Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWARGANEGARAAN

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA INDONESIA

NAMA/NIM :- FIORENSIA CARMITA (3201307014)

- AGUNG ADITYA PUTRA (3201307068)

KELAS : II B

JURUSAN : TEKNIK ARSITEKTUR

DOSEN PEMBIMBING : KHAMIM, S.HI, SH,M.H

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

TAHUN AJARAN 2013/2014


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat agar masyarakat Indonesia dapat
mengetahui banyak hal tentang Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia.

Makalah yang kami buat hanyalah berdasarkan sumber karena untuk memenuhi tugas
kuliah yang sudah di berikan dosen kepada kami. Jika mempunyai kekurangan kami dari
pihak pembuatan makalah ingin meminta maaf sedalam-dalamnya.

Adapun sumber-sumber yang kami dapati yaitu buku Kewarganegaraan dan beberapa
sumber dari internet juga. Tidak lupa kami ucapkan banyak terimkasih kepada sumber-
sumber tersebut, karena atas argumentasinnya dapat membantu kami untuk menyelesaikan
makalah ini.

Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara ini disajikan dalam konsep dan
bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini .
Dengan makalah ini , diharapkan pembaca dapat memahami mengenai hak dan kewajiban
sebagai anggota warga negara .

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Dosen mata kuliah Pendidikan


Kewarganegaraan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk berkarya
menyusun makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara .
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca . Saran , kritik dan masukan
sangat penulis harapkan dari seluruh pihak dalam proses membangun mutu makalah ini .

Pontianak,17 Maret 2014

Kelompok 9
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..........................................................................................................................1


Daftar isi ................................................................................................................................... 2
Bab 1 Pendahuluan....................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................3
1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................... 3
Bab 2 Pembahasan
A. Pengertian Bangsa dan Negara .................................................................................. 4
B. Penduduk dan Warga Negara..................................................................................... 5
C. Asas Kewarganegaraan
1. Asas Kelahiran (Ius Soli)...................................................................................... 6
2. Asas Keturunan (Ius Sanguinis)........................................................................... 6
3. Asas Perkawinan.................................................................................................. 7
4. Unsur Pewarganegaraan (Naturalisasi).................................................................7
D. Problem Status Kewarganegaraan................................................................................. 8
E. Hak dan Kewajiban Warga Negara serta Tugas dan Tanggung Jawab Negara............ 9
1. Hak Warga Negara.................................................................................................. 9
2. Kewajiban Warga Negara......................................................................................10
3. Tugas dan Tanggung Jawab Negara.......................................................................11

Penutup

A. Kesimpulan.................................................................................................................. 12
B. Saran dan pendapat...................................................................................................... 12

Daftar Pusaka.......................................................................................................................... 13
BAB.I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat dan sejarah,
serta berpemerintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat
karena satu kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi (Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Kedua, Depdikbud). Dengan demikian, bangsa Indonesia adalah
sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya
sebagai satu bangsa serta berproses dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia.

Negara merupakan wadah yang memungkinkan seseorang dapat mengembangkan


bakat dan potensinya. Negara dapat memungkinkan rakyatnya maju berkembang serta
mengekpresikan daya cipta atau kreativitas sebebasnya, bahkan Negara memberikan
pembinaan. Hak dan kewajiban warga negara merupakan hubungan fungsional antara
negara dengan warga negara.

1.2. RUMUSAN
MASALAH

Bahan pembahasan ini akan membahas :

1. Pengertian bangsa dan Negara


2. Penduduk dan warga Negara
3. Kewajiban Negara dan Pemerintah
4. Hak Warga Negara
5. Kewajiban Warga Negara
6. Asas kewarganegaraan
7. Problem status kewarganegaraan

1.3. TUJUAN MASALAH

Pembahasan ini juga memberikan beberapa informasi terkait Hak dan Kewajiban
Warga Negara. Agar masyarakat mengerti dan mengetahui pembahasan tentang Hak dan
Kewajiban Warga Negara dan dapat mempraktekan di lingkungan khusus maupun
umum.

A. PENGERTIAN BANGSA DAN NEGARA


Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, dan sejarah,
serta berpemerintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat
karena satu kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi (Kamus Besar Bahasa
Indonesia). Dengan demikian, bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia yang
mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta
berproses dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia.

Banyak para ahli memberikan definisi tentang Negara, tetapi syarat dan pengertiaannya
mencakup elemen berikut:

1. Penduduk, yaitu semua orang yang berdomisili dan mengatakan dirinya ingin bersatu.
2. Wilayah, yaitu batas teritorial yang jelas atas darat, laut, serta udara di atasnya.
3. Pemerintah, yaitu organisasi utama yang menyelenggarakan kekuasaan, fungsi-fungsi,
dan kebijakan dalam mencapai tujuan.
4. Kedaulatan, yaitu supermasi wewenang secara merdeka dan bebas dari dominasi
Negara lain, serta Negara memperoleh pengakuan dunia internasional.

Negara memiliki sifat yang membedakannya dengan organisasi lain, sifat tersebut adalah:

1. Sifat memaksa
2. Sifat monopoli dan
3. Sifat totalis.

Negara merupakan wadah yang memungkinkan seseorang dapat mengembangkan bakat


dan potensinya. Negara dapat memungkinkan rakyatnya maju berkembang serta
mengekpresikan daya cipta atau kreativitas sebebasnya, bahkan Negara memberikan
pembinaan. Secara umum, setiap Negara mempunyai 4 fungsi utama bagi bangsanya, yaitu :

1. Fungsi pertahanan dan keamanan


2. Fungsi pengaturan dan ketertiban
3. Fungsi kesejahteraan dan kemakmuran serta
4. Fungsi keadilan menurut hak dan kewajiban

Bagaimana fungsi-fungsi Negara itu terlaksana, sangat bergantung pada partisipasi politik
semua warga Negara dan mobilisasi sumber daya kekuatan Negara.

Adapun elemen kekuatan Negara tercermin dalam hal-hal berikut :

1. Sumber daya manusia, yaitu jumlah penduduk, tingkat pendidikan warga, nilai
budaya masyarakat, dan kondisi kesehatan masyarakat.
2. Teritorial negeri, yaitu mencakup luas wilayah Negara (darat dan laut), letak
geografis, dan situasi Negara tetangga.
3. Sumber daya alam, yaitu kondisi alam material buminya, berupa andungan mineral,
kesuburan, serta kekayaan hutan.
4. Kapasitas pertanian dan industri, yaitu tingkat budaya, usaha warga Negara dalam
bidang pertanian, industri, dan perdagangan.
5. Kekuatan militer dan mobilitasnya, yaitu kapasitas power (kekuatan) yang dimiliki
militer dalam hal mewujudkan kekuasaan dari pemerintah demi tercapainya tujuan
Negara.
6. Elemen kekuatan yang tidak nyata (tidak terwujud), yaitu segala faktor yang
mendukung kedaulatan Negara, berupa kepribadian dan kepemimpinan, efisiensi
birokrasi, persatuan bangsa, dukungan internasional, reputasi bangsa (nasionalisme)
dan sebagainya.

B. PENDUDUK DAN WARGA NEGARA

Penduduk Indonesia menurut pasal 26 ayat (2) UUD1945 ialah warga Negara Indonesia
dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Adapun warga Negara menurut pasal 26
ayat (1) ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan Undang-Undang sebagai warga Negara. Sementara itu, menurut Undang-Undang No.
62/1958 tentang Kewarganegaraan Indonesia, dinyatakan bahwa Warga Negara Indonesia
adalah orang yang berdasarkan perundang-undangan yang berlaku dejak proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga Negara Republik Indonesia. Warga Negara dari suatu
Negara berarti anggota dari Negara itu yang merupakan pendukung dan penanggung jawab
terhadap kemajuan dan kemunduran suatu Negara. Oleh sebab itu, seorang menjadi anggota
atau warga suatu Negara haruslah ditentukan oleh Undang-Undang yang dibuat oleh Negara
tersebut.

Sebelum Negara menentukan siapa-siapa yang menjadi warga Negara, terlebih dahulu
Negara harus mengakui bahwa setiap orang harus memiliki kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah Negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali sebagaimana
dinyatakan oleh Pasal 28 E ayat (1) UUD 1945. Pernyataan ini mengandung bahwa orang-
orang yang tinggal dalam wilayah Negara dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Penduduk, ialah yang memiliki domisili atau tempat tinggal tetap di wilayah negara
itu, yang dapat dibedakan warga negara dengan warga negara asing (WNA)
2. Bukan Penduduk, yaitu orang orang asing yang tinggal sementara dalam suatu negara
sesuai dengan visa yang diberikan oleh negara (kantor imigrasi) yang bersangkutan,
misalnya turis

C. ASAS KEWARGANEGARAAN

Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 12 tahun 2006 menyebutkan, Kewarganegaraan


adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara. Dan Undang-Undang
Kewarganegaraan yang baru ini tengah memuat asas-asas kewarganegaraan umum ataupun
universal. adapun asas-asas yang dianut dalam undang-undang ini antara lain :

1. Asas Ius Sanguinis (law of blood) merupakan asas yang menentukan


kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat
kelahiran.

2. Asas Ius Soli (law of the soil) secara terbatas merupakan asas yang menetukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang
ini.

3. Asas Kewarganegaraan Tunggal merupakan asas yang menentukan satu


kewarganegaraan bagi setiap orang.

4. Asas Kewarganegaraan Ganda terbatas merupakan asas yang menetukan


kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam
undang-undang ini.

Undang-undang kewarganegaraan pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan ganda


(bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Kewarganegaraan ganda yang
diberikan kepada anak dalam undang-undang ini merupakan suatu pengecualian. Mengenai
hilangnya kewarganegaraan seorang anak hanya apabila anak tersebut tidak memiliki
hubungan hukum dengan ayahnya, dan hilangnya kewarganegaraan ayah atatu ibu tidak
secara otomatis menyebabkan kewarganegaraan seorang anak menjadi hilang.
Berdasarkan undang-undang ini anak yang lahir dari perkawinan seorang wanita WNI
dengan pria WNA, maupun anak yang lahir dari perkawinan seorang wanita WNA dengan
pria WNI, sama-sama diakui sebagai Warga Negara Indonesia. Anak tersebut akan
berkewarganegaraan ganda, dan setelah anak berusia 18 tahun atau sudah kawin maka anak
tersebut harus menentukan pilihannya, dan pernyataan untuk memilih tersebut harus
disampaikan paling lambat 3 (tiga) tahun setelah anak berusia 18 tahun atau setelah kawin.
Pemberian kewarganegaraan ganda ini merupakan perkembangan baru yang positif bagi
anak-anak hasil perkawinan campuran. Namun perlu di telaah, apakah pemberian dua
kewarganegaraan ini akan menimbulkan permasalahan baru dikemudian hari atau tidak,
karena bagaimanapun memiliki kewarganegaraan ganda berarti tunduk kepada dua yurisdiksi,
dan apabila dikaji dari segi hukum perdata internasional kewarganegaraan ganda memiliki
potensi masalah, misalnya dalam hal penentuan status personal yang didasarkan pada asas
nasionalitas, maka seorang anak berarti akan tunduk pada ketentuan negara nasionalnya. Bila
ketentuan antara hukum negara yang satu dengan yang lainnya tidak bertentangan maka tidak
ada masalah, namun bagaimana bila terdapat pertentangan antara hukum negara yang satu
dengan yang lain, lalu pengaturan status personal anak itu akan mengikuti kaidah negara yang
mana, dan bagaimana bila ketentuan yang satu melanggar asas ketertiban umum pada
ketentuan negara yang lain.

D. PROBLEM STATUS KEWARGANEGARAAN


Jika diamati secara lebih cermat maka hampir semua negara didunia mempunyai persoalan
yang sangat serius berkaitan dengan status kewarganegaraan dari seorang penduduk dalam
negaranya ataupun warga negara lain yang berupaya menjadi warganegara suatu negara.
Dalam hubungan antar negara seorang dapat pindah tempat dan berdomisili dinegara lain
karena urusan tertentu baik atas nama pribadi, LSM ataupun karena tugas-tugas negara,
kemudian melahirkan anaknya dinegara tersebut, maka kewarganegaraan anak tersebut
tergantung pada asas yang berlaku di negara tempat kelahirannya sesuai peraturan
perundangan yang berlaku, terkadang sebaliknya tidak tergantung pada negara tersebut juga
tidak tergantung pada negara asal. Asas yang dianut oleh suatu negara dengan negara lain pun
berbeda. Kondisi demikian menimbulkan persoalan status kewarganegaraan seseorang. Hal
ini menimbulkan seeorang dapat saja memiliki kewarganegaraan ganda (bipatride) ada yang
tidak memiliki kewarganegaraan (apatride) bahkan terkadang ada yang memiliki lebih dari
dua kewarganegaraan (multipatride).
Apatride timbul apabila karena menurut aturan kedua negara tidak diakui sebagai
warganegara. Misalkan Ari dan Afi adalah suami isteri yang berkewarganegaraan A yang
menganut asas soli, mereka berdomisili di negara B yang menganut asas ius sangiunis,
kemudian melahirkan anaknya C. C oleh negara A tidak diakui karena tidak lahir dalam
wilayah negara A dan tidak diakui negara B karena bukan keturunan bangsa B.
Bipatride timbul karena menurut aturan kedua negara diakui status kewarganegaraannya.
Misalkan Ari dan Afi adalah suami isteri yang berkewarganegaraan A yang menganut asas
sangiunis, mereka berdomisili di negara B yang menganut asas ius soli, kemudian melahirkan
anaknya C. C oleh negara A diakui karena keturunan bangsa A dan diakui negara B karena
lahir dalam wilayah negara B.
Multipatride timbul karena sesuatu dan lain hal seseorang selalu berurusan dengan negara
ataupun unsur-unsur lain dalam suatu negara dan sering berpindah wilayah domisilinya.
Dalam hukum internasional multipatride dianggap mengganggu sistem kewarganegaraan
suatu negara.

E. HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA SERTA TUGAS DAN TANGGUNG


JAWAB NEGARA
Untuk memahani hak dan kewajiban, terlebihi dahulu harus dipahami pengertian Hak
Asasi Manusia. Hak Asasi Manusia adalah sesuatu yang melekat pada diri seseorang sebagai
ciptaan Tuhan agar mampu menjaga harkat, martabat, dan keharmonisan lingkungan. Hak
asasi merupakan hak dasar yang melekat secara kodrati pada diri manusia dengan sifatnya
yang universal dan abadi.

Oleh karena itu, hak asasi harus dilindungi, dihormati dan dipertahankan. Selain itu, hak
ini tidak boleh diabaikan, dikurangi, dan dirampas oleh siapapun. Hak Asasi Manusia perlu
mendapat jaminan perlindungan dari negara melalui pernyataan tertulis yang harus dimuat
dalam UUD negara. Peranan negara sesuai dengan pasal 1 ayat (1) UU No. 39/1999 tentang
HAM menyatakan bahwa negara, hukum dan pemerintah, serta setiap orang wajib
menghormati, menjunjung tinggi, dan melindungi Hak Asasi Manusia.

1. HAK WARGA NEGARA

a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
b. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.(pasal 28A).
c. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
d. Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan Berkembang
e. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat
1)
f. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
g. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
h. perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
i. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak.
j. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun (pasal 28I ayat 1).

2. KEWAJIBAN WARGA NEGARA


Kewajiban warga negara tertuang dalam pasal 30 UUD 1945. Coba Anda jelaskan
makna apa yang terkandung di dalamnya bagi setiap warga negara.
Pemahaman kewajiban telah dicantumkan dalam UUD 1945 pasal 26, 27, 28, dan 30,
yaitu sebagai berikut.
1. Pasal 26, ayat (1), yang menjadi warga negara adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan
orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dan
pada ayat (2), syarat-syarat mengenai kewarganegaraan ditetapkandenganundang-undang.
2. Pasal 27, ayat (1), segala warga negara bersamaan dengan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahannya, wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya. Pada ayat (2), taip-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan
yang layak bagi kemanusiaan.
3. Pasal 28, kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan, dan
sebagainya ditetapkan dengan undang-undang.
4. Pasal 30, ayat (1), hak dan kewajiban warga negara untuk ikut serta dalam pembelaan negara.
Dan ayat (2) menyatakan pengaturan lebih lanjut diatur dengan undang-undang.
Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama satu sama lain tanpa
terkecuali. Hak dan kewajiban ini adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi
sering terjadi pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Sudah sangat jelas
bahwa setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan
yang layak, akan tetapi pada kenyataannya banyak warga negara yang belum merasakan
kesejahteraan dalam menjalani kehidupannya. Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan
kewajiban, yaitu dengan cara mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga
negara harus tahu hak dan kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan
aturan-aturan yang berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan
masyarakat akan aman sejahtera. Akan tetapi, sampai saat ini masih banyak rakyat yang
belum mendapatkan haknya sehingga rakyat tidak dapat memenuhi
kewajibannyasebagaiwarganegara.

Contoh Kewajiban Warga NegaraIndonesia


1. Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah ditetapkan oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
3. Setiap warga negara wajib mentaati serta menjunjung tinggi dasar negara, hukum dan
pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya
4. Setiap warga negara berkewajiban taat, tunduk dan patuh terhadap segala hukum yang
berlaku di wilayah negara Indonesia
5. Setiap warga negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa agar
bangsa kita bisa berkembang dan maju ke arah yang lebih baik

Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama tapi tidak terwujud
dengan baik karena masih ada perdebatan mana yang harus didahulukan apakah kewajiban
terlebih dahulu atau hak terlebih dahulu untuk diwujudkan.
Sering kita mendengar ucapan istilah penduduk Pribumi dan Non Pribumi, yang dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Berdasarkan pasal 26 UUD 1945, pantaskah
isu tersebut dikemukakan, siapa yang dimaksud WNI dan penduduk?
Adalah satu hal yang cukup menyedihkan bahwa di jaman manusia ber-adab dan
di negeri berfalsafah PANCASILA, masih tak sedikit orang yang berpandangan
rasialis. Dan seandainya pandangan-pandangan rasialis demikian ini dibiarkan
menguasai bumi Nusantara, maka akan hancur-leburlah persatuan Bangsa Indonesia.
3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB NEGARA

Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum,
adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya.
Negara memiliki kekuasaan yang kuat terhadap rakyatnya. Kekuasaan, dalam arti
kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok
lain, dalam ilmu politik biasanya dianggap bahwa memiliki tujuan demi kepentingan seluruh
warganya. Dengan demikian, kekuasaan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang berperan
sebagai penyelenggara. Negara adalah semata-mata demi kesejahteraan warganya, negara
merupakan aktor pertama dan utama yang bertanggungjawab mencapai janji kesejahteraan
kepada rakyatnya, terutama memainkan peran distribusi sosial (kebijakan sosial) dan
investasi ekonomi (kebijakan ekonomi).

Fungsi dasar negara adalah mengatur untuk menciptakan law and order dan untuk
mencapai welfare atau kesejahteraan. Dalam pandangan teori klasik tentang negara, peran
negara dalam pembangunan, termasuk peran kesejahteraan, mencakup lima hal. Pertama,
peran ekstraksi, yakni mengumpulkan sumberdaya, misalnya memperoleh devisa dari ekspor,
eksploitasi sumberdaya alam, menarik pajak warga, atau menggali pendapatan asli daerah.
Kedua, peran regulasi, yakni melancarkan kebijakan dan peraturan yang digunakan untuk
mengatur dan mengurus barang-barang publik dan warga. Ketiga, peran konsumsi, yakni
menggunakan (alokasi) anggaran negara untuk membiayai birokrasi agar fungsi pelayanan
publik berjalan secara efektif dan profesional. Keempat, peran investasi ekonomi, yakni
mengeluarkan biaya untuk untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (GNP, GDP dan PDR
dan membuka lapangan kerja bagi warga. Kelima, peran distribusi sosial, yakni negara
mengeluarkan belanja untuk membiayai pembangunan sosial atau kebijakan sosial. Wujud
konkretnya adalah pelayanan publik untuk memenuhi hak-hak dasar warga. Kelima peran
klasik negara itu dapat terlaksana dalam situasi normal dimana negara mempunyai kekuasaan
politik yang besar dan mempunyai basis materi (ekonomi) yang memadai. Negara menjadi
pelaku tunggal yang menjalankan peran mengumpulkan basis material sampai dengan
membagi material itu kepada rakyat. Dan, dalam mencapai kesejahteraan, dibutuhkan peran
normal negara untuk menciptakan pembangunan yang seimbang (balanced development),
yaitu keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pembanngunan sosial. Melihat konsep
negara sebagai penyelenggara kesejahteraan rakyat, maka muncullah konsep welfare state
(negara kesejahteraan) yang dalam sejarahnya pertama kali muncul di Inggris dengan
ditandatanganinya Undang-undang Kemiskinan (the poor relief act) pada tahun 1598
(diamandemen beberapa kali) dilanjutkan pada saat dimulainya upaya rekonstruksi sosial dan
ekonomi pasca Perang Dunia I dan II (1940an).

PENUTUP
Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan
mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah. Mereka umumnya
dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama. Konsep bahwa semua manusia dibagi
menjadi kelompok-kelompok bangsa ini merupakan salah satu doktrin paling berpengaruh
dalam sejarah. Doktrin ini merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal dari
ideologi nasionalisme.

A. KESIMPULAN

Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam kandungan , sedangkan
kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran
sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tersebut . Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu
sama lain , sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang .
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi Tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan . Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap
individu sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan
yang layak dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara . Lapangan pekerjaan
merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan
dalam pemenuhan kehidupan yang layak . Penghidupan yang layak diartikan sebagai
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan
papan .

SARAN

Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait , sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan
yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak diinginkan .
DAFTAR PUSAKA

Khamim,2014.Buku ajar pendidikan kewarganegaraan,Pontianak:gr media


Https.www.google.com.Asas+kewarganegaraan
Http://kminoz.wordpress.com/2010/10/18/pancasila
Blogspot.com//masalah status kewarganegaraan
Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

SESI PERTANYAAN

1. Apa pengertian dari bangsa ?


Jawab : Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat, dan
sejarah, serta berpemerintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya
terikat karena satu kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi (Kamus Besar
Bahasa Indonesia). Dengan demikian, bangsa Indonesia adalah sekelompok manusia
yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa
serta berproses dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia.
2. Apa pengertian Negara menurut para ahli sebutkan 1 ?
Jawab : Kedaulatan, yaitu supermasi wewenang secara merdeka dan bebas dari
dominasi Negara lain, serta Negara memperoleh pengakuan dunia internasional.
3. Sebutkan sifat-sifat Negara !
Jawab : Sifat memaksa, Sifat monopoli, dan Sifat totalis.
4. Apakah fungsi Negara untuk bangsanya? Sebutkan 2 !
Jawab : Fungsi pertahanan dan keamanan, Fungsi pengaturan dan ketertiban
5. Sebutkan elemen-elemen kekuatan Negara ! (minimal 3)
Jawab :
- Sumber daya manusia, yaitu jumlah penduduk, tingkat pendidikan warga,
nilai budaya masyarakat, dan kondisi kesehatan masyarakat.
- Teritorial negeri, yaitu mencakup luas wilayah Negara (darat dan laut), letak
geografis, dan situasi Negara tetangga.
- Sumber daya alam, yaitu kondisi alam material buminya, berupa andungan
mineral, kesuburan, serta kekayaan hutan.
6. Sebutkan istilah-istilah dari asas kewarganegaraan !
Jawab :
- Asas Ius Sanguinis (law of blood)
- Asas Ius Soli (law of the soil)
- Asas Kewarganegaraan Tunggal
- Asas Kewarganegaraan Ganda terbatas
7. Jelaskan apa yang di maksud dengan asas Kewarganegaraan Tunggal !
Jawab : Asas Kewarganegaraan Tunggal merupakan asas yang menentukan satu
kewarganegaraan bagi setiap orang.
8. Apa yang dimaksud dengan warga Negara Indonesia menurut Undang-Undang No.
62/1958 ?
Jawab : dinyatakan bahwa Warga Negara Indonesia adalah orang yang berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku dejak proklamasi 17 Agustus 1945 sudah menjadi
warga Negara Republik Indonesia.

9. Apa sajakah hak warga Indonesia ?


Jawab :
- Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap warga negara berhak
atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat
2).
- Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: setiap orang berhak untuk
hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.(pasal 28A).
- Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan
yang sah (pasal 28B ayat 1).
- Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan Berkembang
10. Sebutkan contoh kewajiban warga Negara ! (minimal 2)
Jawab :
- Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan negara indonesia dari serangan musuh
- 2. Setiap warga negara wajib membayar pajak dan retribusi yang telah
ditetapkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda)
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kewarganegaraan Ganda !
Jawab : Kewarganegaraan ganda yang diberikan kepada anak dalam undang-undang
ini merupakan suatu pengecualian. Mengenai hilangnya kewarganegaraan seorang
anak hanya apabila anak tersebut tidak memiliki hubungan hukum dengan ayahnya,
dan hilangnya kewarganegaraan ayah atatu ibu tidak secara otomatis menyebabkan
kewarganegaraan seorang anak menjadi hilang

Anda mungkin juga menyukai