Anda di halaman 1dari 35

ASFIKSIA

Naafi Sabbah (201910401011043)


Shinta Dewi T. (201910401011063)

Pembimbing : dr. Tutik Purwanti, Sp.F

SMF FORENSIK RS BHAYANGKARA KEDIRI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
Definisi Asfiksia
• Kumpulan dari beberapa keadaan di mana terjadi
gangguan dalam pertukaran udara pernapasan yang
normal
Etiologi

Alamiah

Mekanik
Fase Asfiksia
Fase dyspneu

Fase konvulsi

Fase apneu

Fase akhir
Pemeriksaan Post Mortem

Pemeriksaan Luar Pemeriksaan Dalam

• Lebam mayat • Mukosa saluran


• Sianosis napas bengkak
• Busa pada mulut, • Paru-paru edema
feses, urin • Ptekie di bawah
• Tardieu spot membran mukosa
Penyebab Asfiksia
Wajar Tidak wajar

Tenggelam Asfiksia traumatik

Inhalation of
suffocating gases
Hanging (Penggantungan)
• Suatu keadaan di mana terjadi kontriksi dari leher oleh
alat penjerat yang ditimbulkan oleh berat badan seluruh
atau sebagian.
Sebab kematian
• Asfiksia
• Gangguan sirkulasi otak
• Syok karena reflek vagal
• Kerusakan batang otak/sumsum tulang belakang
Bunuh - Bentuknya miring berupa Pembunuh - Berupa lingkaran tidak
Diri lingkaran terputus an terputus
- Terletak pada bagian atas - Letaknya di bagian
leher tengah leher

- Biasanya hanya satu - Biasanya lebih dari satu


simpul yang teletak pada pada bagian depan leher,
bagian samping leher dan terika kuat

Tidak ditemukan luka-luka Cedera berupa luka-luka


pada tubuh pada tubuh
Bunuh Diri Pembunuhan

• Tidak dalam keadaan


• Tangan dalam
terikat
keadaan terikat
• Pada kasus bunuh
• Pada kasus
diri, mayat biasanya
pembunuhan, mayat
ditemukan tergantung
ditemukan tergantung
pada tempat yang
pada tempat yang
mudah dicapai oleh
sulit dicapai oleh
korban atau
korban dan alat yang
disekitarnya
digunakan untuk
ditemukan alat yang
mencapai tempat
digunakan untuk
tersebut tidak
mencapai tempat
ditemukan
tersebut
Bunuh Diri Pembunuhan

Tidak ada tanda Tanda perlawanan


perlawanan hampir selalu ada
kecuali korban
Jika kejadian sedang tidur, tidak
berlangsung di dalam sadar
kamar, di mana pintu,
jendela, ditemukan Bila ruangan terkunci
dalam keadaan dari luar, maka
tertutup dan terkunci penggantungan
dari dalam, kasusnya adalah kasus
bunuh diri pembunuhan
Pemeriksaan kasus hanging
 Memastikan apakah korban masih hidup atau tidak
 Mencari bukti yang menunjukkan cara kematian
 Memperhatikan jenis simpul tali gantungan
 Mengukur jarak antara ujung kaki korban dengan lantai
 Memperhatikan letak korban di tempat kejadian
 Cara menurunkan korban
 Mengamankan bekas serabut tali
 Memperhatikan bahan penggantung
Penjeratan (Strangulation bu Ligature)
Suatu strangulasi dimana tekanan pada leher
disebabkan oleh jerat yang menjadi erat oleh
karena kekuatan yang bukan karena kekuatan berat
badan korban.
SEBAB KEMATIAN
• Asphyxia
• Gangguan sirkulasi otak
• Vagal reflek
CARA KEMATIAN :
Pembunuhan (tersering), Kecelakaan, Bunuh diri
KELAINAN OTOPSI
1. Pemeriksaan Luar
Ditemukan tanda asphyxia pada umumnya
2. Pemeriksaan Dalam
Ditemukan perdarahan pada otot leher, patah tulang Hyoid, patah
tulang rawan larynx & robekan kecil pada pembuluh darah leher & otot
leher
Manual Strangulation (Cekik)
Suatu strangulation dimana tekanan pada leher dilakukan
dengan tangan atau lengan bawah sehingga saluran napas
tertutup.
CARA MELAKUKAN :
1. Satu tangan
2. Dua tangan
3. Pelaku dibelakang korban
4. Mugging
Pemeriksaan Kasus Pencekikan
 Ada luka lecet berbentuk bulan sabit yang disebabkan
oleh tekanan kuku pencekik. Distribusi  tangan kanan,
kiri, atau keduanya
 Resapan darah pada jaringan ikat dan otot disekitar lidah
 Tilang rawan tiroid dapat patah
Suffocation
Smothering
• Lubang luar jalan napas yaitu mulut & hidung tertutup
secara mekanis oleh benda padat atau bahan yang terdiri
dari partikel kecil (pasir, lumpur).
Cara Kematian :
• Kecelakaan
• Pembunuhan  BURKING
• Bunuh Diri
Choking
Suatu keadaan dimana ada benda padat masuk dan
menyumbat lumen udara pernapasan
CARA KEMATIAN : KECELAKAAN
PEMERIKSAAN OTOPSI:
• Cari bahan penyebabnya dalam saluran napas
• Ditemukan cyanosis, hiperaerasi, Oedema paru,
atelekatsis yang tersebar
Gagging
• Salah satu bentuk sufokasi dimana pelaku memasukkan
sesuatu ke dalam mulut korban sehingga korban tidak
bisa bernapas & terjadi asphyxia akibat palatum mole
tertekan pada pharynx
Asfiksia Traumatik
Terhalangnya udara untuk masuk atau keluar dari paru-
paru akibat gerak napas yang berhenti karena ada tekanan
dada dari luar
Definisi Tenggelam
• Kematian yang disebabkan oleh aspirasi cairan ke dalam pernapasan akibat
terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke dalam cairan

Mekanisme Tenggelam
• Mekanisme kematian pada korban tenggelam dapat berupa asfiksia akibat spasme
laring, asfiksia karena gagging dan choking, refleks vagal, fibrilasi ventrikel (air tawar),
dan edema pulmoner (dalam air asin)
Wet drowning
Klasifikasi
Tenggelam
Dry drowning
Berdasarkan Lokasi

Air Tawar Air Asin


Cara Kematian Korban Tenggelam

Kecelakaan

Bunuh Diri

Pembunuhan
Pemeriksaan Post Mortem
1. Menentukan identitas korban.
2. Apakah korban masih hidup sebelum tenggelam
3. Penyebab kematian yang sebenarnya dan jenis
drowning
4. Faktor-faktor yang berperan pada proses kematian.
5. Tempat korban pertama kali tenggelam
6. Apakah ada penyulit alamiah lain yang mempercepat
kematian.
Pemeriksaan Luar
1. Mayat dalam keadaan basah
2. Schaumfilz froth
3. Mata setengah terbuka atau tertutup
4. Kutis anserina
5. Washer woman’s hand
6. Cadaveric spasm
7. Luka lecet akibat gesekan benda-benda dalam air
8. tanda-tanda asfiksia
Pemeriksaan Dalam
1. Saluran napas mayat berisi buih
2. Paru-paru mayat membesar dan mengalami kongesti
3. Lambung mayat berisi banyak cairan dan lumpur
4. Benda asing dalam saluran napas masuk sampai ke
alveoli.
5. Organ dalam (otak, ginjal, hati, limpa) mengalami
perbendungan.
Pemeriksaan Tambahan
1. Percobaan Getah Paru (Lonsef Proef)
2. Pemeriksaan Diatome
3. Gettler Test
• Peninggalan surat (Suicide Note)

• Dimana Korban ditemukan

• Tanda cedera pada korban

• Benda disekitar korban

• Penggunaan obat tertentu


Gambaran Tenggelam Ante-Mortem Tenggelam Post-Mortem

Buih Halus, banyak buih keluar dari hidung dan mulut Tidak ditemukan buih.

Mengembang, bertumpang tindih dengan jantung, terdapat


Paru-paru Terdapat air dalam paru-paru.
indentasi tulang-tulang iga, terjadi edema pada paru.

Spasme mayat
Rumput atau ranting tampak pada genggaman mayat. Tidak dijumpai.

Cedera Biasanya tidak ditemukan. Cedera kepala atau cedera bagian


Cedera pada bagian tubuh yang menyebabkan
tubuh lainnya bisa terjadi jika tubuh menghantam benda keras
kematian.
yang terdapat dalam air.

Temuan tanda asfiksia Tanda-tanda kematian disebabkan oleh alasan lain,


Terdapat tanda-tanda asfiksia.
dimana korban meninggal karena keadaan syok.

Motif Kebanyakan kasus yang terjadi karena motif


Biasanya karena kecelakaan atau bunuh diri. Kasus pembunuhan
pembunuhan. Tidak pernah terjadi karena bunuh diri.
terjadi pada anak dan orang tua.
Jarang terjadi karena kecelakaan.
Pembunuhan Bunuh Diri
 Biasanya tangan korban diikat oleh pelaku  Biasanya korban meninggalkan perlengkapannya

 Kadang-kadang dapat kita temukan tanda-tanda  Kita dapat temukan suicide note
kekerasan sebelum korban ditenggelamkan
 Kedua tangan / kaki korban diikat yang mungkin
dilakukan sendiri oleh korban

 Kadang-kadang tubuh korban diikatkan bahan


pemberat

Anda mungkin juga menyukai