Anda di halaman 1dari 23

ALUR DIAGNOSIS TB RO,

PEMANTAUAN DAN
EVALUASI PENGOBATAN
TB RO JANGKA PENDEK
Dr. Dewi Behtri Yanifitri. Sp.P(K)
Sebelum memulai pengobatan TB RO
Pengkajian riwayat pasien berdasarkan anamnesis &
pemeriksaan penunjang untuk mendapatkan
kriteria pengobatan yang sesuai

2
ALUR Dua contoh uji berkualitas
baik
DIAGNOSIS &
PENGOBATAN Hasil LPA tidak tersedia

TB RESISTAN hingga hari ke-7,


pengobatan harus

OBAT (2021) segera dimulai

Pernah
mendapatkan tx TB

RO: Lfx/ Mfx, Cfz, E,


Dilakukan pengkajian riwayat
pasien memenuhi kriteria Bdq ≥ 1 bulan
mendapatkan paduan STR.
TB Paru berat: lesi
lanjut sedang, lesi
sangat lanjut
TB Extra paru berat: ME,
Tulang, Spondilitis,
Milier, pericarditis,
abdomen

Intoleransi:
penghentian
salah satu obat
Bdq, Lfx/ Mfx,
Cfz, Eto, INHDT
Paduan Pengobatan TB RO Jangka Pendek
Tahap awal: Tahap lanjutan: Konversi: hasil
4 macam pemeriksaan mikroskopis
Bdq diberikan 6 bln 7 macam
obat BTA sputum dari positif
tanpa melihat durasi tahap awal. obat menjadi negative, pada
Semua obat diminum satu kali sehari, 2 kali pemeriksaan
setiap hari, kecuali Bdq diminum setiap berturut- turut jarak 30
hari pada 2 minggu pertama & 3x hari. Hasil pemeriksaan
seminggu pada 22 minggu berikutnya negative pertama
(total Bdq 24 minggu).
4-6 BDQ (6 bulan) – Lfx – Cfz – Hdt – Z – E – Eto / 5 Lfx – Cfz – Z – merupakan waktu
konversi.
E

 Durasi total pengobatan: 9–11 bulan.


 Tahap awal: 4 bulan (bila terjadi konversi BTA pada atau sebelum bulan ke-4) & tahap lanjutan selama 5 bulan.
 Bila belum konversi BTA bulan ke-4, tahap awal pengobatan dapat diperpanjang sampai bulan ke-5 atau bulan ke-6
(bergantung pada waktu konversi BTA).
 Pemeriksaan LPA lini kedua & uji kepekaan obat harus diulang bila pemeriksaan BTA bulan ke-4 masih positif.
 Bila tidak konversi BTA bulan ke-6, pengobatan STR harus dihentikan & dicatat sebagai “gagal pengobatan “ dan didaftarkan
kembali atau dirujuk untuk pengobatan TB RO jangka panjang.

Kondisi klinis & radiologis harus dipantau untuk memastikan perbaikan.


11
Komposisi dan Durasi Pengobatan STR

5
PEMANTAUAN PENGOBATAN
TB RO
• Tujuan pemantauan rutin:
• Memastikan pasien yang sedang menjalani pengobatan mendapatkan tata laksana
yang tepat (penyakit TB RO & ESO).
• Memastikan perkembangan klinis pasien membaik & berhasil diobati hingga
sembuh.
• Melakukan intervensi segera terkait manajemen pasien TB RO

• Pemantauan rutin yang dilakukan meliputi:


• Pemeriksaan klinis
• Pemeriksaan bakteriologis
• Pemeriksaan laboratorium & penunjang lain
6
PEMERIKSAN KLINIS PADA MONITORING
• Pemeriksaan fisik: KU, tanda vital, berat badan (naik / turun)
• Pemantauan ESO yang dialami pasien, termasuk di dalamnya skrining
neuropati & fungsi penglihatan
• Melakukan konseling (motivasi pasien untuk patuh berobat hingga
sembuh) & mengevaluasi kondisi psikososial pasien
• Melakukan konsultasi hasil pengobatan pasien: apakah sudah terjadi
konversi, bagaimana respon pengobatan pasien

7
PEMERIKSAAN
BAKTERIOLOGIS
• BTA sputum Harus dilakukan setiap bulan, baik pada tahap awal
• Biakan sputum maupun tahap lanjutan.

Pemeriksan BTA & biakan sputum HARUS rutin dilakukan karena sangat
penting untuk menentukan waktu konversi dan durasi pengobatan
TB RO pasien.

8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan darah rutin (setiap bulan): DPL, fungsi hati, fungsi ginjal,
bilirubin total, elektrolit, asam urat, albumin (bila dapat Dlm)
• Pemeriksaan darah sesuai indikasi: gula darah, TSH/TSHs
• Pem. EKG: setiap bulan
• Pem. Radiologi: rontgen dada (diulang sesuai jadwal)
• Pem. Audiometri: bila pasien mendapatkan OAT injeksi

9
Pemeriksaan awal dan Jenis Pemeriksaan Awal Setiap Bulan
Akhir
Pengobat
Setiap 6 bulan
pasca
monitoring pengobatan an pengobatanh

TB RO jangka pendek Pemeriksaan Klinis

Pemeriksaan fisik V V V V

Tes penglihatan: tes buta Konseling dan evaluasi


kondisi psikososial V V V V
warna & lapang pandang
sederhana Berat badan (IMT) V V V V

Skrining neuropati perifer V V V

Skrining fungsi penglihatan a V V V


Skrining psikiatri: sesuai
dengan fasilitas yang tersedia Skrining psikiatri b V
(MINI ICD-10, SCID 2, dsb).
Pemantauan efek samping obat V V

Konsultasi hasil pengobatan V V

Pemeriksaan Mikrobiologi
BTA sputum c V V V V

Biakan sputum c V V V V

LPA lini kedua V Diulang bila BTA/kultur positif pada bulan ke-4f

Uji kepekaan obat fenotipik V Diulang bila BTA/kultur positif pada bulan ke-4f
22
Pemeriksaan awal
dan monitoring
pengobatan TB RO
jangka pendek Pemeriksaan Laboratorium, Radiologi dan
EKG
Rontgen dada V V V

EKG V V V

Darah perifer lengkap (DPL) V V V


Fungsi hati:
V V V
SGOT, SGPT, Bilirubin total
Elektrolit: Na, K, Ca, V V
Mg
Fungsi ginjal:
V V
Ureum, kreatinin
serum
Pemeriksaan asam V V
urat
Gula darah puasa dan 2 jam V
Jika fasilitas pemeriksaan tidak PP
tersedia, maka pengobatan dapat TSH/TSH V
dilakukan sambil memonitor efek
samping Tes kehamilan V

Tes HIV V
Jika ada keluhan atau kelainan pada hasil pemeriksaan, dokter dapat melakukan rujukan untuk
pemeriksaan lebih lanjut ke dokter spesialis terkait.
Keterangan

• Pemeriksaan BTA & biakan setiap bulan, 1 (satu) dahak pagi.


• Pada bulan ke-4, ke-5, ke-6 & AP dilakukan pemeriksaan BTA dari dua (2) dahak pagi
berurutan.
• Pemeriksaan BTA dapat dilakukan di rumah sakit TB RO atau lab biakan. Sisa dahak
pemeriksaan BTA dapat dikirimkan ke lab biakan.
• Pemeriksaan LPA & uji kepekaan mengumpulkan 2 dahak.

• Bila BTA/ biakan masih positif pada bulan ke-4, lakukan pemeriksaan LPA lini kedua/ uji
kepekaan ulang untuk mengetahui jika terdapat tambahan resistansi obat (acquired resistance).
• Jika lab biakan = lab LPA/uji kepekaan, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan isolat
yang tumbuh.
• Jika lab biakan BUKAN merupakan lab LPA/uji kepekaan, dilakukan pengambilan dahak
• baru atau pengiriman isolat ke lab LPA/uji kepekaan.

12
Keterangan

• Pemeriksaan rontgen dada diulang pada akhir tahap awal & di akhir pengobatan.
• Pemeriksaan EKG: di awal, minggu ke-2, bulan ke-1, lalu rutin setiap bulan&/ bila terdapat
keluhan jantung.

• Pemantauan pasca pengobatan dilakukan setiap 6 bulan selama 2 tahun, dan dapat dilakukan
kapan saja bila muncul gejala TB.

13
Tatalaksana Pasien Berobat Tidak Teratur

• Jenis paduan OAT yang digunakan


• Hasil pemeriksaan apusan BTA
• Hasil biakan dan uji kepekaan dahak

Tiga Skenario pasien berobat tidak teratur:


1. Lama mangkir < 8 minggu, Pengobatan berapapun
lamanya
2. Lama mangkir > 8 minggu, Pengobatan < 4 minggu
TINDAKAN YANG DILAKUKAN:
• Lakukan konseling intensif kepada pasien dan keluarga.
• Lanjutkan pengobatan dengan menambahkan jumlah dosis yang
terlewat (mangkir) ke dalam durasi pengobatan
• Catat lama pasien mangkir di kartu pengobatan pasien
TINDAKAN YANG DILAKUKAN:
1. Lakukan konseling intensif kepada pasien & keluarga.
2. Pengobatan diulang dari awal dengan paduan OAT yang sama, catat lama pasien mangkir di kartu
pengobatan pasien.
3. Lakukan pemeriksaan biakan sebelum memulai pengobatan, bisa menggunakan metode cair (MGIT)
yang lebih cepat.
4. Evaluasi hasil biakan :
a. Pasien pengobatan tahap awal:
 Hasil biakan negative → pengobatan sesuai tahapan pengobatan
 Hasil biakan positif dan pasien dan sudah mengalami konversi sebelumnya
→ perhitungan tahap awal menunggu konversi biakan
b. Pasien pengobatan tahap lanjutan
 Bila hasil biakan negative → lanjut pengobatan
 Bila hasil biakan positif, pertimbangkan risiko kegagalan pengobatan
 Perhatikan keteraturan pasien minum obat pada kartu TB 01 MDR
TINDAKAN YANG DILAKUKAN:

1. Kartu pengobatan TB 01 RO ditutup, pasien dinyatakan ”putus berobat”


2. Pasien mendapatkan KIE ulang yang menekankan kepatuhan pengobatan
3. Pasien ditatalaksana sebagai terduga TB RO dari awal
a. Lakukan pemeriksaan TCM ulang
b. Jika hasil pemeriksaan TCM hasilnya Resistan Rifampisin (RR), lanjutkan dengan
pemeriksaan biakan dan uji kepekaan OAT lini kedua.
4. Pengobatan bisa dimulai dari awal dengan paduan OAT yang
sama tanpa
menunggu hasil uji kepekaan.
5. Penyesuaian paduan dimungkinkan bila hasil uji kepekaan lini kedua sudah keluar, dan
terdapat tambahan resistansi OAT.
6. Pasien dengan paduan pengobatan TB RO jangka pendek harus berganti ke paduan
jangka panjang.
HASIL AKHIR PENGOBATAN TB RO
PENGOBATAN
LENGKAP

SEMBUH

PUTUS
BEROBAT

TIDAK
DIEVALUAS
I MENINGGAL

GAGAL
HASIL AKHIR PADUAN JANGKA PENDEK PADUAN JANGKA
PENGOBATAN PANJANG
Sembuh Dikatakan sembuh bila memenuhi ketiga hal Pasien menyelesaikan
: pengobatan sesuai durasi
1. Pasien menyelesaikan pengobatan sesuai pengobatan yang ditetapkan
durasi pengobatan yang ditetapkan dan dan memenuhi kriteria untuk
memenuhi kriteria untuk dinyatakan dinyatakan sembuh:
sembuh berikut: • Pemeriksaan biakan 3 kali
• Pemeriksaan biakan 3 kali berturut- berturut-turut dengan jarak
turut dengan jarak minimal 30 hari minimal 30 hari hasilnya
hasilnya negatif pada tahap lanjutan negatif pada tahap lanjutan
• Pemeriksaan BTA pada akhir
pengobatan hasilnya negatif

Pengobatan • Pasien menyelesaikan pengobatan sesuai • Pasien menyelesaikan


lengkap durasi pengobatan yang ditetapkan pengobatan sesuai durasi
• Tidak ada bukti untuk dinyatakan sembuh pengobatan yang ditetapkan
atau gagal • Tidak ada bukti untuk
dinyatakan sembuh atau
gagal
HASIL AKHIR PADUAN JANGKA PENDEK PADUAN JANGKA
PENGOBATAN PANJANG
Putus berobat Pasien tidak menelan obat atau berhenti Pasien tidak menelan obat atau
berobat selama 2 bulan berturut-turut atau berhenti berobat selama 2 bulan
lebih berturut-turut/lebih
Gagal paduan pengobatan yang diberikan perlu paduan pengobatan yang
dihentikan dan diubah secara permanen diberikan perlu dihentikan dan
dengan alasan salah satu /lebih sbb : diubah secara permanen
• Tidak ada respon perbaikan klinis dengan alasan salah satu/ lebih
dan/atau bakteriologis sbb:
• Adanya efek samping obat • Tidak ada respon perbaikan
• Adanya bukti tambahan resistansi obat klinis dan/atau
yang ada dalam paduan yang saat ini bakteriologis
diberikan berdasarkan hasil uji kepekaan • Adanya bukti tambahan
obat resistansi obat yang ada
dalam paduan yang saat ini
*) Untuk pengobatan jangka pendek, terjadi diberikan berdasarkan hasil
resistansi tambahan terhadap OAT lini kedua uji kepekaan obat
utama dikategorikan sebagai “Gagal karena
perubahan diagnosis”.
HASIL AKHIR PADUAN JANGKA PENDEK PADUAN JANGKA PANJANG
PENGOBATAN
Meninggal Pasien meninggal oleh sebab apapun Pasien meninggal oleh sebab apapun
dalam masa pengobatan dalam masa pengobatan
Tidak dievaluasi • Pasien pindah berobat tapi hasil akhir • Pasien pindah berobat tapi hasil
pengobatan tidak diketahui/ tidak akhir pengobatan tidak
dilaporkan kembali diketahui/ tidak dilaporkan
• Pasien tidak ada hasil pengobatan kembali
sampai periode pelaporan • Pasien tidak ada hasil pengobatan
sampai periode pelaporan
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai