Kelompok Promosi Kesehatan Kasus D
Kelompok Promosi Kesehatan Kasus D
FG 5
Kasus D
2 4
Perencanaan promosi Rencana Implementasi
Kesehatan dan SAP
5 Evaluasi
STUDY KASUS D
Seorang perawat OHN yang bekerja di sebuah
perusahaan yang memiliki 700 orang tenaga pekerja
dengan sebagian besar pekerja adalah wanita. Kegiatan
utama pekerja adalah memotong, menggunting bahan,
menjahit baju serta melakukan packing. Aktivitas
tersebut sebagian besar dilakukan pekerja dengan posisi
duduk dan tidak menggunakan APD (masker) dalam
melakukan pekerjaan tersebut. Pekerja mengeluh sering
batuk dan pilek sejak bekerja di perusahaan tersebut.
PENGKAJIAN
A. Gambaran Masalah Kesehatan Sesuai Kasus
Para pekerja melakukan sebagian besar pekerjaan dengan kondisi duduk
dan tidak menggunakan APD (Masker). Pekerja sering batuk pilek sejak
bekerja diperusahaan tersebut.
B. Faktor-Faktor Penyebab Masalah Kesehatan Muncul
1. Aktivitas pekerjaan sebagian besar dilakukan pekerja dengan
kondisi duduk.
2. Pekerja tidak menggunakan APD (Masker) saat melakukan
pekerjaan.
3. Ketidaktahuan tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan
kerja.
C. Populasi yang Berisiko atau yang Memiliki Masalah ini
Para pekerja yang melakukan Aktivitas pekerjaannya tanpa memakai APD
(Masker) dan Aktivitas tersebut sebagian besar dilakukan pekerjaan
dengan kondisi duduk.
D. Pengkajian Risiko Masalah Kesehatan
Untuk kasus D didapatkan data berikut Seorang perawat OHN yang bekerja di
sebuah perusahaan yang memiliki 700 orang pekerja dengan sebagian besar pekerja
adalah wanita. Kegiatan utama pekerja adalah, menggunting bahan, menjahit baju
serta melakukan pengepakan. Aktivitas tersebut sebagian besar dilakukan pekerja
dengan posisi duduk dan tidak menggunakan APD (masker) dalam melakukan
pekerjaan tersebut. Pekerja sering batuk dan pilek sejak bekerja di perusahaan
tersebut. Maka topik yang diangkat dari kasus ini oleh kelompok yaitu “ Gunakan
Masker dengan Benar untuk Kerja Sehat dan Bugar”.
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Untuk kasus D didapatkan yang menjadi sasaran yaitu pekerja perusahaan. Pekerja sebagai sasaran
primer atau utama. Pekerja juga dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan dan keselamatan kerja.
Tujuan umum dari asuhan keperawatan keluarga ini adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan
1x45 menit diharapkan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan dan keselamatan para pekerja
meningkat setelah diadakan simulasi tentang Penggunaan APD (masker) yang sesuai standar dan
mengerti mengenai pentingnya penggunaan APD (MASKER) untuk melindungi dirinya dari potensi
bahaya yang diakibatkan oleh pekerjaannya.
Adapun tujuan khususnya adalah setelah dilakukan pendidikan kesehatan 1x45 menit dengan dilakukan
intervensi keperawatan pekerja mampu mengenal dan memahami perilaku kesehatan yang baik untuk
memperbaiki status kesehatan serta pekerja mampu memutuskan untuk mengubah perilaku kesehatan
yang beresiko memperburuk status kesehatan dengan cara memodifikasi perilaku para pekerja (semisal
penyediaan APD dalam hal ini masker yang sesuai standar kesehatan dan keselamatan kerja pekerja),
dan APD lainnya yang mendukung, serta penyediaan poster-poster tentang penggunaan APD (MASKER)
yang benar.
Kerangka Konsep dan Teori
Para Pekerja
Perilaku berubah Menggunakan Masker
Kerangka Konsep dan Teori
Relational Model teori yang diambil oleh kelompok untuk kasus ini. Model teori
relational ini menekan pada pengetahuan, sikap dan praktik sasaran atau yang
biasa disingkat KAP (knowledge, atitudes, practice). Peningkatan pengetahuan
yang dilakukan berpotensi untuk merubah sikap dan perilaku terkait juga dalam
upaya kesehatan. Pada model teori relational ini sesuai dengan kasus dan tujuan
yang kelompok ambil. Adanya tujuan yang kelompok ambil yaitu sasaran paham
dan mampu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam hal ini
menggunakan masker dengan benar.
INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang diangkat pada kasus D adalah Perilaku kesehatan
yang cenderung berisiko (Kode diagnosa keperawatan NANDA 00188),
Keperawatan NANDA 00188),
Penggunaan media-media diatas diharapkan bisa menjangkau target pencapaian sasaran sebanyak
70% dari 700 pekerja perusahaan, salah satunya diantara keuntungan dari media Presentation
Software adalah instruktur dapat mengembangkan materinya sendiri dan dapat dengan mudah
menampilkan materi kepada kelompok kecil atau besar (Gilbert, G. et. al., 2011). Kemudian
poster Poster ialah bentuk media cetak yang berisi pesan atau informasi kesehatan, yang
biasanya ditempel ditembok-tembok, di tempat-tempat umum, atau dikendaraan umum. Poster
memiliki fungsi yang menarik ditengah-tengah media komunikasi visual. Poster memiliki peran
yang sangat cepat untuk menanamkan atau mengingatkan akan gagasan yang disampaikannya
kepada pembaca. (Jatmika, el. At. 2019).
RANCANGAN SPANDUK, MATERI, DAN
POSTER
Video Simulasi APD dan K3
KLIK
—Someone Famous
Rencana Implementasi
Dalam kasus D, Ada 2 tahapan dalam rencana implementasi yaitu:
1 2
01 02 03 04 05
KLIK
—Someone Famous
Evaluasi
Evaluasi yang kelompok gunakan dalam pelaksanaan
promosi kesehatan pada kasus adalah evaluasi
sumatif.
❖ Evaluasi domain kognitif = pretest dan post test
❖ Evaluasi domain afektif dan psikomotorik= lembar
ceklist (skala Likert) dengan menilai minat dan
keterampilan karyawan
Instrumen Evaluasi
DOMAIN KOGNITIF:
Pertanyaan untuk pretest dan post test adalah
sebagai berikut:
1. Apa itu kesehatan dan keselamatan kerja?
a. Upaya yang bertujuan untuk meningkatkan
penilaian perusahaan di masyarakat
b. Upaya untuk meningkatkan dan
mempertahankan tingkat tertinggi kesehatan
fisik, mental dan sosial bagi pekerja
c. Program untuk mensejahterakan pegawai
Instrumen Evaluasi
DOMAIN KOGNITIF:
Pertanyaan untuk pretest dan post test adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
SS = Sangat Setuj
TS = Tidak Setuju
S = Setuju
STS = Sangat
Tidak Setuju
N = Netral
Instrumen Evaluasi
DOMAIN PSIKOMOTORIK (SKALA LIKERT) Keterangan:
Kriteria Penila
3 = Sangat Bai
2
Baik
1 = Cukup
Skor Maksimal
Analisa Evaluasi
Laporan hasil yang diharapkan dapat
dilihat secara kuantitatif dari grafik
peningkatan jumlah pengetahuan,
minat, dan keterampilan karyawan
mengenai pentingnya penggunaan APD
saat melakukan pekerjaan pada
perusahaan, sehingga
meminimalisasikan kecelakaan kerja
pada karyawan.
Daftar Pustaka
Jatmika, S. et. al. (2019). Buku ajar pengembangan media promosi kesehatan.
Yogyakarta: K-Media.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Promosi kesehatan. Panduan bagi
Petugas Kesehatan di puskesmas. Jakarta.
Kozier, B., Erb, G., Berman, A.J., & Snyder. (2016). Fundamentals of nursing:
Concepts, process, and practice. 9 th Ed. New Jersey: Pearson Education, Inc.
Mulyono, (2009). Model implementasi kebijakan george edward III. Diakses dari
http://mulyono.staff.uns.ac.id/2009/05/28/model-implementasi-kebijakan
george-edward-iii
NANDA International. (2018). Nursing Diagnoses: Definitions and Classification
2018-2020. 11th edition. New York: Thieme Publishers.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Renika Cipta.
Nurmala, et al. (2018). Promosi kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press.
Oakley, K. (2008). Occupational health nursing. Philadelphia: Whurr Publisher
THANKYOU