KELAS : II B
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat agar masyarakat Indonesia dapat
mengetahui banyak hal tentang Hak dan kewajiban warga Negara Indonesia.
Makalah yang kami buat hanyalah berdasarkan sumber karena untuk memenuhi tugas
kuliah yang sudah di berikan dosen kepada kami. Jika mempunyai kekurangan kami dari
pihak pembuatan makalah ingin meminta maaf sedalam-dalamnya.
Adapun sumber-sumber yang kami dapati yaitu buku Kewarganegaraan dan beberapa
sumber dari internet juga. Tidak lupa kami ucapkan banyak terimkasih kepada sumber-
sumber tersebut, karena atas argumentasinnya dapat membantu kami untuk menyelesaikan
makalah ini.
Makalah Hak dan Kewajiban Warga Negara ini disajikan dalam konsep dan
bahasa yang sederhana sehingga dapat membantu pembaca dalam memahami makalah ini .
Dengan makalah ini , diharapkan pembaca dapat memahami mengenai hak dan kewajiban
sebagai anggota warga negara .
Kelompok 9
DAFTAR ISI
Penutup
A. Kesimpulan.................................................................................................................. 12
B. Saran dan pendapat...................................................................................................... 12
Daftar Pusaka.......................................................................................................................... 13
BAB.I PENDAHULUAN
Bangsa adalah orang-orang yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat dan sejarah,
serta berpemerintahan sendiri. Bangsa adalah kumpulan manusia yang biasanya terikat
karena satu kesatuan bahasa dan wilayah tertentu di muka bumi (Kamus Besar Bahasa
Indonesia Edisi Kedua, Depdikbud). Dengan demikian, bangsa Indonesia adalah
sekelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang sama dan menyatakan dirinya
sebagai satu bangsa serta berproses dalam satu wilayah Nusantara/Indonesia.
1.2. RUMUSAN
MASALAH
Pembahasan ini juga memberikan beberapa informasi terkait Hak dan Kewajiban
Warga Negara. Agar masyarakat mengerti dan mengetahui pembahasan tentang Hak dan
Kewajiban Warga Negara dan dapat mempraktekan di lingkungan khusus maupun
umum.
Banyak para ahli memberikan definisi tentang Negara, tetapi syarat dan pengertiaannya
mencakup elemen berikut:
1. Penduduk, yaitu semua orang yang berdomisili dan mengatakan dirinya ingin bersatu.
2. Wilayah, yaitu batas teritorial yang jelas atas darat, laut, serta udara di atasnya.
3. Pemerintah, yaitu organisasi utama yang menyelenggarakan kekuasaan, fungsi-fungsi,
dan kebijakan dalam mencapai tujuan.
4. Kedaulatan, yaitu supermasi wewenang secara merdeka dan bebas dari dominasi
Negara lain, serta Negara memperoleh pengakuan dunia internasional.
Negara memiliki sifat yang membedakannya dengan organisasi lain, sifat tersebut adalah:
1. Sifat memaksa
2. Sifat monopoli dan
3. Sifat totalis.
Bagaimana fungsi-fungsi Negara itu terlaksana, sangat bergantung pada partisipasi politik
semua warga Negara dan mobilisasi sumber daya kekuatan Negara.
1. Sumber daya manusia, yaitu jumlah penduduk, tingkat pendidikan warga, nilai
budaya masyarakat, dan kondisi kesehatan masyarakat.
2. Teritorial negeri, yaitu mencakup luas wilayah Negara (darat dan laut), letak
geografis, dan situasi Negara tetangga.
3. Sumber daya alam, yaitu kondisi alam material buminya, berupa andungan mineral,
kesuburan, serta kekayaan hutan.
4. Kapasitas pertanian dan industri, yaitu tingkat budaya, usaha warga Negara dalam
bidang pertanian, industri, dan perdagangan.
5. Kekuatan militer dan mobilitasnya, yaitu kapasitas power (kekuatan) yang dimiliki
militer dalam hal mewujudkan kekuasaan dari pemerintah demi tercapainya tujuan
Negara.
6. Elemen kekuatan yang tidak nyata (tidak terwujud), yaitu segala faktor yang
mendukung kedaulatan Negara, berupa kepribadian dan kepemimpinan, efisiensi
birokrasi, persatuan bangsa, dukungan internasional, reputasi bangsa (nasionalisme)
dan sebagainya.
Penduduk Indonesia menurut pasal 26 ayat (2) UUD1945 ialah warga Negara Indonesia
dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Adapun warga Negara menurut pasal 26
ayat (1) ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan
dengan Undang-Undang sebagai warga Negara. Sementara itu, menurut Undang-Undang No.
62/1958 tentang Kewarganegaraan Indonesia, dinyatakan bahwa Warga Negara Indonesia
adalah orang yang berdasarkan perundang-undangan yang berlaku dejak proklamasi 17
Agustus 1945 sudah menjadi warga Negara Republik Indonesia. Warga Negara dari suatu
Negara berarti anggota dari Negara itu yang merupakan pendukung dan penanggung jawab
terhadap kemajuan dan kemunduran suatu Negara. Oleh sebab itu, seorang menjadi anggota
atau warga suatu Negara haruslah ditentukan oleh Undang-Undang yang dibuat oleh Negara
tersebut.
Sebelum Negara menentukan siapa-siapa yang menjadi warga Negara, terlebih dahulu
Negara harus mengakui bahwa setiap orang harus memiliki kewarganegaraan, memilih
tempat tinggal di wilayah Negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali sebagaimana
dinyatakan oleh Pasal 28 E ayat (1) UUD 1945. Pernyataan ini mengandung bahwa orang-
orang yang tinggal dalam wilayah Negara dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Penduduk, ialah yang memiliki domisili atau tempat tinggal tetap di wilayah negara
itu, yang dapat dibedakan warga negara dengan warga negara asing (WNA)
2. Bukan Penduduk, yaitu orang orang asing yang tinggal sementara dalam suatu negara
sesuai dengan visa yang diberikan oleh negara (kantor imigrasi) yang bersangkutan,
misalnya turis
C. ASAS KEWARGANEGARAAN
2. Asas Ius Soli (law of the soil) secara terbatas merupakan asas yang menetukan
kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang
ini.
Oleh karena itu, hak asasi harus dilindungi, dihormati dan dipertahankan. Selain itu, hak
ini tidak boleh diabaikan, dikurangi, dan dirampas oleh siapapun. Hak Asasi Manusia perlu
mendapat jaminan perlindungan dari negara melalui pernyataan tertulis yang harus dimuat
dalam UUD negara. Peranan negara sesuai dengan pasal 1 ayat (1) UU No. 39/1999 tentang
HAM menyatakan bahwa negara, hukum dan pemerintah, serta setiap orang wajib
menghormati, menjunjung tinggi, dan melindungi Hak Asasi Manusia.
a. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : Tiap warga negara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (pasal 27 ayat 2).
b. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: setiap orang berhak untuk hidup
serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya.(pasal 28A).
c. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang
sah (pasal 28B ayat 1).
d. Hak atas kelangsungan hidup. Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh,
dan Berkembang
e. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya dan
berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi
meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat
1)
f. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara kolektif untuk
membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal 28C ayat 2).
g. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
h. perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).
i. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa,
hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama, hak untuk tidak diperbudak.
j. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas
dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun (pasal 28I ayat 1).
Setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama tapi tidak terwujud
dengan baik karena masih ada perdebatan mana yang harus didahulukan apakah kewajiban
terlebih dahulu atau hak terlebih dahulu untuk diwujudkan.
Sering kita mendengar ucapan istilah penduduk Pribumi dan Non Pribumi, yang dapat
memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Berdasarkan pasal 26 UUD 1945, pantaskah
isu tersebut dikemukakan, siapa yang dimaksud WNI dan penduduk?
Adalah satu hal yang cukup menyedihkan bahwa di jaman manusia ber-adab dan
di negeri berfalsafah PANCASILA, masih tak sedikit orang yang berpandangan
rasialis. Dan seandainya pandangan-pandangan rasialis demikian ini dibiarkan
menguasai bumi Nusantara, maka akan hancur-leburlah persatuan Bangsa Indonesia.
3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB NEGARA
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati oleh rakyatnya. Keberadaan negara, seperti organisasi secara umum,
adalah untuk memudahkan anggotanya (rakyat) mencapai tujuan bersama atau cita-citanya.
Negara memiliki kekuasaan yang kuat terhadap rakyatnya. Kekuasaan, dalam arti
kemampuan seseorang atau suatu kelompok untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok
lain, dalam ilmu politik biasanya dianggap bahwa memiliki tujuan demi kepentingan seluruh
warganya. Dengan demikian, kekuasaan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang berperan
sebagai penyelenggara. Negara adalah semata-mata demi kesejahteraan warganya, negara
merupakan aktor pertama dan utama yang bertanggungjawab mencapai janji kesejahteraan
kepada rakyatnya, terutama memainkan peran distribusi sosial (kebijakan sosial) dan
investasi ekonomi (kebijakan ekonomi).
Fungsi dasar negara adalah mengatur untuk menciptakan law and order dan untuk
mencapai welfare atau kesejahteraan. Dalam pandangan teori klasik tentang negara, peran
negara dalam pembangunan, termasuk peran kesejahteraan, mencakup lima hal. Pertama,
peran ekstraksi, yakni mengumpulkan sumberdaya, misalnya memperoleh devisa dari ekspor,
eksploitasi sumberdaya alam, menarik pajak warga, atau menggali pendapatan asli daerah.
Kedua, peran regulasi, yakni melancarkan kebijakan dan peraturan yang digunakan untuk
mengatur dan mengurus barang-barang publik dan warga. Ketiga, peran konsumsi, yakni
menggunakan (alokasi) anggaran negara untuk membiayai birokrasi agar fungsi pelayanan
publik berjalan secara efektif dan profesional. Keempat, peran investasi ekonomi, yakni
mengeluarkan biaya untuk untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi (GNP, GDP dan PDR
dan membuka lapangan kerja bagi warga. Kelima, peran distribusi sosial, yakni negara
mengeluarkan belanja untuk membiayai pembangunan sosial atau kebijakan sosial. Wujud
konkretnya adalah pelayanan publik untuk memenuhi hak-hak dasar warga. Kelima peran
klasik negara itu dapat terlaksana dalam situasi normal dimana negara mempunyai kekuasaan
politik yang besar dan mempunyai basis materi (ekonomi) yang memadai. Negara menjadi
pelaku tunggal yang menjalankan peran mengumpulkan basis material sampai dengan
membagi material itu kepada rakyat. Dan, dalam mencapai kesejahteraan, dibutuhkan peran
normal negara untuk menciptakan pembangunan yang seimbang (balanced development),
yaitu keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pembanngunan sosial. Melihat konsep
negara sebagai penyelenggara kesejahteraan rakyat, maka muncullah konsep welfare state
(negara kesejahteraan) yang dalam sejarahnya pertama kali muncul di Inggris dengan
ditandatanganinya Undang-undang Kemiskinan (the poor relief act) pada tahun 1598
(diamandemen beberapa kali) dilanjutkan pada saat dimulainya upaya rekonstruksi sosial dan
ekonomi pasca Perang Dunia I dan II (1940an).
PENUTUP
Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan
mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah. Mereka umumnya
dianggap memiliki asal usul keturunan yang sama. Konsep bahwa semua manusia dibagi
menjadi kelompok-kelompok bangsa ini merupakan salah satu doktrin paling berpengaruh
dalam sejarah. Doktrin ini merupakan doktrin etika dan filsafat, dan merupakan awal dari
ideologi nasionalisme.
A. KESIMPULAN
Hak merupakan segala sesuatu yang pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu
sebagai anggota warga negara sejak masih berada didalam kandungan , sedangkan
kewajiban merupakan suatu keharusan / kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran
sebagai anggota warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan
pelaksanaan kewajiban tersebut . Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu
sama lain , sehingga dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang .
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 berbunyi Tiap - tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan . Pasal tersebut menjelaskan bahwa setiap
individu sebagai anggota warga negara berhak untuk mendapatkan pekerjaan serta kehidupan
yang layak dalam kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara . Lapangan pekerjaan
merupakan sarana yang dibutuhkan guna menghasilkan pendapatan yang akan digunakan
dalam pemenuhan kehidupan yang layak . Penghidupan yang layak diartikan sebagai
kemampuan dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dasar , seperti : pangan , sandang , dan
papan .
SARAN
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait , sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi ketimpangan
yang akan menyebabkan timbulnya gejolak masyarakat yang tidak diinginkan .
DAFTAR PUSAKA
SESI PERTANYAAN