Anda di halaman 1dari 17

MEKANISME DAN PROSEDUR

PENGUSULAN GELAR CALON PAHLAWAN


NASIONAL

DIREKTORAT KEPAHLAWANAN, KEPERINTISAN DAN KESE


DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN SOSIAL DAN PENAN
KEMENTERIAN SOSIAL RI
TAHUN 2015

1
I. DASAR HUKUM
UUD 1945 Bab III, Pasal 15 : “PRESIDEN MEMBERI GELAR, TANDA JASA, DAN
LAIN-LAIN TANDA KEHORMATAN YANG DIATUR DALAM UU”.

Undang-undang nomor 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, Dan


Tanda Kehormatan.

PP. No.35/2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20


Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan.

Peraturan Menteri Sosial Nomor 15 Tahun 2012 tentang Pengusulan


Gelar Pahlawan Nasional.

2
II. PENGERTIAN (BERDASARKAN UU. NO. 20 TAHUN 2009)

• Adalah gelar yang diberikan kepada warga Negara Indonesia atau


seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang
sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
PAHLAWAN
gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan Negara, atau
NASIONAL yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau
menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan
dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.

• Adalah orang yang berhak menerima warisan atau


AHLI WARIS
PAHLAWAN
harta pusaka yaitu istri/suami yang dinikahi secara sah
NASIONAL sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan dan anak kandung yang sah

• TP2GP adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh Kementerian


TIM PENELITI, yang menyelenggarakan urusan di bidang sosial sesuai dengan
PENGKAJI GELAR kewenangannya. TP2GP bersifat independen yang beranggotakan
PUSAT (TP2GP) paling banyak 13 (Tiga belas) orang yang terdiri dari praktisi,
akademisi, pakar, sejarawan dan instansi terkait.

3
TIM • TP2GD adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh Gubernur
PENELITI, atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya. TP2GD
PENGKAJI
GELAR
bersifat independen yang beranggotakan paling banyak 13 (Tiga
DAERAH belas) orang yang terdiri dari praktisi, akademisi, pakar,
(TP2GD) sejarawan dan instansi terkait.

• Yang Dimaksud dengan Taman Makam Pahlawan Nasional Utama adalah Taman
TAMAN MAKAM Makam Pahlawan Nasional yang terletak di ibukota Negara sedangkan Taman
PAHLAWAN Makam Pahlawan Nasional adalah Taman Makam Pahlawan Nasional yang
NASIONAL berada di Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Indonesia (Penjelasan
UTAMA (TMPNU) Pasal 33 UU. Nomor 20 Tahun 2009) dan yang berhak dimakamkan di TMPN
KALIBATA Utama adalah yang menerima Gelar (Pahlawan Nasional), Bintang Republik
Indonesia, Bintang Mahaputra dan Bintang Gerilya.

• Penghargaan Negara yang diberikan Presiden kepada


seseorang yang telah gugur atau meninggal dunia atas
GELAR perjuangan, pengabdian, darmabakti dan karya yang luar biasa
kepada bangsa dan Negara, Gelar merupakan Pahlawan
Nasional (Pasal 4 UU. NO. 20 Tahun 2009)

4
III. PERSYARATAN ADMINISTRASI USULAN CALON PAHLAWAN 1. Usulan Calon Pahlawan Nasional diajukan tertulis secara hirarki dan berjenjang

2. Surat usulan Calon Pahlawan Nasional dilengkapi lampiran-lampiran antara lain :


A. Rekomendasi dari Pemerintah Daerah (Gubernur dan Instansi Sosial Provinsi)
B. Rekomendasi Tim Peneliti,Pengkaji Gelar Daerah disertai dengan resume perjuangan
C. Daftar uraian riwayat hidup Calon Pahlawan Nasional yang ditulis secara ilmiah, disusun
sistematis, berdasarkan data yang akurat (melalui proses seminar, Sarasehan dan Diskusi).
D. Uraian Perjuangan;
NASIONAL

E. Biografi Calon Pahlawan Nasional


F. Daftar dan bukti Tanda Kehormatan yang pernah diterima / diperoleh (Jika ada)
G. Catatan pandangan/pendapat orang dan tokoh masyarakat tentang Pahlawan Nasional yang
bersangkutan
H. Foto/gambar dokumentasi yang menjadi perjuangan Calon Pahlawan Nasional yang
bersangkutan

3. Telah diabadikan namanya melalui sarana monumental sehingga dikenal masyarakat

4. Buku-buku pendukung calon Pahlawan Nasional .

5
IV. KRITERIA CALON PAHLAWAN NASIONAL
UU. No. 20 Tahun 2009, tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Pasal 25
Dan Pasal 26, untuk memperoleh Gelar :
A. SYARAT UMUM : B. SYARAT KHUSUS :
1. WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah 1. Pernah memimpin dan melakukan perjuangan
yang sekarang menjadi wilayah NKRI. bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan
2. Memiliki integritas moral dan keteladanan. dalam bidang lain untuk mencapai, merebut,
3. Berjasa terhadap bangsa dan Negara. mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta
4. Berkelakuan baik; mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa;
5. Setia dan tidak menghianati bangsa dan 2. Tidak pernah menyerah pada musuh dalam
Negara; dan Tidak pernah dipidana penjara perjuangan; Melakukan pengabdian dan perjuangan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melebihi tugas yang diembannya;
melakukan tindak pidana yang diancam 3. Pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang
dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara
tahun. 4. Pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat
bagi kesejahteraan masyarakat luas atau
meningkatkan harkat dan martabat bangsa
5. Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan
yang tinggi dan/atau melakukan perjuangan yang
mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional;

6
V. TIM PENELITI PENGKAJI GELAR DAERAH (TP2GD)

Keberadaan Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) diatur


dalam Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 Sebagai
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar,
Tanda Jasa, Dan Tanda Kehormatan Pasal 54, yaitu :
 Dalam memberikan rekomendasi pengajuan usul pemberian Gelar, gubernur
dan Bupati/Walikota dibantu oleh TP2GD.
 TP2GD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dan ditetapkan oleh
Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya.
 TP2GD bersifat independen yang beranggotakan paling banyak 13 (tiga belas)
orang yang terdiri unsur Praktisi, Akademisi, Pakar, Sejarawan dan Instansi
Terkait.
 Hasil penelitian dan pengkajian yang dilakukan oleh TP2GD, disampaikan
kepada Gubernur dan/atau Bupati/Walikota sebagai bahan pertimbangan untuk
menerbitkan rekomendasi.

7
VI. TIM PENELITI PENGKAJI GELAR PUSAT (TP2GP)

Keberadaan Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) diatur dalam


Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 Sebagai Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 Tentang Gelar, Tanda Jasa,
Dan Tanda Kehormatan Pasal 55, yaitu :
 Dalam memberikan rekomendasi pengajuan usul pemberian Gelar, Menteri yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial dibantu oleh TP2GP.
 TP2GP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dan ditetapkan oleh
Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial.
 TP2GP bersifat independen yang beranggotakan paling banyak 13 (tiga belas)
orang yang terdiri unsur Praktisi, Akademisi, Pakar, Sejarawan dan Instansi
Terkait.
 Hasil penelitian dan pengkajian yang dilakukan oleh TP2GP, disampaikan
kepada Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang sosial
sebagai bahan pertimbangan untuk menerbitkan rekomendasi.

8
VII. PROSEDUR / TATA CARA PENGUSULAN
1. Masyarakat mengajukan usulan Calon Pahlawan Nasional yang
bersangkutan kepada Bupati/Walikota setempat.
2. Bupati/Walikota mengajukan usulan Calon Pahlawan Nasional yang
bersangkutan kepada Gubernur melalui Instansi Sosial Provinsi
setempat.
3. Instansi Sosial Provinsi menyerahkan usulan Calon Pahlawan
Nasional yang bersangkutan tersebut kepada Tim Peneliti, Pengkaji
Gelar Daerah (TP2GD) untuk diadakan penelitian dan pengkajian
(melalui Proses Seminar,Diskusi maupun Sarasehan).
4. Usulan Calon Pahlawan Nasional yang menurut pertimbangan TP2GD
dinilai memenuhi kriteria, kemudian diajukan kepada Gubernur yang
akan merekomendasikan kepada Menteri Sosial RI.

9
5. Menteri Sosial RI Cq. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan
Penanggulangan Kemiskinan / Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan dan
Kesetiakawanan Sosial mengadakan verifikasi kelengkapan administrasi.
6. Usulan Calon Pahlawan Nasional yang telah memenuhi persyaratan administrasi
kemudian diusulkan kepada Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) untuk
dilakukan penelitian, pengkajian dan pembahasan.
7. Usulan Calon Pahlawan Nasional yang menurut pertimbangan TP2GP dinilai
memenuhi kriteria, kemudian oleh Menteri Sosial RI diajukan kepada Presiden RI
melalui Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan guna mendapatkan
persetujuan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional sekaligus Tanda
Kehormatan lainnya.
8. Usulan Calon Pahlawan Nasional yang tidak memenuhi persyaratan dapat
diusulkan kembali 1 (satu) kali dan dapat diusulkan kembali minimal 2 (dua) tahun
kemudian terhitung mulai tanggal penolakan, sedangkan usulan Calon Pahlawan
Nasional yang ditunda dapat diusulkan kembali dengan melengkapi persyaratan
yang diminta dan diajukan kembali kepada Menteri.
9. Upacara penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional dilaksanakan oleh Presiden
RI menjelang Peringatan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.
10
VIII. TATA CARA PEMBENTUKAN TP2GD

1. Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah dibentuk dan ditetapkan oleh Gubernur
dan/atau Walikota/Bupati.
2. Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah bersifat Independen yang beranggotakan paling
banyak 13 (tiga belas) orang terdiri dari praktisi, akademisi, pakar, sejarawan dan
instansi terkait.
3. Susunan keanggotaan TP2GD terdiri dari
a. Ketua Merangkap Anggota
b. Wakil Ketua merangkap Anggota
c. Sekretaris merangkap Anggota
d. Anggota
4. Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris TP2GD dipilih dari dan oleh Anggota TP2GD untuk
masa jabatan 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang.
5. Rapat Pemilihan keanggotaan TP2GD dipimpin oleh anggota yang tertua usianya.
6. Gubernur dapat membentuk Tim Teknis untuk mendukung pelaksanaan Tugas
TP2GD
7. Dalam melaksanakan tugasnya TP2GD dibantu oleh sekretariat yang dilaksanakan
oleh Instansi/Dinas Sosial
8. Sekretariat mempunyai tugas memberikan dukungan teknis, operasional dan
administrasi kepada TP2GD
11
IX. KEWAJIBAN TP2GD

1. Menyelenggarakan sidang-sidang penelitian dan


pembahasan atas usulan calon Pahlawan Nasional.
2. Memberikan pertimbangan kepada Gubernur dalam rangka
usulan penganugerahan calon Pahlawan Nasional.
3. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Gubernur
terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan nilai
kepahlawanan;
4. Menyusun indikator penilaian calon Pahlawan Nasional;
dan
5. Dalam hal diperlukan TP2GD dapat melakukan uji petik
terhadap calon Pahlawan Nasional

12
X. BAGAN TATA CARA PENGUSULAN PAHLAWAN

PRESIDEN RI
DEWAN GELAR, UPACARA
TANDA JASA DAN PENGANUGERAHAN
TANDA GELAR
KEHORMATAN RI

MENTERI SOSIAL RI
DITJEN DAYASOS & PK TP2GP
DIT. K2KS

GUBERNUR
INSTANSI SOSIAL TP2GD
PROVINSI

BUPATI / WALIKOTA TP2GD


Keterangan :
Garis Permohonan (Pengusulan)
Garis Persetujuan / Pengakuan
MASYARAKAT TP2GP Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Pusat
13
TP2GD Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah
XI. Hak Warakawuri/Kel. Pahlawan Nasional :

Bantuan dari Kementerian Sosial RI :

a) Bantuan Bulanan /Bulanan = Rp 1.500.000/Bulan


b) Bantuan Kesehatan = Rp 3.500.000,- /Tahun

14
XII. DATA JUMLAH DAN ASAL PAHLAWAN DAN
WARAKAWURI/KEL. PAHLAWAN NASIONAL SAMPAI DENGAN
TAHUN 2014
WARAKAWURI
DAERAH PAHNAS WK
ISTRI ANAK DAERAH PAHNAS
ISTRI ANAK
Yogya 2 5 16
Surakarta - - 1
Jakarta 6 55 7
Jambi - - 1
Sumbar - 1 11
Keppri - - 1
Jateng 2 - 27
NTT - - 2
Jatim - - 23
Sulsel - 4 12
Sumut - 1 9
Sumsel - 1 2
Aceh - - 7
Kalteng - - 1
Sulut - - 6
Bengkulu - 1 2
Kalsel - 1 3
Gorontalo - 1 1
kalbar - - 1
Jabar - 3 14
Maluku - - 5
Papua - 2 1
Lampung - - 1
Papua Barat - - 3
Bali 1 4
JUMLAH 10 76 163
Riau - - 3
15
XIII. DATA MAKAM PAHLAWAN NASIONAL SELURUH INDONESIA

MPN di Luar TMP = 99 Buah


96 Buah tersebar di 33 Provinsi
PAHLAWAN NASIONAL 1 Buah di Luar Negeri : MPN
Tuanku Tambusai di Seremban,
163 ORANG
Negeri Sembilan, Malaysia

MPN di Dalam TMP 54 Buah

MPN Tidak diketahui Makamnya :


153 BUAH a. Supriyadi
b. Dr. Muwardi
c. Laksda TNI Josaphat Soedarso
d. Martha Christina Tijahahu
e. I Gusti Ketut Jelantik
f. Kapitan Patimura
g. Dr. Ide Anak Agung Gede
Agung
h. Slamet Riyadi
i. I Gusti Ketut Pudja
16 j. Tan Malaka
17

Anda mungkin juga menyukai