Anda di halaman 1dari 9

PENGANTAR EKONOMI

MIKRO
Oleh Emiliana Martuti Lawalu, SE, ME
Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi
UNWIRA
Teori Tingkah Laku Konsumen
Teori ini menjelaskan tentang bagaimana sikap
konsumen dalam membeli dan memilih barang yang
akan dibelinya.
Alasan pembeli/konsumen membeli dan memilih
jenis barang yang akan dibelinya dipengaruhi oleh
harga barang yang lebih rendah dan mengurangi
pembelian pada harga yang tinggi.
Dalam teori tingkah laku konsumen dikembangkan
dalam dua bentuk yaitu teori utiliti dan analisis
kepuasan sama
Teori Nilai Guna ( Utiliti)
Dalam teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh
seseorang dari mengkonsumsi barang-barang dinamakan nilai
guna atau utiliti. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka makin
tinggilah nilai gunanya atau utilitinya.
Nilai guna (utiliti) dibedakan dalam dua pengertian yaitu nilai
guna total dan nilai guna marginal.
Nilai guna total adalah jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh
dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
Nilai guna marginal berarti tambahan atau pengurangan
kepuasan sebagai akibat dari pertambahan (atau
pengurangan)penggunaan satu unit barang tertentu.
Nilai guna total dan Nilai guna marginal
dalam angka
Jumlah buah Mangga Nilai guna Nilai guna marginal
yang dimakan total
0 0 -
1 30 30
2 50 20
3 65 15
4 75 10
5 83 8
6 87 4
7 89 2
8 90 1
9 89 -1
10 85 -4
11 78 -1
Hipotesis utama teori nilai guna
Hipotesis utama teori nilai guna, atau lebih dikenal dengan hukum nilai guna marginal
yang semkin menurun, menyatakan bahwa tambahan nilai guna yang akan
diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan suatu barang akan menjadi semakin
sedikit apabila orang tersebut terus menerus menambahkan konsumsi barang
tersebut.
Makna hipotesis tersebut adalah pertambahan yang terus menerus dalam
mengkonsumsi suatu barang tidak secara terus menerus menambah kepuasan yang
dinikmati orang yang mengkonsumsinya.
Misalnya seseorang yang berbuka puasa atau baru selesai berolahraga memperoleh
segelas ari, maka ia memperoleh sejumlah kepuasan daripadanya, dan jumlah
kepuasan itu akan menjadi bertambah tinggi apabila ia dapat meminum segela lagi.
Kepuasan yang lebih tinggi akan diperolehnya apabila dia diberi kesempatan untuk
memperoleh segelas yang ketiga.Kepuasan ini tidak terus menerus berlangsung,
katakanlah pada gelas ke lima orang tersebut merasa bahwa yang diminumnya
sudah cukup dan apabila ditawarkan maka ia akan menolak dan pada tambahan
gelas yang keenam misalnya nilai gunanya negatif dan nilai guna total dari
meminum air gelas keenam adalah lebih rendah.
Paradoks Nilai
Nilai guna adalah kepuasan yang diterima seseorang dari
mengkonsumsi suatu barang.
Konsep nilai guna dibedakan nilai guna total dan nilai guna marginal
Nilai guna total adalah jumlah kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsi sejumlah barang
Nilai guna marginal adalah tambahan kepuasan yang diperoleh dari
tambahan seunit barang yang dikonsumsi
Teori nilai guna dapat digunakan untuk menerangkan tentang
paradoks nilai, yaitu keadaan di mana beberapa jenis barang yang
sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari (seperti air, dan udara)
harganya sangat rendah, sedangkan barang yang kurang berguna
(seperti berlian harganya sangat tinggi)
Teori Tingkah Laku Konsumen: Analisis
Kurva Kepuasan Sama
Kurva kepuasan sama adalah suatu kurva yang
menggambarkan gabungan barang-barang yang akan
memberikan kepuasan yang sama besarnya.
Dalam kenyataan konsumen tidak dapat memperoleh
semua barang yang diinginkan karena dibatasi oleh
pendapatan.
Persoalan yang dihadapi oleh konsumen adalah:”
bagaimana ia harus membelanjakan pendapatan
yang ada padanya sehingga pengeluaran tersebut
menciptakan kepuasan yang paling maksimum
kepadanya”.
Gabungan Makanan dan Pakaian yang memberi kepuasan sama
Gabungan Makanan Pakaian
A 10 2
B 7 3
C 5 4
D 4 5
E 2,8 7
F 2 10
Keterangan tabel
Tabel tersebut menunjukkan enam gabungan makanan dan pakaian yang akan
memberikan kepuasan sama besarnya seorang konsumen. Apakah gabungan A
atau B, C atau D atau F yang akan dikonsumsinya, untuk konsumsi tersebut
kepuasan yang diperolehnya tidak berbeda.
Perhatikan perubahan yang berlaku apabila konsumen menukar gabungan
barang yang dikonsumsinya dari gabungan A menjadi gabungan B. Perubahan ini
menaikkan konsumsi pakaian dari 2 menjadi 3 unit, dan kenaikan ini
dimungkinkan oleh pengurangan konsumsi makanan dari 10 unit menjadi 7 unit.
Penggantian ini menggambarkan besarnya pengorbanan ke atas konsumsi
sesuatu barang (makanan) untuk menaikkan konsumsi suatu barang lainnya
(pakaian) dan pada waktu yang sama tetap mempertahankan tingkat kepuasan
yang diperolehnya.
Pengorbanan yang dilakukan tersebut dinamakan tingkat penggantian marginal.
Perubahan dari gabungan A kepada gabungan B, tingkat penggantian
marginalnya adalah 3.

Anda mungkin juga menyukai