Non Euclide’’
Kelompok 14 :
Listria Andini ( 2105110875)
Sharla Mutiza Putri ( 2105124289)
Dosen pengampu :
Dr. Nahor Murani Hutapea, M. Pd.
Para matematikawan Eropa tersebut menggunakan pernyataan yang equivalen dengan postulat ke-5 Euclide
dalam pembuktian teori geometri mereka, walaupun kemudian diketahui bahwasannya ternyata pembuktian
mereka mengandung suatu kontradiksi tertentu. Kontradiksi dalam bentuk apa yang dimaksud dan apakah
sudah terbantah dizaman sekarang?
Jawab :
Postulat 5 Euclide: “jika dua garis ditarik sehingga berpotongan sepertiga sedemikian rupa sehingga jumlah
dari sudut interior pada satu sisi kurang dari dua sudut yang tepat, maka mereka dua baris, jika diperpanjang
sukup jauh, harus berpotongan satu sama lain pada sisi tertentu”.
Postulat ke-5 Euclide atau sering disebut dengan Postulat Parallel ini menimbulkan kontradiksi. Banyak
matematikawan yang menganggap bahwa Euclide telah keliru menempatkannya sebagai Postulat. Mereka
mencurigai bahwa postulat kelima tersebut adalah Teorema yang harus yang harus dibuktikan kebenarannya.
Dengan kata lain, postulat kelima tersebut harus dapat dibuktikan dan tergantung pada empat postulat
sebelumnya. Usaha untuk membuktikan postulat kelima dimulai segera sesudah Euclide merumuskan sistem
geometrinya. Hal tersebut dilakukan dengan merumuskan postulat kelima Euclide dalam proposisi yang baru
dan menganggapnya sebagai teorema. Usaha tersebut tidak ada yang membuahkan hasil, sehingga
nampaklah keunggulan Geometri Euclide. Namun diluar kesadaran para matematikawan tersebut, usaha
mereka dikemudian hari justru memuculkan sistem geometri lainnya yang sekarang dikenal dengan Geometri
Non Euclide (Geometri Hiperbolik dan Geometri Eliptik).
Sumber : (Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika (JMP) “Postulat Kesejajaran Euclide
dalam Tinjauan Sejarah” oleh Agung Prabowo Vol. 1(2) Tahun 2009.)
Pertanyaan 2 : Melly Sartika (2105112599) Kelompok 5
Apa alasan Saccheri dianggap sebagai peletak pondasi awal perkembangan Geometri
Non Euclide, padahal sebelumnya sudah ada seorang ahli matematika Persia, yaitu
Omar Khayyam yang sudah mengajukan ide dasar Geometri Non Euclide dalam
bukunya Omar Khayyam’s Discussion Difficulties in Euclide?
Jawab :
Saccheri tetap dianggap sebagai peletak pondasi awal perkembangan Geometri
Non Euclide meskipun Omar Khayyam lebih dulu mengajukan beberapa ide dasar
Geometri Non Euclide karena Saccheri lah yang mempublikasikan Euclides ab Omni
Naevo Vindicatus dan mencoba untuk membuktikan Postulat ke-5 Euclide dengan
menggunakan Absurd Method dalam pengkonstruksian Postulat ke-5 Euclide tersebut.
Dari pembuktian tersebut, Saccheri memiliki hasil temuan yaitu Saccheri Quadrilateral
yang mana menjadi dasar bagi perkembangan Geometri Non Euclide.
Sumber : (Bahan Ajar/Diktat Universitas Negeri Semarang oleh Drs. Amin Suyitno, M.Pd
tahun 2017 tentang Geometri Non Euclid.)
Pertanyaan 3 : Naura Hana Avifa (2105110483) Kelompok 13
Didalam makalah disebutkan bahwa Omar Khayyam mencoba untuk membuktikan Postulat
Kesejajaran Euclide hanya dengan memanfaatkan Postulat yang pertama dari empat Postulat
lainnya yang dikemukakan oleh Euclide. Apakah isi Postulat pertama itu dan apakah masih
digunakan sampai sekarang? Jika iya berikan contoh dan jika tidak berikan alasannya!
Jawab :
Isi Postulat pertama Euclide yaitu “Sebuah garis lurus dapat dibuat dari sebarang dua titik yang
berbeda”.
Postulat pertama ini masih digunakan sampai sekarang. Postulat adalah asumsi yang menjadi
pangkal dalil yang dianggap benar tanpa perlu membuktikannya. Para matematikawan setuju
dengan Postulat pertama Euclide ini.
Contoh :
A . . B
Sumber : (Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika (JMP) “Postulat Kesejajaran Euclide dalam
Tinjauan Sejarah” oleh Agung Prabowo Vol. 1(2) Tahun 2009.)
Pertanyaan 4 : Riandi Putra Kurniawan (2105134593) Kelompok 3
Aksioma Kesejajaran: “Melalui suatu titik yang tidak berada pada suatu garis yang diberikan, hanya akan
terdapat satu garis sejajar”. (John Playfair, 1748-1819).
Apa maksud dari pernyataan tersebut?
Jawab :
Pada buku-buku sekarang Aksioma Kesejajaran diganti dengan pernyataan “Hanya ada satu garis sejajar dengan
garis yang diketahui yang melalui sebuah titik di luar garis yang diketahui.” Kedua pernyataan tersebut memiliki
arti yang sama yaitu hanya ada satu garis sejajar yang dapat dibuat dari satu titik yang terletak di luar garis yang
diketahui.
Bukti :
Diketahui garis k dan titik P terletak diluar garis k.
Berdasarkan aksioma kesejajaran kita tahu bahwa hanya ada satu garis yang melalui titik P dan sejajar dengan
garis k. Dari titik P ditarik garis tegak lurus dengan garis k, dengan Q sebagai titik potong. Kemudian melalui P
dibuat garis m tegak lurus PQ. Sehingga m // k. P
m
n
k
Q
Sumber : Jurnal Ilmiah Matematika dan Pendidikan Matematika (JMP) “Postulat Kesejajaran Euclide dalam
Tinjauan Sejarah” oleh Agung Prabowo Vol. 1(2) Tahun 2009.
PRESENTER 2 :
LISTRIA ANDINI
a. Geometri Hiperbolik