FILSAFAT
I am Nurul Anam
I am here because I love to give presentations.
You can find me at University of Bakti Indonesia
PENDAHULUAN
Manusia akal Realitas Pengetahuan
Pengetahuan : adalah abstraksi oleh akal terhadap
realitas/yang ada baik yang empiris dan non empiris, sebagai
hasil dari berpikir.
Berpikir adalah aktifitas rasio/akal untuk menggambarkan,
menjelaskan, membuat putusan atau menemukan kebenaran
Berpikir induktif, deduktif, analogis dan imajinatif
Pengetahuan Manusia: Pengetahuan biasa/akal sehat,
pengetahuan ilmu/IP, pengetahuan Filsafat dan Pengetahuan
agama
PENGERTIAN FILSAFAT
1. Makna Filsafat dari Segi Bahasa
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau
philosophos. Philos atau philein berarti teman atau cinta, dan
shopia shopos kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah.
Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari
segala ilmu pengetahuan.
Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata
falsafah (Arab), philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman),
serta philosophy (Inggris).
Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yang
bersifat bijaksana (menjadi kata sifat) bisa berarti teman
kebijaksanaan (kata benda) atau induk dari segala ilmu
pengetahuan.
Phytagoras (572 -497 SM) sebagai orang pertama
yang menggunaan kata philosopia yang berarti
pecinta kebijaksanaan (lover of wisdom) bukan
kebijaksanaan itu sendiri.
Plato (427-347 SM) mengartikannya sebagai ilmu
pengetahuan untuk mencapai kebenaran yang hakiki
lewat perenungan
Aristoteles (382 –322 SM) mendefinisikan filsafat
sebagai pengetahuan tentang kebenaran.
Al-Kindi (801-870) mengartikan filsafat sebagai
pengetahuan tentang hakekat pertama (Tuhan).
Al-Farabi (870 –950 ) mengartikan filsafat sebagai
ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan hakekat
alam yang sebenarnya.
Descartes (1590 –1650) mendefinisikan filsafat sebagai
kumpulan ilmu pengetahuan tentang Tuhan, alam dan
manusia.
Immanuel Kant (1724 –1804) mendefinisikan filsafat
sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan
pangkal dari segala pengetahuan. Menurut Kant ada
empat hal yang dikaji dalam filsafat yaitu: apa yang
dapat manusia ketahui? (metafisika), apa yang
seharusnya diketahui manusia? (etika), sampai dimana
harapan manusia? ( agama) dan apakah manusia itu?
(antropologi)
Kesimpulan:
Semua definisi filsafat diatas tidak pernah dapat menampilkan
pengertian yang sempurna karena setiap orang memilki cara
dan gaya dalam mendefinisikan suatu masalah. Namun dapat
mengantarkan untuk mencapai kesempurnaan lebih lanjut.
1. Metode Kritis
2. Metode Intuisi
3. Metode Metode skolastik
4. Metode Transendental
5. Metode Dialektis
6. Metode Fenomenologi
7. Metode Analitika Bahasa
Asal dan Peranan Filsafat
a. Asal;
1. Keheranan
2. Kesangsian
3. Kesadaran akan keterbatasan
b. Peranan:
1. Pendobrak
2. Pembebas
3. Pembimbing
Pendekatan Belajar Filsafat
a. Pendekatan Historis
b. Pendekatan Sisstematik/tematik
c. Campuran (gabungan)
Benatuk-Bentuk Pertentangan
1. Kontradiktori ( A dengan O atau E dengan I)
2. Kontraris (A dengan E)
3. Subkontraris (I dengn O)
4. Sub-alternasi (A dengan I, E denan O)
Sumber Putusan:
Pengalaman (Empiri): Fakta
Rasio (penalaran)
Intusi
Wahyu
Macam-Macam Penalaran
1. Induksi
2. Deduksi
3. Silogisme
4. Penalaran langsung: Konversi, Inversi, Obversi dan
Kontraposisi.
BENTUK DAN DASAR
PENGETAHUAN
1. Bentuk Pengetahuan berdasarkan sumbernya: Pengetahuan
Ilahiyah (agama) dan Pengetahuan insaniyah (non ilmiyah,
ilmiyah, filsafat).
2. Pengetahuan Rasionalisme, Empirisme dan Kantianisme
(berdasarkan sumber),
3. Pengetahuan ilmiyah dan bukan ilmiyah (prosedur).
4. Pengetahuan berdasarkan hakekat, sumber dan metode
5. Perbedaan ini berdasarkan pada asumsi apa itu yang ada,
bagaimana kita tentang yang ada dan apa standar kebenaran
bahwa bahwa yang diketahui itu benar
Terjadinya Pengetahuan
1. Pengalaman Indrawi
2. Nalar
3. Otoritas
4. Intusi
5. Wahyu
6. Keyakinan
Filsafat Ilmu