Anda di halaman 1dari 17

UJI KADAR MINERAL

SALIVA PD MANULA 60 th lbh

• drg. Tantiana M. Kes


• Bag. BIOLOGI ORAL
• F K G UNAIR
ALA
BAHAN
T Saliva
manula
HNO3 5 %
AgNO3 1%
Bejana Kimia FeCl3 2 %
Kain kasa HCl 5%
Tabung reaksi HgCl2 2%
Rak tabung
CH3COOH5%
reaksi
Corong gelas NaOH10%
Pemanas H2SO4 5%
Kapas Larutan KI
Larutan amilum 1%
CuSO4 1%
BaCl 2%
C
UJI PROTEIN
A 1 ml saliva + 5 tetes NaOH + 2
tetes larutan CuSO4 2%

R UJI MUCIN

A 1 ml saliva + asam cuka 5%


+ 5 tetes aquades (mucin larut)
+ 2 tetes NaOH 10%

K UJI KHLORIDA
E 1 ml saliva + 1 tetes HNO3 5%
+1 tetes AgNO3 1%

UJI SULFAT
R 1 ml saliva + 1 tetes HCl 2% + 1

J
tetes larutan BaCl 2%
C
UJI FOSFAT

A 1 ml saliva + 1 tetes HNO3 5% +


1 ml larutan amonium
molibdat
Panaskan dengan suhu 65C
selama 10 menit

UJI KALSIUM
R 1 ml saliva + 1 tetes asam cuka 5% +
1 tetes larutan amonium oksalat

A
jenuh

UJI NITRIT
K 1 ml saliva + 1 tetes H2SO4 5% + 2

E
tetes larutan Kl + 1 tetes larutan
amilum 1%

UJI THIOCIANAT

R 1 ml saliva + 1 tetes larutan ferri


chlorida 2% + 3 tetes HCl 5% + 3
tetes larutan HgCl2 2%

J
C
UJI PTYALIN – DENGAN SALIVA

A 1 ml saliva + 1 ml amilum +2
tetes lugol

R
1 ml saliva + 1 ml amilum + 2 ml
Fehling A dan 2 ml Fehling B +
dipanaskan

A UJI PTYALIN – TANPA SALIVA


K 1 ml amilum +2 tetes lugol

E
1 ml amilum + 2 ml Fehling A
dan 2 ml Fehling B +
dipanaskan

R
J
HASIL PRAKTIKUM DAN
PEMBAHASAN
UJI PROTEIN

Hasil percobaan menunjukkan perubahan pada


warna saliva orang coba menjadi biru-keunguan
setelah ditambah NaOH+CuSO4. Hal tersebut
terjadi akibat adanya dua atau lebih ikatan peptida
yang terkandung dalam saliva.

Reaksi ini disebut juga sebagai reaksi biuret.


HASIL PRAKTIKUM DAN
PEMBAHASAN
UJI MUCIN

Mucin merupakan glikoprotein pada saliva. Pada perlakuan pertama, saliva diasamkan
dengan asam cuka dan tidak larut. Pada perlakuan kedua saliva ditambahkan dengan
aquadest dan NaOH kemudian saliva larut. Hal ini terjadi karena sifat saliva yang larut
dalam alkali encer dan tidak larut pada asam encer karena adanya mucin.

Mucin larut pada alkali encer.


HASIL PRAKTIKUM DAN
PEMBAHASAN
UJI KHLORIDA

Timbul endapan berwarna putih yang


merupakan AgCl. Hal ini membuktikan
adanya khlorida dalam saliva orang coba.
HASIL PRAKTIKUM DAN
PEMBAHASAN
UJI SULFAT

Uji sulfat yang dilakukan pada saliva


menghasilkan reaksi yang merubah larutan yang
semula tak berwarna menjadi putih keruh. Hal ini
terjadi setelah penambahan HCl yang berfungsi
untuk mengikat sulfat yang terkandung dalam
saliva.

Endapan putih yang terbentuk berasal dari reaksi


HCl + BaCl  BaSO4
HASIL PRAKTIKUM DAN
PEMBAHASAN
UJI FOSFAT

• Pada percobaan fosfat diperlukan pemanasan


untuk meningkatkan laju reaksi. Setelah
dipanaskan nampak endapan keruh berwarna
kekuningan dari amonium fosfomolibdat. HNO3
5% ditambahkan sebelumnya untuk mengikat ion-
ion lain selain fosfat.
HASIL PRAKTIKUM DAN
PEMBAHASAN
UJI KALSIUM

Setelah ditetesi larutan asam cuka dan


amonium oxalat pada saliva, terbentuk
endapan putih. Endapan tersebut
merupakan kandungan kalsium yang
terdapat pada saliva.
HASIL PRAKTIKUM DAN
PEMBAHASAN
UJI NITRIT

• Pada percobaan nitrit hasil menunjukkan hasil


warna biru. Terjadi akibat reaksi saliva dengan
H2SO4 dan larutan KI, serta amilum. Asam nitrit
pun terbentuk, dan iodium dibebaskan sehingga
saat bereaksi dengan amilum nampak warna biru.
HASIL PRAKTIKUM DAN
PEMBAHASAN
UJI THIOCIANAT

Untuk mengetahui adanya ion


thiocionat (SCN- ) Penambahan FeCl3
untuk mengikat SCN- & HCl sebagai
katalis menjadi Fe(SCN)3 yang
berwarna merah
HgCl2 akan mereduksi Fe3+ dan
mengikat SCN- menjadi Hg(SCN)2
yang berwarna jingga
HASIL PRAKTIKUM DAN
PEMBAHASAN
UJI PTYALIN
UJI FEHLING DENGAN SALIVA

Terjadi perubahan karena ptyalin dari saliva


berkerja dengan memecah amilum menjadi
glukosa yang dapat mereduksi ion Cu2+.
Kandungan ion Cu2+ dari fehling direduksi
menjadi Cu+ yang dalam kondisi basa
mengendap merah bata.

UJI LUGOL DENGAN SALIVA

Warna berubah menjadi biru tua- keunguan. Hal tersebut menunjukan bahwa
larutan tersebut mengandung amilum, karena adanya polisakarida.
HASIL PRAKTIKUM DAN
PEMBAHASAN
UJI PTYALIN
UJI FEHLING TANPA SALIVA

hasil percobaan menunjukkan saat amilum


diberi fehling A dan fehling B, larutan
menjadi warna hijau kebiruan setelah
dipanaskan, hal ini berarti hasil negatif

UJI LUGOL TANPA SALIVA

Warna berubah menjadi kuning kecoklatan. Pada percobaan lugol menghasilkan


warna kuning , hal ini karena adanya monosakarida. Didapatkan hasil negatif
KESIMPULAN

Saliva orang coba pada praktikum memiliki pH


berkisar antara 5,2-8 dan mengandung
senyawa protein, mucin, khlorida, sulfat, fosfat,
kalsium, nitrit, dan thiocianat, serta enzim
ptyalin.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai