Ethylsuccinate
Rizka
Kelompok 4D Ramaza
:
Elok Faikoh
Nurillah Dwi
Novarienti
Yuni Rahmi
LOGO
Contents
1
Formula Pustaka
Formula Akhir
Aturan Pakai
Diagram
Teknologi
Sediaan
Farmasi
Farmakologi
Obat
Farmakologi Obat
Indikasi
Infeksi saluran pernapasan atas ringan sampai tingkat moderat
disebabkan oleh Streptococcus pyogenes, Streptococcus pneumoniae,
Haemophilus influenzae.
Infeksi saluran pernapasan bawah dari ringan sampai moderat
keparahan yang disebabkan oleh Streptococcus pneumoniae atau
Streptococcus pyogenes.
Listeriosis disebabkan oleh Listeria monocytogenes.
Pertusis (batuk rejan) yang disebabkan oleh Bordetella pertussis.
Infeksi saluran pernapasan karena Mycoplasma pneumoniae.
Infeksi kulit dan struktur kulit ringan sampai keparahan sedang
disebabkan oleh Streptococcus pyogenes atau Staphylococcus aureus
(staphylococci resisten mungkin muncul selama pengobatan).
Legionnaires' Disease yang disebabkan oleh Legionella pneumophila
Farmakologi Obat
Indikasi
Difteri, infeksi karena Corynebacterium diphtheriae.
Eritrasma, dalam pengobatan infeksi karena Corynebacterium
minutissimum.
Amebiasis usus yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica.
Penyakit akut radang panggul yang disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae.
Sifilis disebabkan oleh Treponema pallidum: Eritromisin adalah pilihan
alternatif pengobatan untuk sifilis primer pada pasien alergi terhadap
penisilin. Dalam pengobatan sifilis primer, pemeriksaan cairan tulang
belakang harus dilakukan sebelum pengobatan dan sebagai bagian dari
tindak lanjut setelah terapi.
Ketika tetrasiklin merupakan kontraindikasi atau tidak ditoleransi,
eritromisin diindikasikan untuk pengobatan uretritis nongonococcal
disebabkan oleh Ureaplasma urealyticum.
terhadap
antibiotik
ini.
Eritromisin
Anakanak
Pengobatan
Amebiasis &
Penyakit lain
Dewasa
Dosis
Pengobatan
Uretritis
Pengobatan
Sifilis
Anak-anak
Usia, berat badan, dan tingkat keparahan infeksi merupakan faktor
penting dalam menentukan dosis yang tepat.
Pada infeksi ringan sampai sedang dosis biasa eritromisin
etilsuksinat untuk anak-anak adalah 30 sampai 50 mg / kg / hari
dalam dosis terbagi setiap 6 jam.
Untuk infeksi yang lebih berat dosis ini dapat dua kali lipat.
Jika dosis dua kali sehari yang diinginkan, satu-setengah dari total
dosis harian dapat diberikan tiap 12 jam.
Dosis juga dapat diberikan tiga kali sehari dengan pemberian
sepertiga dari total dosis harian setiap 8 jam.
Dewasa
400 mg eritromisin etilsuksinat setiap 6 jam adalah dosis
biasa.
Dosis dapat ditingkatkan sampai 4 g per hari sesuai dengan
tingkat keparahan infeksi.
Jika dosis dua kali sehari yang diinginkan, satu-setengah dari
total dosis harian dapat diberikan tiap 12 jam.
Dosis juga dapat diberikan tiga kali sehari dengan pemberian
sepertiga dari total dosis harian setiap 8 jam.
Dosis
Anak-anak:
Text
30 sampai 50 mg /
kg / hari dalam
dosis terbagi
selama 10 sampai
14 hari.
Untuk
Amebiasis
Dewasa:
Text
400 mg empat kali
Text
sehari selama 10
sampai 14 hari.
Efek Samping
Efek samping yang paling sering pada
penggunaan eritromisin oral adalah:
1
Gangguan
gastrointes
tinal.
Seperti
mual,
muntah,
sakit
perut,
diare dan
anoreksia.
Gejala
hepatitis,
disfungsi
hati dan /
atau hasil
tes fungsi
hati yang
abnormal
dapat
terjadi.
Pankreatiti
s dan
kejangkejang
Kehilangan
pendengaran
bisa terjadi
terutama pada
pasien dengan
insufisiensi
ginjal dan
pada pasien
yang
menerima
dosis tinggi
eritromisin.
NOTE
Erythromycin
Ethyl
Succinate
Rumus Kimia:
C43H75NO16
Berat Molekul:
862,1
Sumber: Sean C Sweetman,
2005
Komposisi
Kelarutan
Inkompatibilitas
& Penyimpanan
Diagram
Teknologi
Sediaan
Farmasi
Pemilihan
Bentuk &
Kekuatan
Sediaan
Formula
pustaka
Pemilihan Bentuk
Alasan Pemilihan bentuk sediaan :
Bentuk sediaan yang tepat (formula) untuk zat aktif
eritromisin etilsuksinat yaitu suspensi kering karena pada
umumnya antibiotik akan terurai atau tidak stabil jika
dilarutkan lama dalam pembawa air.
Obat tidak diformulasikan dalam bentuk basanya, tapi
dalam bentuk garamnya yaitu eritromisin etilsuksinat karena
kelarutannya di dalam air yang rendah jika obat dalam
bentuk base.
Selain itu, eritromisin etilsuksinat memiliki sifat yang
tidak pahit, sehingga menjadi pilihan untuk sediaan oral.
Kekuatan sediaan
[FOI] Formularium Obat InHealth 2014
Edisi VI Periode Januari Desember 2014
(hal : 19)
Kekuatan sediaan Eritromisin etilsuksinat
untuk suspensi yaitu 200mg/5ml (untuk tiap
5mL suspensi mengandung eritromisin
etilsuksinat 200 mg)
Formula pustaka
Diagram
Teknologi
Sediaan
Farmasi
Sifat dan
Fungsi
Eksipien
Formula
Akhir
Fungsi
Eritromisin Etilsuksinat
Zat aktif
Na CMC
Sorbitol
Bahan pengikat
Nipagin
Pengawet antimikroba
Strawberry Essence
Eritrosin
Bahan pewarna
Aerosil
Data Preformulasi
1.
Khasiat
: Antibiotik, obat malaria.
Pemerian
: serbuk hablur putih atau sedikit kuning, praktis tidak berbau,
tidak berasa.
pH : 6-8,5
Kelarutan
: Sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol dan
dalam PEG 400.
Stabilitas :
Stabil pada pH
tertentu
Perlu dapar,
dapar phosfat
Dibuat
sediaan
suspensi
rekonstitusi
Perlu
pembasah /
wetting agent
Sorbitol
Perlu suspending
agent, CMC - Na
Media air
setelah
rekonstitusi
merupakan
media
pertumbuhan
mikroba
Ditambahkan
pengawet
Nipagin
Tidak stabil
dalam air
Dibuat sediaan
suspesi
rekonstiusi
Ditambah
perasa
Strawberry
essence
Sediaan
ditujukan untuk
anak-anak
Bahan aktif
tidak berasa
Ditambah
pemanis
sorbitol
Formula Akhir
Bahan
Fungsi Bahan
Alasan Penambahan
Zat aktif
Nipagin
Pengawet
Pengikat
Menyatukan bahan-bahan
agar terbentuk massa
Aerosil
Absorben
Absorben
Etanol
Pelarut
Bahan
Fungsi Bahan
Alasan penambahan
CMC - Na
Suspending agent
Strawberry essens
Pengaroma
Eritrosin
Pewarna
Dapar phosfat
Buffer
Eritromiin memiliki pH 6
8,5 sehingga perlu buffer
untuk mempertahankan pH
eritromisin tersebut.
Bahan
Fungsi Bahan
Alasan Penambahan
Sorbitol
Aquadest
Pelarut
Pelarut
Diagram
Teknologi
Sediaan
Farmasi
Penimbanga
n
Prosedur
Pembuatan
Perhitungan
Penimbangan bahan untuk 1000 botol, untuk tiap botol berisi 60 mL
sediaan.
1. Eritromisin etilsuksinat
200mg/5ml = 40mg/ml x 60000ml = 2400 g
4/100 x 60000ml = 2400 g
2. Na CMC
1/100 x 60000 ml = 600 g
3. Sorbitol
5/100 x 60000 ml = 3000 g
4. PVP
1/100 x 60000 ml = 600 g
5. Nipagin
0,05/100 x 60000 ml = 30 g
6. Strawberry essence
0,2/100 x 60000 ml = 120 mL
7. Eritrosin
0,05/100 x 60000 ml = 30 g
8. Aerosil
0,1/100 x 60000 ml = 60 g
9. Etanol = 1 ml x 1000 = 1000 ml
10. Dapar phosfat = ditambahkan hingga pH mencapai 6 8,5
11. Aquadest = qs
NO
Bahan
Penimbangan (gr)
2,4
Na CMC
0,6
Sorbitol
0,6
Nipagin
0,03
Strawberry essens
0,12
Eritrosin
0,03
Aerosil
0,06
Etanol
1 ml
10
Dapar phosfat
11
Aquadest
qs
Prosedur Pembuatan
Alat dan Bahan :
*Alat :
1.Lumpang dan alu
2.Spatula
3.Kertas perkamen
4.Pengayak mesh 20
5.Cawan porselen
6.Beker glass
7.Pipet tetes
8.Timbangan
9.Botol 60 ml
* Bahan :
1. eritromisin etilsuksinat
2. Na CMC
3. Sorbitol
4. PVP
5. Nipagin
6. Strawberry essence
7. Eritrosin
8. Aerosil
Cara Kerja :
1.Alat dan bahan disiapkan.
2.Bahan-bahan ditimbang. Botol dikalibrasi 60 ml.
3.Masing-masing bahan digerus.
4.Eritromisin etilsuksinat dimasukkan ke dalam lumpang, kemudian
ditambahkan sorbitol digerus sampai halus dan homogen.
5.Lumpang yang berisi eritromisin etilsuksinat ditambahkan CMC Na,
Nipagin, eritrosin, dan strawberry essence, kemudian digerus sampai
homogen.
6.Larutkan PVP dalam 1 ml etanol setelah itu masukkan ke dalam
mortar yang telah berisi bahan campuran sedikit hingga terbentuk
homogen dan terbentuk massa yang kompak.
7.Massa yang telah terbentuk diayak dengan pengayak mesh 20.
8.Granul ditimbang sebanyak 6,84 g dimasukkan ke dalam wadah
Diagram
Teknologi
Sediaan
Farmasi
Aturan Pakai
Daftar
Pustaka
Aturan Pakai
Dewasa
Diketahui : kekuatan sediaan = 40mg/ml
Dosis dewasa : 400mg = 4 x sehari
40mg/ml = 400mg/10ml
1 x minum = 10 ml atau 2 sendok takar 5ml
4 x minum = 40 ml
Anak-anak
Diketahui : kekuatan sediaan = 40mg/ml
Dosis anak = 30-50 mg/KgBB = 2-4 x sehari
40mg/ml = 30mg/0,75ml
40mg/ml = 50mg/1,25ml
Jadi, 0,75ml-1,25ml/KgBB = 2-4 x sehari
Untuk 2-4 x sehari :
(30mg/0,75ml) x 2-4 = 60mg/1,5ml 120mg/3ml = - sendok teh
(50mg/1,25ml) x 2-4 = 100mg/2,5ml 200mg/5ml = - 1 sendok teh
Daftar Pustaka
Departemen kesehatan Republik Indonesia. FOI (formularium Obat
InHealth 2014) edisi IV
Ersa Yuliza. 2014. Industri Farmasi Merancang Sediaan Obat.
Universitas andalas
http://www.rxlist.com/script/main/mobileart-rx.asp?drug=erythrom
ycin-ethylsuccinate&monotype=rx-od&monopage=9
Melissa Alviany. 2008. Formulasi Suspensi. FMIPA UI
Sweetman, Sean C. Blake PS. 2005. Martindale, 34th edition, Great
Britain.
http://www.jindchem.com/product/food-grade-cmc.html
www.themegallery.com
LOGO