Anda di halaman 1dari 14

METODE

GOSOK KELOMPOK 9

Mira Delima 1911013320012


Nisrina Najla Huwaida 1911013220023
Rahmatannor Hidayati 1911013320006
pendahuluan
Metode gosok merupakan salah satu metode mikroteknik yang bertujuan
untuk mengetahui gambaran histologi suatu tulang pada hewan maupun
batang berkayu pada tumbuhan. Metode gosok digunakan untuk
mendapatkan sediaan yang sulit diiris (section) atau sulit mendapatkan sediaan
dengan ketebalan merata yaitu pada jaringan yang sifatnya keras seperti
sediaan tulang, gigi dan jaringan keras lainnya.

Preparat gosok diperoleh melalui metode mikroteknik, dan cara yang


sering digunakan adalah dengan cara merebus atau menggosok bahan sediaan
setipis mungkin sehingga dapat diamati dibawah mikroskop dengan jelas dan
dapat diketahui bagian-bagian dari objek atau sediaan tersebut.
TUJUAN
PRAKTIKUM
Mengenal tahap-tahap pembuatan, bahan dan
alat untuk praktikum teknik pembuatan
sediaan tulang dengan metode gosok.
alat dan bahan

Alat bahan
1. Gergaji besi/pipa 1. Tulang kaki
2. Kayu sapi/tanduk sapi
3. Amplas 2. Lem kayu
4. Kaca objek 3. Xylol
5. Kaca Penutup 4. Entellan
5. Label
PROSEDUR KERJA

1. 2.

Tanduk/tulang dipotong Tanduk/tulang diamplas


melintang dan ditempel pada hingga tipis
balok yang diberi 3 lubang
PROSEDUR KERJA

3. 4.

Tanduk/tulang yang sudah tipis Dilakukan clearing


dicuci dengan air dan dilepaskan menggunakan xilol selama
dari balok 5 menit
PROSEDUR KERJA

6.
Sediaan siap diamati di
bawah mikroskop

5.

Tanduk/tulang diletakkan di atas


kaca benda dan ditutup dengan
kaca objek
No Hasil Pengamatan
Hasil Referensi Keterangan

1.

1. Saluran
Preparat Tanduk Sapi Havers
2. Lakuna
3. Lamella

Preparat Gosok Tanduk Sapi


(Wahyuni, 2016)

Preparat Tanduk Sapi


Hasil
No Hasil Pengamatan Referensi Keterangan

Preparat Tanduk Sapi 1. Saluran


Havers
2. 2. Lakuna
3. Lamella
4. Kanalikuli

Preparat gosok tulang sapi


(Dafrita & Sari,2020)

Preparat Tulang Kaki Sapi


Pembahasan
Hasil yang didapatkan pada praktikum ini ialah terlihat bagian-bagian
jaringan dari sediaan tulang kaki sapi yang terdiri dari saluran havers,
lamella, lakuna dan kanalikuli. Sedangkan pada sediaan tidak dapat
dideteksi bagian-bagian jaringan darit anduk sapi. Hal ini diduga
dikarenakan tanduk yang masih tebal atau kurang tipis sehingga jaringan
tidak terlihat atau kurang jelas untuk dikenali.

Pada sediaan tulang kaki sapi, jaringan tulang yang terlihat adalah saluran
havers, lakuna, lamella, dan kanalikuli Salurang havers adalah saluran yang
sejajar dengan sumbu tulang dan didalamnya terdapat pembuluh-pembuluh
darah serta syaraf. Lakuna adalah membran yang membungkus sel tulang
(osteosit). Lamella beberapa lakuna yang terhubung. Kanalikuli adalah
penjuluran-penjuluran dari membran lakuna yang berhubungan dengan
penjuluran dari lakuna lainnya.
Kelebihan & Kekurangan

Metode gosok memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan


dari metode ini yaitu metode gosok merupakan metode yang mudah
dilakukan dan tidak memerlukan banyak larutan, sehingga metode
ini digolongkan sebagai metode yang tidak terlalu rumit dan lebih
ekonomis (Wahyuni, 2013).

Kelemahannya adalah perlu menggunakan teknik pewarnaan


(staining) agar tulang bisa teramati dengan jelas. Selain itu diperlukan
jam terbang tinggi untuk membuat sediaan metode gosok karena
keberhasilannya sangat bergantung pada teknik yang benar.
Faktor kegagalan

1. Proses pengasahan dan penggosokkan tulang yang kurang


merata mengakibatkan jaringan-jaringan tulang tidak terlihat
jelas.
2. Arah penggosokan, menggosok tulang dengan arah membujur
atau melintang maka dapat merusak bagian-bagian tulang
sehingga susah untuk diamati.
3. Kurangnya ketelitiannya praktikan pada saat proses
penggosokkan mengakibatkan struktur tulang mengalami
kerusakan.
4. Kurang tepatnya proses pembuatan larutan dan waktu
pemberian pewarna pada tulang agar preparat dapat terwarnai
secara sempurna
referensi
Halim, J. (1995). Atlas Praktikum Histologi. EGC, Jakarta.
Kusumo & Aryo, D. (2012). Efek Colostrum Bovine Terhadap Kadar Osteocalsin dan Bone
Alkali Phospatase dalam Proses Penyembuhan Fase Reaktif Fraktur Tulang Femur
Kelinci New Zealand. Masters Thesis, Universitas Diponegoro, Semarang.
Sari, D. P. & Harlita. (2016). Optimalisasi Pemanfaatan Pewarna Alami (Natural Dyes) untuk Preparat
Maserasi (Gosok) Tulang. Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 7(1), 31-40.
Sari, D. P. & Harlita. (2020). Optimalisasi Pemanfaatan Pewarna Alami (Natural Dyes) Untuk Preparat
Maserasi (Gosok) Tulang. Florea: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya, 7(1), 31-40.
Wahyuni, S. (2013). Buku Petunjuk Praktikum Mikroteknik. Laboratorium Biologi Universitas
Muhammadiyah Malang, Malang.
Wahyuni, S. (2015). Identifikasi Preparat Gosok Tulang (Bone) Berdasarkan Teknik Pewarnaan. Prosiding
Seminar Nasional Pendidikan Biologi, 4(1), 657-666.
Wahyuni, S. (2016). Identifikasi preparat gosok tulang (Bone) berdasarkan teknik pewarnaan. Jurnal
Mikrobiologi. 1(1), 1-10.
 https://youtu.be/AKOkkODkRZk
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai