RESISTAN OBAT
(PENGOBATAN JANGKA PANJANG)
-UAS20220823 1
Outline
qPendahuluan
qIndikasi LTR
qPemeriksaan Penunjang & baseline
qPenyusunan LTR
qPrinsip & Durasi LTR
qPemantauan LTR
qCase
-UAS20220823 2
PENDAHULUAN
• Rekomendasi WHO 2020, pengobatan TB RO di Indonesia menggunakan
paduan tanpa obat injeksi.
• Paduan pengobatan jangka pendek (9–11 bulan) à STR
• Paduan jangka panjang (18–24 bulan) à LTR.
• LTR: menyesuaikan riwayat pengobatan & kondisi klinis (uji kepekaan OAT lini
2, riwayat intoleransi, & komorbid (interaksi OAT dengan obat lain).
-UAS20220823 3
INDIKASI LTR
Kriteria Pasien Paduan Pengobatan TB RO LTR:
– TB pre-XDR
– TB XDR
– Gagal pengobatan STR
– Pernah mendapat OAT lini kedua selama >1 bulan
Terbukti/ diduga resistan terhadap Bdq, Cfz, Lzd
STR
–
– Hasil LPA terdapat mutasi inhA & katG
– Lesi paru luas, kavitas di kedua lapang paru
– TB ekstra paru berat atau dengan komplikasi (ME, spondilitis,
milier, perikarditis, abdomen)
-UAS20220823 4
-UAS20220823 5
Pengobatan LTR
Sebelum memulai LTR:
üPengkajian riwayat pasien:
• Apakah memenuhi STR (anamnesis & data sebelumnya).
• Apakah terdapat resistansi fluorokuinolon (riwayat konsumsi Lfx/ Mfx ≥1 bulan atau
pernah berobat TB RO sebelumnya & memiliki hasil uji kepekaan OAT).
• Apakah kontak erat pasien TB pre-XDR/ XDR (diobati/ tidak diobati).
• Apakah pernah mendapatkan pengobatan TB RO (Lfx/ Mfx, Cfz, Eto atau Bdq ≥1 bulan).
üApakah pasien merupakan kasus TB paru atau ekstraparu berat.
üApakah dalam keadaan hamil/ sedang menyusui.
ØBila terdapat salah satu atau lebih kemungkinan di atas, maka harus diberi
LTR.
-UAS20220823 6
Pemeriksaan Mikrobiologi TB RO
üTes Cepat Molekuler à Dx
üPemeriksaan mikroskopis BTA (Ziehl-Neelsen) à Dx, FU
üPemeriksaan biakan (LJ/ MGIT) à Dx, FU
üUji Kepekaan secara Fenotipik (SDP) à Dx
üPemeriksaan LPA Lini Dua à Dx, FU bila tdk konfersi
• LPA lini pertama mendeteksi resistansi rifampisin (rpoB), isoniazid (inhA & katG)
& ethionamide/ prothionamide (inhA),
• LPA lini kedua mendeteksi resistansi flurokuinolon (gyrA & gyrB) & injeksi lini
kedua (eis & rrs).
üPasien dapat dipertimbangkan pindah dari LTR ke STR bila pengobatan LTR <30
hari, bukan kasus TB RO paru/ ekstraparu berat & pasien tidak hamil à
Pertimbangan TAK.
-UAS20220823 9
Paduan Jangka Panjang Tanpa Injeksi
üPengobatan dimulai dengan lima obat
TB yang diperkirakan efektif & terdapat
setidaknya tiga obat setelah
penggunaan Bdq dihentikan.
üPola resistansi & riwayat pengobatan
TB harus diperhatikan dalam menyusun
paduan.
Langkah penyusunan paduan LTR
§ Pemilihan Grup C disesuaikan kondisi pasien,
mempertimbangkan urutan efektivitas obat.
§ Lfx lebih dianjurkan daripada Mfx (< QT memanjang).
§ Pemberian Bdq dapat ditambahkan Z (bekerja sinergis).
§ Dosis Lzd dapat diturunkan 300 mg/ hari bila terjadi
toksisitas.
§ Pemberian Bdq & Dlm secara bersamaan aman, kedua
obat diberikan hanya selama 6 bulan.
§ Vit B6 diberikan bila dapat Lnz/ Cs
-UAS20220823 10
Paduan Jangka Panjang Tanpa Injeksi
Bdq(6) – Lfx atau Mfx – Lzd – Cfz – Cs / Lfx atau Mfx –Lzd –Cfz - Cs Total pengobatan minimal 18 bulan
Bila karena suatu kondisi, mis. ESO serius yang mengakibatkan salah 1 obat harus
dihentikan, tidak perlu ditambahkan obat lain karena paduan sudah memiliki 3 obat.
Note: Obat Bdq & Dlm hanya
diberikan selama 6 bulan.
Vitamin B6 (piridoxin) dapat diberikan bila pasien mendapatkan Lnz atau Cs.
Inj Amk atau S dapat diberikan hanya bila pilihan obat oral di grup C tidak mencukupi
-UAS20220823 11
Dosis Obat TB RO (Usia ≥ 15 tahun)
ü Dosis selalu disesuaikan dengan peningkatan atau
penurunan berat badan.
ü Pada pasien dengan gangguan ginjal, pemberian
dosis obat bisa dilakukan adjusting dose.
ü Pada kondisi tertentu (ESO) obat bisa di stop
sementara.
-UAS20220823 12
Case
Seorang wanita, 42 tahun, rujukan PKM.
Diagnosis: TB RO Paru-RR-sekunder (gagal katagori 1)
• Keluhan: batuk 3 bln, panas naik turun, penurunan BB drastis.
• Riwayat terapi TB SO di PKM (PL-September 2021)
• TCM M TB Detected, Rif Resistan.
• Komorbid: tidak ada.
• Pekerjaan: karyawan swasta & perokok aktif.
• Kontak TB RO & pengobatan quinolone tidak ada. Belum ada IK saat terapi TB SO
sebelumnya.
-UAS20220823 13
Hasil Base Line
• Catat identitas lengkap (No telp, NIK, BPJS)
• Petugas Kesehatan atau bukan, Vaksin BCG
• PE: BB : 38 kg; TB : 149 cm; TD : 90/60 mmHg, Nadi : 95 x/mnt, RR : 20 x/mnt, Suhu : 37,5, SpO2 : 98% RA.
• Hematologi:
• Hb : 12,8, Lekosit : 9.070, Plt : 431.000, SGOT : 20, SGPT : 18, Bil Total : 0,30, Direk : 0,08, Indirek : 0,22,
Kreatinin : 0,8, Ureum : 15,8
• Asam Urat : 4,4, GDS : 119, TSH : 0,37, Albumin : 3,4*
• Na : 135, K : 4,7, Cl : 106, Ca : 8,8, Mg : 2,1
• HIV : Non Reaktif
• Tes Plano : Negatif*
• EKG: QTc: 400 ms BTA Smear
Mejelasakan:
Ø Klinis & Terapi
Ø Evaluasi & ESO
Ø IK & Pemantauan
Ø Jadwal kontrol dll
Ø SITB & TB 01-02
Ø Logistik & lembar serah terima
Desentralisasi Pengobatan TB RO
-UAS20220823 17
Case lanjutan
Kesimpulan: TB RO Paru Pre XDR
Terapi apa yang Anda rekomendasikan?
ü Bila sudah dimulai dengan STR à hasil uji kepekaan
menunjukkan resistansi florokuinolon àstatus pengobatan
ditutup & dicatat “Gagal karena perubahan diagnosis” à
Pasien didaftarkan kembali untuk terapi LTR mulai dari awal.
ü Bila sudah dimulai LTR à terapi dapat dilanjutkan dengan
menyesuaikan komposisi paduan berdasarkan uji kepekaan.
-UAS20220823 18
Case lanjutan
-UAS20220823 19
Pemantauan Pengobatan TB RO dengan Paduan
Jangka Panjang
Follow Up Bulan Ke 1 à tidak muncul (harus konfirmasi lab mikro) Mini cohort
-UAS20220823 21
Case lanjutan
Evaluasi klinis, BB
Efek samping
-UAS20220823 23
ESO TB RO
NEUROPATI
GANGGUAN TIDUR HIPOTIROID
(H, Km, Eto/ Pto, Lzd, Cs, Bdq, Clf,
(Lfx, Mfx) (Pto/ Eto, PAS)
Dlm)
GANGGUAN GASTROINTESTINAL KELAINAN FUNGSI HATI
TERATOGENIK
(Eto/ Pto,Mfx,Cfz,H,E,Z, Lzd, Bdq, Dlm, (Z, H, Eto/ Pto, E, Mfx, Lzd, Bdq,
(Eto/ Pto, Km)
PAS) PAS)
KELAINAN FUNGSI GINJAL NEURITIS OPTIK KELAINAN KULIT
(Km, Cm) (E, Lzd) (Cfz)
-UAS20220823 24
Saat mengkombinasi regimen LTR harus
juga memahami interaksi obat & efek
samping obat
Meningkatkan efektivitas & keamanan dari paduan
-UAS20220823 25
“KIE mengenai efek samping pengobatan mulai dari
awal, monitoring, pencegahan ESO & terapi”
–PMO
26
Take Home Messages
-UAS20220823 27
TERIMAKASIH
dr_ungky_paru@ub.ac.id
-UAS20220823 28
PENGOBATAN TB RESISTAN OBAT DALAM
KEADAAN KHUSUS
Pengobatan Ibu Hamil & Menyusui
• Bila HIV (-) & stabil à ditunda sampai trimester 2 (menghindari teratogenic) à
Koinfeksi HIVà segera terapi.
• Bdq & Cfz tidak diberikan ke ibu menyusui à akumulasi pada jaringan lemak
payudara & diekskresikan di ASI.
-UAS20220823 29