Anda di halaman 1dari 21

Macam- Macam

Tajdid Dalam
Muhammadiyah
1. Tajdid Bidang Keagamaan
Pembaharuan dalam bidang agama
sejatinya adalah pemurnian kembali ajaran/
prinsip yang berlandaskan AL- Qur’an dan
As- Sunnah, yang karena waktu, lingkungan
situasi dan kondisi mungkin menyebabkan
dasar- dasar itu kurang jelas dan tertutup oleh
kebiasaan atau pemikiran tambahan lain
Beberapa usaha dalam pemurnian dasar-
dasar Islam, antara lain:
1. Penentuan arah kiblat secara tepat menurut kompas
2. Penggunaan hisab dalam penentuan tanggal hijriyah
3. Sholat Aidaini di tanah lapang
4. Mengkoordinir zakat dengan membentuk panitia khusus
5. Penyampaian khutbah dalam bahasa Indonesia/daerah
6. Menghilangkan Politheistis
7. Penyederhanaan makam (tidak dihias
dan didekorasi)
8. Menghilangkan kebiasaan berlebihan
dalam mendekorasi makam
9. Membersihkan anggapan adanya berkah
yang bersifat ghaib.
10. Penggunaan kerudung bagi muslimah,
serta pemisahan antara laki- leki lan
Pasuruak.
2. Tajdid Bidang Pendidikan

Bagi Muhammadiyah, pendidikan mempunyai arti penting. Karena


melalui bidang inilah pemahaman tentang Islam dapat diwariskan dan
ditanamkan dari generasi ke generasi.
Pembaharuan ini meliputi dua hal, yaitu:
• Cita- Cita
Ingin membentuk manusia yang baik budi, alim dalam agama, luas
dalam pandangan dan paham ilmu keduniaan, dan bersedia berjuang
untuk kemajuan masyarakatnya.
• Segi Teknik Pengajaran
Perpaduan antara sistem pendidikan barat dan tradisional.
Pembelajaran dilakukan di gedung khusus, tidak lagi di masjid dan
langgar. Materi yang disampaikan juga tidak hanya tentang agama
tetapi juga pelajaran umum.
3. Tajdid Bidang Sosial Kemasyarakatan
Adanya usaha ini didasari oleh Al- Ma’un: 1-7 untuk
saling tolong- menolong.
Saat ini Muhammadiyah sydah memiliki Poliklinik,
Rumah Sakit, Panti Asuhan, Rumah Singgah dan
Panti Jompo.
Usaha pembaharuan di
bidang Sosial
Kemasyarakatan
ditandai oleh
didirikannya
Pertolongan
Kesengsaraan
Oemoem (PKO) pada
tahun 1923.
Ada beberapa tahapan
tepat dalam
menjalankan usaha ini.
Diawali oleh ta’aruf,
lalu tafahum,
tadhamun, tarahum
“TAJDID MENURUT
PAHAM
MUHAMMADIYAH”
Persyarikatan Muhammadiyah bertekad makin memperkukuh diri
sebagai gerakan tajdid atau pembaruan. Baik pemikiran maupun
gerakan, sepertinya merupakan karakteristik utama organisasi Islam
modern ini

Alasannya, masyarakat selalu berubah,


ilmu pengetahuan dan teknologi selalu
berkembang maju dan alam sekitar pun
mengalami perubahan
PENGERTIAN
• Tajdid: pembaharuan, peningkatan, dan pengembangan
→ suatu proses pembaharuan dalam umat Islam untuk menuju pada
suatu kondisi yang lebih baik
• Makna menurut Muhammadiyah:
1. Pemurnian (purifikasi) atau ‫نظيف لعقيدة‬
‫ا‬ ‫ت‬
2. Pembaharuan (dinamisasi)
• “Pemurnian” tajdid dimaksudkan sebagai pemeliharaan matan ajaran
Islam yang berdasarkan dan bersumber kepada Al-Qur’an dan Sunnah
• Tajdid bertujuan untuk membersihkan ajaran Islam dari elemen-elemen
syirik
• Langkah-langkah: pelopor pendiri sekolah Islam modern, pelayanan
kesehatan, penyantunan anak yatim miskin (gerakan Al-Ma’un), dan
mendobrak praktik pemikiran Islam yang beku/statis dengan ijtihad
• “Peningkatan, pengembangan, modernisasi dan yang semakna
dengannya”, tajdid dimaksudkan sebagai penafsiran, pengamalan, dan
perwujudan ajaran Islam dengan tetap berpegang teguh kepada Al-Qur’an
dan Sunnah
• Pembaharuan bersifat membangun, mengembangkan,
• memperbaharui potensi
SDM dalam hal ilmu
pengetahuan dan teknologi
• Langkah: organisasi dakwah yang modern
FASE TAJDID DALAM MUHAMMADIYAH
1.Fase Pemurnian
Tataran praktis dan gerakan aksi yang mengarah pada pemurnian akidah dan ibadah,
sebagai reaksi terhadap penyimpangan yang dilakukan oleh umat Islam pada saat itu.

2. Fase Ijtihad Insya’i


Pentingnya menyelesaikan masalah yang sama sekali baru yang dihadapi umat Islam.
Perumusan tajdid dalam arti modernisasi dan dinamisasi. Rumusan dan konsep tajdid
diarahkan pada upaya untuk merspon perubahan masyarakat yang berkaitan dengan
al-umur al-dunyawiyyah.

3. Fase Rekonstruksi
Tema tajdid dalam menuju rekonstruksi dan bahkan dalam batas tertentu melakukan
dekonstruksi terhadap ajaran normatif, menuju ajaran islam yang bersifat historis.
PEDOMAN MUHAMMADIYAH dalam TAJDID

ِ ‫ولْت ُكن ِّمن ُكم أ َُّمةٌ ي ْدعو َن إِىَل اخْل ِ و يأْمرو َن بِالْمعر‬
‫وف َو يَْن َه ْو َن َع ِن الْ ُمن َك ِر َو‬ُْ َ ُ ُ َ َ ‫َرْي‬ ُ َ ْ َ
‫ك ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُحو َن‬ ِ
َ ‫أ ُْولَـئ‬

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru


kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari
yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”
(Q.S. Ali Imran [3]: 104)
“ Muhammadiyah pada dasarnya adalah gerakan Islam yang bermaksud dakwah,

mengajak kepada Islam. Bagi yang telah Islam, ajakan itu bersifat tajdid, yaitu

kembali kepada ajaran Islam yang asli murni, seperti yang telah disampaikan

oleh Nabi Muhammad SAW serta yang dikerjakan oleh sahabat dan ulama salaf

yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an dan Hadits, dengan mempergunakan akal,

pikiran dan dengan penyelidikan yang cermat, tidak bertaklid

(K. H. A. Badawi, ketua PP Muhammadiyah 1962 – 1968)


• Muhammadiyah mendefinisikan diri sebagai gerakan Islam, dakwah
amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid yang bersumber pada Al-Quran
dan Sunnah
• Dalam dakwah, Muhammadiyah bersifat dinamis dalam menjawab
dan memandu kehidupan di tengah perkembangan zaman dan selalu
berpegang teguh pada prinsip Islam yang kokoh
KONSEP TAJDID MUHAMMADIYAH
• Pada masa awal berdirinya Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan
mengusung jargon “kembali pada Al-Quran dan Sunnah”
• Pemurnian dan pembaruan, menjadi ciri khas gerakan
Muhammadiyah.
• Organisasi ini akan diukur berdasarkan pada kedua benchmarks
tersebut. Itulah konsep Kiai Ahmad Dahlan dalam meletakkan
landasan dan pondasi Muhammadiyah, yang harus dilaksanakan
penerusnya saat ini.
• Pembaharuan akan selalu dilakukan Muhammadiyah dan terus
berkembang dalam semua bidang, tidak terbatas pada bidang sosial.

• Majelis Tarjih dan Tajdid melayani persoalan yang muncul khususnya


masalah keagamaan internal Muhammadiyah, sehingga warga
Muhammadiyah mendapatkan pedoman dan jawaban dalam masalah
sosial keagamaan.
ISLAM AGAMAKU, MUHAMMADIYAH GERAKANKU

Anda mungkin juga menyukai