Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM DRY
SYRUP ERITROMISIN
1. TRISMA ZULITA SARI 201610410311033
2. DYAH AYU PIPIN LESTARI 201610410311128
3. NOVIA EKA PURIANI201610410311150
4. DENNY KURNIAWAN ARSAD 201610410311160
5. RICKA MBAREB WAHYU A. 201610410311169
6. ERSA MAYORI 201610410311178
7. AGUS PRATIWI 201610410311192

FARMASI D
BAB I - PENDAHULUAN
Sirup kering adalah sediaan berbentuk suspensi yang harus
direkonstitusikan terlebih dahulu dengan sejumlah air atau pelarut lain yang
sesuai sebelum digunakan. Sediaan ini adalah sediaan yang mengandung
campuran kering zat aktif dengan satu atau lebih dapar, pewarna, pengencer,
pendispersi, dan pengaroma yang sesuai (Depkes RI, 1995).
Karakteristik Bahan Obat

Nama bahan aktif : Eritromisin Stearat (FI V : 388)


Rumus molekul : C37H67NO13.C18H36O2 (FI V : 388)
Berat molekul : 1018,42 (FI V : 388)
pH : Antara 6,0 dan 11,0 (FI V, 381)
Pemerian : Serbuk atau hablur, putih agak kuning, tidak
berbau atau sedikit berbau tanah, rasa agak pahit.
Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat (FI V : 388)
Kemurnian : Eritromisin stearat adalah garam asam strearat dari
eritromisin, dengan asam stearat berlebih. Mempunyai
potensi setara dengan tidak kurang dari 550 µg eritromisin,
C37H67NO13.C18H36O2, per mg, dihitung terhadap zat anhidrat (FI
V : 388).
Dosis :
 1 bulan-1 tahun : 125 mg (4 kali sehari), bila perlu dosis dinaikkan 250
mg (4 kali sehari).
 2 tahun-7 tahun : 250 mg (4 kali sehari), bila perlu dosis dinaikkan 500
mg (4 kali sehari).
 8 tahun-17 tahun : 250 mg-500 mg (4 kali sehari), bila perlu dosis
dinaikkan 500 mg-1000 mg (4 kali sehari).
 Dewasa : 250 mg-500 mg (4 kali sehari), bila perlu dosis dinaikkan 500
mg- 1000 mg (4 kali sehari). (BNF 71 : 480)

Organoleptis bahan obat (FI V : 388)


Warna : Putih agak kuning
Bau : Tidak berbau atau sedikit berbau tanah.
Rasa : Agak pahit
Bentuk kristal : Serbuk atau hablur
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; larut dalam etanol, dalam
kloroform, dalam metanol dan dalam eter (FI V : 388).
Tinjauan Bahan Obat
FARMAKODINAMIK
Eritromisin adalah antibiotik golongang makrolida yang digunakan untuk
infeksi korine bacterium (difteria, sepsis corynebacteri, eritrasma); Pada
infeksi klamidia di sitem pernapasan, neonates, mata, atau genita;
Pengobatan Penumonia dengan bakteri Pneumonia kokus, M. pneumonia,
dan L. pneumophilia ; Sebagai pengganti penisilin pada orang yang alergi
penisilin dengan infeksi akibat staphylococcus, streptococcus, atau
pneumococcus ; Sebagai profilaksis terhadap endokartditis selama tindakan
gigi pada pasien dengan penyakit katup jantung.

EFEK SAMPING
Mual, muntah, anoreksia, dan diare yang disebabkan oleh rangsangan
langsung pada motilitas lambung adalah penyebab tersering
dihentikannya eritromisin dan diberikannya antibiotik lain. Eritromisin
dilaporkan meningkatkan toksisitas karbamazepin , kortikosteroid,
siklosporin, digoksin, warfarin, terfenadin, astemizol, dan teofilin
karena menghambat sitokrom P-450. Eritromisin oral (terutama dalam
dosis besar) sering menimbulkan iritasi saluran cerna seperti nyeri
epigastrium.
FARMAKOKINETIK
Basa eritromisin aktivitasnya menurun karena dirusak oleh asam lambung. Untuk
mencegah pengrusakan oleh asam lambung, basa eritromisin diberi selaput yang
tahan atau digunakan dalam bentuk ester stearate atau etilsuksinat. Adanya
makanan juga menghambat penyerapan eritromisin. Hanya 2-5% eritromisin yang
diekskresi dalam bentuk aktif melalui urin. Masa paruh eliminasi eritromisin
adalah sekitar 1,5 jam. Pada ibu hamil, kadar eritromisin dalam sirkulasi fetus
adalah 5-20% dari kadar obat dalam sirkulasi darah ibu.Obat ini diekskresi
terutama melalui hati. Dialysis peritoneal dan hemodialysis tidak dapat
mengeluarkan eritromisin dari tubuh. Pada wanita hamil pemberian eritromisin
stearate dapat meningkatkan sementara kadar SGOT/SGPT.

INTERAKSI OBAT
Dengan obat-obat yang bekerja pada sitokrom P-450
Karakteristik Bahan Tambahan

CMC Na
Pemerian : Serbuk granul putih hingga hampir putih, tak
berbau, tak berasa. Higroskopis setelah
pengeringan.
Kelarutan : Mudah terdispersi dalam air pada semua suhu
Kegunaan : Sebagai Suspending Agent dengan konsentrasi
0,1-1% digunakan untuk larutan oral.

Sukrosa
Pemerian : Serbuk Kristal/Kristal tidak berwarna/putih tidak
bebau dan berasa manis.
Kelarutan : Kelarutan dalam air 1 : 0,5 ( 1 : 0.2 pada suhu
100°C)
Kegunaan : Sebagai pemanis 67% b/v

Na Benzoat
Pemerian : Butiran atau serbuk hablur, putih, tidak berbau, atau
hampir tidak berbau.
Kelarutan :Kelarutan dalam air 1: 1,8
Kegunaan : Sebagai Pengawet dengan Konsentrasi 0,02 – 0,5%
Sakarin Na
Pemerian : Putih tidak berbau, aromatic lemah efloresen, serbuk
hablur, rasa manis dan kemudian rasa pahit
Kelarutan :Kelarutan dalam air 1: 1,2
Kegunaan : Sebagai Pemanis rentang konsentrasi untuk
pemakaian oral 0,075%-0.6%

Natrium Fosfat (Na2HPO4.2H2O)


Pemerian : Kristal putih dan berbau
Kelarutan : Sangat larut dalam air
Kegunaan : Sebagai dapar

Asam Fosfat (NaH2PO4.2H2O)


Pemerian :Tidak berbau, tidak berwarna/putih. Agak
deliquescenst kristal
Kelarutan :Kelarutan dalam air 1: 1
Kegunaan : Sebagai dapar
BAB II – PERHITUNGAN DOSIS,
TAKARAN, DAPAR, DAN ED
a. Dosis Eritromisin (BNF 71 halaman 480)
• 1 bulan-1 tahun : 125 mg (4 kali sehari), bila perlu dosis dinaikkan 250 mg
(4 kali sehari).
• 2 tahun-7 tahun : 250 mg (4 kali sehari), bila perlu dosis dinaikkan 500 mg
(4 kali sehari).
• 8 tahun-17 tahun : 250 mg-500 mg (4 kali sehari), bila perlu dosis
dinaikkan 500 mg-1000 mg (4 kali sehari).
• Dewasa : 250 mg-500 mg (4 kali sehari), bila perlu dosis dinaikkan 500
mg-1000 mg (4 kali sehari)

b. Dosis Bahan Aktif pertakaran


Target sasaran : 2 tahun-7 tahun
Alasan : Pasien dengan rentang usia 2 tahun-7 tahun lebih
menyukai obat dalam bentuk cair yang memiliki rasa manis
dibandingkan dengan bentuk tablet.
c. Lama Pengobatan : 3 hari
d. Bila dalam 1 sendok takar 5 ml mengandung 125 mg Erythromycin, maka dosis
yang dipakai:
• 1 bulan-1 tahun : 1 sendok takar
• 2 tahun-7 tahun : 2 sendok takar
• 8 tahun-17 tahun : 2-4 sendok takar
• Dewasa : 2-4 sendok takar

e. Dipilih dosis 125 mg/5 ml karena lebih efisien dalam pembuatan sediaan dan
pemakaiannya bisa untuk semua konsumendan pertimbangan stabilitas bahan
aktif pada penyimpanan.

f. Volume yang dibutuhkan

Volume Jumlah Volume


Usia
Minum Pemakaian Minum/sehari
1 bulan-1 tahun 5 ml 4 x sehari 20 ml

2 tahun-7 tahun 10 ml 4 x sehari 40 ml

8 tahun-17 tahun 10-20 ml 4 x sehari 40-80 ml

Dewasa 10-20 ml 4 x sehari 40-80 ml


Karena pengobatan ditujukan untuk pemakaian selama 3 hari, maka :

Usia Volume Volume minum selama


Minum/sehari 3 hari
1 bulan-1 tahun 20 ml 20 ml x 3 = 60 ml

2 tahun-7 tahun 40 ml 40 ml x 3 = 120 ml

8 tahun-17 tahun 80 ml 80 ml x 3 = 240 ml

Dewasa 80 ml 80 ml x 3 = 240 ml

g. Dipilih kemasan 60 ml
Alasan : lebih efektif dan efisien untuk semua konsumen yang
dituju dan pertimbangan stabilitas bahan aktif pada
penyimpanan.
Karakteristik Sediaan Eritromisin

Bentuk sediaan Dry Syrup


Kadar bahan aktif 125 mg/5 ml
pH sediaan 6 ,0 (6,0 – 11,0)
Ukuran partikel 10-15 µm
Viskositas ± 35 cps
Warna Coklat
Bau Tiramisu
Rasa Manis
Perhitungan Kebutuhan Dapar

NaH
  2PO4 = 0,1497 M BM :
Na2HPO4 = 9,2 x 10-3 M BM :
Sediaan yang dibuat sebanyak 60 ml

 1. NaH2PO4.2H2O yang dibutuhkan dalam 60 ml

 2. Na2HPO4.2H2O yang dibutuhkan dalam 60 ml

 
Perhitungan Expired Date

ED Eritromisin 2 tahun dihitung mulai dari masa produksi

ED Eritromisin skala kecil : 9 Oktober 2020


ED Eritromisin skala besar : 16 Oktober 2020
BAB III – PERSYARATAN UMUM
SEDIAAN

Menurut Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design hal 91


Persyaratan bentuk suspensi :
• Bahan yang tersuspensi tidak boleh cepat mengendap.
• Partikel yang mengendap pada dasar suspensi tidak boleh membentuk
massa yang keras, tetapi harus bisa terdispers secara homogen ketika
suspensi tersebut dikocok.
• Suspensi tidak boleh terlalu kental agar mudah dituang dari botol.
BAB IV – RANCANGAN SPESIFIKASI SEDIAAN
DAN ALUR PEMILIHAN BAHAN

RANCANGAN SPESIFIKASI SEDIAAN

Bentuk sediaan Dry Syrup


Kadar bahan aktif 125 mg/5 ml
pH sediaan 6 ,0 (6,0 – 11,0)
Ukuran partikel 10-15 µm
Viskositas ± 35 cps
Warna Coklat
Bau Tiramisu
Rasa Manis
Alur Pemilihan Bahan Tambahan

Bahan Aktif Erythromycin Stearat

Tidak larut dalam air Lebih stabil pada pH 6-8 Tidak berasa Terdapat air sebagai
pembawa

Kurang aseptabel
Di buat suspensi Perlu dapar
Air merupakan
media
Dapar fosfat Perlu pemanis
Perlu suspending agent Perlu perasa pertumbuhan
mikroba

Sakarin-Na
CMC-Na , Xanthan Gum,Mc Cerry, jeruk,
sukrosa
sirsak, pisang
Perlu pengawet

Na benzoat
BAB V – FORMULASI SEDIAAN DAN BAGAN
ALIR

FORMULA 1

FORMULA 2
FORMULA 2

FORMULA 1
Formula 1
Formula 2
Kalibrasi botol 60 ml

Timbang Asam fosfat, Na-fosfat

Masukkan mortir, gerus ad homogen

Timbang CMC-Na, ½ bagian dimasukkan dalam mortir, gerus ad


homogen (campuran 1)

Timbang Na-sakarin, sukrosa dan Na-


benzoat

Masukkan mortir, gerus ad homogen (campuran


2)

Campuran 1 dimasukkan dalam campuran 2, gerus ad homogen


(campuran 3)

Larutkan pewarna dengan aquadest

Tambahkan larutan pewarna pada campuran 3 ad terbentuk masa


granul

Diayak, kemudian dioven

Timbang eritromisin stearat, campur dengan granul ad homogen

Campur sisa CMC-Na dengan granul ad homogen, masukkan


botol
BAB VI– RANCANGAN PRODUKSI SCALE UP,
CARA PERACIKAN DAN BAGAN ALIR

•  Eritromisin ;

• CMC Na :

• Asam Fosfat : 5,60 g


• Natrium Fosfat : 0,40 g
• Sakarin Na :

 • Sukrosa :
• Na Benzoat :
• Perasa : 12 Tetes
• Pewarna : 4 Tetes
• Aquadest :
• Disiapkan alat dan bahan
• Dikalibrasi botol 240 ml
• Ditimbang Asam Fosfat, dan Natrium Fosfat
• Dimasukkan Natrium Fosfat ke dalam mortir.
Digerus sampai halus
• Ditambahkan Asam Fosfat ke dalam mortir.
Digerus sampai halus dan homogen
• Ditimbang CMC Na • Ditambahkan Campuran I kedalam Campuran II.
• Dimasukkan 1⁄2 CMC Na ke dalam mortir. Digerus sampai halus dan homogen (Campuran
Digerus sampai halus dan homogen (Campuran III)
I) • Dilarutkan Pewarna dengan ± 2 ml. Diaduk
• Ditimbang Sukrosa dan Sakarin Na sampai homogen
• Dimasukkan Sakarin Na ke dalam mortir. • Ditambahkan Larutan pewarna ke dalam
Digerus sampai halus Campuran III sedikit demi sedikit. Digerus
• Ditambahkan Sukrosa ke dalam mortir. Digerus sampai terbentuk massa granul.
sampai halus dan homogen • Diayak massa granul dengan pengayak No. 12
• Ditimbang Na Benzoat • Granul di oven selama 15 menit dengan suhu
• Dimasukkan Na Benzoat ke dalam mortir. 45oC
Digerus sampai halus dan homogen (Campuran • Ditimbang Eritromisin Stearat
II) • Ditambahkan Eritromisin ke dalam granul.
Dicampur menggunakan toples sampai homogen
• Ditambahkan perasa sebanyak 12 tetes. Dicampur
menggunakan toples sampai homogen
PROSEDUR KERJA • Dimasukkan granul kedalam botol
• Botol diberi Etiket dan Label
BAB VII – PEMBAHASAN DAN HASIL EVALUASI
Dry syrup adalah salah satu suspensi kering, dimana sediaannya
dijadikan serbuk terlebih dahulu dan perlu penambahan air ketika akan
digunakan. Pada praktikum ini antibiotik yang digunakan dalam
pembuatan sediaan dry syrup adalah eritromisin. Alasan pemilihan
eritromisin dijadikan dry syrup berdasarkan dari sifat fisika kimia
eritromisin yaitu aktivitasnya akan menurun dalam beberapa hari jika
disimpan pada suhu kamar dalam bentuk larutan.

% yang digunakan
Nama Bahan Kadar
Formula 1 Formula 2
Eritromisin Stearat - 2,5 % 2,5%
CMC Na 0,1 – 1% 1% 0,1%
Asam Fosfat - 0,33% 0,33%
Natrium Fosfat - 0,17% 0,17%
Natrium Benzoat 0,02 – 0,5% 0,1% 0,1%
Sakarin Na 0,075 – 0,5 % 0,1% 0,1%
Sukrosa 15 – 20% 17% 17%
Perasa - - -
Pewarna - - -
Aquadest - 76,8% 77,7%
HASIL EVALUASI SKALA KECIL
Evaluasi Formula 1 Formula 2 Kesimpulan

Uji Rekonstitusi 5 menit 15 detik 39 detik Hasil F2 lebih baik daripada F1

MC (Moisture Content) 2,71% 2,07% Hasil F2 lebih baik daripada F1

pH 5,21 5,17 Hasil F1 lebih baik daripada F2

Hasil F2 lebih baik daripada F1 (lebih mendekati


Viskositas 385 cps 4,13 cps
rancangan spesifikasi)

Formula 1 Formula 2
800 8
600 6
400 4
200 2
0 0
6 12 30 60 6 12 30 60
Formula 1 Formula 2

Dari hasil evaluasi skala kecil , maka formula yang digunakan


untuk skala besar adalah formula 2
HASIL EVALUASI SKALA KECIL

1. Organoleptis

Warna Coklat

Rasa Manis

Bau Tiramisu

2. Uji MC (Moisture Content)


Persyaratan : 2% – 4% (Aulton, 2002)
Hasil : 2,19%
Kesimpulan : Uji MC memenuhi persyaratan
Pembahasan : Apabila % MC tidak memenuhi persyaratan seperti
kering maka granul harus dilakukan pembasahan kembali. Granul yang
terlalu kering , akan mempengaruhi sifat alir pada saat pengemasan.
sedangkan jika terlalu basah maka granul harus dioven kembali. Jika
granul terlalu basah akan mempengaruhi dari stabilitas bahan aktif
3. Uji Rekonstitusi
Persyaratan : ≤ 30 detik (Anief,1997)
Hasil : 26,2 detik
Kesimpulan : Waktu Rekonstitusi memenuhi persyaratan
Pembahasan : Evaluasi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui
waktu yang diperlukan sediaan untuk terdispersi dalam pembawa. Jika
waktu rekonstitusi melebihi persyaratan maka akan mempengaruhi dosis
yang diminum oleh pasien.
4. Penentuan pH
Persyaratan : 6,0 – 11,0 (FI V, Halaman: 99)
Hasil :
• pH sediaan diberi air lalu dibiarkan 1 minggu : 5,84
•pH sediaan baru : 5,81
Kesimpulan : pH sediaan tidak memenuhi persyaratan
Pembahasan : pH sangat berpengaruh pada tumbuhnya mikroba, dan
kestabilan larutan dalam penyimpanan. Apabila pH tidak cocok maka akan
cenderung berubah sifat fisiknya seperti bau tengik, warna dan rasa akan
berubah apabila disimpan dalam jangka waktu yang lama. pH Tidak
memenuhi persyaratan dapat disebakan karena pengaruh dari bahan-bahan
lain yang memiliki pH berbeda sehingga dapat mengakibatkan pergeseran pH
sediaan. Selain itu, dapat juga disebabkan karena penimbangan dapar kurang
teliti.
5. Uji Redispersi
Persyaratan : Maksimal 15x pengocokan (Anonim, 2012)
Hasil : 16,46 detik (11x pengocokan)
Kesimpulan : Uji Redispersi memenuhi persyaratan
Pembahasan : Redispersi memiliki arti pencampuran kembali suatu
sediaan suspensi setelah mengalami pengendapan secara sempurna. Sama hal
nya dengan uji rekonstitusi, jika uji redispersi tidak memenuhi persyartan
maka akan mempengaruhi dosis pemakaian pasien

6. Penentuan Ukuran Partikel


Persyaratan : 1-50µm (Emelia jurnal, 2013)
Hasil :
Kesimpulan : Uji Ukuran Partikel
Ukuran Partikel Jumlah (n)
memenuhi persyaratan
0 µm - 10µm 60

11 µm - 20µm 18 Pembahasan : uji ini bertujuan untuk


21 µm - 30µm 15
mengukur secara random partikel
dari sediaan suspensi yang dibuat.
31 µm - 40µm 6 Jika ukuran partikel terlalu besar
41 µm - 50µm 1 akan memberikan rasa berpasir saat
menmgkonsumsi sediaan.
7. Volume Terpindahkan
Persyaratan: Untuk sediaan dosis ganda memenuhi persyaratan yang
tertera. Volume rata rata cairan yang diperoleh dari 10 wadah tidak kurang
dari 100%, dan tidak ada satu wadahpun volumenya kurang dari 95% dari
volume yang tertera pada etiket. Jika A adalah volume rata rata kurang dari
100% dari volume yang tertera pada etiket, tetapi tidak ada satu wadahpun
volume nya kurang dari 95% dari volume yang tertera pada etiket, atau B
adalah volume rata rata tidak kurang dari 100% dan tidak lebih dari satu
wadahyang volume nya kurang dari 95%, tetapi tidak kurang dari 90%dari
volume yang tertera pada etiket (FI V Halaman 1614).
Hasil :

Sediaaan
Volume Awal
(ml)
Volume Akhir (ml) % Kesimpulan : Uji Volume
Sediaan 1 60 ml 58 ml 96,67% Terpindahkan tidak
Sediaan 2 60 ml 59 ml 98,33% memenuhi syarat.
Sediaan 3 60 ml 60 ml 100%
Sediaan 4 60 ml 55 ml 91,67%
Pembahasan : Jika volume
Sediaan 5 60 ml 62 ml 103,31%
Sediaan 6 60 ml 60 ml 100%
terpindahkan tidak sesuai
Sediaan 7 60 ml 59 ml 98,35% dengan persyaratan akan
Sediaan 8 60 ml 58 ml 96,67% mempengaruhi dosis dari
Sediaan 9 60 ml 61 ml 101,67% sediaan.
Sediaan 10 60 ml 60 ml 100%
Rata-Rata 98,67%
8. Volume Sedimentasi
Persyaratan : F= 1, makin besar fraksi ini makin baik kemampuan
suspensinya (Lachman, 1994)
Hasil :

Menit ke Volume Sedimentasi


Menit ke 0 100 ml
Menit ke 5 98 ml
Menit ke 10 96 ml   F=
Menit ke 15 95 ml
Menit ke 30 94 ml
Menit ke 60 93 ml

Kesimpulan : Uji Volume Sedimentasi memenuhi persyaratan


Pembahasan : Semakin kecil Volume sedimentasi maka laju
pengendapannya lambat.
9. Penentuan Berat Jenis
Persyaratan : > 1,00 g/ml (Emilia dkk, 2013)
Hasil :

Piknometer kosong 33,16 g

Piknometer + aqua 57,62 g

Piknometer + sediaan 56,60 g

Hasil : Berat jenis tidak memenuhi persyaratan


Pembahasan : Apabila berat jenis tidak memenuhi persyaratan
maka terjadi kemungkinan bahwa viskositas juga tidak
memenuhi persyaratan. Dikarenakan semakin besar nilai viskositas
suatu sediaan maka besar nilai berat jenis.
10. Penentuan Viskositas
Persyaratan : 37-396 cps (SNI)
Hasil :

Grafik Viskositas Skala Faktor


Speed Viskositas
Pembacaan Koreksi
30
25 60 5,5 1 5,5 cps
20
15 30 1,5 2 3 cps
10 12 1,5 5 7,5 cps
5
0 6 2,5 10 25 cps
6 12 30 60
Grafik Viskositas
Kesimpulan : viskositas tidak memenuhi persyaratan
Pembahasan : Viskositas yang terlalu rendah akan meningkatkan
laju pengendapan.
BAB VIII – PENUTUP

Uji Persyaratan Hasil Kesimpulan


Bau
Bau Tiramisu,
Tiramisu,
Bau
Bau tiramisu,
tiramisu, warna
warna coklat,
coklat, rasa
rasa
Organoleptis
Organoleptis warna
warna coklat,
coklat, rasa
rasa Memenuhi
Memenuhi persyaratan
persyaratan
manis
manis manis
manis
MC 2 – 4% 2,19% Memenuhi Persyaratan
MC 2 – 4% 2,19% Memenuhi Persyaratan
pH 6,0 – 11,0 5, 81 Tidak memenuhi Persyaratan
pH 6,0 – 11,0 5, 81 Tidak memenuhi Persyaratan
Rekonstitusi ≤ 30 detik 26,2 detik Memenuhi Persyaratan
Rekonstitusi ≤ 30 detik 26,2 detik Memenuhi Persyaratan
Redispersi Maksimal 15x pengocokan 11x pengocokan Memenuhi persyaratan
Redispersi Maksimal 15x pengocokan 11x pengocokan Memenuhi persyaratan
Volume = > 100% = 98,67%
Tidak memenuhi Persyaratan
Terpindahkan
Volume Tidak 1 wadahpun > 95% 1 wadah = 91,67%
Tidak memenuhi Persyaratan
Terpindahkan 1-50µm
Ukuran partikel 1-50µm Memenuhi persyaratan
1-50µm
Ukuran partikel 1-50µm Memenuhi persyaratan
viskositas 37 – 396 cps 27,13 cps Tidak memenuhi persyaratan
viskositas
Berat Jenis 37 – 396
> 1,00 cps
g/ml 27,13g/ml
0,96 cps Tidak
Tidak memenuhi
memenuhi persyaratan
Persyaratan
Volume
Berat Jenis F=1,
> 1,00makin
g/ml besar fraksi ini makin 0,96
0,93 g/ml
ml Tidak memenuhi
Memenuhi Persyaratan
persyaratan
Sedimentasi baik kemampuan suspensinya
Volume F=1, makin besar fraksi ini makin
0,93 ml Memenuhi persyaratan
Sedimentasi baik kemampuan suspensinya

Anda mungkin juga menyukai