1
I. DASAR HUKUM
UUD 1945 Bab III, Pasal 15 : “PRESIDEN MEMBERI GELAR, TANDA JASA, DAN
LAIN-LAIN TANDA KEHORMATAN YANG DIATUR DALAM UU”.
2
II. PENGERTIAN (BERDASARKAN UU. NO. 20 TAHUN 2009)
3
TIM • TP2GD adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan oleh Gubernur
PENELITI, atau Bupati/Walikota sesuai dengan kewenangannya. TP2GD
PENGKAJI
GELAR
bersifat independen yang beranggotakan paling banyak 13 (Tiga
DAERAH belas) orang yang terdiri dari praktisi, akademisi, pakar,
(TP2GD) sejarawan dan instansi terkait.
• Yang Dimaksud dengan Taman Makam Pahlawan Nasional Utama adalah Taman
TAMAN MAKAM Makam Pahlawan Nasional yang terletak di ibukota Negara sedangkan Taman
PAHLAWAN Makam Pahlawan Nasional adalah Taman Makam Pahlawan Nasional yang
NASIONAL berada di Provinsi dan Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Indonesia (Penjelasan
UTAMA (TMPNU) Pasal 33 UU. Nomor 20 Tahun 2009) dan yang berhak dimakamkan di TMPN
KALIBATA Utama adalah yang menerima Gelar (Pahlawan Nasional), Bintang Republik
Indonesia, Bintang Mahaputra dan Bintang Gerilya.
4
III. PERSYARATAN ADMINISTRASI USULAN CALON PAHLAWAN 1. Usulan Calon Pahlawan Nasional diajukan tertulis secara hirarki dan berjenjang
5
IV. KRITERIA CALON PAHLAWAN NASIONAL
UU. No. 20 Tahun 2009, tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Pasal 25
Dan Pasal 26, untuk memperoleh Gelar :
A. SYARAT UMUM : B. SYARAT KHUSUS :
1. WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah 1. Pernah memimpin dan melakukan perjuangan
yang sekarang menjadi wilayah NKRI. bersenjata atau perjuangan politik atau perjuangan
2. Memiliki integritas moral dan keteladanan. dalam bidang lain untuk mencapai, merebut,
3. Berjasa terhadap bangsa dan Negara. mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan serta
4. Berkelakuan baik; mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa;
5. Setia dan tidak menghianati bangsa dan 2. Tidak pernah menyerah pada musuh dalam
Negara; dan Tidak pernah dipidana penjara perjuangan; Melakukan pengabdian dan perjuangan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah yang berlangsung hampir sepanjang hidupnya dan
memperoleh kekuatan hukum tetap karena melebihi tugas yang diembannya;
melakukan tindak pidana yang diancam 3. Pernah melahirkan gagasan atau pemikiran besar yang
dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) dapat menunjang pembangunan bangsa dan negara
tahun. 4. Pernah menghasilkan karya besar yang bermanfaat
bagi kesejahteraan masyarakat luas atau
meningkatkan harkat dan martabat bangsa
5. Memiliki konsistensi jiwa dan semangat kebangsaan
yang tinggi dan/atau melakukan perjuangan yang
mempunyai jangkauan luas dan berdampak nasional;
6
V. TIM PENELITI PENGKAJI GELAR DAERAH (TP2GD)
7
VI. TIM PENELITI PENGKAJI GELAR PUSAT (TP2GP)
8
VII. PROSEDUR / TATA CARA PENGUSULAN
1. Masyarakat mengajukan usulan Calon Pahlawan Nasional yang
bersangkutan kepada Bupati/Walikota setempat.
2. Bupati/Walikota mengajukan usulan Calon Pahlawan Nasional yang
bersangkutan kepada Gubernur melalui Instansi Sosial Provinsi
setempat.
3. Instansi Sosial Provinsi menyerahkan usulan Calon Pahlawan
Nasional yang bersangkutan tersebut kepada Tim Peneliti, Pengkaji
Gelar Daerah (TP2GD) untuk diadakan penelitian dan pengkajian
(melalui Proses Seminar,Diskusi maupun Sarasehan).
4. Usulan Calon Pahlawan Nasional yang menurut pertimbangan TP2GD
dinilai memenuhi kriteria, kemudian diajukan kepada Gubernur yang
akan merekomendasikan kepada Menteri Sosial RI.
9
5. Menteri Sosial RI Cq. Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial dan
Penanggulangan Kemiskinan / Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan dan
Kesetiakawanan Sosial mengadakan verifikasi kelengkapan administrasi.
6. Usulan Calon Pahlawan Nasional yang telah memenuhi persyaratan administrasi
kemudian diusulkan kepada Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Pusat (TP2GP) untuk
dilakukan penelitian, pengkajian dan pembahasan.
7. Usulan Calon Pahlawan Nasional yang menurut pertimbangan TP2GP dinilai
memenuhi kriteria, kemudian oleh Menteri Sosial RI diajukan kepada Presiden RI
melalui Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan guna mendapatkan
persetujuan Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional sekaligus Tanda
Kehormatan lainnya.
8. Usulan Calon Pahlawan Nasional yang tidak memenuhi persyaratan dapat
diusulkan kembali 1 (satu) kali dan dapat diusulkan kembali minimal 2 (dua) tahun
kemudian terhitung mulai tanggal penolakan, sedangkan usulan Calon Pahlawan
Nasional yang ditunda dapat diusulkan kembali dengan melengkapi persyaratan
yang diminta dan diajukan kembali kepada Menteri.
9. Upacara penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional dilaksanakan oleh Presiden
RI menjelang Peringatan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November.
10
VIII. TATA CARA PEMBENTUKAN TP2GD
1. Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah dibentuk dan ditetapkan oleh Gubernur
dan/atau Walikota/Bupati.
2. Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah bersifat Independen yang beranggotakan paling
banyak 13 (tiga belas) orang terdiri dari praktisi, akademisi, pakar, sejarawan dan
instansi terkait.
3. Susunan keanggotaan TP2GD terdiri dari
a. Ketua Merangkap Anggota
b. Wakil Ketua merangkap Anggota
c. Sekretaris merangkap Anggota
d. Anggota
4. Ketua, Wakil Ketua dan Sekretaris TP2GD dipilih dari dan oleh Anggota TP2GD untuk
masa jabatan 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang.
5. Rapat Pemilihan keanggotaan TP2GD dipimpin oleh anggota yang tertua usianya.
6. Gubernur dapat membentuk Tim Teknis untuk mendukung pelaksanaan Tugas
TP2GD
7. Dalam melaksanakan tugasnya TP2GD dibantu oleh sekretariat yang dilaksanakan
oleh Instansi/Dinas Sosial
8. Sekretariat mempunyai tugas memberikan dukungan teknis, operasional dan
administrasi kepada TP2GD
11
IX. KEWAJIBAN TP2GD
12
X. BAGAN TATA CARA PENGUSULAN PAHLAWAN
PRESIDEN RI
DEWAN GELAR, UPACARA
TANDA JASA DAN PENGANUGERAHAN
TANDA GELAR
KEHORMATAN RI
MENTERI SOSIAL RI
DITJEN DAYASOS & PK TP2GP
DIT. K2KS
GUBERNUR
INSTANSI SOSIAL TP2GD
PROVINSI
14
XII. DATA JUMLAH DAN ASAL PAHLAWAN DAN
WARAKAWURI/KEL. PAHLAWAN NASIONAL SAMPAI DENGAN
TAHUN 2014
WARAKAWURI
DAERAH PAHNAS WK
ISTRI ANAK DAERAH PAHNAS
ISTRI ANAK
Yogya 2 5 16
Surakarta - - 1
Jakarta 6 55 7
Jambi - - 1
Sumbar - 1 11
Keppri - - 1
Jateng 2 - 27
NTT - - 2
Jatim - - 23
Sulsel - 4 12
Sumut - 1 9
Sumsel - 1 2
Aceh - - 7
Kalteng - - 1
Sulut - - 6
Bengkulu - 1 2
Kalsel - 1 3
Gorontalo - 1 1
kalbar - - 1
Jabar - 3 14
Maluku - - 5
Papua - 2 1
Lampung - - 1
Papua Barat - - 3
Bali 1 4
JUMLAH 10 76 163
Riau - - 3
15
XIII. DATA MAKAM PAHLAWAN NASIONAL SELURUH INDONESIA