Anda di halaman 1dari 7

UPAYA PEMBERANTASAN KORUPSI

OLEH KELOMPOK 3:

MOH ADI
ANDINY PRATIWI
SUSAN CHERLY MONSANGI
HASMAYANTI
WILDA W PALAWA
RANA AULIA
AKBAR KASIM
A.Konsep pemberantasan korupsi
Dalam pemberantasan korupsi terkandung makna penindakan dan pencegahan
korupsi, serta ruang untuk peran serta masyarakat - yang seharusnya dapat lebih
ditingkatkan dengan adanya perbaikan akses masyarakat terhadap informasi.

Pemberantasan tindak pidana korupsi adalah serangkaian tindakan untuk


mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi melalui upaya koordinasi,
supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan, penuntutan,dan pemeriksaan di
sidang pengadilan,dengan peran serta masyarakat berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Karenanya ada tiga hal yang perlu
digarisbawahi yaitu ‘mencegah’, ‘memberantas’ dalam arti menindak pelaku
korupsi, dan ‘peran serta masyarakat’.
B.Pembentukan karakter manusia
Unsur terpenting dalam pembentukan karakter adalah pikiran karena pikiran
yang di dalamnya terdapat seluruh program yang terbentuk dari pengalaman
hidupnya, merupakan pelopor segalanya.

Karakter merupakan kualitas moral dan mental seseorang yang pembentukan-


nya dipengaruhi oleh faktor bawaan (fitrah, nature) dan lingkungan
(sosialisasi pendidikan, nurture). Potensi karakter yang baik dimiliki manusia
sebelum dilahirkan, tetapi potensi-potensi tersebut harus dibina melalui
sosialisasi dan pendidikan sejak usia dini.

Tujuan pembentukan karakter pada dasarnya adalah mendorong lahirnya


anak-anak yang baik dengan tumbuh dan berkembangnya karakter yang baik
akan mendorong anak untuk tumbuh dengan kapasitas komitmen-nya untuk
melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar
serta memiliki tujuan hidup.
Karakter tidak terbatas pada pengetahuan saja. Seseorang yang memiliki
pengetahuan kebaikan belum tentu mampu bertindak sesuai dengan pengetahuannya,
jika tidak terlatih (menjadi kebiasaan) untuk melakukan kebaikan tersebut. Karakter
juga menjangkau wilayah emosi dan kebiasaan diri.
 
Dengan demikian diperlukan tiga komponen karakter yang baik (components of
good character), yaitu:

Pengetahuan tentang moral (moral knowing)


Dimensi-dimensi dalam moral knowing yang akan mengisi ranah kognitif adalah
kesadaran moral (moral awareness), pengetahuan tentang nilai-nilai moral (knowing
moral values), penentuan sudut pandang (perspective taking), logika moral (moral
reasoning), dan pengenalan diri (self knowledge).

Perasaan/penguatan emosi (moral feeling)


Moral feeling merupakan penguatan aspek emosi peserta didik untuk menjadi
manusia berkarakter.

Perbuatan bermoral (moral action)


Moral action merupakan perbuatan atau tindakan moral yang merupakan hasil
(outcome) dari dua komponen karakter lainnya.
C.Pembentukan upaya progresif

Perspektif Hukum Progresif UUD 1945 sebagai alat penguji UU bukan semata
dokumen hukum, melainkan juga dokumen antropologis yang agung (the great
anthropological document). UUD 1945 harus ditafsirkan dengan
mengedepankan nilai-nilai dasar yang dianut serta senafas dengan spirit
konstitusionalisme yang menjadi ruh dan jiwanya.

Karena itu, betapa pun baiknya suatu produk hukum, ia tidak lebih dari
sekedar macan kertas bila manusia tidak turun tangan menggerakkannya.
Hukum akan mandul dan tidak berarti jika manusia tidak mempunyai greget
(compassion, empathy, determination) untuk memberikan keadilan bagi
rakyat.Hukum perlu dilihat dari tujuan sosialnya serta akibat-akibat yang
timbul dari bekerjanya hukum, bukan dilihat dari kacamata hukum itu sendiri.
Dalam mengolah hukum orang perlu melampaui peraturan dan dokumen
hukum yang positivistik,sehingga tujuan sosial hukum yang hakiki dapat
terealisir atau setidaknya mendekatinya.
D.Pembentukan karakter upaya regresif
Tindakan represif yaitu sebuah bentuk dari pengendalian sosial yang di
lakukan sesudah terjadi pelanggaran atau peristiwa yang tidak diinginkan.

Persuatif
Himbauan atau arahan sadar akan anti korupsi

Koeresif
Menghukum orang-orang yang melakukan korupsi
THANK YOU…..

Anda mungkin juga menyukai