Anda di halaman 1dari 38

Fitoterapi Te r a p a n

TANAMAN OBAT BERKHASIAT SISTEM


SARAF PUSAT

Kelompok 9 :

Ni Made S 260112160521
Ezny L.T. 260112160537
Silala hi Nia N. 260112160547
Abdurahman R. 260112160571
Anthonio L.R. 260112160583
Yulina br. S a r a g i h 2601121 6 0 6 0 5
OUTLINES

Sistem Saraf Patofisiologis


Pendahuluan
Pusat SSP

Obat Herbal
Penyakit SSP untuk penyakit Fitoterapi
SSP
1
.
PENDAHULUAN
FITOTERAPI ?
Fitoterapi adalah terapi dengan
menggunakan bahan yang berasal dari
tumbuhan baik berupa bagian/organ
tumbuhan, ekstrak, atau isolat aktif suatu masyarakat di Indonesia masih
tumbuhan. menggunakan obat herbal
untuk mencegah atau
mengobati suatu penyakit
(penambah nafsu makan,
masuk angin, antinyeri,
termasuk GANGGUAN SISTEM
SARAF PUSAT)
OBAT TRADISIONAL ?
Bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, hewan, mineral, sediaan galenik (sarian)
atau campuran dari bahan-bahan tsb, yang secara
turun temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman

(UU
No.23/1992)
2.
SISTEM SARAF
SISTEM
SARAF
Sistem saraf merupakan salah satu sistem yang berfungsi untuk
memantau dan merespon perubahan yg terjadi di dalam dan diluar
tubuh atau lingkungan. Sistem saraf juga bertanggung jawab sebagai
sistem persepsi, perilaku dan daya ingat, serta merangsang pergerakan
tubuh

Berfung
si

Saraf sebagai alat komunikasi antara tubuh dan dunia di luar tubuh. Hal
ini dilakukan oleh alat indera yang meliputi mata, hidung, telinga, lidah,
dan kulit.

Saraf sebagai pengendali atau pengatur kerja organ tubuh sehingga


dapat bekerja serasi sesuai dengan fungsi masing-masing.

Pusat Pengendalian tanggapan


3.
GANGGUAN SISTEM
SARAF
GANGGUAN SISTEM SARAF

Sklerosi
Strok
s
e
Multipel
Insomni Ansieta
a s
Alzheime
r Parkinson
Cedera
Medula
Spinalis
Depres
i Cedera
Kepala
Meningiti Tumor
1) Tumor
otak
Tumor otak menunjukkan manifestasi klinis yang tersebar bila
tumor ini menyebabkan peningkatan tekanan intracranial serta
tanda dan gejala lokal sebagai akibat dari tumor yang menggangu
bagian spesifik dari otak.

2) Meningitis
Meningitis adalah radang pada meningen (membran yang
mengelilingi otak dan medulla spinalis) dan disebabkan
oleh virus, bakteri atau organ-organ jamur. Gejala
meningitis diakibatkan dari infeksi dan peningkatan
tekanan intrakranial, saktit kepala dan demam,
perubahan pada tingkat kesadaran, iritasi meningen,
kejang, adanya ruam dan infeksi fulminating (Smeltzer &
Bare, 2002).
3) Sklerosis
Multipel multiple (SM) merupakan keadaan kronis, penyakit
Sklerosis
sistem saraf pusat degenerative dikarakteristikkan oleh
adanya bercak kecil demielinasi pada otak dan medulla
spinalis. Tanda dan gejala SM bervariasi dan banyak, gejala
primer paling banyak dilaporkan berupa kelelahan, lemah,
kebas, kesukaran koordinasi dan kehilangan keseimbangan

4) Penyakit Parkinson
Penyakit Parkinson adalah gangguan neurologic progresif
yang mengenai pusat otak yang bertanggung jawab untuk
mengontrol dan mengatur gerakan. Manifestasi utama
penyakit Parkinson adalah gangguan gerakan, kaku otot,
tremor menyeluruh, kelemahan otot, dan hilangnya refleks
postural.
5) Penyakit
Alzhaimer
Penyakit alzhaimer atau demensial senile
merupakan penyakit kronik, progresif dan
merupakan gangguan degenerative otak
dan diketahui mempengaruhi memori,
kognitif dan kemampuan untuk merawat
diri (Smeltzer & Bare, 2002).

6) Cedera Kepala

Cedera Kepala adalah suatu gangguan traumatik dari


fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai perdarahan
interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti terputusnya
kontinuitas otak. Cedera kepala dapat disebabkan
karena kecelakaan lalu lintas, terjatuh, kecelakaan
industri, kecelakaan olah raga dan luka pada persalinan
(Tarwoto, 2007).
7) Cedera Medula 8)
Spinalis Stroke
Trauma pada medula spinalis dapat
Stroke adalah suatu keadaan yang
bervariasi dari trauma ekstensi fiksasi
timbul karena terjadi gangguan
ringan yang terjadi akibat benturan secara
peredaran darah di otak yang
menadadak sampai yang menyebabkan
menyebabkan terjadinya kematian
transeksi lengkap dari medula spinalis
jaringan otak sehingga mengakibatkan
dengan quadriplegia.
seseorang menderita kelumpuhan
atau kematian (Batticaca, 2008).
9)
Ansietas
Sistem saraf otonom dari beberapa pasien
dengan gangguan kecemasan, terutama
mereka dengan gangguan panik, menunjukkan
nada simpatik meningkat, beradaptasi
perlahan terhadap rangsangan berulang, dan
merespon berlebihan terhadap rangsangan
moderat.
KLASIFIKASI : (Kumar et al.,
INSOMNIA • 2007).
Insomnia primer yaitu insomnia yang terjadi
Insomnia adalah keluhan gangguan tidur, sama ada tanpa disertai penyakit lain
kesulitan dalam memulai tidur atau mempertahankan
tidur, dan/atau awal bangun dari tidur. Banyak sumber • Insomnia sekunder, yaitu insomnia yang
juga mengatakan adanya gangguan di siang hari yang terjadi disebakan oleh penyakit lain, masalah
terkait seperti kelelahan, cepat marah, penurunan psikis, lingkungan, perilaku atau efek samping
memori dan konsentrasi dan lesu yang mengganggu dari obat-obatan.
banyak aspek fungsi di siang hari. Insomnia lebih sering
menyerang perempuan daripada laki-laki, serta sering • Insomnia akut, yaitu kurang dari 1 bulan.
terjadi pada usia lanjut (Karl, 2006).
•I nsomnia kronis, yaitu 1-6 bulan

HERBAL UNTUK INSOMNIA

FAKTOR-FAKTOR : (Karl,2006). Biji Pala (Myristica fragrans Houtt)


•Kandungan ekstrak biji pala memiliki pengaruh
• Rasa nyeri pada reseptor GABA A
• Kecemasan •Biji pala berpengaruh pada komponen presinaptik
• Ketakutan dari neuron GABA-ergik -> pelepasan sinaptomal
• Tekanan jiwa GABA.
• Kondisi yang tidak menunjang untuk •menghambat reuptake GABA dan menghambat
tidur. katabolisme GABA dengan menghambat enzim
GABA transaminase. (Rahadian, 2008).
PATOFISIOLOGIS
DEPRESI 1.faktor-faktor biologis (seperti faktor genetis,
gangguan mental yang serius yang ditandai dengan ketidakteraturan neurotransmitter, atau
perasaan sedih dan cemas. Gangguan ini biasanya abnormalitas otak),
akan menghilang dalam beberapa hari tetapi dapat 2.faktor psikologis (seperti distorsi kognitif atau
juga berkelanjutan yang dapat mempengaruhi ketidakberdayaan yang dipelajari), serta
aktivitas sehari-hari. Depresi merupakan gangguan 3.stressor sosial dan lingkungan (sepreti perceraian
mental yang ditandai dengan munculnya gejala atau kehilangan pekerjaan).
penurunan mood, kehilangan minat terhadap
sesuatu, perasaan bersalah, gangguan tidur atau Gejala :
nafsu makan, kehilangan energi, dan penurunan • Merasa sedih dan bersalah
konsentrasi (National Institute of Mental Health, • Merasa cemas, kosong, gelisah
2010) • Merasa tidak ada harapan dan mudah tersinggung
• Merasa tidak ada yang perduli

HERBAL DEPRESI KLASIFIKASI :


• Mayor
Tanaman Ashibata (Angelica keiskesi • Minor
Koidz.) Kandungan kimia : • Psikotik
•2 kalkon terprenilasi (xanthoangelol dan 4- • Musiman
hydroxyderricine) memiliki aktivitas • dysthmic
penghambatan
terhadap MAO-A dan MAO-B.
•aktivitas penghambatan dari flavonoid, cynaroside
4.
FITOTERAPI UNTUK
GANGGUAN SSP
1. DEPRESI
G a m b a r a n Klinis Depresi
Gejala
• kelelahan atau merasa menjadi lamban
• masalah tidur, penderita mengalami distorsi kognitif seperti
mengkritik diri sendiri
• perasaan sedih
• murung, nafsu makan
• kehilangan berat badan dan iritabilitas., timbul rasa
bersalah,
• perasaan tidak berharga dan putus asa

Neutransmitter yang terlibat dalam depresi adalah norepinefrin (ne) dan serotonin. Level
norepinephrine (ne) dan serotonin (5- hydroxytryptamine: 5-ht) pada sistem saraf pusat
mungkin berubah, tapi lebih seperti fungsi reseptor ne atau 5-ht atau jumlahnya
,dipengaruhi oleh depresi.
Penyebab Pengobatan
✘Tidak hanya satu, tetapi •Dipulihkan melalui
multifaktorial. konseling/psikoterapi
✘Mungkin muncul dari orang •tambahan terapi
itu fisik maupun
sendiri
kombinasi keduanya
✘Depresi merupakan sindrom •jenis terapi
psikobiologikal komplek yang
dapat didiagnosis hanya pada
bergantung dari
gejala penyebab depresi tidak diagnosis,
hanya satu, tetapi berat penyakit,
multifaktorial umur penderita
O bat H e r b a l Antidepresi
Nama Nama Bagian yang Senyawa Kunci Dosis
Umum Latin digunakan Harian
Corydalis Corydalis cava Umbi Alkaloid isoquinolin 1g

Lemon balm Mellissa officinalis Daun Minyak atsiri, glikosida, 1,5 – 4,5 g
turunan asam kafeat

Mugwort Artemisia vulgaris Akar Minyak atsiri, lakton 1,5 – 6 g


seskuiterpen, flavonoid

Passion flower Passioflora incarnata Bagian atas tanah Flavonoid, glikosida 4–8g
sianogenik, minyak atsiri

Scarlet pimpernet Anagallis arvensis Tumbuhan berbunga Saponin triterpen, 6–8g


kurkubitasin, flavonoid

St John’s wort Hypercum perforatum Bagian atas tanah Turunan antrasin, 2–4g
flavonoid

Sweet marjoram Origanum majorana Bagian atas tanah Minyak atsiri, flavonoid, Tidak ada data yang
triterpen dapat diandalkan
Lemon
Balm

Daun dari Melissa officinalis, daunnya mirip dengan bentuk daun mint. Kandungan berupa Minyak
Botani
atsiri, glikosida, turunan asam kafeat, flavanoid.

Mekanisme Aksi Minyak esensial yang berbau bertanggung jawab atas manfaat emosional dan neurologis.

Kombinasi dengan herbal menenangkan lainnya (seperti valerian, hop, dan chamomile) membantu
Efikasi Klinis mengurangi kecemasan dan mempercepat tidur.
Komisi E di Jerman, valerian digunakan untuk terapi insomnia.

Efek samping / Ketika diminum, Lemon Balm dapat menyebabkan beberapa efek samping termasuk mual, muntah, sakit perut,
kontraindikasi pusing, dan mengi.

Preparasi/dosis Komisi E Jerman merekomendasikan 1,5-4,5 gram (1/4 - 1 sendok teh) kering lemon balm herbal dalam
air panas. Curam dan minum hingga 4 kali sehari.
Passion
flower
Bunga yang dikeringkan dan buah atas pada tumbuhan merambat yang tetap hijau, Passiflora
incarnata L. (Fam. Passiforaceae).
Botani
Kandungan : flavonoid (contohnya vitexin), glikosida sianogenik, alkaloid (contohnya harman,
halmaline) dan maltol

Mekanisme aksi passion flower belum diketahui


Maltol adalah depressan tapi konsentrasinya dalam tanaman tidak signifikan.
Mekanisme Aksi Konsentrasi alkaloid (seperti harman) sangat rendah dan merupakan perangsang Sistem Saraf Pusat
dan beberapa juga merupakan halusinogen

Passion flower telah diakui memiliki efek pengobatan sejak 1840 dan 1898 penggunaannya sebagai
Efikasi Klinis “sedatif”.
Passion flower disebutkan oleh komisi E Jerman untuk terapi pada kegelisahan dan gangguan tidur.

Efek samping / Obat ini dianggap tidak berbahaya walaupun hipersensitif dan perubahan kesadaran pernah dilaporkan
kontraindikasi untuk obat yang mengandung Passion flower. Juga dapat menghasilkan efek depressan pusat, seperti
halnya etanol

Digunakan dalam bentuk tea (infusa) dibuat dari 4-8 g obat mentah dalam 150 mL (tiga kali
Preparasi/dosis
sehari). Serbuk kering (0,25-1 g tiga kali sehari),
Ekstrak cair (1:1 dalam 25% alkohol ; 0,5-1 mL tiga kali sehari)
St. John’s
wort
Terdiri atas daun dan pucuk bunga Hypercum perforatum L. (Famili Clusiaceae), berkelopak
lima, gulma berbunga kuning.
Botani
Kandungan : derivat antrakuinon (hiperisin, hiperforin, pseudohiperisin), flavonoid, derivat
florogusinol (hiperforin, adiperforin).

Hiperforin menghambat pengambilan sinoptosomal dari serotonin (5-HT), noradrenalin, dopamin,


glutamat, dan GABA pada sistem saraf pusat. Peningkatan kadar neurotransmitter timbal, setelah
Mekanisme Aksi pengobatan kronik, meningkatkan regulasi dari reseptor 5-HT1 dan 5-HT2 dan menurunkan regulasi
dari reseptor adrenergik β1. Perubahan reseptor tersebut dipercaya bertanggungjawab untuk
memberikan efek antidepresan pada St John’s wort.

Efikasi Klinis Oleh Komisi E Jerman untuk pengobatan depresi suasana hati dan kegelisahan.

Mempunyai toleransi yang lebih baik dibandingkan antidepresan sintetik. Efek samping yang
Efek samping /
dihasilkan sedikit, yakni gejala gastrointestinal, pusing/vertigo, kecapean/kelelahan, mulut kering,
kontraindikasi
kegelisahan, dan sakit kepala.

Dosis sehari 2 - 4 g obat mentah. Preparasi termasuk tingtur (1:10 dalam 45% alkohol) 2 - 4 ml
Preparasi/dosis tiga kali sehari dan teh, dipreparasi dari 2 – 4 g serbuk halus herbal per 150 ml air mendidih
(tunggu 10 menit dan aduk), satu cangkir (240 ml) tiga kali sehari.
Contoh Sediaan Obat
Jenis gangguan Obat Konvensional Obat Herbal
Insomnia dan depresi Nama produk : Noxetine Nama produk : Slipi
Komposisi : Fluoxetine HCL Komposisi :
Indikasi : Pengobatan depresi Valerianae Radix Extract 550 mg
Dosis : Awal 20mg/hr, Khasiat dan Kegunaan :
diberikan pada Membantu meringankan gangguan sulit
pagi hari tidur.
Dosis Maks : 80mg/hr
No Reg : DKL0633517910A1 Cara Pemakaian :
Harga : Rp. 50.000 Minumlah secara teratur 2 kapsul
sebelum
tidur malam.

Isi : 100 kapsul @550 mg Rp.75.000 ,-


60 kapsul @550 mg Rp.50.000,-
POM TR 062 363 541
PT Jamu Borobudur
Contoh Sediaan Obat
Jenis gangguan Obat Konvensional Obat Herbal
Depresi Nama produk : Mutabon-D Nama Produk: Now St. John’s Wort
Komposisi : Perfenazin 2 mg, Komposisi: Ekstrak St. John’s Wort
amitriptilin HCl 25 mg Indikasi: depresi, kegelisahan ringan dan
Indikasi : pasien dengan gejala depresi masalah tidur
terutama yang berhubungan dengan Dosis: 3 x 1 hari
ansietas, ketegangan atau agitasi Kemasan: Kapsul 300 mg
Dosis : sehari 3-4 tablet Harga: Rp. 520.000,-
Harga : Rp. 406.380
Contoh Sediaan Obat
Jenis gangguan Obat Konvensional Obat Herbal
Depresi Nama obat : Limbritol Nama Produk: Blackmores St. John’s Wort
Komposisi : Klordiazepoksid 5 mg dan Komposisi: ekstrak St. John’s Wort 1.8 g
amitriptilin 12,5 mg Indikasi: depresi, kegelisahan ringan dan
Indikasi : pengobatan ansietas sedang masalah tidur
sampai berat yang berhubungan dengan Kemasan: 90 tablet 1800mg
depresi sedang sampai dengan berat. Harga: Rp. 720.000,-.
Dosis : sehari 3-4 kapsul dalam dosis
terbagi
Harga : Rp. 160.000
2. ANSIETAS DAN INSOMNIA
Bagian yang
Nama Umum Nama Latin Senyawa Kunci Dosis Harian
digunakan

German chamomile Matricaria recutita Kepala bunga Kumarin, flavonoid, minyak atsiri, mucilago 5g

Asam pahit, minyak atsiri, resin, asam fenolat,


Hops** Humulus lupulus Rambut kelenjar 1-2 g
flavonoid

Kava ** Piper methysticum Akar rimpang Kava lacton, flavonoid 1,5-3 g

Minyak atsiri, tanin, kumarin turunan asam


Lavender** Lavandula angustifolia Bunga 20-80 mg minyak
kafeat

Passion flower* Passiflora incarnata Bagian atas tanah Flavonoid, glikosida sianogenik, minyak atsiri 4-8 g

Valerian** Valeriana officinalis Akar Minyak atsiri, valepotrietes 2-3 g

* : Disarankan oleh Komisi E Jerman


** : Disarankan oleh Komisi E Jerman untuk penyakit saraf dan insomnia
Chamomil
e
Kepala bunga kering Matricaria recutica L. (Family Aseteraceae/ Compositae).
Botani
Kandungan : kumarin, flavonoid (apigenin), dan komponen minyak esensial yang utama adalah
alfa- bisobolol dan chamazulene (1-15%)

Apigenin memiliki afinitas pada pusat reseptor benzodiazepin dan memberikan aktivitas ansiolitik yang berbeda.
Mekanisme Aksi
Adanya triptofan, prekursor 5-HT dan GABA di bunga, setidaknya pada sebagian bunga, membenarkan efek
hipnotik dari chamomile

Efikasi Klinis
Obat penenang atau sedatif ringan, digunakan untuk mengobati kecemasan dan insomnia.

Lakton dalam sediaan obat dapat menyebabkan rekasi alergi (urtikaria, edema, obstruksi saluran pernafasan)
Efek samping
dan jarang terjadi kasus reaksi anafilaksis,
/
seharusnya dihindari oleh individu dengan hipersensitivitas terhadap beberapa anggota
kontraindikasi
family
Asteracea/Compositae (contoh: Feverfew, Calendula).

Infus dibuat dari 5 g bunga kering dalam 150 mL air mendidih (satu gelas tiga kali sehari).
Preparasi/dosis Bentuk lain adalah: ekstrak cair (1:1, etanol 45%), 1-4 mL tiga kali ;
Tingtur (1:5, etanol 45%), 3-10 mL tiga kali sehari ;
Kepala bunga kering (2-4 g) tiga kali sehari.
Hop
s
Perbungaan berputik yang dikeringkan (strobiles) dari Humulus lupulus L. (Fam. Cannabaceae).
Botani
Kandungan : flavonoid, kalkon, minyak atsiri (humulene, mircene, beta carryophyllene), oleoresin
termasuk asam alfa-bitter (humulon, cohumulon, adhumulon), asam pahit (lupulon, colupulon,
adhupulon dan produk degradasi oksidatifnya

Mekanisme aksi Hops belum diketahui.


Mekanisme Aksi Aksi sedatif dari Hops berkaitan dengan 2-metil-3buten-2-ol, tetapi belum ada informasi yang cukup untuk
mengkonfirmasi hal ini, namun residu asam isovalerat yang terkandung dalam Hops mungkin berkontribusi
sebagai obat sedatif.

Oleh komisi E Jerman untuk pengobatan kegelisahan dan gangguan tidur.


Efikasi Klinis
Kombinasi Hops - Valerian telah didokumentasikan untuk mengurangi gangguan tidur, mengurangi kecemasan
dan kegelisahan.

Efek samping Kontraindikasi : alergi dan gangguan siklus menstruasi.


/ Disarankan tidak boleh digunakan oleh individu yang menderita penyakit depresi, sebagai efek sedatif dapat
kontraindikasi meningkatkan gejala, begitu juga pada kehamilan, menunjukkan aktivitas antispasmodik

Diberikan beberapa kali sehari dalam bentuk teh 1-2 g strobiles kering.
Preparasi/dosis Hops juga digunakan sebagai strobiles kering 0,5-1,0 g,
ekstrak cair 0,5-1,0 mL (1 : 1 etanol 45 %) atau
Tingtur 1-2 mL (1 : 5, etanol 60 %) tiga kali sehari dan sebelum tidur.
Kav
a
Kava (kava kava) terdiri atas rimpang dan akar tanaman Piper methysticum Forst (Fam. Piperaceae)
yang dikeringkan.
Botani
Kandungan : pati dan resin dari beberapa lakton (kava piron atau kava lakton; misalnya yangoin dan
kawain) yang dapat diisolasi.

Mekanisme Aksi Menunjukkan efek antikonvulsan, anestesi lokal dan relaksan otot.

Efikasi Klinis Kava disarankan oleh Komisi E Jerman sebagai terapi insomnia dan ansietas.

Efek samping yang paling banyak terjadi adalah keluhan gastrointestinal, reaksi alergi pada kulit, sakit kepala
Efek samping dan fotosensitivitas.
/ Penggunaan dosis tinggi dan dalam jangka waktu yang lama menyebabkan perubahan warna kulit menjadi
kontraindikasi kuning yang reversibel.
Dalam beberapa kasus dapat terjadi ruam kulit yang dikenal dengan dermopati kava.

Preparasi/dosis Dosis yang direkomendasikan: 1,5-3 g per hari akar kering dalam bentuk dekokta atau 3-6 mL per hari dalam
bentuk ekstrak cair (1:2).
Lavende
Bunga dari Lavandula angustifolia Miller (Fam. Lamiaceae).
r
Botani
Konstituen kunci terdiri atas minyak atsiri (1-3 % senyawa utama adalah linalil asetat dan linalool),
hidroksikomarins, tanin 13 %) dan derivat asam kafeat

Mekanismenya belum diketahui


Minyak atsiri menunjukkan efek antikonvulsan, efek penghambatan pada aktivitas motorik spontan, dan
Mekanisme Aksi memperpanjang durasi tidur yang diinduksi oleh barbiturat.

Efek hipnotik/ ansiolitik lavender yang didokumentasikan dari pengobatan empiris dan studi eksperimental lebih
baik daripada efek hops dan passion flower.
Efikasi Klinis Komisi E Jerman menyarankan indikasi untuk penggunaan internal sebagai “obat kurang istirahat, sulit tidur,
keluhan funsional abdominal atas

Efek samping
Tidak ada bahaya bagi kesehatan atau efek samping yang diketahui yang berhubungan dengan dosis terapi
/
Minyak atsiri memiliki potensi lemah untuk sensitisasi, kontaindikasi selama kehamilan dan menyusui.
kontraindikasi

Digunakan sebagai infus atau sebagai ekstrak. Minyak lavender juga dapat digunakan.
Preparasi/dosis Komisi E Jerman merekomendasikan 1-2 sendok teh herbal kering per cangkir teh atau 1-4 tetes minyak lavender
(sekitar 20-80 mg) yang ditambahakan dengan gula batu.
Passion
flower
Bunga yang dikeringkan dan buah atas pada tumbuhan merambat yang tetap hijau, Passiflora
incarnata L. (Fam. Passiforaceae).
Botani
Kandungan : flavonoid (contohnya vitexin), glikosida sianogenik, alkaloid (contohnya harman,
halmaline) dan maltol

Mekanisme aksi passion flower belum diketahui


Maltol adalah depressan tapi konsentrasinya dalam tanaman tidak signifikan.
Mekanisme Aksi Konsentrasi alkaloid (seperti harman) sangat rendah dan merupakan perangsang Sistem Saraf Pusat dan
beberapa juga merupakan halusinogen

Passion flower telah diakui memiliki efek pengobatan sejak 1840 dan 1898 penggunaannya sebagai “sedatif”.
Efikasi Klinis Passion flower disebutkan oleh komisi E Jerman untuk terapi pada kegelisahan dan gangguan tidur.

Efek samping Obat ini dianggap tidak berbahaya walaupun hipersensitif dan perubahan kesadaran pernah dilaporkan untuk
/ obat yang mengandung Passion flower. Juga dapat menghasilkan efek depressan pusat, seperti halnya
kontraindikasi etanol

Digunakan dalam bentuk tea (infusa) dibuat dari 4-8 g obat mentah dalam 150 mL (tiga kali
Preparasi/dosis
sehari). Serbuk kering (0,25-1 g tiga kali sehari),
Ekstrak cair (1:1 dalam 25% alkohol ; 0,5-1 mL tiga kali sehari)
Valeria
n

Simplisia dari akar dan stolon berasal dari Valerian officinalis L. (Fam. Valerianaceae).
Botani Konstituen kunci terdiri atas minyak atsiri (2-20 ml/kg ) senyawa utama adalah borneol, asam valerenat,
dan cicin kessyl), valepotriat (0,8-1,7% senyawa utama adalah asam valerenat, valtrat dan
dihidrovaltrat), lignan dan alkaloid.

Mekanisme belum diketahui dengan pasti.


Ekstrak valeria memiliki afinitas pada reseptor GABAA, menstimulasi dan pelepasan GABAA, serta
Mekanisme Aksi menghambat reuptake dan katabolisme. Mekanisme lain termasuk afinitas reseptor 5-HTA oleh 5-
hidroksinoresinal dan mengikat reseptor adenosine.

Memiliki efek akut dalam meningkatkan efek hipnotik/tidur pada penderita insomnia.
Efikasi Klinis
Komisi E di Jerman, valerian digunakan untuk terapi insomnia dan gangguan saraf.

Dosis tinggi dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung dan depresi pada sistem saraf pusat.
Efek samping
Monografi ESCOP (1997) menyatakan bahwa adanya peringatan penggunaan valerian terhadap anak-anak
/
dibawah umur 3 tahun, masa kehamilan dan ibu menyusui seperti iridoid bersifat bahan sitotoksik dan
kontraindikasi
mutagenik.

Preparasi/dosis Teh (infusa atau dekok) dibuat dari 2-3 g simplisia (2-3 kali sehari atau pada waktu tidur), serbuk (0,1-1 g
simplisia, 2-3 sehari) atau tingtur (konsentrasi 20% volume dalam 70% etanol, 1-3 ml tiga kali sehari).
Kasus
Pasien
Keadaan pasien
InsomniaRiko (35 tahun)
Pasien menderita insomnia dari sebulan yang
lalu.

Pengobatan yang Teh herbal lavender kering


diterima

Cara penggunaan Menyeduh 1 kantong teh herbal lavender


dalam 200 ml air, diminum ketika hangat
sebelum tidur pada malam hari.
Daftar Pustaka

Assemi M (2001) Herbs Affecting the central nervous system: gingko, kava, St.John’s wort and valerian. Clin Obstet
Gycenol 44:824-835
Barnes J, Anderson LA (2001) St. John’s wort (hypericum Perforatum L); a riview of its chemistry, pharmacology
and clinical properties. J Pharm Pharmacol 53: 583- 600
Beaubrun G, Gray GE (2000) A review of herbal medicine for psychiatric disorders. Psychiatr serv 51;1130- 1131
Karl, D. 2006. The Epidemiology and Diagnosis of Insomnia, AMJ. 12 : 14-220.
Kim, J.H. 2013. Xanthoangelol and 4-Hydroxyderricin Are the Major Active Principles of the Inhibitory Activities
against Monoamine Oxidases on Angelica keiskei K. Biomol Ther (Seoul). 21(3): p. 234-40.
Kumar B, Carlos R, and Nancy FS. 2007. Advances in Treating insomnia. Cleveland Clinic Journal of
Medicine.
Vol 74 : 251-265.
Nusa Suplement. 2014. St. John’ Wort. Dapat
wort-250kapsul-menenangkan-pikiran diakses
[Diakses dihttps://www.tokopedia.com/nusasuplemen/st-johns-
28 April 2017] NIMH,
2010, Depression and College Students, National Institute of Mental Health, available from
http://www.nimh.nih.gov/health/trials/index.shtml
Nyoman, N dan Mayasari, T. 2009. Gambaran Umum Depresi. Universitas Udayana. Bali
Rahadian, D.D. 2009. Pengaruh Ekstrak Biji Pala terhadap Waktu Induksi Tidur dan Lama Tidur Mencit yang
Diinduksi Thiopental. Semarang: Universitas Diponegoro
Rumah Farmasi. 2007. Blackmores St John's Wort 1800mg 40 Tablets. Dapat diakses di
http://www.rumahfarmasi.net/toko-obat-online-blackmores-johns-wort-1800mg- tablets-p-
165.html?cPath=25&osCsid=337f82d78d9 ceeda4c5c294c741a3fb9 [Diakses 28 April 2017]
Supriyatna, et al. 2014. Fitoterapi Sistem Organ Pandangan Dunia Barat Terhadap Obat Herbal Global. Unpad
Press, Bandung.
thanks!
Any
questions?
You can find me at
@apotekerunpad20
17 Group : 9

Anda mungkin juga menyukai