Dosen Pembimbing :
dr. Kristina Uli, Sp. F.M.
*Latar Belakang Tujuan
Tujuan dalam penulisan karya
tulis ilmiah ini adalah untuk
Gantung Diri menambah ilmu pengetahuan
dan wawasan secara umum
mengenai temuan
Zaman dulu : hukum mati pemeriksaan pada kasus
hanging.
Definisi
Hanging 01 02
Jenis Fase Konvulsi
Fase Dispneu
Hanging
Mekanisme
Kematian
03 04
Pemeriksaan
Fase Apneu Fase Akhir
Perbedaan
Asfiksia
• Hanging (Penggantungan) adalah suatu keadaan
Pemeriksaan
Perbedaan
*JENIS HANGING 2) Letak Jeratan
Asfiksia • Typical Hanging
• Atypical Hanging
Definisi 1) Letak Tubuh ke lantai
Hanging • Tergantung Total (Complete)
• Setengah tergantung ( Partial)
Jenis
Hanging
Anatomi
Genitalia
Pemeriksaan
Dampak
Asfiksia
Definisi
Hanging
Jenis
Hanging
Mekanisme
Kematian
Pemeriksaan
Perbedaan
*JENIS HANGING
Asfiksia
Definisi
Hanging
3) Cara Kematian
Jenis • Suicidal Hanging (Gantung Diri)
Hanging • Accidental Hanging
• Homicidal Hanging (Pembunuhan)
Mekanisme
Kematian
Pemeriksaan
Perbedaan
Mekanisme Kematian
Asfiksia pada Hanging
Definisi
Hanging
1. Asfiksia
Jenis 2. Iskemik Otak
Hanging
3. Kongesti Vena
Mekanisme 4. Fraktur atau dislokasi dari vertebra servikal 2 dan 3
kematian
5. Syok vagal
Pemeriksaan
Perbedaan
Visum Luar
Asfiksia
TANDA-TANDA UMUM
Definisi
Hanging • Mata menonjol
• Tardieu spot
Jenis • Bintik-bintik perdarahan / petekia
Hanging • Kongesti vena
Mekanisme
kematian
Pemeriksaan
Perbedaan
Visum Luar
Asfiksia
LIDAH
Definisi
Hanging • Terjulur -> di kartilago tiroidea
• Tidak terjulur -> di atas kartilago tiroidea
Jenis • Air liur mengalir dari sudut berlawanan tempat
Hanging simpul tali
Mekanisme
kematian
Pemeriksaan
Perbedaan
Visum Luar
Asfiksia
Definisi
Hanging
Jenis
Hanging
Mekanisme
kematian
Pemeriksaan
Perbedaan
Visum Luar
Asfiksia
Leher
Definisi
Hanging • Arah jejas tidak melingkari secara horizontal,
melainkan mengarah ke atas menuju ke arah
Jenis simpul dan membentuk sudut atau jika jejas
Hanging diteruskan (pada jejas yang tak melingkar
secara penuh) akan membentuk sudut yang
Mekanisme semu (V shape).
kematian • Warna jejas coklat kemerahan.
• Perabaan keras seperti kertas
perkamen (parchmentisasi).
Pemeriksaan
Perbedaan
Visum Luar
Asfiksia
Definisi
Hanging
Jenis
Hanging
Mekanisme
kematian
Pemeriksaan
Perbedaan
Visum Luar
Asfiksia
Pemeriksaan
Perbedaan
Autopsi
Asfiksia
Definisi Kepala :
Hanging • Bendungan pembuluh darah otak, kerusakan medulla
spinalis dan medulla oblongata
Jenis
Hanging Leher :
• Perdarahan dalam otot dan jaringan.
Mekanisme • Fraktur (os hyoid, kartilago tiroidea, kartilago
kematian krikoidea).
• Robekan kecil V. Jugularis.
Pemeriksaan
Perbedaan
Autopsi
Asfiksia
Mekanisme
kematian
Pemeriksaan
Perbedaan
Histopatologi
Asfiksia
Mekanisme
kematian
Pemeriksaan
Perbedaan
Gambaran histopatologi kulit pada bekas penggantungan menunjukkan penipisan
sel epitel dan adneksa kulit (Haris, Rohmah, & Miranti, 2019)
Asfiksia
Definisi
Hanging
Jenis
Hanging Perbedaan Penggantungan
Mekanisme Antemortem dan Postmortem
kematian
Pemeriksaan
Perbedaan
Penggantungan Antemortem Penggantungan Postmortem
Tanda-tanda penggantungan bervariasi Tanda-tanda postmortem menunjukan
tergantung cara kematian korban kematian yang disebabkan oleh
penggantungan
Asfiksia
Tanda jejas jeratan dapat miring Tanda jejas jeratan biasanya berbentuk
berupa lingkaran terputus terletak pada lingkaran utuh pada leher
Definisi leher bagian atas
Hanging Lebam mayat tampak di atas bekas Distribusi lebam mayat tidak konsisten
jeratan dan tungkai dengan posisi tubuh ketika ditemukan
Jenis
Hanging Kulit pada bekas jeratan teraba seperti Tanda parchmentisasi tidak jelas atau
kertas perkamen (tanda tidak tampak
Mekanisme parchmentisasi)
kematian Terdapat tanda kongesti pada wajah Tidak tampak tanda-tanda kongesti
dan mata disertai gambaran pembuluh kecuali bila kematian disebabkan oleh
darah vena pada dahi korban strangulasi (pencekikan) atau sufokasi
Pemeriksaan (pembekapan)
Air liur ditemukan menetes dari sudut Tidak ditemukannya air liur ataupun
mulut bekas air liur
Perbedaan
Penis mengalami ereksi disertai adanya Tidak terdapat ereksi penis dan
cairan semen. Ditemukan pula pengeluaran cairan semen serta
pengeluaran feses pengeluaran feses
No. Penggantungan bunuh diri Penggantungan pembunuhan
1 Usia. Gantung diri lebih sering Tidak mengenal batas usia, karena
terjadi tindakan pembunuhan dilakukan
Asfiksia oleh musuh atau lawan dari korban
pada remaja dan orang dewasa.
dan tidak bergantung pada usia
Anak-anak di bawah usia 10 tahun
atau orang dewasa di atas usia 50
Definisi tahun jarang melakukan gantung
Hanging diri
Jenis
2 Tanda jejas jeratan, bentuknya Tanda jejas jeratan, berupa
Hanging miring, berupa lingkaran terputus lingkaran tidak terputus, mendatar,
(noncontinuous) dan terletak dan letaknya di bagian tengah
Mekanisme pada bagian atas leher leher, karena usaha pelaku
pembunuhan untuk membuat
kematian simpul tali
Pemeriksaan 3 Simpul tali, biasanya hanya satu Simpul tali biasanya lebih dari satu
simpul yang letaknya pada bagian pada bagian depan leher dan
samping leher simpul tali tersebut terikat kuat
4 Riwayat korban. Biasanya korban Sebelumnya korban tidak
mempunyai riwayat untuk
Perbedaan mencoba bunuh diri dengan cara mempunyai riwayat untuk bunuh
lain diri
Cedera. Luka-luka pada tubuh korban yang Cedera berupa luka-luka pada tubuh korban
bisa menyebabkan kematian mendadak biasanya mengarah kepada pembunuhan
tidak ditemukan pada kasus bunuh diri
Racun. Ditemukannya racun dalam lambung Terdapatnya racun berupa asam opium
Asfiksia korban, misalnya arsen, sublimat korosif hidrosianat atau kalium sianida tidak sesuai
dan lain-lain tidak bertentangan dengan pada kasus pembunuhan, karena untuk hal
kasus gantung diri. Rasa nyeri yang ini perlu waktu dan kemauan dari korban itu
disebabkan racun tersebut mungkin sendiri. Dengan demikian maka kasus
Definisi mendorong korban untuk melakukan penggantungan tersebut adalah karena
gantung diri bunuh diri
Hanging
Tangan tidak dalam keadaan terikat, Tangan yang dalam keadaan terikat
karena sulit untuk gantung diri dalam mengarahkan dugaan pada kasus
Jenis keadaan tangan terikat pembunuhan
Hanging
Kemudahan. Pada kasus bunuhdiri, mayat Pada kasus pembunuhan, mayat ditemukan
biasanya ditemukan tergantung pada tergantung pada tempat yang sulit dicapai
Mekanisme tempat yang mudah dicapai oleh korban oleh korban dan alat yang digunakan untuk
atau di sekitarnya ditemukan alat yang mencapai tempat tersebut tidak ditemukan
kematian digunakan untuk mencapai tempat tersebut
Tempat kejadian. Jika kejadian berlangsung Tempat kejadian. Bila sebaliknya pada
di dalam kamar, dimana pintu, jendela ruangan ditemukan terkunci dari luar,
Pemeriksaan ditemukan dalam keadaan tertutup dan maka penggantungan adalah kasus
terkunci dari dalam, maka kasusnya pasti pembunuhan
merupakan bunuh diri
Perbedaan Tanda-tanda perlawanan, tidak ditemukan Tanda-tanda perlawanan hampir selalu ada
pada kasus gantung diri kecuali jika korban sedang tidur, tidak sadar
atau masih anak-anak
CONTOH KASUS
Telah datang seorang jenazah pada tanggal 17 Maret 2021 di Rumah Sakit
Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dengan permintaan visum luar dari
POLRI DAERAH KALIMANTAN TIMUR, RESOR KOTA SAMARINDA SEKTOR
SUNGAI PINANG. Visum luar jenazah dilakukan pada tanggal 17 Maret
2021 pukul 02.45 WITA bertempat di ruang bedah jenazah bagian
Kedokteran Forensik Rumah Sakit Abdul Wahab Sjahranie Samarinda
Identitas Umum Jenazah
Nama : Tn. AF
Umur : Samarinda, 06 Juli 1974 J
enis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku/Bangsa : Kutai / Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Jl. A. Wahab Syahrani Gg. 45 RT.24 Kel. Air Hitam Kec.
Samarinda Ulu Kota Samarinda
CONTOH KASUS
CONTOH KASUS