Anda di halaman 1dari 11

BEDA TETAP (Permanent Difference)

dan
BEDA WAKTU (Temporary difference)
Perbedaan antara standar
akuntansi (SAK) dengan peraturan
pajak (Fiskal) disebabkan oleh
perbedaan yang sifatnya tetap dan
perbedaan yang sifatnya temporer.
Untuk memahami penerapan PSAK
46 langkah pertama adalah
memahami kedua perbedaan
tersebut di atas.
BEDA TETAP PENGHASILAN
PENERIMAAN YANG MENURUT SAK
MERUPAKAN PENGHASILAN TETAPI MENURUT
UNDANG-UNDANG PPh BUKAN OBYEK PPh.
Contoh : Dividen yang diterima oleh PT sebagai WP DN,
BUMN, BUMD serta Koperasi, dari penyertaan modal pada
badan usaha yang didirikan/berkedudukan di Indonesia
dengan syarat tertentu.
PENERIMAAN YANG MENURUT SAK BUKAN
MERUPAKAN PENGHASILAN TETAPI MENURUT
UNDANG-UNDANG PPh MERUPAKAN OBYEK
PPh.
Contoh : Penerimaan hibah/bantuan dari pihak-pihak yang
ada hubungan istimewa.
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL
Catatan : Wajib Pajak Tetap Berkewajiban melampirkan
Laporan Keuangan dalam penyampaian SPT Tahunan PPh.

BEDA TETAP BIAYA


PENGELUARAN YANG MENURUT SAK
MERUPAKAN BEBAN TETAPI MENURUT
UNDANG-UNDANG PPh TIDAK BOLEH
DIKURANGKAN DARI PENGHASILAN BRUTO
Contoh : Pasal 9 UU PPh YANG DIKENAKAN PPh FINAL .
BEDA TETAP YANG MURNI
BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH DAN
MEMELIHARA PENGHASILAN YANG BUKAN
MERUPAKAN OBJEK PAJAK.
BIAYA UNTUK MENDAPATKAN, MENAGIH DAN
MEMELIHARA PENGHASILAN YANG DIKENAKAN
PPh FINAL
Catatan : Bagi wajib pajak yang memperoleh penghasilan
yang bukan merupakan objek pajak atau penghasilan yang
dikenakan PPh Final dan penghasilan yang dikenakan PPh
tarif pasal 17 wajib memisahkan biaya langsung. Untuk biaya
tidak langsung harus dialokasikan secara proporsional
berdasarkan penghasilan bruto.
PENGGANTIAN/IMBALAN SEHUBUNGAN
DENGAN PEKERJAAN/JASA YANG DIBERIKAN
DALAM BENTUK NATURA/KENIKMATAN,
KECUALI PENYEDIAAN MAKANAN DAN
MINUMAN UNTUK SELURUH PEGAWAI DAN
KENIKMATAN DI DAERAH TERTENTU DAN
YANG BERKAITAN DENGAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN YANG DITETAPKAN OLEH
MENTERI KEUANGAN.
BANTUAN/SUMBANGAN
SANKSI ADMINISTRASI PERPAJAKAN
KERUGIAN USAHA DARI LUAR NEGERI
RUGI KARENA PENJUALAN/PENGALIHAN
AKTIVA DAN/ATAU HAK YANG DIMILIKI YANG
TIDAK DIPERGUNAKAN DALAM KEGIATAN
USAHA DALAM RANGKA MENDAPATKAN,
MENAGIH, DAN MEMELIHARA
PENGHASILAN.
PPh PASAL 26 YANG DITANGGUNG OLEH
PEMBERI PENGHASILAN, KECUALI DALAM
MENGHITUNGNYA MENGGUNAKAN METODE
GROSS UP. (PPh 26 ATAS DIVIDEN TIDAK
BOLEH DENGAN METODE GROSS UP)
BEDA TETAP YANG DISEBABKAN TIDAK
DIPENUHI SYARAT-SYARAT KHUSUS
BIAYA PERJALANAN
Biaya perjalanan yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
adalah biaya perjalanan pegawai perusahaan untuk kepentingan
perusahaan yang dilengkapi dengan bukti-bukti sah, misal : surat
tugas, tiket, kuitansi hotel atau bukti pembayaran ke Biro
Perjalanan.
BIAYA PROMOSI
Biaya promosi yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto
adalah biaya promosi yang didukung bukti
pemasangan/pemuatan iklan, pembuatan barang-barang
promosi dll. Biaya promosi harus dibedakan dengan sumbangan.
BIAYA ENTERTAINMENT
Biaya entertainment yang dapat dikurangkan dari penghasilan
bruto adalah biaya entertainment yang benar-benar dikeluarkan
(FORMAL) ada hubungannya dengan kegiatan usaha wajib
pajak dan dibuatkan daftar nominatif (dilampirkan di SPT
Tahunan PPh)
Isi Daftar Nominatif meliputi : Nomor urut, Tanggal, Nama,
Tempat, Alamat, Jenis dan Jumlah Entertainment yang
diberikan, serta Nama, Posisi, Nama Perusahaan, dan Jenis
Usaha Relasi yang di entertain.
BIAYA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Biaya penelitian dan pengembangan yang dapat dikurangkan
dari penghasilan bruto adalah hanya biaya penelitian dan
pengembangan yang dilakukan di Indonesia.
KERUGIAN PIUTANG
Selain Bank dan SGU, Piutang yang dapat dihapuskan adalah
piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dan dibuatkan
daftar nominatif (dilampirkan di SPT Tahunan PPh)
BEDA TETAP YANG DISEBABKAN
PRAKTIK-PRAKTIK AKUNTANSI YANG
TIDAK SEHAT
Baik menurut SAK maupun Undang-Undang PPh
tidak mengakuinya sebagai beban.
Keperluan pribadi pemilik atau pemegang
saham dan keluarganya yang dibayar
perusahaan dan dibukukan sebagai beban
usaha.
Keperluan pribadi pegawai perusahaan yang
dibayar perusahaan dan dibukukan sebagai
beban usaha.
BEDA WAKTU
MERUPAKAN PERBEDAAN PEMBEBANAN BIAYA TIAP-
TIAP TAHUN BUKU/TAHUN PAJAK KARENA PERBEDAAN
METODA YANG DIGUNAKAN, TETAPI SECARA
KESELURUHAN JUMLAH YANG DIBEBANKAN SEBAGAI
BIAYA ADALAH SAMA.
Contoh :
1. Penyusutan/Amortisasi
2. Penilaian Persediaan
3. Penyisihan Kerugian Piutang, kecuali untuk Bank dan Sewa Guna
Usaha dengan Hak Opsi, Cadangan Untuk Usaha Asuransi,
Cadangan pembangunan sarana/prasarana untuk yayasan yang
bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan; serta Cadangan Biaya
Reklamasi untuk Usaha Pertambangan
4. Laba Rugi selisih Kurs
5. Laba Rugi atas Penilaian Efek
6. Laba Rugi atas Penyertaan Saham

Anda mungkin juga menyukai