Anda di halaman 1dari 50

Analisis SKL, KI, KD, dan Pengembangan

Indikator Matematika MTs.


Oleh: Euis Setiawati
Tujuan Pembelajaran
Melalui Problem-Based Learning Peserta diklat dapat:
1. Mengidentifikasi Keterkaitan SKL, KI dan KD Matematika MTs
dengan Kisi-Kisi UN Matematika (Tiga Tahun Terakhir)
2. Merumuskan Materi Esensial Matematika MTs berdasarkan kisi-
kisi UN Matematika (Tiga Tahun Terakhir)
3. Merumuskan level dimensi proses kognitif Matematika MTs
4. Mengembangkan Indikator setiap level dimensi proses kognitif
Matematika MTs
5. Menyajikan keterkaitan SKL, KI, KD dan indicator dalam proses
pembelajaran
Section 1 (TAGIHAN TOPIK 1)
Tujuan Pembelajaran: Melalui Diskusi Kelompok peserta dapat
1. Mengidentifikasi Keterkaitan SKL, KI dan KD Matematika
MTs dengan Kisi-Kisi UN Matematika (Tiga Tahun Terakhir)
2. Merumuskan Materi Esensial Matematika MTs berdasarkan
kisi-kisi UN Matematika (Tiga Tahun Terakhir)
3. Merumuskan level dimensi proses kognitif Matematika MTs
4. Mengembangkan Indikator setiap level dimensi proses
kognitif Matematika MTs (Laporan menjadi tugas Mandiri
section 1 yang diupload )
Section 2 (TAGIHAN TOPIK 2)
Tujuan Pembelajaran: Melalui presentasi kelompok peserta
dapat:
1. Merepresentasikan keterkaitan KI, KD, Indikator Matematika
MTs.
2. Merancang pembelajaran untuk mencapat minimal satu
indicator yang sudah dikembangkan
3. Mensimulasikan pembelajaran untuk mencapat minimal satu
indicator yang sudah dikembangkan
SECTION 1
• PENGERTIAN MATERI ESENSIAL
• LEVEL DIMENSI PROSES KOGNITIF
• CONTOH LEVEL KOGNITIF DALAM SOAL UN
Pengertian
• Materi esensial, gabungan kata materi dan esensial
• Struktur kata dikategorikan ke dalam kalimat tunggal.
• Pola kalimat tunggal materi esensial adalah
– materi sebagai subyek, dan esensial sebagai predikat.
• Pengertian materi esensial tidak dapat dipisahkan

KBBI
• Materi: benda; bahan; segala sesuatu yang tampak, atau sesuatu yang
menjadi bahan (untuk diujikan, dipikirkan, dibicarakan, dikarangkan, dan
sebagainya).
• Esensial: perlu sekali; mendasar; atau sesuatu yang hakiki
Pengertian
• Materi esensial: suatu bahan yang perlu dipikirkan atau dibicarakan karena,
bahan tersebut merupakan sesuatu yang sangat mendasar, atau hakiki.
• Matematika: cabang ilmu yang berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan menghitung, mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus
matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi
aljabar, geometri, logika matematika, peluang dan statistika.
• Matematika sekolah dapat memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari , serta sebagai ilmu yang membantu
dalam memahami bidang studi lainnya. (Erman S, 2001 : h.58).
Pengertian
• Matematika MTs: matematika sekolah yang diberikan pada peserta didik
sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
• Materi esensial matematika MTs: materi matematika sekolah yang memiliki
karakteristik dapat mengembangkan kemampuan matematis peserta didik,
memenuhi kebutuhan praktis dalam pemecahan masalah baik dalam
kehidupan sehari-hari maupun pemecahan masalah matematis, dan sebagai
ilmu yang dapat membantu pengembangkan konsep matematis selanjutnya
atau bidang studi di luar matematika.
PENDEKATAN PENILAIAN

akh
ir
Unt
uk
i a
b ag
Se
Assessment of learning
merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah proses
pembelajaran selesai

Assessment for learning


dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan
digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses
pembelajaran

Assessment as learning
dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan
digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses
pembelajaran dengan melibatkan peserta didik (Penilaian diri,
antar teman)
Dimensi Proses Berpikir
Dimensi Proses Kognitif
Berdasarkan Taksonomi Bloom (direvisi)
3 level kognitif

Knowing C1 Mengingat
Level 1
C2 Memahami
Applying)
Level 2 C3 Mengaplikasikan

Reasoning
C4 Menganalisis
Level 3 C5 Mengevaluasi
C6 Mencipta
Taksonomi Bloom
Level 1
Memiliki kemampuan standar minimum
dalam menguasai pelajaran (Knowing)

1. Memperlihatkan ingatan dan pemahaman dasar


terhadap materi pelajaran dan dapat membuat
generalisasi yang sederhana.
2. Memperlihatkan tingkatan dasar dalam pemecahan
masalah dalam pembelajaran.
3. Memperlihatkan pemahaman dasar terhadap grafik-
grafik, tabel-tabel, dan materi visual lainnya.
4. Mengkomunikasikan fakta-fakta dasar dengan
menggunakan terminologi yang sederhana.
C- MEMAHAMI
2
Mengukur Mengaitkan
pemahaman informasi baru dg
konsep dan pengetahuan yg
telah dimiliki
prosedural

Mengkonstruksi
makna atau Mengintegrasikan
pengertian pengetahuan yg
berdasar-kan baru ke skema yg
pengetahuan telah ada dlm
awal pemikiran siswa
KKO MEMAHAMI

1.Menjelaskan 11. Menguraikan


2.Mendeskripsikan 12. Menjabarkan
3.Mengklasifikasi 13. Menyimpulkan
4.Mencontohkan 14. Memperluas
5.Meringkas/rangkum 15. Membedakan
6.Mengelompokkan 16. Menggali
7.Memperkirakan 17. Mengubah
8.Mengkategorikan 18. Menghitung
9.Merinci 19. Mencirikan
10.Membandingkan 20. Mempolakan
DESKRIPSI PRILAKU
MEMAHAMI

1. Memahami makna
2. Menetapkan kembali dalam kata-kata sendiri
3. Menafsirkan
4. Ekstrapolasi
5. Menerjemahkan
6. Merangkum
7. Membuat ringkasan.
Level 2
Memiliki Kemampuan Aplikatif (Applying).

1. Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap


materi pelajaran dan dapat mengaplikasikan gagasan-
gagasan dan konsep-konsep dalam konteks tertentu.
2. Menginterpretasi dan menganalisis informasi dan data.
3. Menginterpretasi grafik-grafik, tabel-tabel, dan materi visual
lainnya.
4. Mengkomunikasikan dengan jelas dan terorganisir
penggunaan terminologi.
C-
3
MENGAPLIKASIKAN

. Menggunakan
. Melibatkan
pengetahuan
faktual, konseptual penggunaan
dan prosedural prosedur tertentu
tertentu pada utk
konsep lain dan menyelesaikan
menyelesaikan masalah/
masalah mengerjakan
kontekstual tugas
KKO MENGAPLIKASIKAN

1.Menugaskan
2.Mengurutkan 11. Menggambarkan
3.Menentukan 12. Menggunakan 21. Memproses
4.Menerapkan 13. Mengaitkan 22. Memecahkan
5.Menyesuaikan 14. Melakukan 23. Menanggapi
6.Mengkalkulasi 15. Mentabulasi 24. Mengadaptasi
7.Memodifikasi 16. Memodifikasi 25. Menyelidiki
8.Mengklasifikasi 17. Menilai 26. Menggali
9.Menghitung 18. Mengemukakan 27. Membangun
10.Menyusun 19. Mengoperasikan 28. Meramalkan
20. Mengkonsepkan 29. Mensimulasikan
30. Melatih
DESKRIPSI PRILAKU
MENGAPLIKASIKAN

1. Menggunakan atau menerapkan


pengetahuan
2. Mempraktikkan teori
3. Menggunakan pengetahuan dalam
menanggapi keadaan nyata
4. Merespon yang dipahami.
Level 3
Memiliki Kemampuan Penalaran Dan Logika (Reasoning).

1. Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas terhadap materi pelajaran dan dapat
menerapkan gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam situasi yang familiar.
2. Menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi gagasan-gagasan dan informasi yang faktual.
3. Menjelaskan hubungan konseptual dan informasi yang faktual.
4. Menginterpretasi dan menjelaskan gagasan-gagasan yang kompleks dalam pelajaran.
5. Mengekspresikan gagasan-gagasan nyata dan akurat dengan menggunakan terminologi yang benar.
6. Memecahkan masalah dengan berbagai cara dan melibatkan banyak variabel.
7. Mendemonstrasikan pemikiran-pemikiran yang original.
C-
4 MENGANALISIS

Menguraikan suatu
permasalahan atau
obyek ke unsur-
unsurnya dan
menentukan
bagaimana saling Menspesifikas
keterkaitan antar i aspek-
unsur-unsur tersebut aspek/
elemen
KKO MENGANALISIS

1.Mebandingkan 11. Merinci


2.Memeriksa 12. Mendiagramkan
3.Menguji 13. mengkorelasikan
4.Mengkritisi 14.Membagankan
5.Menganalisis 15.Menyimpulkan
6.Mengukur 16.Menemukan
7.Menafsirkan 17.Menelaah
8.Membagi 18.Mengedit
9.Memecahkan 19.Memilih
10.Menyeleksi 20.Mentransfer
DESKRIPSI PRILAKU
MENGANALISIS

1. Menafsirkan elemen
2. Prinsip-prinsip organisasi
3. Struktur
4. Konstruksi
5. Hubungan internal
6. Kualitas
7. Keandalan komponen individu
8. Menyeleksi hasil penerapannya
Apakah Higher-Order Thinking?
Higher-order thinking adalah ketika mengingat kembali
informasi (recall atau ingatan) diminimalkan dan
penekanan diberikan terhadap:
• mentransfer informasi dari satu konteks ke konteks
lainnya
• memproses dan menerapkan informasi
• melihat keterkaitan antara informasi yang berbeda-
beda
• menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah

• Secara kritis mengkaji/menelaah ide atau gagasan dan


informasi
• Higher-order thinking termasuk menunjukkan
pemahaman akan informasi dan bernalar
daripada sekedar mengingat kembali/recall
informasi.

• Tidak sedang menguji ingatan 


adakalanya perlu memberi informasi yang
dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan dan
siswa menunjukkan pemahaman terhadap ide
dan informasi dan/atau memanipulasi atau
menggunakan informasi.
Higher-order thinking tidak terpaku hanya untuk siswa yang
lebih dewasa atau kurikulum yang lebih ‘sulit’:

Penilaian yang fokus pada ‘higher-order thinking’ turut


melibatkan:
– Pertanyaan dan jawaban;
– Eksplorasi dan analisis;
– Memakai nalar ketika memperoleh informasi, bukan
mengingatnya kembali;
– Memecahkan, menilai, mengkritik dan menerjemahkan.

*Pertanyaan yang sifatnya higher-order thinking


tidak selalu harus lebih sulit.
‘Sulit’ tidak sama dengan Higher-Order Thinking.

Contoh:
Mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan,
mungkin termasuk sulit, tetapi itu bukan Higher-
Order Thinking, kecuali turut melibatkan proses
penalaran (seperti mencari arti dari
konteks/stimulus).
Proses-proses
kognitif mana saja
yang
kemungkinan
melibatkan
Higher-Order
Thinking?
Penyusunan Soal
Mengkreas Memahami
i
C-6
C-2
C-3
C-5 Mengaplikasi
C-4
kan

Mengevalu
asi
Menganalis
is
Analisis Level Kognitif pada
Soal UN 2016/2017
CONTOH SOAL MEMAHAMI
(LEVEL 1)
!

Indikator Soal Butir Soal Kunci


Siswa dapat mengitung hasil perkalian , (0,35x75) – (75x0,75) + (0,20x75) = …. c
pengurangan dan penjumlahan dengan a. 150
menggunakan sifat distributif b. 15
c. -15
d. -150

Pembahasan
(0,35x75) – (75x0,75) + (0,20x75) = (0,53+0,20-0,75)x 75
= (-0,2) x 75
= -15
Tujuan Pertanyaan: Menggunakan sifat distributive pada perhitungan bilangan
CONTOH SOAL MEMAHAMI
(LEVEL 1)
Indikator Soal Butir Soal Kunci
Siswa dapat menentukan akar- A kar-akar persamaan kuadrat dari : d
akar persamaan kuadrat adalah …..
a. {-2, 6}
b. {2, -6}
c. {-2, -6}
d. {2, 6}

Pembahasan Pembahasan
(x – 2)(x – 6) = 0 1. Menggunakan Rumus ABC
(x – 2) =0 ---- x = 2 2. Pengkuadratan
(x – 6) = 0 ---- x = 6
HP = {2, 6} Dapatkan Siswa Menentukan akar-akar
persamaan kuadrat
CONTOH SOAL APLIKASI (LEVEL 2)
CONTOH SOAL APLIKASI (LEVEL 2)
Ahmad membeli motor baru dengan harga Rp10.500.000,00. Setelah
6 bulan dipakai, motor itu dijual lagi dengan kerugian 15%.
Berapakah harga penjualan motor tersebut?
A. Rp8.500.000,00
B. Rp8.925.000,00
C. Rp9.450.000,00
D. Rp10.000.000,00
Harga pembelian = Rp10.500.000,00
Tujuan Pertanyaan:
Rugi 15% =
Menentukan harga
penjualan motor dengan 15% x Rp10.500.000,00 = Rp1.575.000,00
harga pembelian dan Harga penjualan = Rp10.500.000,00 – Rp1.575.000,00 =
prosentase kerugian Rp8.925.000,00
diketahui Harga penjualan motor tersebut adalah Rp8.925.000,00
Harga 8 buah buku tulis dan 6 buah pensil
Rp14.400,00. Harga 6 buah buku tulis dan 5
buah pensil Rp11.200,00. Harga 5 buah buku
tulis dan 8 buah pensil adalah….
A. Rp13.600,00.
B. Rp12.800,00. Pertanyaan Soal: Dapatkah siswa ……

c. Rp12.400,00.
D. Rp11.800,00
Misal: banyak buku tulis adalah p, dan banyak pensil adalah q,
maka: 8p + 6q = 14.400, dan 6p + 5q = 11.200
8p + 6q = 14.400 × 6 → 48p + 36q = 86.400
6p + 5q = 11.200 × 8 → 48p + 40q = 89.600 –
– 4q = – 3.200
q = 800
6p + 5q = 11.200
6p + (5 × 800) = 11.200
6p + 4.000 = 11.200
6p = 11.200 – 4.000
6p = 7.200
p = 1.200
Harga 1 buku tulis Rp1.200,00 dan 1 pensil Rp800,00
Harga 5 buku tulis dan 8 pensil = (5 × 1.200) + (8 × 800)
= 6.000 + 6.400
= 12.400
Jadi, harga 5 buku tulis dan 8 pensil adalah Rp12.400,00
CONTOH SOAL
MENGANALISIS
Indikator Soal Butir Soal Kunci
Diberikan sebuah gambar tiga Perhatikan gambar! d
buah lingkaran yang  
bersinggungan di sebuah titik  
sebagai titik pusat. Jika titik pusat  
lingkaran b berada di lingkatan c,  
titik pusat lingkaran a berada di Jika lingkaran a, b, dan c bersinggungan di titik P. Titik
lingkaran b dan luas lingkaran b di pusat lingkaran b berada di lingkaran c dan titik pusat
luar lingkaran c diberi arsiran, lingkaran a berada di lingkaran b. Luas daerah yang diarsir
siswa dapat membandingkan luas dibanding luas daerah yang tidak diarsir adalah...
daerah yang diarsir dibandingkan a. 3 : 4
dengan daerah luas yang tidak b. 3 : 5
diarsir. c. 3 : 10
d. 3 : 13
Contoh lain
Umar mempunyai sebidang kebun berbentuk segitiga siku-siku yang
kelilingnya 24 M. Panjang sisi-sisi kebun merupakan 3 buah bilangan yang
berurutan, dengan selisih antara dua bilangan yang berurutan adalah
sama. Kebun tersebut, 3/12 M2 ditanami jagung, 5/12 M ditanami toat dan
sisa luas kebun ditanami cabe. Jika setiap 1 M2 luas kebun menghasilkan
rata-rata 2 ½ kg cabe dan setelah cabe dipanen lalu dijual dengan harga
Rp. 60.000,- tiap kg. Harga jual cabe hasil kebun Umar sebesar....
a. Rp. 3.600.000,- c. Rp. 1.200.000,-
b. Rp. 2.400.000,- d. Rp. 480.000,-
Analisis dari soal, Kisi-kisi Tujuan dan KD
Operasi Bilangan Berpangkat Kisi-Kisi UN 2016/2017

Tujuan Pertanyaan: melakukan operasi


bilangan berpangkat bilangan rasional
Kelas 9
Level Kognitif pada Kisi-Kisi
Pola Barisan Bilangan

Tujuan pertanyaan: Menginterpretasi


dan membuat generalisasi pola barisan
bilangan
Perbedaan dengan soal berikut ini

Tujuan pertanyaan: Menentukan suku


ke-8 dari barasan aritmetika
Level……

Tujuan Pertanyaan:
Menyederhanakan bilangan bentuk
akar
SECTION 2
ANALISIS SKL, KI DAN KD MATEMATIKA MTs
BERDASARKAN LEVEL KOGNITIF
Frekuensi
UN 2017 UN 2018 UN 2019
No KD INDIKATOR Materi

NS Level NS Level NS Level


  KELAS 7                

3.1 Isi dengan Kompetensi Dasar 1. Kembangkan Indikator 1.  Materi APa  No  Level          Jumlah soal dari
Soal Kogniti total setiap tahun
di UN f?
1.                

3.2                  

1.                

3.3   1.   1            

3.4   1.                
Terimakasih
Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh…

Anda mungkin juga menyukai