MIKROTEKNIK HEWAN
LABORATORIUM BSFH
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2020
I. TUJUAN
I.1 Setelah mengikuti praktikum dengan pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa
mampu mewarnai preparat irisan (metode parafin) dengan pewarnaan Hematoksilin-
Eosin.
Zat warna memiliki sifat berupa asam atau basa. Zat warna merupakan senyawa
organik kompleks yang mempunyai sifat khusus untuk mempertahankan warna dalam sel
atau jaringan, hal tersebut terjadi karena adanya Chromophore dan Auxohrome dalam
kandungan zat warna. Chromophore adalah bagian dari molekul senyawa sedangkan
Auxohrome adalah bagian dari molekul pewarna yang melekat pada jaringan dan
memperkuat pewarnaan. supaya unsur-unsur jaringan tampak jelas & dapat dibedakan
bagian-bagiannya di bawah mikroskop. Zat warna berdasarkan asalnya dapat berupa
sintetis dan alami (Suntoro, 2000)
Subyek histologi pada saat ini bukan hanya mengenai struktur tubuh, namun
berkaitan dengan fungsinya yang direpresentasikan dalam bentuk preparat histologi.
Preparat yang telah mengalami proses pemberian warna pada jaringan yang telah
dipotong sehingga unsur jaringan menjadi kontras dan dapat dikenali/diamati dengan
mikroskop (Gartner, Leslie, 2007). Pewarnaan jaringan yang dikembangkan didalam
visualisasi berbagai unsur sel dan jaringan harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Hal ini
agar bisa membedakan unsur asam dan basa unsur sel, pada pewarna khusus bisa
mengenali unsur serat matrik ekstrasel, dan garam logam yang mengedap pada jaringan,
membentuk endapan pada jaringan. Proses timbulnya warna terkait dengan terjadinya
ikatan antara molekul tertentu yang terdapat pada daerah dan struktur jaringan yang
tertentu.
Sinar dengan panjang gelombang tertentu yang terdapat dalam sinar yang berasal
dari cahaya matahari atau lampu mikroskop yang dipaparkan pada sajian yang telah
diwarnai akan diabsorpsi (diserap) atau diteruskan. Zat warna yang terikat pada jaringan
akan menyerap sinar dengan panjang gelombang tertentu sehingga jaringan tersebut akan
tampak berwarna. Prinsip pewarnaan adalah terjadinya afinitas antara jaringan dengan
bahan pewarna, baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung dimana
bahan cat dengan jaringan dapat berikatan tanpa melalui zat perantara. Secara tidak
langsung dimana bahan cat dengan jaringan tidak dapat berikatan secara langsung,
kecuali diberi bahan perantara yang biasa disebut sebagai mordan (Sugito, 2013)
III. METODE PENELITIAN
Bahan
Cara Kerja
Blok parafin yang didalamnya berisi jaringan atau organ setelah dipotong
menggunakan mikrotom, akan diperoleh pita tipis parafin dengan potongan jaringan
atau organ didalamnya
Penempelan (Affixing)
1. Persiapkan gelas preparat, tetesi dengan meyer albumin, diratakan, tetesi dengan
aquades.
2. Letakkan 3-4 pita parafin diatas gelas preparat yang telah ditetesi meyer
albumin.
3. Letakkan gelas preparat diatas hot plate sampai pita mengembang.
4. Atur letak pita sekitar 2 cm dari ujung gelas preparat
5. Setelah mengembang, hisap sisa air sengan pipet, kering anginkan.
6. Masukkan gelas preparat dalam xylol overnight.
(Suntoro, 2000)
2. Insang Ikan Betok (Anabas Testudineus)
1. Lamela sekunder
2. Lamela primer
3. Kartilago
4. Sel epitel
5. Jarak lamella
(Suntoro, 2000)
6. Arteri
7. Jaringan adipose
8. Tulang
9. Gill raker
3. Ginjal tikus (Rattus tanezumi)
1. Tubulus
Kontortus
Proksimal
2. Tubulus
Kontortus Distal
3. Glomerulus
4. Kapsula bowman
(Wonodirekso, 2013)
4. Hepar tikus (Rattus tanezumi)
1. Hepatosit
2. Inti hepatosit
3. Vena sentralis
4. Sinusoid
(Wonodirekso, 2013)
V. PEMBAHASAN
Praktikum Mikroteknik Hewan Acara 8 berjudul Pewarnaan dilaksanakan pada
hari Jumat, 13 November 2020 secara daring atau online melalui aplikasi Microsoft
Team. Tujuan praktikum adalah mampu mewarnai preparat irisan (metode parafin)
dengan pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Alat dan bahan yang digunakan antara lain aptop
atau smartphone, aplikasi Microsoft teams, alat tulis, video materi, power point materi,
dan lembar laporan sementara. Cara kerja yang dilakukan antara lain alat dan bahan
disiapkan, laptop atau smartphone dibuka , kemudian pilih aplikasi Microsoft teams
sesuai chanel praktikum, materi power point disimak dengan seksama, materi berupa
video disimak dengan seksama, kemudian hasil dicatat, digambar, dan dideskripsikan
pada lembar laporan sementara.
Zat warna yang digunakan dalam proses mikroteknik ada banyak sekali, hal ini
terkait dengan fungsi zat warna pada objek tertentu dan kecocokan dari objek dalam
menangkap zat warna. Beragam zat warna ini yang ada dalam pembuatan preparat ini
tujuannya hanya satu yakni supaya preparat sel mauoun jaringan dapat terlihat
strukturnya dengan jelas Berdasarkan sifatnya, zat warna dibagi menjadi zat warna asam
dan zat warna basa, sedangkan berdasarkan sifat asalnya di bagi menjadi pewarna natural
dan pewarna sintetik. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Setiawan (2016) yang
mengatakan bahwa berdasarkan sifat asalnya dibagi menjadi zat warna alamiah yang
berasal dari tumbuhan dan hewan seperti Hematoxylin dari H. campechienum L., Carmin
dari Caceuscacti (insecta pada cactus), dan zat warna sintetis yang dibuat di pabrik seperti
crystal violet, anilin blue, malachit green, safranin. Berdasarkan sifatnya diagi menjadi
zat warna asam yang berafinitas terhadap sel basa seperti asam fuchsin, eosin. Kemudian
Zat warna basa dimana pewarna berafinitas terhadap sel yang bersifat asam seperti, basic
fushsin , hematoxylin.
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum antara lain Staining jar,
mikroskop, kertas hisap, lap kain, gelas benda, gelas penutup. Preparat, larutan
hematoksilin, larutan eosin, alkohol bertingkat, xylol, aquades, Canada balsam. Staining
jar digunakan untuk meletakkan sediaan preparat pada proses pewarnaan. Mikroskop
digunakan untuk mengamati struktur sel secara mikroskopis pada preparat yang telah
diwarnai. Kertas hisap digunakan untuk untum memisahkan antara cairan dengan partikel
suspense. Lap kain digunakan untuk membersihkan peralatan selama praktikum dari
kotoran maupun dari zat warna. Gelas benda dan gelas penutup digunakan untuk
meletakkan preparat yang akan diamati kemudian dilakukan pengamatan pada
mikroskop. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Junqueira (2007) bahwa staining jar
merupakan alat yang digunakan untuk pewarnaan dan pengecatan objek glas, alat ini
dapat menampung rak 24 slide glass. Mikroskop berfungsi untuk mengamati objek yang
ukurannya sangat kecil hingga mata manusia tidak akan mampu untuk melihatnya. Kertas
hisap atau kertas saring untuk memisahkan antara cairan dengan partikel suspensi. Atau
bisa juga untuk memisahkan antara zat padat dengan zat terlarut dengan tujuan untuk
mengeringkan zat padat tersebut. Gelas benda berfungsi menjadi tempat objek
atau preparat yang akan diamati sehingga objek akan lebih jelas ketika diamati.
Sedangkan gelas penutup, berfungsi guna menjadi tempat penutup objek
atau preparat yang akan diamati sehingga ketika dilakukan pengamatan objek tidak
terkontaminasi dengan media luar
Adapun fungsi bahan dalam praktikum antara lain larutan hematoksilin sebagai
pewarna basa, larutan eosin sebagai pewarna asam, alkohol bertingkat sebagai
pendehidrasi sel jaringan sedangkan penggunaan secara bertingkat supaya tidak terjadi
kerusakan pada sel. Xylol digunakan sebagin agent clearing dan dealkoholisasi pada
preparat sel. Aquades digunakan sebagai bahan pelarut dan pembersih (clearing) pada
preparat jaringan. Canada balsam sebagai perekat pada preparat agar tidak mudah lepas.
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Khristian (2017) bahwa hematoksilin merupakan
zat warna pada preparat histologis yang bekerja sebagai pewarna basa. Zat ini mewarnai
unsur basofilik pada jaringan. Eosin merupakan zat warna yang bersifat asam serta
memulas komponen asidofilik pada jaringan. Alkohol digunakan sebagai fiksasi dan
larutan pendehidrasi daripada kandungan air dalam jaringan, tujuan dilakukan
pengenceran alkohol secara bertingkat supaya tidak terjadi kerusakan sel jaringan yang
akan diamati. Xylol berfungi sebagai agent clearing atau penjernihan serta
dealkoholisasi yang bertujuan untuk menarik keluar alkohol yang berada dalam jaringan
untuk digantikan oleh xylol. Hal tersebut dilakukan karena xylol yang mampu berikatan
dengan parafin sedangkan alkohol tidak. Aquades digunakan sebagai bahan pelarut dan
pembersih (clearing) pada preparat jaringan. Canada balsam sebagai perekat pada
preparat agar tidak mudah lepas.
Cara kerja yang dilakukan yaitu blok parafin yang didalamnya berisi jaringan atau
organ setelah dipotong menggunakan mikrotom, akan diperoleh pita tipis parafin dengan
potongan jaringan atau organ didalamnya. Kemudian dilanjutkan dengan penempelan
(Affixing). Persiapkan gelas preparat, tetesi dengan meyer albumin, diratakan, tetesi
dengan aquades. Letakkan 3-4 pita parafin diatas gelas preparat yang telah ditetesi meyer
albumin. Masukkan gelas preparat dalam xylol overnight. Kemudian dilanjutkan dengan
Pewarnaan Hematoksilin dan Eosin.
Pewarnaan dengan hematoksilin dan eosin untuk mewarnai preparat irisan dengan
metode paraffin dilakukan dengan beberapa tahap antara lain preparat dimasukkan aquades.
masing masing 3-5 kali celupan. Kemudian dicelupkan ke dalam larutan Hematoksilin 5-10
detiik. Bilas dengan air mengalir 10 menit, lalu dehidrasi dengan mencelupkan preparat ke
dalam alkohol bertingkat masing-masing tiga celupan.Celupkan preparat ke dalam larutan
Eosin 5-10 menit, lalu bilas alkohol. Dehidrasi dengan alkohol bertingkat. Masukkan
preparat dalam xylol overnight. Tutup dengan Canada Balsam dan gelas penutup.
DAFTAR PUSTAKA
Ariyadi, T. 2017. Kualtas Sediaan Jaringan Kulit Metode Micriwave dan Conventional
Histoprocessing Pewarnaan Hematoksilin-Eosin. Jurnal Labora Medika, 1(1), 07-11.
Gartner, Leslie P. and James L.Hiatt. 2007. Ed 3. This Edition of Color Textbook of Histology.
lsiever Inc, Singapura.
Junqueira, L,C. & Carneiro, J., 2007. Histologi Dasar. Edisi 10. EGC. Jakarta
Khristian E & Inderiati D., 2017. Sitohistoteknologi. Jakarta : Pusat pendidikan sumber daya
manusia kesehatan.
Nurwanti, M., Budiono, J.D., & Pratiwi P., Rinie.2013. Pemanfaatan Filtrat Daun Muda Jati
sebagai Bahan Pewarna Alternatif dalam Pembuatan Preparat Jaringan Tumbuhan.
Jurnal, BioEdu Vol. 2/No. 1/Januari 2013, http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bi oedu.
Surabaya: S-1 Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Surabaya
Setiawan, B. 2016. Optimalisasi Metode Automatic Slide Stainer untuk Pewarnaan Jaringan
Menggunakan Haematoksilin-Eosin. Laporan Akhir Penelitian Pembinaan Bagi
Tenaga Fungsional Non Dosen : Hal 1-2.
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui,
Asisten Praktikan
24020117120012 24020117130085