Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ETNOBIOLOGI

KAJIAN DALAM BIDANG ETNOKULINER (SOTO AYAM SEMARANG )


DI TEMBALANG SEMARANG

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Etnobiologi

Oleh:
Nur Sriana
24020118120017

DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya sehingga makalah dengan judul “ Kajian
Dalam Bidang Etnokuliner (Soto Ayam Semarang) di Tembalang Semarang ” dapat
terselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas etnobiologi agar dapat
memahami mata kuliah ini. Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan
saran dari pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali.
Karena kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih
memiliki banyak kekurangan. Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya
kepada setiap pihak yang telah mendukung serta membantu kami selama proses
penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini. Demikianlah yang dapat
kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah kami buat ini mampu
memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Semarang, 2 April 2021


DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................................ii
Daftar isi.................................................................................................................iii
Bab I Pendahuluan...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan...................................................................................................2

Bab II Tinjauan Pustaka..........................................................................................3


2.1 Makanan Tradisional ............................................................................3
2.2 Soto......................................................................................................4
Bab III Hasil Pengamatan.......................................................................................5
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................5
3.2 Metode .................................................................................................5
3.3 Cara Kerja ............................................................................................5
3.4 Hasil wawancara ..................................................................................5
Bab IV Pembahasan...............................................................................................8
4.1 Pengetahuan Terkait dengan Soto Semarang..........................................8
4.2 Tumbuhan yang digunakan sebagai Bahan Soto.....................................8
4.3 Proses Pembuatan Soto..........................................................................8
4.4 Manfaat Bahan Soto yang berasal dari Tumbuhan………………………9
Bab V Penutup................................................................................. ..................10
5.1 Kesimpulan................................................................................. .......10
5.2 Saran................................................................................. .................10
Daftar Pustaka.....................................................................................................11
Lampiran……………………………………………………………………...…...13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Studi Etnobotani adalah studi yang mempelajari hubungan langsung manusia
dengan tumbuhan dalam kegiatan pemanfaatannya secara tradisional. Etnobotani
juga meliputi kajian mengenai pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan dalam
pembuatan masakan dan minuman ( etnokuliner).
Semarang merupakan salah satu kota yang menyimpan berbagai nilai historis
dan budaya sebagai warisan leluhur terdahulu. Potensi dalam kebudayaan dan
pariwisata di kota ini tergolong sangat tinggi di Provinsi Jawa Tengah. Ada
berbagai macam kekayaan produk budaya yang dimiliki masyarakat Kota
Semarang. Salah satu kekayaan produk budaya tersebut adalah dalam bidang
kuliner. Kota Semarang memiliki keanekaragaman jenis kuliner yang merupakan
hasil dari aktivitas masyarakatnya. Keanekaragaman jenis kuliner tersebut
mencerminkan bagaimanakah karakter dan ciri masyarakat Semarang.Ciri khusus
atau karakter yang menentukan dari masakan Semarang adalah makanan yang
bercitarasa pedas, bumbu yang minimalis dan disajikan dalam keadaan panas. Hal
ini disebabkan karena Kota Semarang merupakan daerah pesisir dimana keadaan
iklim dan cuacanya yang panas. Selain hal tersebut, kuliner khas Semarang
diracik dengan bumbu yang sederhana dan minimalis karena masyarakat
Semarang merupakan masyarakat yang sederhana tidak neko-neko. Salah satu
makanan tradisional Semarang yaitu Soto Ayam Semarang dengan bahan utama
daging dalam kuah kaldu yang disajikan bersama dengan sayuran seperti
potongan daun kol, potongan tomat, seledri yang dicincang, dan bawang goreng.

1.2 Rumusan masalah


1.2.1 Bagaimana pengetahuan terkait dengan soto ayam semarang
1.2.2 Apa saja tumbuhan yang digunakan sebagai bahan soto ayam semarang
1.2.3 Bagaimana proses pembuatan soto ayam semarang
1.2.4 Apa manfaat bahan dari tumbuhan yang terdapat di soto ayam semarang
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk menambah pengetahuan mengenai soto ayam semarang
1.3.2 Untuk mengetahui tumbuhan yang digunakan sebagai bahan soto ayam
semarang
1.3.3 Untuk mengetahui proses pembuatan soto ayam semarang
1.3.4 Untuk mengetahui manfaat bahan dari tumbuhan yang terdapat di soto
ayam semarang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Makanan Tradisional
Makanan tradisional adalah makanan yang dibuat dari bahan yang
dihasilkan di daerah setempat kemudian diolah dengan cara atau teknologi yang
dikuasai oleh masyarakat setempat, produknya mempunyai ketampakan, cita
rasa, dan aroma yang sangat dikenal dan pelayanan bahkan dirindukan oleh
masyarakat setempat. Bahkan menjadi identitas kelompok masyarakat asal
makanan dan dapat digunakan sebagai sarana pemersatu bangsa dan membangun
cinta tanah air. Dari aspek lain, makanan tradisional dapat dilihat sebagai upaya
masyarakat dalam pengelolaan produksi lingkungannya untuk menjamin
keberlanjutan kebutuhan dalam kehidupannya. Makanan tradisional di Indonesia
sangat banyak macamnya, berdasarkan tingkat eksistensinya dalam masyarakat
hingga saat ini, makanan tradisional ini dapat dikategorikan menjadi tiga
kelompok, yaitu 1) makanan tradisional yang hampir punah, 2) makanan
tradisional yang kurang populer, 3) makanan tradisional yang populer ( tetap
eksis). Makanan tradisional yang hampir punah ini langka dan jarang dapat
ditemui mungkin disebabkan karena bahan yang dapat dibaca sulit atau
masyarakat pembuatnya mulai tidak melakukan lagi atau terdesak oleh produk
makanan lain, contohnya adalah kethak dan growol. Kelompok makanan
tradisional yang kurang populer adalah makanan tradisional yang masih mudah
ditemui, tetapi semakin tidak dikenal dan cenderung berkurang penggemarnya,
yang mempunyai status sosial lebih rendah dalam masyarakat, contohnya adalah
besengek tempe benguk, jenang upih, bongko, ayung-ayung, pelas, semayi , dan
gembrot. Sedangkan kelompok makanan tradisional yang populer merupakan
makanan tradisional yang tetap masyarakat. Dengan banyak bukti dijual, laku
dan dibeli oleh konsumen, seperti sate, soto, bakmi jawa, bakso, mie ayam, kupat
tahu, gado-gado dan lain-lain, bahkan beberapa menjadi icon daerah tertentu
seperti gudeg untuk Yogyakarta, gethuk untuk Magelang, nasi liwet Solo, dan
lain sebagainya. Berdasarkan proses pembuatannya, bahan dasar yang
digunakan, atau manfaat yang diperoleh oleh penggemarnya, makanan
tradisional dapat dikelompokkan menjadi 1) makanan tradisional kelompok
fermentasi yang ditempatkan dengan cara tertentu seperti kecap, tauco, tempe,
dan lain-lain; 2) makanan tradisional yang memberikan rasa segar seperti rujak,
lotis, pecel, gudangan, dan lain-lain; 3) kelompok minuman tradisional berbasis
rempah.( Harmayani dkk, 2017).
2.2 Soto
Soto adalah salah satu kuliner Nusantara berupa kuah yang terbuat dari
kaldu daging atau sayuran yang berisikan daging atau ayam suwir, soun, taoge,
telur, dan perkedel serta didampingi nasi atau lontong. Soto memiliki nama yang
berbeda-beda berdasarkan daerah khasnya seperti sroto, coto, saoto, dan adapula
yang disebut dengan tauto. Perbedaan sebutan tersebut berasal dari bahan-bahan
spesial yang digunakannya serta perbedaan bahasa asal soto tersebut. Pada
umumnya, soto menggunakan kaldu baik ayam maupun sapi sebagai bahan
utama sehingga tampilan sotonya cenderung jernih. Namun, adapula soto yang
menggunakan santan schingga warna kuahnya tidak jernih dan memiliki rasa
yang lebih gurih. ( Harmayani dkk, 2017)
BAB III
HASIL PENGAMATAN

3.1 Lokasi dan Waktu penelitian


Penelitian dilakukan pada tanggal 1 April 2021 di Jalan Jurang Belimbing
Raya No 11 RT 03 RW 04 Tembalang Semarang 50275.
3.2 Metode
Metode kualitatif yang dilakukan adalah observasi partisipatif dan tidak
terstruktur. Observasi dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung dengan
teknik interview atau wawancara terhadap narasumber yang bersangkutan.
Metode tidak terstruktur dikarenakan tidak melalui kegiatan penyebaran kuisioner
kepada para informan ataupun narasumber.
3.3 Cara kerja
1. Datang ke rumah makan Mak Jum ( Rumah makan MJ ) serta meminta izin
untuk dilakukan pengambilan data berupa wawancara secara langsung.
2. Ditentukan waktu yang sesuai untuk melakukan wawancara.
3. Materi dan informasi yang didapat di dicatat dan diabadikan dengan
menggunakan kamera HP.
4. Data yang sudah dapat dicatat dan diabadikan dengan menggunakan kamera
HP.
3.4 Hasil Wawancara
1. Tumbuhan apa saja yang digunakan dalam kuliner ini? (beserta nama lokal)
Kunyit ( Curcuma longa L) , Lengkuas ( Alpinia galanga L ), kentang (
Solanum tuberosum L, tomat ( Lycopersicum esculentum Mill ), seledri (
Apium graveolens, bawang putih ( Allium sativum, Bawang merah ( Allium
Ascalonicum L.), serai ( Cimbopogon Nardus L. Rendle) , Tauge/ Phaseolus
radiatus Linn , Jeruk nipis ( Citrus aurantifolia S), Daun salam ( Eugenia
polyantha )
2. Menurut masyarakat yang ada disini, apakah makanan ini terdapat filosofinya?
Soto merupakan campuran dari tradisi budaya Cina dan India. Mi atau soun
pada soto berasal dari tradisi China. Soto dengan bumbu kunyit seperti kari
dari India.Ada dua filosofi jawa yang menggambarkan soto. Pertama ‘bagi
roso’, ‘bagi roto’ dan ‘podho roso’, podho roto’. Keduanya memiliki arti yang
sama yakni manusia harus saling berbagi rasa dan berbagi rata. Selain itu
sedikitnya suiran daging pada soto dimaknai, setiap keluarga harus pandai
berhemat.
3. Pada saat kegiatan apa saja makanan ini dapat dihidangkan?
Soto biasa di masak sebagai makanan sehari - hari dan bisa di hidangkan
diacara- acara misalnya acara pernikahan, keluarga, arisan, tasyakuran.
4. Sebutkan bahan- bahan apa aja yang diperlukan dalam pembuatan soto ayam
semarang tersebut !
Bahan-bahan:
1/4 kg ayam bagian dada, buang kulitnya, 3 siung bawang merah, 1 siung
bawang merah, diiris dan digoreng kering, 2 siung bawang putih, 2 buah
kemiri, 1 sendok teh ketumbar bubuk, 1/2 sendok teh merica, Gula dan garam
secukupnya, 2 daun jeruk, 1 batang serai, 1 iris lengkuas, 1/2 jari kunyit,
goreng sebentar, 2 buah daun salam, Taoge, rebus, tiriskan Soun, rebus,
tiriskan, 1 batang daun bawang, potong-potong, 1 buah tomat sayur, iris jadi 4
5. Bagaimana cara masyarakat mengolah soto ?
Langkah-langkah : Rebus ayam lalu digoreng kemudian suwir-suwir. Blender
bawang merah, bawang putih, kunyit dan cabe. Tumiskan bumbu yang
dihaluskan kemudian masukkan daun salam, daun jeruk dan serai tumis hingga
harum. Masukkan bumbu instant soto. Masukkan air ke dalam panci lalu
masak hingga mendidih. Masukkan bumbu yang sudah ditumis sebelumnya.
Masukkan ayam suwir, kol, gula, garam, toge, tomat, daun bawang dan daun
seledri. Aduk lalu angkat. Sajikan dalam mangkuk dengan topping telur, tomat,
dan jeruk.
6. Apakah ada khasiat yang dimiliki oleh makanan tersebut jika dikonsumsi?
Soto memiliki kandungan gizi yang baik untuk kesehatan tubuh. Soto ayam
Semarang terdiri dari irisan daging ayam , taburan sayur tauge yang segar, dan
ditambah garnis bawang goreng. . Isian soto ayam Semarang tersebut
memberikan banyak manfaat bagi tubuh kita, karena terdapat bahan makanan
yang bergizi di antaranya adalah daging ayam yang memiliki banyak
kandungan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kemudian ada
tauge, merupakan sayuran dengan kandungan nutrisi yang baik.
7. Apa alasan menggunakan tumbuhan tersebut sebagai bahan dalam kuliner
anda ?
Tumbuhan yang digunakan sebagai bahan soto masing- masing mempunyai
manfaat diantaranya tomat mengandung vitamin A, bawang putih dan seledri
sebagai antioksidan selain itu bisa digunakan sebagai obat hipertensi, Jeruk
nipis dapat meningkatkan nafsu makan, obat panas.
8.Sebelumnya tau kuliner ini darimana?turun temurun atau dari telinga ke
telinga?
Secara turun temurun, Resep soto diajarkan langsung orang tua.
9. Apakah resep makanan ini akan selalu diajarkan ke generasi muda?
Resep soto selalu diajarkan ke generasi selanjutnya biasanya orang tua yang
mengajarkan resep kepada anak- anaknya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 PengetahuanTerkait dengan Soto Semarang
Soto adalah salah satu kuliner Nusantara berupa kuah yang terbuat dari
kaldu daging atau sayuran yang berisikan daging atau ayam suwir, soun, taoge,
telur, dan perkedel serta didampingi nasi atau lontong. ( Harmayani dkk, 2017)
Soto Semarang berciri khas kuah bening kecokelatan. Sate pelengkap soto
Semarang juga selalu direndam di kuah kecap sehingga tetap basah dan
memperkaya citarasa soto, biasanya ditaburi bawang merah goreng. Soto
Semarangpun memakai bihun / suun. Selain daging ayam suwir dan bihun, soto
Semarang juga berisi tauge dan potongan tomat. Terkadang potongan daun
bawang dan telur rebuspun ditambahkan ke dalamnya. Bumbunya sederhana
saja, hanya bawang merah, bawang putih, kunyit, jahe, pala, lada, dan garam.
Lengkuas dan daun jeruk purut juga ditambahkan agar wangi. Kalau kurang
mantap rasanya, bisa ditambahkan air jeruk nipis, kecap manis, atau sambal rawit.
4.2 Tumbuhan yang digunakan sebagai Bahan Soto
Tumbuhan yang digunakan sebagai bahan soto terdiri dari 9 family yaitu
Zingiberaceae ( Kunyit / Curcuma longa L dan Lengkuas/ Alpinia galanga L ),
Solanaceae ( kentang / Solanum tuberosum L dan tomat/ Lycopersicum
esculentum Mill ), Apium L ( seledri / Apium graveolens), Apiaceae ( bawang
putih/ Allium sativum ), Liliaceae ( Bawang merah / Allium Ascalonicum L.),
Poaceae (serai / Cimbopogon Nardus L. Rendle) , Papilionaceae ( Tauge/
Phaseolus radiatus Linn ), Rutaceae ( Jeruk nipis / Citrus aurantifolia S),
Myrtaceae ( Daun salam / Eugenia polyantha )
4.3. Proses Pembuatan Soto
Proses pembuatan makanan tradisional biasanya menggunakan bahan -
bahan tumbuhan yang masih segar. Setiap jenis makanan tradisional diproses
dengan cara-cara yang berbeda-beda namun sering kali menggunakan tumbuhan
yang sama.( Nuraini dkk, 2018)
Ditinjau dari pemakaian bahan, makanan tradisional Indonesia terutama
lauk pauk selalu memakai bahan-bahan tradisional. Aneka bahan tradsional khas
akan menimbulkan selera makan, karena memberi rasa sedap dan enak yang khas.
Meskipun terdapat berbagai jenis makanan tradisional dari berbagai wilayah di
Indonesia, namun jenis bahan makanan tradisional umumnya terbuat dari bahan
tumbuhan dan hewan tertentu, hanya kombinasinya saja yang berubah.
Cara membuat soto yaitu menghaluskan bumbu soto: bawang putih,
bawang merah, merica. Minyak goreng dipanaskan. Bumbu halus, daun salam,
daun jeruk, lengkuas, jahe dan sereh. Ditumis hingga harum disisihkan.
Didihkan air, salah satu fasilitas bumbu tumisan dan ayam. Garam dan gula pasir
ditambahkan. Masak sampai empuk kurang lebih 30 - 40 menit. Daging ayam
dari kuah soto disuwir- suwir. Menyiapkan mangkuk, atur di dalam mangkuk
mangkuk-turut nasi putih, soun, tauge, kol, suwiran ayam. Kuah soto dituangkan
dan dittaburi seledri, daun bawang, bawang merah dan bawang putih goreng.
Terakhir disajikan dengan kecap manis, potongan jeruk nipis, sambal rawit, sate
jerohan ayam, perkedel kentang, tempe goreng tepung dan telur rebus.( Emy dan
Umar, 2015 )
4.4. Manfaat Bahan Soto yang berasal dari Tumbuhan
Bahan soto yang berasal dari tumbuhan yaitu kunyit, Lengkuas, tomat,
bawang putih, seledri, serai, Jeruk nipis. Kandungan kimia yang penting dari
rimpang kunyit adalah kurkumin, minyak atsiri, resin, desmetoksikurkumin,
oleoresin, dan bides metoksikurkumin, damar, gom, lemak, protein, kalsium,
fosfor dan besi (Hayakawa et al., 2011).Kurkumin sendiri memiliki banyak
manfaat seperti sebagai anti inflamasi dengan menghambat molekul yang terlibat
dalam peradangan termasuk fosfolipase, lipooxigenase, COX-2, leukotrien,
tromboksan, prostaglandin, oksida nitrat, kolagenase, elastase, hyaluronidase,
MCP-1, interferon-inducible protein, factor nekrosis tumor, dan interleukin-12.
Rimpang lengkuas (Alpinia galanga L) memiliki berbagai khasiat diantaranya
sebagai antijamur dan antibakteri.( Khusnul dkk, 2017 ). Buah tomat
(Lycopersicon esculentum) merupakan sumber protein, lemak, vitamin dan
mineral namun juga terdapat zat bioaktif seperti likopen, vitamin A, vitamin C,
solanin, saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk
likopen, α dan ß-karoten), dan histamin. Buah tomat memiliki aktivitas
antioksidan yang sangat kuat, antioksidan yang terkandung dalam buah tomat
yaitu lycopene (Usman, 2020). Bawang putih (Allium sativum) sebagai bahan
terapeutik mulai dari sebagai antibakteri, antivirus, anti jamur, anti thrombotik,
antibiotik, antikanker, antioksidan, immunomodulator, antiinflamasi, dan efek
hipoglikemik.( Ghazala dan Huma, 2011 ). Seledri dikenal dengan nama ilmiah
Apium graveolans linn. Seledri merupakan tanaman herbal yang banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat hipertensi. ( Arisandi dan Asep, 2016
). Kandungan senyawa alami yang mempunyai aktivitas biologi untuk menjaga
kesehatan dengan meningkatkan daya tahan tubuh terdapat pada daun salam.
Sehingga sangat dianjurkan untuk menambahkan daun salam pada setiap
masakan. ( Harismah dan Chusniatun, 2016). Secara teori serai dipercaya
memiliki kandungan bahan aktif yang dapat berfungsi sebagai analgetika,
antipiretika, anti inflamasi, anti oksidan dan anti depresi (Kurniawati, 2010).
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) merupakan salah satu tanaman toga yang di
gunakan pada masyarakat, baik untuk bumbu masakan maupun untuk obat-obatan
dari bagian perasan air buah jeruk nipisnya. Untuk obat, jeruk nipis digunakan
sebagai penambah nafsu makan, penurun panas (antipireutik), diare, menguruskan
badan, antiinflamasi, dan antibakteri. ( Razak dkk, 2013 ). Produk germinasi dari
kacang hijau yang dikenal sebagai tauge juga tidak kalah pentingnya bagi
masyarakat Indonesia. Harganya yang relatif murah dan rasanya yang segar ketika
dibuat sayur menjadikan tauge sebagai salah satu sayuran yang banyak
dikonsumsi. Selain itu,secara tradisional tauge juga dipercaya dapat
meningkatkan kesehatan dan mengandung sejumlah antioksidan. ( Faradilla dan
Riyanti, 2012 ) Kandungan zat gizi dalam umbi bawang merah dapat membantu
sistem peredaran darah dan sistem pencernaan tubuh.Hal ini memungkinkan
organ-organ dan jaringan tubuh dapat berfungsi dengan baik. Senyawa aktif
dalam umbi bawang merah turut berperan dalam menetralkan zat-zat toksik yang
berbahaya, dan membantu mengeluarkannya dari dalam tubuh.Dalam hal ini,
manfaat yang cukup penting dari umbi bawang merah adalah peranannya sebagai
antioksidan alami, yang mampu menekan efek karsinogenik dari senyawa radikal
bebas (Kuswardhani, 2016).
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
5.1. Soto ayam Semarang dalah salah satu kuliner disemarang, makanan ini
berupa kuah yang terbuat dari kaldu daging dan berisi sayuran.
5.2. Tumbuhan yang digunakan sebagai bahan soto yaitu kunyit, lengkuas,
kentang, tomat, seledri, bawang putih, bawang merah, serai, tauge, jeruk
nipis, daun salam
5.3. Proses pembuatan soto yaitu ayam direbus, digoreng kemudian di Suwir-
suwir. Bawang merah, bawang putih, kunyit dan cabe diblender. Tumiskan
bumbu yang dihaluskan kemudian masukkan daun salam, daun jeruk dan
serai tumis hingga harum. Air dimasukkan ke dalam panci lalu dimasak
hingga mendidih. Bumbu yang sudah ditumis sebelumnya dimasukkan
kemudian ayam suwir, kol, gula, garam, toge, tomat, daun bawang dan daun
seledri dimasukkan, diaduk lalu angkat.Terakhir disajikan dalam mangkuk
dengan topping telur, tomat, dan jeruk.
5.4.Manfaat bahan dari tumbuhan yang terdapat disoto diantaranya yaitu tomat
mengandung vitamin A, seledri sebagai antioksidan seiain itu bisa digunakan
sebagai obat hipertensi, Jeruk nipis dapat meningkatkan nafsu makan, obat
panas, kunyit sebagai antiinflamasi, serai sebagai anti depresi dan anti
inflamasi,tauge dan bawang merah, bawang putih sebagai antioksidan.
5.2 Saran
Soto ayam Semarang merupakan makanan tradisional yang perlu dilestarikan
dengan cara mengajarkan resepnya dari generasi kex generasi selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
Arisandi, Ria dan Asep Sukohar. 2016. Seledri (Apium graveolens L) sebagai Agen
Kemopreventif bagi Kanker. Jurnal Majority. Volume 5 Nomor 2
Emy dan Umar. 2015. Soto dan Sup. Surabaya: Linguakata
Fitri Faradillaa, Fitri dan Riyanti Ekafitri. 2012. Potensi Pemanfaatan Kacang Hijau
dan Tauge dalam Olahan Pangan. Jurnal Pangan , Vol. 21 No.2
Ghazala H.R & Huma S. 2011. Genus Allium: The potential nutritive and therapeutic
source. Journal of Pharmacy and Nutrition Sciences 1: 158-165
Harismah, Kun dan Chusniatun.2016. Pemanfaatan Daun Salam (Eugenia polyantha)
Sebagai Obat Herbal dan Rempah Penyedap Makanan. Jurnal WARTA LPM,
Vol .19, No. 2
Harmayani, Eni, Murdijati Gardjito, Umar Santoso.2017. Makanan Tradisional
Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
Hayakawa H, Minanyia Y, Ito K, Yamamoto Y, and Fukuda T. 2011. Perbedaan
Kandungan Kurkumin dalam Curcuma longa L (Zingiberaceae) yang
Disebabkan Hibridisasi dengan Kurkumin lainnya. American Journal of Plant
Sciences, vol.(2):2. pp 111–119
Khusnul, Rudy Hidana, Wini Kusmariani. 2017. Uji efektivitas Etanol Rimpang
Lengkuas (Alpinia galanga L) TEl Trichophyton rubrum SECARA in
vitro. Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. Volume 17 Nomor 1 Februari
2017
Kurniawati.2010. Sehat dan Cantik Alami Berkat Khasiat Bumbu Dapur. Bandung :
Mizan Pustaka.
Kuswardhani, D. S. 2016. Sehat Tanpa Obat dengan Bawang Merah-Bawang Putih.
Yogyakarta: Rapha Publishing.
Nuraini, Bambang Hariyadi, Upik Yelianti. 2018. Studi Etnobotani Bahan Makanan
Tradisional Oleh Masyarakat Desa Jernih Kecamatan Air Hitam Kabupaten
Sarolangun. Jambi : Program Studi Biologi FKIP Universitas Jambi,
Razak, Abdul, Aziz Djamal, Gusti Revilla . 2013. Uji Daya Hambat Air Perasan
Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia s.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri
Staphylococcus Aureus Secara In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. Vol. 2 (
1)
Usman, Fahmil.2020. Obat untuk Pencegahan Penyakit jantung. Jurnal Kesehatan
Published By Poltekkes Ternate, 13, (1)
Lampiran

Proses wawancara dengan Narasumber

Proses membuat soto


Sajian Soto ayam Semarang

Catatan Hasil wawancara dengan Narasumber

Anda mungkin juga menyukai