PERCOBAAN VII
I. TUJUAN PERCOBAAN
melakukan uji biokimia. Beberapa pengujian yang terkenal yaitu uji Biuret, uji
Braford, uji Millon, dan berbagai uji lain yang memanfaatkan sifat kimia protein.
Setiap pengujian memiliki tujuan dan objek spesifik yang berbeda [ CITATION
Sum06 \l 1033 ].
B. Reaksi xanthoprotein
1. Diisi tabung reaksi dangan 1 mL sampel kemudian ditambahkan 1 mL
HNO3 pekat.
2. Diamati endapan yang terbentuk.
3. Dipanaskan dan diamati perbahan yang terjadi.
4. Didinginkan dan dibagi menjadi dua bagian.
5. Ditambahkan NaOH pada tabung 1, sementara tabung 2 tanpa NaOH.
6. Diamati perubahan yang terjadi pada tabung 1 dan dibandingkan dengan
tabung 2.
A. Hasil Pengamatan
HNO3
a. Tabung 1 dengan NaOH a. Larutan berubah warna menjadi
putih kekuningan dan timbul
endapan kuning.
b. Tabung 2 tanpa NaOH b. Larutan berubah warna menjadi
kuning dan timbul endapan
kuning.
2) 1 mL telur itik + 1 mL
HNO3
a. Tabung 1 dengan NaOH a. Larutan berubah menjadi putih-
kekuningan.
b. Tabung 2 tanpa NaOH b. Larutan berubah warna menjadi
putih-kekuningan.
3) 1 mL telur puyuh + 1 mL
HNO3
a. Tabung 1 dengan NaOH a. Larutan berubah warna menjadi
kuning tua dan timbul endapan
kuning.
b. Tabung 2 tanpa NaOH b. Larutan berubah warna menjadi
kuning dan timbul endapan
kuning.
4) 1 mL pati beras + 1 mL
HNO3
a. Tabung 1 dengan NaOH a. Larutan berubah warna menjadi
kuning bening dan timbul
endapan putih.
b. Tabung 2 tanpa NaOH b. Larutan berubah warna menjadi
kuning bening dan timbul
endapan putih.
5) 1 mL ubi kayu + 1 mL
HNO3
a. Tabung 1 dengan NaOH a. Larutan berubah warna menjadi
putih dan timbul endapan putih.
b. Tabung 2 tanpa NaOH b. Larutan berubah warna menjadi
putih dan timbul endapan putih.
6) 1 mL jagung + 1 mL
HNO3
a. Tabung 1 dengan NaOH a. Larutan berubah warna menjadi
kuning bening dan timbul
endapan kuning.
b. Tabung 2 tanpa NaOH b. Larutan berubah warna menjadi
kuning tua dan timbul endapan
kuning.
lingkaran ungu.
4) 1 mL pati beras + 1 mL 4) Larutan berubah warna menjadi
formaldehida 0,5% + 1 kecoklatan, menggumpal, dan
mL H2SO4 berbau menyengat. Namun tidak
ditemukan pembatas berupa
lingkaran ungu.
5) 1 mL pati ubi kayu + 1 5) Larutan berubah warna menjadi
mL formaldehida 0,5% + jingga-kemerahan, menggumpal,
1 mL H2SO4 dan berbau menyengat. Namun
tidak ditemukan pembatas berupa
lingkaran ungu.
6) 1 mL pati jagung+ 1 mL 6) Larutan berubah warna menjadi
formaldehida 0,5% + 1 jingga-kemerahan, menggumpal,
mL H2SO4 dan berbau menyengat. Namun
tidak ditemukan pembatas berupa
lingkaran ungu.
B. Pembahasan
1. Reaksi Biuret
Prinsip utama uji ini adalah menguji keberadaan protein dalam suatu larutan.
Reaksi Biuret merupakan reaksi warna untuk protein. Suatu larutan atau senyawa
yang mengandung protein akan menghasilkan warna ungu pada uji Biuret, karena
protein memiliki ikatan peptida. Warna ungu terjadi karena kompleks ikatan
peptida dengan tembaga [ CITATION Ris09 \l 1033 ]. Percobaan dilakukan dengan
cara menambahkan reagen biuret ke dalam sampel . Hasil yang didapat yaitu
semua berubah menjadi berwarna umgu. Hal tersebut menandakan bahwa semua
sampel mengandung protein. Putih telur ayam, putih telur itik, dan putih telur
puyuh mengandung albumin yang merupakan protein globular hewani [ CITATION
Enn19 \l 1033 ]. Pati ubi kayu, pati jagung, dan pati beras mengandung amilum
yang merupakan protein hewani [ CITATION Ray10 \l 1033 ]. Reaksi yang terjadi
pada sampel adalah sebagai berikut.
2. Reaksi Xanthoprotein
Prinsip uji ini adalah untuk mendeteksi adanya cincin benzena di dalam
senyawa protein. Uji xantoprotein merupakan uji kualitatif pada protein yang
digunakan untuk menunjukkan keberadaan gugus benzene. Hasil positif pada uji
xantoprotein adalah munculnya gumpalan atau cincin warna kuning [ CITATION
Sum06 \l 1033 ]. Uji dilakukan dengan cara menambahkan 1 mL HNO3 ke dalam
sampel, kemudian sampel dibagi ke dalam dua tabung, tabung pertama diberi
NaOH dan tabung kedua tidak. Hasil percobaan menunjukkan bahwa seluruh
sampel berubah warna menjadi kuning yang menandakan adanya cincin benzena,
namun sampel-sampel menghasilkan endapan yang berbeda.
Secara teoritis, pada awalnya endapan yang terbentuk berwarna putih, namun
setelah dipanaskan maka endapan akan berwarna kuning [ CITATION Joh92 \l 1033 ] .
Terbentuknya endapan akhir berwarna putih pada sampel pati beras dan ubi kayu
kemungkinan disebabkan karena kegagalan pemanasan, yaitu diperkirakan
pemanasan yang dilakukan belum mencapai waktu minimal. Penambahan NaOH
berfungsi memberikan suasana basa, yang secara teoritis akan menyebabkan
endapan berwarna lebih tua (jingga) [ CITATION Sum06 \l 1033 ] . Tabung yang
ditambahkan NaOH maupun tidak ditambahkan, pada percobaan tidak memiliki
perbedaan. Hal tersebut kemungkinan disebabkan karena jumlah NaOH yang
diperlukan harus lebih banyak lagi. Reaksi yang terjadi pada sampel adalah
sebagai berikut.
4. Reaksi Hopkins-Cole
Prinsip dari uji ini adalah untuk mengetahui adanya triptofan pada sampel.
Triptofan merupakan suatu asam amino esensial yang terdapat pada daging ayam
tanpa kulit, susu, cokelat, keju cheddar, kacang tanah, oatmeal, ikan salmon,
kedelai, dan telur (Soekarti, dkk., 2013). Hasil positif pada uji Hopkins-Cole
adalah terbentuknya cincin ungu pada pembatas antar lapisan [ CITATION Ris09 \l
1033 ]. Percobaan dilakukan dengan cara menambahkan 1 mL formaldehida 0,5%
dan 1 mL H2SO4 ke dalam sampel.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa tidak terbentuk cincin ungu pada
semua sampel yang menandakan tidak adanya triptofan. Sesuai teori yang
(2,3,4,5-
VI. KESIMPULAN
1. Sampel yang mengandung protein akan bereaksi positif pada uji Biuret,
ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi ungu. Seluruh sampel pada
percobaan ini mengandung protein.
2. Sampel yang memiliki cincin benzena akan bereaksi positif pada uji
xantoprotein, ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi kuning.
Pemanasan pada sampel mengakibatkan terbentuknya endapan berwarna
kuning. Larutan sampel yang ditambahkan NaOH akan membentuk endapan
berwarna lebih tua. Seluruh sampel pada percobaan ini memiliki cincin
benzena.
3. Sampel yang mengandung triptofan akan bereaksi positif pada uji Hopkins-
Cole, ditandai dengan terbentuknya pembatas cincin ungu pada larutan.
Sampel yang akan menunjukkan hasil positif adalah putih telur ayam, putih
telur itik, dan putih telur puyuh.
1.
DAFTAR PUSTAKA