Anda di halaman 1dari 10

TEKNIK DALAM

MENYAMPAIKAN BERITA
BURUK

Kelompok 2
Istijah Rahayu Ningsih (SR19213007)
Ade Yuni Lestari (SR19213094)
Retno Alldita M (SR19213009)
Hafizah Fitriani O (SR19213003)
Desi Ashari (SR19213005)
 
A . KO MUN I K A S I PA DA P A SI E N D E N GA N P E R A W A T A N P A LI A T I F

Komunikasi terapeutik dapat berguna untuk menghargai


perasaan pasien serta berperilaku baik terhadap pasien
sekalipun dia berada dalam keadaan yang tidak sadar atau
sedang koma. Tiap fase yang di alami oleh pasien dengan
penyakit kronis dan terminal mempunyai karakteristik yang
berbeda. Sehingga perawat juga memberikan respon yang
berbeda pula. Dalam berkomonikasi perwat juga harus
memperhatikan pasien tersebut berada di fase mana, sehingga
mudah bagi perawat dalam menyesuaikan fase kehilangan
yang di alami pasien.
1. Defenisi Berita Buruk
Berita buruk secara medis didefinisikan sebagai informasi
yang menciptakan pandangan buruk bagi kesehatan seseorang.
Berita buruk tersebut dapat menimbulkan perasaan tanpa
harapan pada pasien, ancaman terhadap kesehatan mental
dan fisik pasien, atau resiko mengganggu atau mengacaukan
gaya hidup atau keseharian pasien (Wright dkk, 2013).
Menyampaikan berita buruk pada pasien adalah salah satu
tanggung jawab seorang petugas medis yang harus dikerjakan
dalam praktek pelayanan kesehatan. Menyampaikan berita
buruk merupakan keterampilan komunikasi yang penting dan
menantang. Terdapat kewajiban secara sosial dan moral bagi
petugas medis untuk bersikap sensitif dan tepat dalam
menyampaikan berita buruk.
2. Tujuan Penyampaian Berita Buruk
a. Merupakan pekerjaan yang akan sering dilakukan namun membuat
stress
b. Pasien menginginkan kebenaran
c. Prinsip hukum dan etik
d. Hasil pemeriksaan klinis
e. Penyampaian pada pasien mengenai kecacatan/penyakit kronis
f. Penyampaian pada pasien mengenai penyakit kanker/tumor ganas
3. Jenis – Jenis Berita Buruk
Terdapat berbagai jenis berita buruk yang hendak disampaikan kepada
pasien. Berikut contoh-contohnya:
a. Kegagalan operasi
b. Vonis kanker.
c. Penyakit kronik seperti gagal ginjal kronik
d. Terminal Ilness
e. Tidak bisa mempunyai anak.
f. Kematian, dan lain-lain.
B. TEKNIK MENYAMPAIKAN BERITA BURUK

 T e r d a p a t en a m l a n gk a h d a l a m m e n ya m p a i k a n b e ri t a b u ru k :
1. Melakukan persiapan
Persiapkan diri dengan informasi klinis yang relevan dengan berita yang akan
disampaikan. Idealnya data rekam medis pasien, hasil laboratorium atau pun
pemeriksaan penunjang ada saat percakapan. Persiapkan juga pengetahuan dasar
tentang prognosis atau pun terapi pilihan terkait penyakitpasien. Aturlah waktu yang
memadai dengan lokasi yang privat dan nyaman.
.
2. Menanyakan seberapa besar keinginan tahu pasien tentang penyakitnya
Tahap selanjutnya adalah mencari tahu seberapa besar keinginan tahu pasien,
orang tua (jika pasien anak) atau keluarga. Penerimaan informasi setiap orang
dapat berbeda tergantung suku, agama, ras, sosial dan budaya masing-masing.
Setiap orang mempunyai hak untuk menolak atau menerima informasi lebih lanjut.

3. Menyampaikan berita
Sampaikan berita buruk dengan kalimat yang jelas, jujur, sensitif dan penuh empati.
Hindari penyampaikan seluruh informasi dalam satu kesempatan. Sampaikan informasi,
kemudian berikan jeda. Gunakan kata-kata sederhana yang mudah dipahami.
4. Memberikan respon terhadap perasaan pasien
Respon pasien dan keluarga dalam menghadapi berita buruk beragam. Ada pasien
yang menangis, marah, sedih, cemas, menolak, menyalahkan, merasa bersalah,
tidak percaya, takut, merasa tidak berharga, malu, mencari alasan mengapa hal ini
terjadi, bahkan bisa jadi pasien pergi meninggalkan ruangan.

5. Merencanakan tindak lanjut


Rencana tindak lanjut ini akan meyakinkan pasien dan keluarga, bahwa petugas
medis tidak meninggalkan atau mengabaikan mereka, dan petugas medis akan
terlibat aktif dalam rencana yang akan dijalankan. Katakan mereka dapat
menghubungi petugas medis jika ada pertanyaan lebih lanjut. Tentukan waktu
untuk pertemuanberikutnya.

6. Mengkomunikasikan Prognosis
Pa sien ser ing m ena ny a ka n m engena i p ro gno sis , t ent a ng b aga im a na
p erja la nan p eny ak it m er eka k e d ep anny a . Mo t iva si ny a a nt a ra la in m er ek a
in gin m em pu ny a i kep a st i an t e nt a ng m a sa d ep an s ehingga da p at
m er enca nak an hid up me rek a, a t au p a sien m era sa k et a ku t a n da n b erhar a p
b ah wa P et u gas m ed is a ka n m engat ak an p eny a kit ny a t ida k se riu s.
 H a l – h a l y a n g d i a n g ga p p e n t i n g o l e h p a si e n d a l a m p en ya m p a i a n b eri t a b u ru k
1. Isi
2. Support
3. Fasilitas
4. Cara penyampaian

 Penyampaian berita buruk yang kurang tepat itu antara lain sebagai berikut:
1. M e n u n d a p e n ya m p a i a n b e ri t a b u ru k sa m p a i sa a t y a n g d i a n gg a p t ep a t
2. M e m b i a r k a n p a s i e n m e n y i m p u l k a n sen d i ri
3. M e m b u n gk u s b e r i t a b u ru k
4. Ba n ya k m e m b er i a l a sa n

 J e n i s - j e n i s R e a k s i P a s i e n T e rh a d a p F ru st a si :
1 . M e n e r i m a k e n y a t a a n i t u d e n ga n sa b a r
2. Bereaksi agresif
3 . P e n o l a k a n t er h a d a p k e n y a t a a n
4 . R e gr e s i
5. Stereotipi
 Penyampaian Berita Buruk Dengan Metode SPIKES

M e to de SP IKES m en ga cu pa da en a m t a ha p da la m pen ya mpa i a n ber i ta bu r u k .


1 . S ETTING U P th e i n te rvie w
At u rl a h pr iva s i, Liba tk a n or a n g la i n da n a t u r pos is i du du k

2 . A s se s in g t h e Pa t ie n t’s PER CEP TIO N


La n gk a h k edu a da n k et ig a da ri S PIKES m er u pa ka n i nt e rv ie w ya n g
m en e ra pk a n “s e belu m be rk a t a , t a n ya l a h ”. S e be lu m m en di s ku s ik a n
h a s il m edis , do kt er m en g gu n a k a n per ta n y a a n t er bu ka u n t uk me n il a i
pe rs e psi pa s ie n a k a n ke a da a n n ya .

3 . O bta i n in g th e pa t ie n t’s IN V ITATIO N


Ke ba n ya k a n pa s i en m en gi ng in k a n in fo r ma s i pe n u h a ka n dia g n os is ,
pr og n os i s , h in gga det a il pen ya k it ya n g pa s i en d er it a . N a mu n bebe ra pa
pa s ie n t ida k . Pe n tin g u n t u k m en a n y a k a n k epa da pa si en se de ta i l a pa
i n fo rm a s i y a n g me re k a i n gin ka n .
4. G iving KNOWLE DGE and infor mat ion t o the patie nt
Ber ikan infor masi dalam pot ongan kec il, dan past ikan untuk berhenti
menjelaskan untuk m emastikan bahwa pasi en paham dengan apa y ang
di jelaskan ( Marr elli , 2008)

5. Adre ssi ng the patient’s E MOTI ON S wit h emphatic r esponses


Mer espons emosi pasi en merupakan sal ah sat u hal sulit dalam
menyampaikan beri ta bur uk. Pasien dapat ber eaksi dengan diam, me nangis,
menyangkal , hingga marah, Pada situasi seper ti ini , seor ang dokter dapat
memberi dukungan dan so lidar itas de ngan member i re spons empati . D iskusi
tidak akan dapat berl anjut selama emo si pasien masih ada (Marr elli , 2008)

6. Strategy and summary


Sebelum menentukan rencana perawatan, penting untuk menanyakan
apakah pasien sudah siap untuk berdiskusi. Buatlah rencana langkah
demi langkah dan berikan penjelasan yang lengkap kepada pasien
mengenai rencana perawatannya. Libatkan pasien dalam pengambilan
keputusan sebagai antisipasi jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan
selama perawatan (Marrelli, 2008)
KESIMPULAN

Menyampaikan berita buruk pada pasien adalah salah satu


tanggung jawab seorang petugas medis yang harus dikerjakan
dalam praktek pelayanan kesehatan. Menyampaikan berita
buruk merupakan keterampilan komunikasi yang penting dan
menantang. Terdapat kewajiban secara sosial dan moral bagi
petugas medis untuk bersikap sensitif dan tepat dalam
menyampaikan berita buruk. Secara medikolegal petugas
medis berkewajiban menyampaikan atau menginformasikan
diganosis yang secara potensial berakibat fatal. Jika petugas
medis tidak menyampaikan dengan tepat, komunikasi tentang
berita buruk akan berakibat pada munculnya perasaan ketidak
percayaan, kemarahan, ketakutan, kesedihan atau pun rasa
bersalah pada diri pasien

Anda mungkin juga menyukai