya dikonsumsi dan
diasimilasi oleh tubuh
(3) Metabolisme suplai energi, protein, dan nutrisi lain secara signifikan terganggu oleh proses
penyakit intrinsik.

Pada kasus terjadi asupan kalori makanan


yang tidak cukup diakibatkan : Pada kasus terjadi metabolisme energi,
1. OH yang buruk protein, dan nutrisi yang terganggu karena
2. Sepsis/stress metabolic  pengeluaran penyakit intrinsik :
neurotrasmiter dan hormone 1. Sepsis  hypermetabolic respon
anoreksigenik  anoreksia  Tidak mau Katabolisme protein yang progresif,
makan gangguan metabolism karbohidrat,
peningkatan oksidasi lemak
2. AKI  gangguan utilisasi zat gizi
3. Keganasan
Patofisiologi Kakeksia pada keganasan
Nutrisi dan Sistem Imun
PCM dikaitkan dengan atrofi struktur limfoid yang bergantung pada timus
dan penurunan imunitas yang diperantarai sel T. Sebaliknya, produksi
imunoglobulin yang diperantarai sel B biasanya tidak terpengaruh
Kebutuhan Energi
Kebutuhan Dewasa
• Protein : 1-2 gr/kgbb/hr atau 10-15% total energi
• Lemak : 20-30% total energi atau 1-3 gr / kgbb/ hr
• Karbohidrat : 55-60% total energi

Anda mungkin juga menyukai