NAMA : NATALINA
NIM : J1C108027
KELOMPOK : 4 (Empat)
ASISTEN : JULISTA HERTIA PUTRI
PENDAHULUAN
2.1 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah gunting, pisau, cawan
petri, timbangan dan bak pewarnaan.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah embrio mencit sebanyak
5 ekor, larutan Alizarin, eter, alkohol 70 %, KOH 1 %, Gliserin murni, Timol,
tissue.
BAB IV
4.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai
berikut :
GAMBAR PREPARAT TULANG KETERANGAN
1 1. Tulang
tengkorak
2. Tulang rusuk
3 3. Caudal
vertebrae
4. Tulang kaki
depan
5. Tulang kaki
belakang
5 4 2
4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah
1. Metode alizarin adalah suatu metode pembuatan preparat utuh
yang bertujuan untuk mengetahui pembentukan tulang pada embrio atau
untuk mendeteksi proses kalsifikasi pada tulang embrio dengan
menggunakan larutan alizarin.
2. Larutan alkohol berfungsi sebagai fiksatif.
3. Larutan KOH berfungsi agar otot menjadi transparan dan
skeletonnya terlihat jelas.
4. Larutan pewarna Alizarin berfungsi agar skeleton berwarna merah
sehingga dapat terlihat jelas.
5. Larutan penjernih I dan II berfungsi untuk mengurangi kelebihan
pewarna yang masuk ke dalam jaringan otot sehingga otot menjadi
tampak jernih transparan.
6. Larutan gliserin berfungsi sebagai larutan media penyimpan dan
timol sebagai larutan pengawet.
7. Keuntungan metode alizarin yaitu lebih praktis dan hemat karena
jenis bahan kimia yang digunakan hanya sedikit dan waktu yang
diperlukan relatif singkat dan juga dapat melihat bentuk kelainan tulang
pada embrio.
8. Kelemahan metode alizarin adalah hanya tulang keras saja yang
terwarnai sedangkan tulang rawan tidak terwarnai sehingga tidak dapat
mengamati tulang rawan yang terbentuk dan tidak bisa membedakan
tulang rawan dan tulang keras pada embrio.
5.2 Saran
Karyadi. 2003. Pemberian Rasio Kalsium dan Fosfor Terhadap Osifikasi Tulang
Embrio Puyuh. Jurnal Penelitian UNIB. Bengkulu.